NovelToon NovelToon
Soulmate Surprise From Crush

Soulmate Surprise From Crush

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: DeaIsw31

Menceritakan kisah cinta dari seorang Pemuda yang salah jatuh cinta, karna menyukai istri orang, dan di masa depan dia menikahi anak dari wanita itu.

"Mba, gue suka sama Mba." pernyataan tak terduga dari seorang tuan muda Fazakha Almafriz Widjaya.
" Astaghfirulloh Tuan muda!! kan Tuan muda tau saya udah punya anak sama suami," Jawab kaget Miana Tinada Trihaka.
"Bunda, maksudnya om ini suka sama bunda gitu? " Anzia Almana Trihaka
"Iya emang kenapa? dasar bocil." Jawab ngegas Faza.
"Idih...denger ya om! jan ganjen godain bunda ntar Zia kutuk gak ketemu jodoh ampe kepala 3" Asal ceplos Zia.
.
.
.
.
13 tahun kemudian.
"s
Seneng sekarang ya kamu! dulu aja kamu suka istri saya sekarang anak saya jadi istri kamu." Tutur Vandra Trihaka
"Gak papalah ya om... eh maksudnya ayah mertua," senyum tengil "Dari rival jadi menantu." Tambah Faza dengan senyum kikuk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeaIsw31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gara-gara Wanita Gatel

Setelah kejadian itu 1 bulan berlalu.

Vandra resign dari posisinya sebagai komandan polisi dan kembali ke posisi yang harusnya iya berada.

Dan dari segala macam tugas yang iya cari lebih awal adalah tentang pria yang disukai putrinya.

"Gimana? Setuju kamu akhirnya." Tanya seorang pria.

"Masih gak tau, semua oke, dia emang pinter, kaya, walau kayahan keluarga ini, dia bisa mendirikan perusahaan di luar negeri tampa bantuan orang tuanya, dia mengembangkan perusahaan orang tuanya makin maju, walau banyak scandal dia masih suci." Vandra.

"Hahaha, kamu kira dia cewe kok bisa di bilang suci? " Pria itu.

"Maksudnya gak brengsek, Daddy." Vandra.

Iya, orang itu adalah ayah Vandra kakeknya Zia, yang bernama Aldhain.

"Terus rencana kamu gimana? " Aldhain.

"Sebenernya gondok Dad, aku sama Faza. mengingat dulu dia suka sama istri aku, masa iya sekarang anak aku di ambil juga, tapi Zia suka sama tuh pria, jadi aku kaya setuju ya gak setuju, kenapa dah dia jatuh cinta sama anak itu," Vandra kesal.

Aldhain hanya tersenyum tipis, pria berusia 52 ini tersenyum melihat putranya setelah sekian lama. Dia juga bahagia karna Vandra mulai terbuka dan memaafkan sikapnya dulu gila padanya.

"Kamu udah hebat dengan menerima perasaan anak kamu ke anak itu, jangan seperti Daddy mu ini yang melakukan kesalahan," Aldhain,tersenyum kecut mengingat kejinya dia memisahkan Vandra dan Mia.

Vandra yang melihat ayahnya merasa sedih, dia tau kok dia juga salah, apa lagi melihat ayahnya yang sudah tua, walau gak tua-tua amat ya orang Vandra lahir aja bokapnya masih 17 tahun cuman gila aja bapaknya pas muda, gak kaya sekarang penuh wibawa. Vandra juga sama gilanya si, tapi punya Zia udah gede umur 26 baru ada,  gak kaya bokapnya penuh drama.

"Udah jangan diinget-inget entar darah tinggi kumat, aku repot." Vandra.

Aldhain tertawa sambil meminum sampanye yang ada di depannya. "Damm! aku tidak ada riwayat darah tinggi! Jadi, gimana tindakan kamu selanjutnya." Ucap Vandra.

"Nunggu orang tua anak itu ngelamar Zia, info dari anak buah yang mengintai, Frans sama Monica mau Lamar Zia." Vandra.

"Kamu udah cari tau sampe sejauh itu?" Aldhain.

"Hmm...,Widjaya Frans dan istrinyanya Monica ngebet bangat pen jadiin Zia mantu, sampe nyuruh mata-mata buat cari semua soal,Zia." Vandra, dia tau kalau orang tua Faza menyewa mata-mata buat nyari informasi seputar, Zia. "Padahal sebenernya gondok bangat mikirin punya mantu, bocah tengik kaya dia." Ucap, Vandra kesal.

"Awas! Entar malah bangga-banggain punya mantu kaya bocah tengik itu, entar tau rasa." Aldhain, karna dia sudah mengalaminya, jadi dia mengatakan itu pada Vandra lantaran sekarang dia membangga- bangkakan Mia di depannya rekan bisnisnya.

"Gak bakal." Vandra dengan kesal.

Club.

"Anjir! ngajak ketemuan di club untung istri ngijinin." Gibran.

"Pengen lah cari hiburan ya g lain,jan di Villa, Cate, restoran atau pinggir jalan mulu." Fingga.

"Pesenin minuman yang agak manis gih,Fing." Faza.

"Tumben mau nyecep?" Qion.

"Rada stres dikit," Faza.

"Stres ibadah! bukan ke club!" Gibran.

"Astaghfirullah, iya yah! tapi elu kenapa kesini juga? anak ustadz durhaka lo!" Faza.

"Iya yah, kok bisa Akita berakhir disini? Astaghfirullah, tapi bini izinin pad bilang aku kesini loh, jadi kaya biasa aja." Girbran.

"Bego lo pada!" Fingga.

"Tobat aja nanti dah! udah terlanjur ke tempat haram,"Qion, sembarangan terkekeh.

"Stres, kenapa kamu, Za?" Fingga.

"Gara-gara gak ketemu sugar babby kayaknya,iya gak?makanya halalin! "Gibran.

" Emang beda kalian, temen lagi stres di tambahain stres, padahal umur kita udah gak muda lagi, tapi kita masih pake kata-kata kasar makin membebani gue,"Faza.

"Lo kali yang ngerasa tua, kepala 3 masih muda tau! tambah hot! " Ujar Qion, sembari meminum segelas minuman yang dia pesan dan mengedipkan sebelah matanya.

"Makanya punya pendamping! jadi gak kaya bujang lapuk." Gibran.

Sementara Fingga hanya tertawa mendengar Faza yang hari ini bertingkah berbeda.

Mereka mulai ketempat menari dan mereka langsung digodain sama kuntil-kuntil sexy,bohai dan aduhai di sana, Mereka sangat mencolok karna jelas tampang merrka tampan dan ganteng, di tambah pake baju ber-ouffit santai,padahal mereka udah kepala 3, tapi jek masih anak SMA. yang menari hanya 3 orang karna Gibran tidak ikut menari, inget udah punya istri! cukup di bartender aja.

Matanya jatuh ke satu anak gadis, pake dres warna hitam terlihat sexy,bajunya memperlihatkan pahanya sebelah, Gadis itu menatap tajam ke arah Faza yang tengah di gelendotin cewek bohai, padahal Faza udah nolak bolak-balik,mukanya aja udah judes bangat,tapi tuh cewe main ngalungin tangan ke leher Faza dan ngeraih tangannya buat menyentuh pinggul tuh cewek gatel.

Gibran yang cowok aja kesel liatnya,entah kenapa mungkin karna Faza lagi galau dia masang muka judes doang kali ini, gak nolak apa nyingkirin tuh wanita, biasanya paling anti apa lagi diajak dugem, langsung gak mau.

Gibran terus menatap gadis itu, kaya kenal sama gadis itu, tapi gak tau siapa.

"Inget,punya istri dirumah! " Qion, dari belakang.

"Iya. Gue inget! makanya tobat goyang cacing kepanasan." Gibran.

"Terus lo liatain tuh gadis kenapa? " Fingga, yang baru datang.

"Kaya kenal sama gadis itu tapi gak inget, bodo amat si gak penting! yang gue perhatiin dia kaya marah bangat liatin, Faza." Gibran.

Semua langsung memperhatikan tatapan mata Gibran, dan bener yang di bilang Gibran, bahwa gadis yang mereka lihat terlihat marah.

"Lagian tumben bangat Faza kaya anak ABG gila gitu, " Gibran.

" Pubertasnya nusul dia," Qion, sambil tertawa.

"Jangan-jangan dia Zia, bro!" Fingga.

"Masa? " Gibran.

" Anjir, kalo bener sumpah gue hampir gak kenal! decan gue tambah cantik, woy. " Qion.

"Mampus! Si Faza." Fingga.

"Liat aja nanti apa yang terjadi!"Gibran.

Lalu mereka menikmati minuman mereka.

Tak lama Faza dateng menyusul teman-temannya yang sudah berhenti menari.

Faza risih bangat ditempeli kuntilanak, padahal udah nolak udah juga disuruh berhenti gelendotan masih aja kegatelan, salah dia tadi gak dorong dia malah nari sejenak sama cewek yang ngintil dia.

"Dapet cewek, nih? " Fingga.

Faza hanya mendengus kesal,sembari melepas tangan tuh cewek tapi gak mau lepas, udah lepas pasti nempel lagi.

Dan tak lama gadis yang diperhatikan sama 3 sohib Faza datang ke bartender, dia pesan minuman lalu mengguyur ke dada cewek itu.

Membuat beberapa orang ribut dan semua sohib Faza terkejut melihat kejadian secepat kilat tadi,apa lagi Faza yang jantungnya udah kek mencelos ke langit.

"Ngapain pada ribut, sono nari lagi jangan kepo urusan orang!" Ucap gadis itu, mendengar ucapan gadis itu, orang-orang langsung kembali keaktivitas mereka.

"Sialan lo jalang, maksud lo apaan!" Ucap gadis spek ani-ani yang gelendotan ke Faza, sambil mendorong bahu gadis yang menyiramnya.

Gadis itu tak menjawab, dia malah memasang senyuman meremehkan.

"Bakal seru nih," Qion.

"Jangan bilang bener lo Fing, kalo dia itu, Zia." Gibran.

"Gak tau deh, liat aja. ini seru! kek liat drama indosiar istri ngelabrak suami." Fingga.

"Jalang lo bilang?lo yang jalang! mata lo buta apa? Tuh cowo udah risih lo gelendotin." Gadis itu.

"Kata siapa? " Gadis kuntil ngeyel.

"Kata buyut lo, ya kata gue lah!" Gadis itu.

"Pftt...anjir." Qion tertawa.

"Anak gadis bangat ini!" Fingga.

"Wkwkkw, Fazanya malah diem kek manekin." Gibran.

"Udah kalian jangan berantem! bikin pusing, lebih baik kamu pergi dari sini, benar kata dia saya emang risih sama kamu." Faza.

"Saya? " ucap, para sohib Faza yang membuat Faza melotot kesal.

"Ck, dasar sok jual mahal! tadi aja pegang-pegang pantat gue." Gadis kuntil.

"Lama-lama pen gue kasih makan harimau nih cewek, kegatelan amat. ini cowok kamu paksa tangannya tadi, ya otomatis megang karna lo yang ngarahin ke sono!" Gadis itu.

"Lo kali yang gatel" Gadis kuntil.

"Lo pengen gue, garukin punya lo hah! " Gadis itu menarik gadis kuntil kepelukannya sampai membuat gadis kuntil gemetar ketakutan dan kabur.

"Gila badas bangat!" Batin Qion.

"Apa iya beneran, dia Zia?" Batin Gibran

"Hebat juga si Faza nyari cewe"Batin Fingga.

"Zia, udah! jangan marah ya." Faza dengan lembut.

Jegerrr

Teman-teman Faza saling memandang, karna tebakan mereka benar kalau ternyata gadis itu,Zia.

"Halah basi!" Zia.

"Kamu cemburu?" Faza.

"Gila aja lo, cemburu buat apa! emang gue istri lo?" Zia, dengan ketus.

"Nada bicara kamu aja marah gitu, namanya juga pria Zi kadang khilaf." Faza.

"Basi lo! " Zia menatap Faza, Batinnya tengah marah- marah, "Aku sebulan ngangenin kamu eh malah ternyata seneng-seneng kamunya"

"Zia," Faza.

"Gondok tau gue liat lo," Zia.

"Cil, jangan marah." Faza.

Melihat Faza merayu seorang cewek menjadi kesenangan sendiri bagi ketiga sohib nya, mereka makin kesenengan liat Faza kelabakan.

"Ya gue marah, marah sama diri sendiri karna mikirin orang bego kaya lo!" Zia dengan amarahnya.

"Kan kamu sendiri yang jauhin saya sebulan ini!" Faza dengan pelan.

"Harusnya lo peka! gue jauhin lo biar sadar liat gue tuh sebagai apa? Anak kecil atau wa.. " Ucapan Zia terhenti lantaran sadar diperhatikan 3 orang, Yakni Fingga, Gibran dan Qion.

"Bego bego bego, karna cemburu gue marah-marah ditempat umum, sadar Zia....malu, lagian ngapain Faza pakek baju kasual kaya gini kan kayak remaja, harusnya pake jas!" Batinnya.

"Wa? Wa apa maksud kamu? wanita?" Faza.

"Terserah deh, gue cape ngomong sama lo." Zia melangkah pergi.

Faza langsung menahan zia, namun Zia mendorong Faza, Dia berjalan mendekat ke arah tiga sohib Faza.

"Kok Zia kesini?" Fingga.

"Udah diem!" Qion.

Gibran, diem saja mendengar bisik-bisikan Fingga dan Qion dia tau kalo Zia cemburu sama Faza.

Zia langsung menarik Qion dari bangkunya membuat Qion terkejut, begitu pula Fingga sama Gibran.

"Hayo lo!" Gibran

"Siap-siap, mampus sama, Faza." Fingga.

Mereka berbicara tampa suara, hanya bibir yang begerak, tapi Qion paham.

"Sialan! gue kena getahnya." Batin Qion.

Faza menarik Zia kepelukannya dengan marah! entah marah kenapa, tapi Zia menolak lalu memegang tangan Qion dengan manja.

Menyatukan jari-jarinya ke tangan Qion.

"Sabar, Qion," Batin qion.

"Kak tatap aku dong, aku cantik enggak?" Zia dengan nada menggoda, tampa tau siapa yang dia jadikan pelampiasan.

"Cantik, bangat dek," Qion.

"Lepasin gak!" Bentak Faza.

Zia tak memperdulikan bentakan Faza ,Zia malah mengarahkan tangan Qion ke pinggangnya.

Qion menghela nafas berat menatap 2 sohibnya yang sudah menahan tawa, tangannya tremor mendadak.

"Kak! tatap mata aku, jangan melihat ke arah lain, kakak pemalu ya? gak kaya orang yang aku kenal." Zia.

"Bwahaha pemalu katanya, " Batin Fingga yang mati- matian menahan tawa.

"Hahahaha, ya gusti..." Gibran ke tawa dalam hati susah payah agar tidak tertawa.

"Kakak handal kok dek," Qion dengan ragu-ragu menarik pinggang Zia, agar merapat ke tubuhnya, "Sorry Za, gue harus bantuin Zia biar lo gak pekok sama perasaan lo ,pinte nyari duit aja, soal hati minus lo Za, pantes lo jomblo.".

Zia membelai pipi Qion pelan, lalu menyentuh bibir Qion dengan lembut.

" Anjir anjir, gue asli nganggep lo adik kecil Zi tapi kalo kaya gini ya gue bisa kepancing lah Zi, lagian lo aneh-aneh kalo cemburu." Batin Qion menangis dan menjerit.

"Zia kamu tau tidak? pria yang kamu goda itu siapa? " Faza dengan kesal! dia mendorong Qion supaya tidak berpelukan dengan Zia.

"Emang perlu tau siapa buat seneng-seneng? " Zia ngegas lagi.

Faza langsung menarik Zia kepelukannya, dia sremat erat pinggang Zia, "Ya! kamu harus tau kalo dia tuh siapa, dia Qion!" Faza.

Zia terkejut, mendadak dia malu, ternyata dia Qion? berarti dua lainnya Fingga sama Gibran "Bodohnya lo Zi kok lupa sama mereka?" Batin Zia.

"Mau dia kak Qion atau om-om apa perduli lo?" Zia, sembari berusaha melepas pelukan Faza.

Sementara ketiga sohib Faza mah senyum-senyum.

"Karna saya cemburu! puas kamu? ngerti tidak! " Faza.

Zia terkejut, begitu pula Fingga, Qion dan Gibran.

belum selesai dari keterjitanya Zia mendadak lututnya lemas, karna Faza menyatukan jari mereka, lalu mengarahkan Jari lentik Zia untuk menyentuh bibir Faza, Faza menatap Zia dengan tatapan tajam yang membuat Zia ketat ketir karna Faza terlihat sangat Sexy.

Cup,

Faza mengecup Jari-jari Zia, lalu menjilat jari telunjuk Zia, Zia lasung menarik tangannya fna mendorong Faza.

"Kak Faza bener-bener ngeselin,dasar om-om, lo bodoh! " Umpat Zia lalu berjalan cepat keluar.

Disusul Faza dan yang lainnya ngintil karna penasaran.Zia berusaha menahan malu sebenarnya lebih ke salting karna ucapan dan perlakuanFaza.

"Kamu mau pake motor pake baju kaya gini? " Faza.

"Gak usah perduli deh," Zia, menaiki motor Honda CBR 250rr-Nya.

"Saya perduli Zi,ayo ngomong sama saya! tatap mata saja jangan menghindar! turun dari motor sekarang Zi, " Faza.

"Besok aja, lagi males hari ini, sana ngomong sama cewek gatel tadi," Zia langsung melajukan motor-nya Tampa mendengar teriakan Faza untuk ke sekian Kalinya.

"Akh...,Damm! " Faza melempar topinya.

"Sabar Za, lo samperin aja kerumahnya," Gibran.

"Lagian lo gak kasih dia status jelas, gue yang liat aja tau dia cinta sama lo," Fingga.

"Gue saranin tanya sama diri lo Za, perasaan lo gimana ke Zia, jangan sampe nyesel dia sama yang lain, jangan jadi adek kaka zon, " Qion mode bener.

"Kayak-nya bener kamu deh Gib, gue datengin rumahnya," Faza menatap ketiga sohib-nya.

"Mau ngapain? " Fingga.

"Lamar dia! " Batin faza.

"Malah diem ni bocah," Qion.

"Gak tau deh nanti," Faza mengambil kunci di saku celananya untuk pulang.

"Za, tunggu! gue mau bilang Zia sexy bangat pas gede, untung gue udah tobat karna punya tunangan," Qion manas-manasin Faza.

"Mana ada pria yang nolak cewe kaya Zia, Za. dia tambah cantik gitu, mending halalin langsung kalo lo beneran suka, umur hanyalah angka," Gibran.

"Keren, badas lagi, gak menye-menye atau dpek Ani-ani, dia naik motor tambah keren! badas! kek anak Mafia." Fingga.

Faza mengatur nafasnya agar tidak melayangkan bogemannnya ke 3 sohibnya karna dikomporin dengan fakta.

"Dia emang anak Mafia," Faza masuk ke mobil.

"Hah?!" Bingung, itu yang dirsakan Fingga, Qion an Gibran.

"Nanti aja, kalo sempet gue jelasin, gue gak bohong." Faza .

"Hidup lo penuh drama, Za." Gibran.

"Pamit pulang dulu." Faza, setelah mengucapkan iti dia pergi.

Kediaman Aldhain

Zia memarkirkan motor-nya, dia melihat ke sekitar kaya ada mobil tamu di rumahnya. Ya, mereka sudah kembali ke kediaman Aldhain.

Begitu masuk kerumah dia disambut para pelayan yang berjejer dari depan teras sampai kedalam, dia masuk ke rumah tampa memberi salam.

Mia yang melihat itu langsung negur, "Zia? kok kamu gak salam! "

"Eh maaf bun lupa karna lagi kesel," Zia, "Asalamualaikum." Lanjutnya, lalu mencium pipi bundanya dengan lemas.

"Kamu kenapa? Nanti curhat ya soalnya ada ta- " Mia dengan suara berbisik, dia baru mau ngomong ada tamu si Zia malah ngredumel kenceng sambil berjalan.

"Semua karna kak Faza! yang gak peka itu!" ucap Zia, dengan mata yang berkaca kaca.

Mia menatap kearah Vandra dan mertuanya, mereka hanya mengangguk sebagai tanda agar mendengarkan kekecewaan Zia, lalu menatap anaknya kembali.

Zia yang melihat ibunya seperti gugup mengikuti arah mata Mia yang menatap ke ruang tamu dimana disana ada kakeknya dan dua tamu, karna menghadap ke arah sebaliknya Zia tidak tau mereka siapa.

Zia semakin berkaca-kaca, dia menatap Mia karna malu, Zia tak pernah mengita akan ada tamu di rumah mereka. Karna biasanya tamu ada di rumah utama, nah ini kan rumah keluarga.

Citra gadis baik, jadi gadis manja karna cowok,Mansions kediaman Aldhain ada 5 bangunan, Taman dan kolam yang besar,terus kenapa dari banyaknya rumah bagian ini dan itu? tamu yang datang malah ke rumah Melati? milik keluarga mereka. Bukan di bangunan kakeknya, di ruangan Singa.

"Maaf," Zia.

"Gapapa sayang, mereka keluarga kita kok, sekarang bunda tanya kenapa sama Faza-nya? gak jadi ketemu? " Mia yang mendapat kode dari Aldhain agar melanjuntkan apa yan ingin cucunya katakan.

Zia enggan menjawab karna malu tapi Vandra berkata, "Jawab Zi, anggap tamu ini gak ada."

"Jawab saja, jangan risih karna ada kakek, " Aldhain menimpali.

"Zia-nya ngangenin dia, dianya malah main sama cewek," Zia berkata dengan suara lirih.

"Emang Faza berbuat apa? sampai putri bunda marah kaya gini? Faza melakukan tindakan nakal?" Mia.

Zia menggeleng,

"Terus kenapa? Dia di godain cewek lalu kamu cemburu? atau sebaliknya?" Mia pelan.

"Iya.Zia cemburu, makanya Zia kesel, tapi kak Faza bodoh, Karna gak liat Zia sebagai wanita, dia masing nganggep Zia anak kecil, padahal dimata kak Qion aja Zia cantik bun," Keluh kesah Zia keluar, "Kenapa si, kak Faza makin berumur makin ganteng, tadi aja dia digodain wanita kegatelan." Tambahnya.

"Kok kamu diem aja Zii, kalo suka ya ambil tindakan, gak kaya kamu aja,cemburuan kaya gitu." Vandra.

"Enggan diem kok, aku tanyain sama ceweknya, mau di garukin aku aja punyanya apa gimana, malah ketakutan dia," Zia.

Dan "Pftt" byur...

Salah satu tamu itu menyemburkan minumannya, mendengar perkataan Zia, dia terbatuk-batuk sampai salah satunya lagi berbicara, "p

" Pelan-pelan, Yah"

Mendengar suara dan batukan itu Zia langsung mengenali siapa mereka.

"Om Frans, Tante Monica?" Zia.

"Iya, Zia. mereka adalah Frans dan Monica" Vandra.

Frans dan Monica menoleh lalu tersenyum.

"Malam, Zia." Sapa mereka.

Zia langsung ngeblush, malu! entah kenapa hari ini begitu sial baginya. Bertindak gegabah yang membuat malu diri sendiri di depan teman- teman Faza. Lalu, sekarang lagi ngegibahin Faza malah di depan orang tuanya, pantas saja Zia di pancing ngomong, padahal kalo soal keluarga pasti di suruh duduk dulu.salah Zia juga yang kemakan cemburu jadi kaya bego.

Zia sekarang duduk disamping Vandra dan Aldhain Sementara Frans dan Monica menatap Zia.

"Malam juga om, tante, maaf soal tad-" Ucapan Zia tertahan.

"Jangan minta maaf Zia, kami tau Faza yang salah," Monica dengan mata berbinar-binar menatap Zia.

"Kalian langsung bilang daja, mumpung anaknya didepan kalian," Vandra.

Zia menoleh kearah ayahnya, dia menggunakan tatapan bertanya, "Ada apa? " Zia. 

Vandra mengedipkan mata dan mengangguk, yang berarti, "Pasti nanti kamu tau,"

"Tadi saya sudah bilang ke ayah dan bundamu Zia, maksud kedatangan saya kesini ingin melamar kamu untuk putra saya, menjodohkan kalian berdua, dan sekarang saya tanya pendapat kamu bagaimana soal niat Kami?" Widjaya Frans.

Zia menarik nafasnya dan menunduk, senyuman nakal namun bahagia terukir di wajahnya mendengar perkataan itu, jantungnya melompat-lompat kegirangan.

"Saya mau, " Zia langsung menjawab tampa basa- basi.

"Kamu serius? " Monica, dia merasa sangat lega karna dari tadi tegang.

Zia mengangguk, bukannya dia murahan, asal nerima aja, dia hanya berpikir cepat! kapan lagi dapap pinangan dari orang tua cowo yang kita suka? di jodohkan sama pria yang kita cintai.

"Saya mau, tapi gimana sama kak Fazanya? Maaf tapi kalian pasti tau, saya berlatar belakang dari keluarga Mafia, membunuh bagian dari kehidupan kita, apa gak malu punya mantu kaya Saya?" Zia mulai incsicure.

Vandra mengusap pelan tangan anaknya, rendah diri bangat anak gadisnya padahal sudah pasti pembisnis seneng banget punya mantu Mliyader, tidak perduli status merak Mafia atau gangster, toh soal Mafia hanya pembisnis papan atas saja yang tau.

"Kami tidak masalah, sayang. malah masalah kami itu, kamu mau gak sama Faza? " ucap Monica, yang diangguki suaminya.

"Kalian yakin? " Zia.

"Yakin!" Frans menatap Zia, dan batinnya "Mana mungkin kami nolak mantu kaya kamu, lama tuh sempurna bangat buat jadi mantu, anak aku aja yan gak tau sempurna apa kagak jadi mantu keluarga Aldhain Melano."

Zia menatap bundanya berkaca-kaca, Mia tersenyum, Aldhain merasa senang tak terpikir olehnya bisa menyaksikan cucunya menikah, dia kira dia pasti sudah mati karna karma.

Jangan lupa, tinggalkan jejak, Komentar, ulasan dan like, jika berkenan. 😘🥰

1
Aisyah Sitv
agak gak masuk akal sih ini nebak nya 😭
DeaIsw31: Amena Udah pro soal cium, dan kolop mengokop kak😭😭😭


semoga betah y,. Terima kasih udah datang. oh iya. maaf kalo banyak typo lagi di revisi tiap hari👋👋👋
total 1 replies
AnlaziStar
Zia.. gantian yok, 😭😌
AnlaziStar
🌚🌚🌚ada dimana mana... aku suka gak bohong gak munafik.
AnlaziStar
qoutes-nya kak.... 😭
Bintang malam
ihh baperr... 🌚🌚🌚 btw covernya ganti ya kak?
Bintang malam: wkwkwkwk.,, puasa sebelum bulan puasa ya kak bulan sadran?
AnlaziStar: 🌚🐥🤪.. besok mau puasa.. takut bangat aku baca adegan gini di part selanjutnya
total 2 replies
Erikha_disty
semangat thor
SicantikJelita
izin share qoutes nya Thor, 😭😭😭
DeaIsw31: silahkan 😭😭😭
total 1 replies
SicantikJelita
menyala Thor.. lanjutkan
AnlaziStar
ngakak woy! dari pada ngomong di belakang mending ngomong depan suaminya langsung 🤣 plot cerita mereka jadi mertua lu Za.
AnlaziStar
wih... dah rame aja.. alumi Warren Citra banyakan ya😌
AnlaziStar
bagus Thor.. kurang suka mafia, tapi aku gas karna ini cerita kak Dea😌🤩🤩🤩😍 malah buat penasaran.
Bintang malam
cmimwww...
gak tau lah Thor. aku jadi seneng gini. gak bisa aku gak komen tiap bab.. tau sendiri padahal aku paling anti.. aku jatuh cinta nih
Bintang malam
ih baper masa.. 🤣 kelilipan lalat😭
Bintang malam
sedikit menangkap, sesuai judul. kayaknya nanti Faza nikah sama dia sesuai blurb 🤣
Nuha_sage
baperrrrrrr. apa ini dihh...😢 tanggung jawab thorr aku baper..wkwkwkwk
Bintang malam: sama ih...
total 1 replies
Nuha_sage
cepetan up thorr..penasaran
Nuha_sage
😉 i'm comingg
Nuha_sage
apa ini😄😆😆😆 aku sukaaa.... bagus..aku terperangkap dan jatuh cinta dalam setiap karyamu kak
Bintang malam
ih,,,, cerita baruu.... aku sukaaaaaa.... jangan lupa ya kak, Warren sama Citra di update.. aku gak sabar nunggu lanjutan mereka.

btw ini asik kak.. penasaran lanjutannya.
Bintang malam: iya Thor.. rutin update ya Thor🙏
Bintang malam: dapat laporan kak. 🤣
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!