Kisah seorang wanita yang bernama Eca sifat nya peduli dan perhatian
Setelah ditinggal mati oleh suami di jodohkan dengan pria yang memiliki sifat berkebalikan dengan Eca, hubungan itu berlangsung sampai mengetahui takdir tentang kematian dari suami Eca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. Perkelahian Tak Disengaja.
Hari ini Eca memutuskannya untuk tidak berangkat ke kantor, sambil menemani Eldhin yang lagi mengutak-atik PC yang menjadi sumber pencaharian nya. Dalam rengkuhan pelukan nya, Eca tak pernah berhenti merengek minta jajanan, padahal Eca baru saja ngemil siomay tapi ga habis.
"Mau apa lagi sayang?" Eldhin menghela nafas, mencoba lebih sabar menghadapi istrinya yang menurutnya itu lagi ngidam.
Eca mengerucut bibir. "Aku mau mie ayam bakso balungan mas"
"Habis enggak nih?"
Eca mengangguk dengan tatapan mata kucing nya. "Habis kok tenang aja"
"Oke sebentar ya de" Eldhin mempercepat edit video konten nya di PC, setelah dia selesai, barulah dia pesan lewat online.
Eca mencegah, karena dia ingin mencicipi bakso balungan yang ada di perempatan lampu merah perbatasan kota dan kabupaten.
"Percuma mas restoran nya gak ada di daftar aplikasi ojek online, kamu belikan aja naik motor sebentar" Kata Eca terus menggerutu.
Eldhin yang orang nya terlihat dingin jadi murah senyum akhir-akhir ini "Yaudah tunggu ya, mas akan belikan mie ayam nya untuk kamu"
"HEHE" Eca reflek memeluk sang suami.
Eldhin meninggalkan kamar nya, dia pergi mengambil jaket kulit dan helm nya.
Sampai di motor, Eldhin langsung melambai tangan ke arah Eca, sebisa mungkin Eldhin berusaha agar tidak membuat istri nya jadi bersedih.
Butuh waktu sepuluh menit, Eldhin sampai di lokasi kedai bakso. Tak lama, Eldhin berjalan untuk duduk ke sembarang bangku setelah memesan makanan yang di inginkan oleh istri nya.
Eldhin sambil bermain ponsel, hanya ingin sekedar mengecek pesan WA dari Eca, karena wanita itu menitip es jeruk kedai itu. Tiba-tiba saja...
Bruk!!
"Arghhh" Eldhin mendadak terjungkal ke lantai, dia habis menabrak seseorang di depan nya, bakso panas yang di bawa orang itu hampir saja tumpah mengenai tangan Eldhin. Beruntung sepenuh nya tumpah di nampan yang di bawa orang itu.
Yang menabrak Eldhin adalah Niko, Niko mendongak kepala menatap wajah yang gak asing baginya, tapi Eldhin melihat wajah Niko terlihat asing, karena Eldhin belum pernah melihat wajah mantan suami dari istrinya.
"Bro, kalau lihat ke depan bego!"
Dengan sadar Niko menyembur kata-kata gak enak di dengar, karena Niko baru ingat siapa pria itu, ya dia adalah suami dari mantan Istri nya.
Eldhin belum terpancing emosi, dia masih tenang di hadapan pria yang menurut sudut pandang nya seperti preman.
Tapi, Niko memberikan percikan api melalui pukulan wajah ke arah Eldhin yang membuat Eldhin emosi.
Eldhin membalas pukulan di rahang nya Niko, hingga perkelahian itu tak bisa di pisahkan, karena emang kedua orang itu sama-sama sudah terbalut emosi.
"Niko!!" Fatimah yang baru keluar dari dalam toilet langsung panik berlari dan melerai.
Wajah Eldhin hampir lebam, sama hal nya dengan Niko, niatnya Eldhin membeli mie ayam bakso untuk istri nya, justru dapat masalah dengan Niko yang lagi mengajak Fatimah dan anaknya pergi makan bakso bersama.
Eldhin melihat wajah Fatimah singkat, dia tahu siapa Fatimah, karena waktu di hari pernikahan nya dengan Eca, Eldhin melihat dan jabat tangan dengan wanita itu.
Eldhin memilih pergi setelah diusir oleh penjual kedai itu.
Untung saja pesanan yang di inginkan oleh Eca sudah sampai di genggaman tangan nya.
Sampai rumah, Eca yang lagi minum es campur entah dia beli dimana langsung naruh mangkuk nya ke meja sambil menjerit panik.
Melihat wajah suami yang babak belur penuh darah bekas pukulan hebat dari Niko.
Eca memegang kedua pipi Eldhin "Mas, kamu kenapa bisa gini, siapa yang mukulin kamu?"
"Mas gak tau, orang gila mungkin, gak kenal"
"Kok bisa sih"
Eca langsung balik badan untuk mengambil air hangat dari dispenser.
Bu Neli yang mendengar kegaduhan langsung ikut panik saat tau wajah anak nya bonyok seperti itu.
"Astaghfirullah kamu habis dipukulin sama siapa Eldhinnnnn" Tanya Bu Neli
"Preman pasar mah" Jawab Eldhin
"Preman pas... Niko?" Sambung Eca dari arah dapur mendengar ucapan dari Eldhin.
"Mas gak tau, yang jelas penampilan nya kaya preman" Kata Eldhin, perkataan itu membuat Eca mendadak emosi dengan rahang yang secara tiba-tiba mengeras.
Dia masih hafal betul dengan penampilan Niko saat pertama kali bertemu seperti apa, pikiran negatif dari Eca mengarah kepada mantan suami nya, mengingat dia tahu kalau dia masih hidup. Gak mau mikirin itu dulu, Eca fokus mengompres luka lebam di wajah suami dengan air hangat yang sudah di bawa nya.
"Pelan-pelan de" Pinta Eldhin.
Eca gak menjawab karena dia lagi menahan air mata yang akan keluar. Eldhin melihat dan kebingungan dengan raut wajah nya dari Eca.
Eldhin bertanya mengenai wajah Eca kenapa tiba-tiba bersedih, Eca menjawab jujur karena dia gak mau Eldhin terluka oleh siapapun.
Sisi lain kejujuran nya dipendam, karena Eca bersedih dan menyakini kalau yang buat wajah Eldhin lebam karena perbuatan Niko.
"Oh iya tadi mas ketemu temen kerja kamu di kedai itu"
Eca mendelik dan mengerut kening "Siapa mas?"
"Gak tau namanya, yang penting wanita, dan dia lagi sama cowok yang mukulin mas bawa anak laki-laki sekitaran umur 4 tahun" Kata Eldhin.