Idzam Maliq Barzakh seorang pengusaha muda yang sukses dalam karir nya namun tidak dalam urusan asmara. Karena jenuh dengan kisah asmaranya yang selalu bertemu wanita yang salah, ia berganti profesi menjadi penjual kebab di sebuah mini market atas saran sahabatnya Davin. Ia ingin mencari Bidadari yang tulus mencintainya tanpa memandang harta. Namun perjalanan kisah cintanya ketika menjadi penjual kebab selalu mengalami kegagalan. Karena rata-rata orang tua sang wanita langsung tidak setuju ketika tahu apa profesi Izam sebenarnya. Mereka beralasan jika anak mereka menikah dengan Izam akan menderita dan melarat karena tidak punya harta dari menjual kebab tersebut. Karena hampir putus asa, ia di sarankan sahabatnya fahri untuk tinggal di sebuah pesantren sederhana untuk memperdalam ilmu agama dan di sana lah ia bertemu bidadari yang sesungguhnya yang mau menerimanya apa adanya bukan ada apanya.
Mohon untuk tidak Boomlike teman-teman, untuk menghargai karya para author.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepergok..
"A-apa??? Anita kecelakaan?? " ucap Izam dengan wajah terkejut.
Bunda Yasmine menganggukkan kepala nya dengan yakin. Ia mengusap air matanya dengan tissu yang ada di tangannya.
"Ayo Bunda, silahkan duduk! " Izam mempersilahkan Bunda Yasmine duduk di kursi.
Mereka duduk di kursi teras dan Izam masuk ke dalam rumah untuk mengambil minum dan beberapa temannya.
"Bun, emangnya Bunda tau dari mana Anita kecelakaan? " tanya Izam penasaran.
"Dari grup WA pengajian Ibu-ibu, dan Umi nya Anita juga anggota grup. Di sana dituliskan kalau Anita kecelakaan jam 9 tadi, karena terlalu ngebut dan ketika ada tikungan ia bablas rem nya tidak bisa kuat menahan lajunya kecepatan hingga menabrak pembatas jalan. " jawab Bunda Yasmine panjang lebar.
"Innalillahi... " ucap Izam turut prihatin.
"Kamu mau gak Zam ikut Bunda dan rombongan jenguk Anita nanti sore? " tanya Bunda Yasmine dengan menatap lekat Izam.
"Izam pengen sekali menjenguk Anita Bunda, hanya saja Izam masih memikirkan Ibu-ibu pengajian yang nanti terkena dampak ketidaksukaan Umi nya Anita kepada Izam. Izam hanya tidak ingin lagi di tuduh memanfaatkan Ibu-ibu pengajian datang menemui Anita. Izam hanya bisa mendoakan dari jauh saja! " jawab Izam dengan jujur.
"Ya sudah kalau gitu, Bunda pulang dulu ya? Maaf udah ganggu aktivitas Izam! " ucap Bunda Yasmine dengan bangkit dari duduknya.
"Gak papa Bunda, santai aja! " jawab Izam dengan santun.
Setelah Bunda Yasmine pulang, Izam kembali ke aktivitas nya yang semula yaitu menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan ia berjualan jam 3 sore.
🌾🌾🌾
"Sepi ya Pa, anak-anak sudah punya kehidupannya masing-masing, Izam juga sibuk dan lebih suka tinggal di apartemen nya karena jaraknya memang dekat jika ke kantor nya. " keluh Mama Lia ketika mereka dengan duduk santai di halaman belakang.
"Yah, mau gimana lagi sih Ma, itulah resiko kita menjadi orang tua! Jadi mau tidak mau ya harus kita terima! Kalau Mama kangen sama Izam, kan Mama bisa datang ke apartemen nya? " jawab Papa Idris sambil membersihkan kandang burung murai batu nya.
"Kemarin lumayan enak ada Amay yang enak di ajak ngobrol, cerita-cerita, gak kayak sekarang, diajak ngobrol tapi yang ngomong liatin burung mulu! " ucap Mama Lia menyindir Papa Idris.
Papa Idris tergelak kencang mendengar sindiran yang ditujukan untuk nya itu.
"Udah ah, Mama mau istirahat dulu, ntar sore jam 4 Mama ada acara arisan di rumah Bu Fani. " ucap Mama Lia lagi sambil melenggang pergi meninggalkan Papa Idris yang masih asyik dengan burung-burung nya.
Papa Idris memang memiliki berbagai macam jenis burung yang ia beli dengan harga yang tidak sedikit. Tidak hanya itu, ia juga mempunyai kolam ikan yang di huni ikan arwana, ikan koi dan ikan-ikan mahal lainnya. Ia juga punya kolam ikan mujair, gurame dan ikan toman.
Karena Papa Idris jarang pergi ke kantor, ia lebih menghabiskan waktu luangnya dengan bermain bersama burung-burung dan ikan-ikan nya. Apa lagi jika di tinggal Mama Lia pergi arisan atau pun pengajian, inilah yang menemani nya sampai Mama Lia pulang.
Sore harinya...
Mama Lia sedang merapikan penampilan nya memakai gamis dan tidak ketinggalan hijab yang menutupi kepala nya di depan cermin.
"Subhanallah... Cantik banget bidadari surga Papa ini! " puji Papa Idris ketika memasuki kamar mereka.
"Cocok gak Pa, Mama pakek baju gamis kayak gini? " tanya Mama Lia dengan wajah ceria.
"Cocok banget! Kalau bisa gak hari ini aja pake jilbab nya! " saran Papa Idris dengan lembut.
"Mama sih pengen selamanya pake hijab kayak gini, cuma Mama malu karena baru sekarang nutupin aurat nya! " ucap Mama Lia dengan lirih.
"Subhanallah, bagus itu niat Mama! Gak usah malu, kan Mama pake baju bukan bug*l. " jawab Papa Idris setengah bercanda.
"Ish, Papa mah bercanda mulu! Ya udah karena penampilan Mama udah rapi kayak gini, Mama berangkat dulu ya Pa? " pamit Mama Lia sambil menyalami tangan Papa Idris.
Mama Lia pun menenteng tas mahalnya di tangan kiri keluar rumah, membuat Pak Mat sopir keluarga terbelalak kaget melihat perubahan Nyonya besar nya itu.
"Kenapa Mat mukamu kaget gitu! Kayak lihat hantu aja! " ucap Mama Lia cuek bebek.
"MasyaAllah Nyah! Saya senang lihat penampilan Nyonyah, Adem liatnya, kayak Non Amay yang tidak hanya cantik tapi juga baik. Seperti Nyonyah yang baik sama orang kecil seperti kita. " jawab nya dengan tersenyum tulus.
"Ah, kamu bisa aja sih Mat muji-muji saya! Ntar saya besar kepala lagi! Nah, kalau muji Amay itu baru benar karena tidak hanya cantik wajahnya, tapi juga cantik akhlaknya. " sahut Mama Lia dengan tersenyum kecil.
"Iya Nyah, Nyonyah benar! " jawab Pak Mat membenarkan ucapan majikannya.
"Doakan saya untuk tetap istiqomah ya Mat?? " ucap Mama Lia dengan ramah.
"Aamiin... Mudah-mudahan Nyonyah istiqomah hingga ajal menjemput! " doa Pak Mat dengan tulus.
"Aamiin ya Allah... " Jawab Mama Lia mengaminin doa Pak Mat.
"Ya udah, langsung aja ya Mat ke jalan xxx nanti keburu kesorean kita nanti! " perintah Mama Lia sopan.
Pak Mat pun melajukan kendaraan nya dengan kecepatan sedang karena jalanan sedang ramai orang-orang pada pulang kerja.
Ketika melewati jalan xxx, ia tidak sengaja melihat penampakan pria muda yang mirip anaknya Izam sedang berjualan kebab.
"Kenapa mirip banget sih sama Izam, postur tubuhnya juga mirip Izam. Tapi gak mungkin banget Izam jualan kebab di sana! Emang nya dia tidak kerja? Ah, dari pada penasaran mending pastiin aja deh biar gak berpikiran buruk mulu! " Batin Mama Lia dengan gundah.
"Mat, putar balik lagi kita! Nanti langsung berhenti di dekat mini market yang di depan nya ada penjual kebab. " perintah Mama Lia dengan sopan.
"Baik Nyah! " jawab Pak Mat yang langsung putar balik.
Mobil tersebut bergerak cepat untuk sampai di mini market yang di sebutkan majikannya.
Mama Lia turun dari mobil dan berjalan dengan pelan menuju kedai kebab tersebut.
Mama Lia menepuk pelan bahu penjual kebab tersebut sehingga penjual tersebut membalikkan badannya melihat siapa yang menepuk bahu nya.
"Izam/Mama......" teriak mereka berdua berbarengan..
Bersambung...
Selamat membaca dan selamat beristirahat readers semuanya...
Selamat bermimpi indah...
tulisannya juga nggak banyak yang salah.
sampai di sini belum kelihatan tanda-tanda mau tamat.
sebetulnya akan bagus kalau dibuat season 1,2,3 dst
begitu kak..
maaf ya 🙏🙏