NovelToon NovelToon
Pembalasan untuk Bibi Licik

Pembalasan untuk Bibi Licik

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nofi Aprinsa

Dia yang memberiku kehidupan.. tapi justru dia sendiri yang menghancurkan hidupku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nofi Aprinsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 15

“SHIT!”

Bagas menghentikan mobilnya secara mendadak di tengah jalan. Bukan hanya karena ucapan Sofi, tapi tangan liarnya juga yang secara sengaja menyentuh pahanya secara seduktif. Beruntung jalan menuju makam sangatlah sepi hingga tidak terjadi kecelakaan.

“Sofi! Apa maksud kamu ini?” Ucap Bagas sambil mengarahkan wajahnya ke arah tangan Sofi yang berada di pahanya.

“Mas tidak suka?”

“Sof, please! Mas sudah beristri. Apa maksudmu belum bisa melupakan mas? Dari awal mas bilang, bahwa kita bisa bersama seperti ini sebagai teman. Tolong jangan membuatnya rumit!”

“Mas maaf, aku minta maaf. Aku tahu seharusnya orang sepertiku lebih tahu diri. Mas sudah baik dengan masih mau menjadi temanku. Tapi aku… hiks. Aku memang tidak tahu diri hiks.”

“Sofi, sudahlah. Jangan menangis! Kamu tahu mas ngak tahan lihat wanita menangis. Mas juga tidak bermaksud membuatmu sedih. Mas hanya tidak ingin kamu terluka. Mas sangat menghargai perasaanmu terhadap mas, tapi sekarang mas sudah bersama Sinta. Dan mas tidak mungkin menghianatinya.“

“iya mas. Mas memang lelaki yang sangat baik. Tapi gapapa kan mas jika aku masih mencintai mas?”

“Sebenarnya mas bingung mau jawab apa? Mas tidak bisa membalasnya, tapi mas juga tidak ingin kamu terluka. Mungkin pelan-pelan kamu bisa melupakan perasaan kamu terhadap mas. Mas juga ingin melihatmu bahagia.”

Sofi hanya bisa tersenyum miris. Bagaimana tidak, sumber kebahagiaan dirinya itu ada pada lelaki di hadapan nya. Meski begitu, Sofi tidak akan pernah menyerah. Sampai kapanpun ia akan tetap berjuang mendapatkan Bagas kembali. Sesampainya di makam sang ibu. Mereka membersihkan sekitar dari rerumputan dan lanjut berdoa dengan khusuk untuk almarhumah.

“Ibu, lihatlah! Siapa yang aku bawa kemari. Mas Bagas datang untuk mendoakan ibu. Meskipun dulu ibu menentang mas Bagas untuk meminangku karena saat itu mas Bagas belum punya apa-apa. Tapi sekarang lihatlah. Dia sudah menjadi seorang CEO perusahaan yang sangat besar dan sukses. Mas Bagas adalah bos ku sekarang. Dia juga selalu baik kepadaku bu. Jadi ibu yang tenang disana ya. Aku juga akan tetap mencari siapa orang yang menabrak ibu hingga ibu harus meninggalkanku lebih dulu. Meskipun mungkin sulit untuk hidup tanpa ibu, karena harus berjuang sendiri. Hiks, dan juga tanpa pendamping hiks. Aku tidak tahu bagaimana nasibku kedepan bu. Aku merindukan ibu hiks.”

Dan seperti biasa, Bagas tidak tahan melihat seorang wanita menangis di hadapan nya. Dan iapun langsung berusaha menghiburnya.

“Bibi, jangan khawatir. Saya akan menjaga Sofi selama dia belum menemukan pendamping yang tepat. Saya harap bibi tenang di alam sana.”

—————

“Mommy, Papa mana kok belum pulang? Gabi mau nunjukin gambar ini sama Papa” ucap anak semata wayang mereka yang tidak sabar ingin bertemu dengan sang ayah.

“Sabar sayang, ini mommy coba kirim pesan ke Papa. Tapi kok tumben lama di buka. Mungkin Papa sibuk nyetir barangkali.”

“Di telphone aja mom. Gabi mau bicara!”

“Baiklah, sabar ya sayang. Ini mommy telphone.”

Sinta mencoba menelphone sang suami beberapa kali namun tidak di angkat juga. Perasaan nya mulai khawatir. Di tambah waktu sudah menujukan pukul 19.00 dan kondisi tengah hujan deras. Iapun berinisiatif untuk menghubungi kantor dan menanyakan kepada satpam apakah sang suami masih berada di kantor atau tidak.

“Pak, maaf mau tanya. Apa pak Bagas masih lembur di kantor?”

“Maaf bu Sinta, tapi kantor sudah kosong bu. Sudah tidak ada orang. Mungkin bapak sudah pulang dari tadi.”

“Oh begitu, baiklah pak terima kasih.”

Pikiran nya semakin khawatir, ia takut terjadi apa-apa dengan suaminya. Hingga ia berniat ingin menghubungi adik sepupunya Bimo namun segera ia urungkan. Secara ia tahu Bimo pasti masih marah karena ucapan ayahnya waktu lalu saat acara ulang tahun nya.

“Kalau aku hubungi Bimo pasti dia tidak akan menjawab. Atau aku hubungi Bibi Salamah saja?”

Sementara disisi lain, Bagas dan Sofi sedang dalam perjalanan pulang kerumah kontrakan Sofi. Setelah mereka berdua selesai makan malam bersama. Sebenarnya sejak selesainya mereka dari makam, Bagas langsung ingin mengantarkan Sofi pulang. Namun di tengah jalan, Sofi kesakitan karena maag nya kambuh. Jadi terpaksa Bagas harus mampir ke apotik sekaligus ke restoran terdekat untuk makan malam. Dan tentu saja itu hanya sandiwara Sofi yang ingin mencari perhatian Bagas dan ingin bersama lebih lama lagi. Ia paham betul kelemahan Bagas, seorang lelaki baik hati yang tidak mungkin tega melihatnya terluka apalagi menderita. Bahkan saking paniknya Bagas pun tidak menyadari jika Sofi telah merubah mode “dering” handphonenya menjadi “silent.” Itu sebabnya Bagas tidak sadar jika Sinta menghubunginya.

Sesampainya mereka di rumah kontrakan, Sofi ingin melancarkan rencananya yang kedua. Menahan Bagas setidaknya sampai larut malam agar Sinta merasa khawatir dan curiga terhadap suaminya. Namun ia melihat dari kejauhan ada dua orang yang sudah menunggunya, hingga ia terpaksa mengurungkan niatnya tersebut.

“Mas, makasih banyak ya untuk hari ini. Aku sudah banyak merepotkan mas. Mana tiba-tiba maag ku kambuh. Aku jadi merasa ngak enak sama mas.”

“Jangan merasa gak enak sama mas. Itu bukan apa-apa. Mas akan selalu menjagamu. Melindungimu dan memastikan agar kamu hidup dengan aman.”

“Iya mas, aku percaya kok. Yasudah aku turun dulu ya. Atau mas mau mampir?”

“Tidak terima kasih. Sudah malam aku takut Sinta mengkhawatirkanku.”

“Baiklah mas, sampai jumpa.”

Bicara soal Sinta, Bagas baru menyadari bahwa dirinya lupa menghubungi sang istri sejak tadi. Iapun mulai mencari hanphonenya dan benar saja, ada beberapa pesan dan juga beberapa panggilan tak terjawab dari sang istri. Lantas ia langsung menghubungi sang istri sambil mengendarai mobilnya untuk pulang kerumah.

“Sayang, maafkan mas. Tadi handphone mas silent jadi tidak tahu jika kamu menelpone. Ini mas sedang jalan arah pulang.”

“Ya Ampun mas.. syukurlah. Aku pikir terjadi sesuatu dengan mas. Hampir saja aku menghubungi Bibi Salamah untuk menanyakan kabar mas. Lagipula ngak biasanya handphone mas di silent.”

“Iya,bmas juga kurang tahu mungkin tidak sengaja kepencet mode silent. Bagaimana dengan jagoan mas, apa dia menanyakanku?”

“Tentu saja mas. Gabriel terus-terusan menanyakan kapan Papanya pulang. Ada yang mau di tunjukin katanya.”

“Mommy.. Gabi mau bicara sama papa!”

sang anak pun heboh merebut handphone sang ibu untuk bicara dengan orang yang memang ia tunggu sejak tadi.

“Papa, cepet pulang! Gabi punya surprise buat papa.”

“Iya sayang, ini bentar lagi papa sampai. Di tunggu ya sayang.”

“Ok papa.”

—————

Dua orang yang sejak lama sudah menunggu kepulangan Sofi pun mendekat. Dan orang itu adalah Bibi Salamah dan juga Bimo sang anak.

“Bibi, Bimo, mari silahkan masuk.”

Mereka pun masuk kedalam rumah kontrakan dan langsung mengunci pintu dari dalam.

“Bibi ingin minum apa? Biar saya ambilkan.”

“Tidak perlu bertele-tele Sofi. Apa kau lupa tugas sebenarnya yang harus kau lakukan?” Ucap Bibi Salamah tegas.

“Saya tahu Bibi, saya sedang berusaha mendekati mas Bagas dan juga membujuknya agar segera nembelikan bibi rumah dan…”

“Cukup! Alasan, kau tidak melaksanakan tugasmu dengan baik tapi malah bersenang-senang untuk dirimu sendiri Sofi. Bibi tidak mau tahu. Bagaimanapun caranya secepatnya kau harus bisa membuat Bagas membelikan Bimo rumah atau kau tahu akibatnya!”

Sofi mulai merasa terpojok. Ia sesungguhnya bukanlah orang yang suka di atur. Iapun menujukan sisi dirinya yang sebenarnya kepada dua orang di hadapannya.

“Bibi tidak bisa mengancamku!”

“Oh, jadi kau mulai melawanku! Kau tau siapa yang memberimu jalan untuk mendekati keponakanku kembali. Dan membantumu terlepas dari bajingan mantan suamimu itu, SIAPA?!”

“Kita sama-sama saling menguntungkan Bibi. Ingat bibi ingin menghancurkan keluarga mas Bagas dan mbak sinta. Sementara aku mendapatkan mas Bagas kembali. Selain karena ingin merebut harta mas Bagas yang terhalang mbak Sinta, apa tujuan lain yang bibi inginkan sebenarnya? Kenapa bibi bersikeras ingin sekali mas Bagas dan mbak sinta hancur? Bukankah mas Bagas itu keponakan Bibi? Atau jangan-jangan ada hubungan nya dengan mbak Sinta?”

“Diam kamu Sofi! Kamu tidak perlu ikut campur dengan urusanku! Secepatnya lakukan tugasmu dengan baik atau akan ku buat Bagas membencimu seumur hidupnya! “

Ucapan Bibi Salamah sukses membuat Sofi bungkam seribu bahasa. Ia hanya mampu menahan rasa amarah yang meledak di dalam hatinya hingga keduanya pergi meninggalkanya seorang diri.

“AAAAAA….!

Dasar mak lampir! Seenaknya kau mengatur hidupku! Aku tidak akan tinggal diam. Setelah aku berhasil mendapatkan mas Bagas, maka akan ku buat kalian tidak bisa memiliki harta mas Bagas sedikitpun. Biar kalian berdua jadi gembel selamanya. Hahahaha….”

1
P S
/Good/
Wanita Aries
Kepok tu si ulat bulu
Wanita Aries
Karakternya ngeselin
Si shinta bloon, si bagas pilnplan
NA: 😬🙏🏻 jewer aj kk kalo ngeselin 😅
total 1 replies
Wanita Aries
Hadeh karakter bagas ngeselin
Wanita Aries
Salamaha bakal menyesel krna menghancurkan kebahagiaan anaknya
Wanita Aries
Apa anak bibi itu menghilang atau nnti si shinta anaknya
Wanita Aries
Awal yg menarik
NA: Terima kasih banyak kk sudah mampir🙏🏻
total 1 replies
Be Ce
Wow 👩‍🏫
NA: Makacih 🫶🏻🙏🏻
total 1 replies
Nona Egaa
Memang ya kalo dalam hubungan ada yg ikut campur itu menyebalkan.. apalagi kalo pengaruhnya dari orang yg dekat kayak (keluarga kita/ keluarga suami) gitu deh 🥱
NA: Betul sekali.. dan rasanya sungkan untuk melawan karena alesan keluarga.
total 1 replies
Nona Egaa
Lanjut thor,, akan lebih enak kalau dialognya menggunakan tanda seperti ini "" , selebihnya sangat baguss..
NA: Trimakasih masukan nya.. akan saya coba 🙏🏻
total 1 replies
sSabila
ceritanya bagus, alurnya mudah dipahami
sSabila: hihi terima kasih kak
NA: Aku baca juga punya kk “bertahan luka” kok bisa si bikin cerita sebagus itu.. aku msh perlu bnyk belajar ni dr kk🙏🏻🥰
total 2 replies
sSabila
hai kak aku udah baca semua karya kakak, ceritanya bagus aku suka. semangat berkarya terus kak


jangan lupa mampir juga di novel aku
" bertahan luka"

Terima kasih
NA: Trimakasih banyak… 💪🏻💪🏻 jadi semangat buat nulis lagi 🥰😘🙏🏻
total 1 replies
NA
Tolong bantuanya untuk para pembaca..🙏🏻 tolong beri aku like agar aku lebih semangat untuk update episode☺️
NA
Mohon bantuan like nya untuk para pembaca.. agar aku lebih semangat dalam update cerita🙏🏻
Lourdes zabala
Nggak bisa berhenti.
ciara_UwU
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
NA: Trimakasih banyak.. nantikan kelanjutan nya🙏🏻☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!