NovelToon NovelToon
Kehidupan Ke Dua

Kehidupan Ke Dua

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Reinkarnasi / Akademi Sihir / Dunia Lain
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: NAYTHAN

— Lanna Xevellyn, gadis berusia 17 tahun itu harus mengalami kecelakaan maut yang membuat nyawanya melayang ketika menolong seorang anak kecil di jalanan.

Tetapi apakah memang Lanna benar-benar sudah tewas atau ternyata gadis itu masih hidup? Atau bagaimana tentang dirinya yang ternyata menjalani kehidupan keduanya untuk menggantikan peran orang lain yang sudah mati?

Ya, itulah yang di rasakan oleh Lanna. Gadis itu terbangun di dalam tubuh milik orang lain di semesta lain. Di mulai dari tubuh barunya itu, Lanna menjalani babak baru kehidupan keduanya dengan alur kehidupan berbeda yang tidak pernah terpikirkan sekalipun olehnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NAYTHAN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 15 :

Hari demi hari pun berjalan dan selama itu mereka berdua juga selalu latihan dengan giat di bimbing oleh guru Han serta di temani oleh asisten Rosie. Tetapi sikap Lanna, gadis itu selalu nampak dingin kepadanya sejak hari itu. Bahkan Lanna membuat jarak padanya seperti di kelas, yang biasanya mereka duduk bersebelahan sekarang jadi duduk terpisah. Lanna juga tidak pernah mau berbicara padanya sekaligus tidak pernah juga mereka bertatap mata sama sekali. Selalunya Lanna berusaha menghindarinya dan seperti tidak menganggap keberadaannya.

Dan Lanna selalu gigih dalam latihannya walaupun sesekali Xavier perhatikan gadis itu selalu merasa jengkel sendiri karena terus-menerus gagal serta menyendiri. Untuk kesekian kalinya, Xavier juga memperhatikan Lanna yang tengah menangis di kala gadis itu menyendiri dan mengatakan, kenapa dirinya sangat payah? Xavier tidaklah sekejam itu. Perasaan bersalah pun lagi-lagi menghantuinya karena dirinyalah penyebab Lanna berada di dunianya sekarang. Ya, untuk sebuah keputusannya yang terdengar egois itu walaupun ada makna kebaikannya di sana yakni tentang orang tua Serena. Tetapi kadang Lanna juga mulai bersikap dingin terhadap segalanya termasuk kepada guru Han dan asisten Rosie yang Xavier yakini itu juga karena dampak dari emosi Lanna yang terpendam.

Pagi itu, sedang jam istirahat. Lanna kembali menyendiri setelah sesi latihan, dia melamun di ayunan yang terdapat pada salah satu pohon rindang nan sejuk di pinggir lapangan.

Xavier berjalan ke tempat di mana Lanna berada dengan tangannya yang tidak kosong.

Kepala Lanna menengadah ketika melihat sapu tangan putih di sodorkan oleh seseorang di hadapannya yang tidak lain ialah Xavier. Sudah berdiri di hadapannya, menatapnya seperti biasa dengan tatapan datar yang di miliki lelaki itu. Lanna memalingkan wajahnya ke arah lain dengan muka masamnya pertanda menolak sapu tangan pemberian Xavier. Dan Xavier sendiri tidak merasa marah, dia paham Lanna masih begitu marah padanya. Jadi Xavier memasukan sapu tangan tersebut ke dalam sakunya, beralih pada ayunan yang satu lagi. Ayunan tepat di sebelah Lanna. Dahan pohonnya memang besar dan panjang.

Setelah mendaratkan bokongnya, kembali Xavier mengulurkan tangannya kepada Lanna. Kini es krim, biasanya perempuan sangat suka dengan es krim karena rasanya yang manis dapat membuat mood merasa lebih baik kata asisten Rosie.

"Kau pikir aku ini anak kecil apa?" Kata Lanna ketus menatap es krim rasa matcha.

Xavier menukar es krim cone rasa matcha tersebut dengan es krim cone miliknya, es krim rasa cokelat.

Agak sedikit malu-malu juga penuh rasa gengsi, Lanna mengambil es krim cone cokelat pemberian Xavier dan langsung menikmatinya. Xavier pun sama, dia juga menikmati es krim miliknya walaupun sebenarnya dia sangat tidak suka dengan rasa matcha. Sebab rasa favorit nya adalah yang Lanna sedang makan sekarang.

"Kau masih marah padaku?" Tanya Xavier membuka topik obrolan. "Ku perhatikan sikapmu juga dingin sekali,"

Lanna menghentikan aktivitas memakan es krimnya sejenak. Ada jeda dalam beberapa detik sebelum gadis itu benar-benar menjawabnya.

"Iya, aku masih marah padamu. Aku juga masih marah terhadap gadis itu," jawab Lanna terus terang tanpa menatap Xavier.

"Biarkan aku bicara sebentar, boleh?" Kata Xavier, lelaki itu menatap Lanna dengan seksama.

Lanna lagi-lagi terdiam sejenak menatap tanah berumput di bawah kakinya untuk beberapa saat sampai kemudian dia menyetujuinya.

"Ya," jawab Lanna singkat.

Xavier menarik napasnya dalam-dalam, kali pertama dia melakukan hal semacam ini. Dan kali pertama seorang perempuan tahu bagaimana tentang latar belakang kehidupannya. Walaupun Serena satu tim sekalipun dengannya, tetap saja Xavier tidak pernah berbicara apa-apa.

"Aku minta maaf sekali lagi," kata Xavier. "Cara bicaraku sudah keterlaluan dari kemarin. Aku lupa kalau kau bukan Serena jadi aku masih terus terbawa dengan gaya bicaraku yang kadang agak ketus. Seolah aku tidak punya hati, sebenarnya aku cuma tidak tahu melakukan apa ketika ada seseorang yang menangis di hadapanku. Dulu sewaktu ibuku menangis aku juga cuma bisa begitu. Menatapnya datar,"

Akhirnya Lanna menoleh menatap Xavier mendengar penuturan akhir di kalimatnya itu. Dia jadi teringat saat Xavier bilang bahwa lelaki itu tidak memiliki orang tua.

"Aku paling benci memberi tahu bagaimana latar belakang kehidupanku kepada orang lain,"

Dan itu artinya Lanna orang pertama yang akan mendengarnya.

Xavier Walters, anak laki-laki itu tumbuh di keluarga yang miskin serta lingkungan keluarganya yang kacau. Dia adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Ayahnya seorang pemabuk, tukang main perempuan dan pengangguran. Ayahnya juga suka kasar kepada ibunya bahkan tidak segan untuk memukulinya tanpa alasan yang jelas. Sedangkan ibunya, hanya seorang ibu rumah tangga biasa tanpa memiliki pekerjaan apapun. Xavier memiliki seorang kakak laki-laki yang usianya terpaut 8 tahun lebih tua darinya. Kakaknya itu yang menjadi tulang punggung keluarganya walaupun masih muda untuk mencari nafkah, apapun di kerjakannya dan satu-satunya yang menjadi andalan ibunya di keluarganya.

Namun sayangnya, Xavier dengan kakaknya tidak begitu dekat. Ada jarak yang menghalangi mereka yaitu ibu, karena ibu. Ibunya lebih sayang kepada kakaknya karena kakaknya jauh lebih berguna daripada dirinya yang masih kecil saat itu yang menurut mereka adalah beban, bagi ibunya. Seringkali ibunya menuduh Xavier selalu membuat kenakalan hanya untuk sebagai bentuk pelampiasannya dan setelah itu? Kakaknya akan memarahinya bahkan memukulinya. Seperti ayah saat memukuli ibu dan Xavier selalu bereaksi datar ketika melihat ibunya menangis.

Xavier kecil saat itu tidak pernah melakukan pembelaan diri apapun, dia hanya selalu diam, diam dan diam. Setiap harinya Xavier juga melihat ibunya menjerit-jerit menangis kesakitan ketika ibunya itu di pukuli habis-habisan oleh ayahnya di kala tidak ada kakak, tapi Xavier tidak pernah merasa kasihan karena dia juga seringkali berada di posisi ibunya dan karena ibunya, dia jadi di pukuli. Pada akhirnya Xavier cuma menonton ibunya yang babak belur saja dengan datar.

Xavier kecil adalah seorang anak yang penyendiri. Dia tidak memiliki teman sama sekali, tidak ada yang ingin jadi temannya. Dia selalu di ejek pakai baju yang itu-itu saja apalagi tubuhnya sering terlihat babak belur, kurus serta tidak terawat dengan baik. Tetapi Xavier tidak masalah dengan itu. Dia tetap bermain dengan api yang keluar melewati telapak tangannya juga jari-jarinya. Xavier juga tahu tentang seorang penyihir di kota tempat tinggalnya, mereka memiliki kemampuan yang sama sepertinya karena Xavier pernah melihat para penyihir sedang menangkap snomster. Di keluarga tidak ada yang sepertinya, hanya Xavier satu-satunya yang terlahir memiliki kelebihan khusus.

Tetapi satu hari, Xavier kembali di pukuli oleh kakaknya akibat dari tuduhan ibunya. Menuduhnya sudah mengambil uang di lemari pakaian ibunya di dalam gudang rumahnya. Xavier sudah sangat babak belur di sekujur tubuhnya bahkan hampir sekarat saat itu. Merasa sudah melewati batas, Xavier kecil itu marah. Saat kakaknya menendangnya sekali lagi untuk yang terakhir kalinya dan sudah membalikkan tubuhnya berjalan pergi meninggalkan ruangan gudang, dengan sisa-sisa tenaganya Xavier mengangkat tangannya ke udara lalu mengarahkan tangannya ke depan. Kemudian semburan api keluar melalui telapak tangan Xavier dan membakar seluruh tubuh kakaknya. Kakaknya itu panik meminta tolong.

Xavier menyeret tubuhnya ke dinding lain dengan susah payah, melindungi diri seraya melihat kakaknya yang kini berguling-guling menjerit-jerit kesakitan. Tidak lama seseorang mendobrak pintu gudang yang terbuat dari kayu dan itu adalah ayah, tangannya membawa sebuah ikat pinggang miliknya. Xavier tahu, pria yang sangat di bencinya itu dia yakini sudah memukuli ibu. Meski ayahnya tidak memukulinya tetapi ayahnya tidak pernah menganggapnya ada, tidak pernah peduli padanya, tidak pernah menafkahinya dan malah menghardiknya menyuruhnya untuk cepat mati. Kembali, Xavier mengarahkan satu tangannya ke depan ketika ayahnya hendak berjalan ke arahnya dengan tampangnya yang penuh amarah.

Api biru keluar melalui telapak tangannya, kemudian membentuk seperti rantai besi raksasa dengan kobaran apinya, melilit tubuh ayahnya hingga tubuh sang ayah terjepit membuat pria itu memekik kesakitan. Xavier marah pada semuanya, pikirannya sudah gelap karena penyiksaan yang di lakukan oleh keluarganya padanya. Dia mengepalkan tangan lalu meremasnya kuat-kuat bersamaan dengan lilitan rantai besi itu semakin kuat, kuat dan kuat sehingga tidak lama kemudian tubuh ayahnya hancur lebur serta darah berceceran di mana-mana memenuhi sebagian dinding serta lantai gudang. Melihat ke arah kakaknya yang sudah tidak bergerak habis di lahap api yang masih membakar tubuh sang kakak, Xavier pun bergerak bangkit dari sana. Dia harus pergi secepatnya dari tempat neraka itu.

Xavier sudah keluar dari gudang lalu dia menemukan ibunya sedang menangis ketakutan di balik pintu rumah, kaki tangannya terluka dan di penuhi darah. Ibunya merayap di lantai berlari ke arahnya dan meminta tolong kepada anaknya yang masih kecil itu minta di selamatkan dan sebenarnya ibunya juga tahu kalau anak bungsunya itu memiliki kelebihan khusus. Dari arah pintu Xavier pun juga tahu jika ada snomster yang hampir mendekat di sana di balik pintu yang terkunci, entah apa juga yang sudah di lakukan ibunya sebelumnya. Entah itu melakukan perlawanan ataupun lainnya, Xavier tidak tahu.

Xavier menatap ibunya datar, menepis tangannya menolak permintaan ibunya meminta untuk di selamatkan. Xavier mengarahkan tangannya ke depan ke arah pintu, rantai api itu menarik kenop pintu lalu menarik daun pintu itu hingga engselnya terlepas. Setelah itu snomster besar masuk menerobos pintu, menghabisi nyawa ibunya sekaligus. Saat itu Xavier langsung melakukan teleportasi dan sejak hari itu pula Xavier tidak pernah kembali lagi ke sana. Tidak akan. Xavier sudah berjanji pada dirinya sendiri. Hingga akhirnya Xavier menjadi salah satu murid di sekolah Celestial.

"Hingga aku menjadi salah satu penyihir muda di sini," kata Xavier menutup ceritanya.

Lanna memang tidak menangis tetapi perasaannya merasa sedih mendengar bagaimana kisah hidup Xavier yang menyakitkan, dia tertegun sedih menatapi es krimnya yang sudah setengah meleleh mengenai jari-jemarinya. Ternyata ada kisah hidup yang lebih menyakitkan daripada dirinya, setidaknya sebelum orang tuanya meninggal Lanna sempat mendapatkan sebuah kasih sayang yang layak. Memang Lanna marah tetapi dia juga jadinya merasa bersalah.

Xavier berinsiatif menyeka lelehan es krim yang mencair mengenai jari-jemari Lanna mengunakan sapu tangan miliknya yang di ambilnya dari kantong saku celana.

"Lebih baik cepat kau habiskan,"

"Tapi kau bisa tumbuh jadi anak yang sehebat ini, ya. Aku salut. Kalau aku jadi dirimu aku lebih baik mati saja," ucap Lanna menatap Xavier.

"Terimakasih. Aku harap kau juga tumbuh menjadi seorang gadis yang kuat," jawab Xavier.

Dan dalam benaknya Xavier, dia juga tidak mengerti apa tetapi perasaan yang di rasakannya merasa bahagia mendengar kalimat Lanna barusan.

...****************...

1
Retno Isma
jgn Hiatus ya....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!