NovelToon NovelToon
Hilangnya Kesabaran Seorang Istri

Hilangnya Kesabaran Seorang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹

Retno adalah seorang istri yang baik dan setia, Retno selalu mengalah dalam hal apa pun walaupun tidak bisa di pungkiri sebagai istri ada rasa kesal dan emosi nya.
Retno terus bertahan dengan Rio suami nya hanya karena memikirkan ke dua anak nya dan juga memikirkan kesehatan ibu nya.
Lama kelamaan pertahanan Retno melemah, rasa sabar dalam diri Retno menghilang sehingga Retno memutuskan untuk kembali ke rumah orang tua nya.

Bagaimana kisah Retno selanjutnya, apa yang di lakukan oleh Rio sehingga kesabaran Retno menghilang?
Dan bagaimana kehidupan Retno dan ke dua anak nya setelah Retno memutuskan untuk kembali ke rumah ke dua orang tua nya.
yuk baca cerita nya di Hilangnya Kesabaran Seorang Istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 HKSI

"Mamah." Teriak Bela membuyarkan semua lamunan Retno di masa lalu dengan Rio suami nya.

Retno langsung menatap ke arah Bela yang baru pulang menjemput Alikha bersama Susan.

"Sayang kamu sudah pulang? Kok mamah ngga mendengar suara motor nya?" Tanya Retno.

"Makanya kak jangan terus melamun, sudahlah laki-laki seperti itu jangan di pikirkan terus, buang semua tentang dia, kakak ini masih muda dan pasti nya kakak akan mendapatkan yang lebih dari kak Rio yang bajingan itu." Ucap Susan yang baru masuk lalu duduk di depan Retno.

Susan ikut kesal dengan apa yang sudah di lakukan Rio, Susan tidak mengira kalau Rio akan seperti itu, padahal dulu Rio laki-laki baik dan bertanggung jawab kepada anak-anak dan istri nya, tapi sekarang Rio berubah seratus delapan puluh persen derajat.

Rio yang dulu sangat menyayangi Bela sampai-sampai jika Retno memarahi Bela Rio selalu marah kepada Retno, tapi sekarang jangankan kata-kata sayang yang dilontarkan Rio kepada Bela, menghubungi Bela saja tidak pernah.

"Mah Bela main sama Alikha yah?"

"Ya sudah main aja tapi ingat jangan kecapean dan jangan banyak berpikir yah nak?" Bela memang tidak boleh kecapean dan banyak pikiran karena kata dokter itu akan menyebabkan kejang nya kambuh, selama ini Bela memang mengonsumsi obat kejang tapi obat itu hanya untuk menahan bukan untuk menyembuhkan.

"Iyah mah." Bela langsung pergi menuju rumah Susan yang hanya terhalang dua rumah lain nya.

Retno menatap Bela dengan tatapan sedih nya, "Entahlah dek, sampai detik ini kakak cuma heran saja dengan perilaku Rio." Retno sudah tidak mau memanggil Rio dengan panggilan mas.

"Yah ngga usah heran lah kak, bisa saja dia itu sekarang sudah mempunyai istri lagi dan mereka hidup bahagia atau mungkin laki-laki bajingan itu sudah mempunyai anak lagi sehingga dia lupa sama Bela, dulu saja manggil Bela sayang tapi sekarang jangankan manggil Bela sayang, manggil nama nya saja tidak kan?" Susan ikut kesal dan emosi seperti Bu Tantri dengan kelakuan Rio.

Retno terdiam dan mencerna semua ucapan dari Susan, memang benar semua yang Susan ucapkan barusan.

"Mungkin juga dek, kakak sih tidak perduli dia mau nikah lagi atau mungkin sudah punya anak sekaligus, tapi tolong untuk memberikan tanggung jawab nya kepada Ardan dan Bela terutama Bela, Bela itu punya riwayat epilepsi dan selalu dekat dengan ayah nya sejak dulu, kakak kasihan melihat Bela yang selalu diam dan menyendiri, Bela memang tidak pernah cerita dengan kesedihan nya itu, tapi kakak sebagai seorang ibu tahu jika dia sedang sedih karena tidak ada sosok ayah di samping nya seperti anak-anak yang lain nya."

"Laki-laki kalau sudah terjerat lagi sama perempuan, sudah pasti akan melupakan istri dan anak nya bahkan orang tua nya sendiri."

"Kamu benar dek, tapi ya sudahlah mungkin ini sudah takdir jalan hidup kakak di dunia ini."

"Oh ya kak, aku mau tanya."

"Apa dek?"

"Bagaimana jika suatu saat kak Rio pulang dan meminta maaf sama kakak sampai sujud di depan kakak dan ingin rujuk kembali sama kakak, apa kakak mau memaafkan nya dan kembali kepada kak Rio?" Susan penasaran dengan kakak nya.

"Tidak! Kakak tidak akan sampai mau kembali sama Rio, kalau masalah memaafkan In Sya Allah kakak maafkan karena Allah saja selalu memaafkan hamba nya yang berlumur dosa kenapa kita tidak bisa memaafkan kesalahan orang lain." Jawaban Retno sangat jelas terdengar di telinga Susan.

Susan penasaran sekaligus ingin menggoda kakak nya agar kakak nya tersenyum.

"Seandainya kak Rio datang membawa uang satu tas, apa kaka mau kembali lagi?"

"Tidak! Kakak memang butuh uang dan mungkin perempuan di luaran sana juga sama dengan kakak, tapi untuk kembali lagi sama Rio kakak sudah tidak bisa."

"Yakin? Kalau aku jadi kakak aku sudah pasti kembali apalagi kak Rio pulang dengan membawa satu tas uang."

"Kamu aja yang sama dia, walaupun Rio datang dengan satu koper uang, kakak tetap tidak akan mau kembali dengan Rio."

Susan menatap dalam ke dua mata Retno, begitu sakit nya hati kakak nya ini sampai-sampai tidak tergiur dengan uang.

"Sesakit itu kah perasaan kakak sekarang?"

"Sakit hati sudah tidak kakak rasakan lagi, semua rasa yang ada di dalam diri kakak sudah hilang seiring perlakuan Rio kepada kakak, inti nya kakak sudah mati rasa dengan Rio dan mungkin dengan laki-laki lain."

Susan langsung menggenggam ke dua tangan Retno seakan-akan memberinya kekuatan, "Jangan sampai masalah yang kakak alami ini akan menyimpan rasa trauma yang paling dalam, kakak harus bangkit dan membuka hati kakak kepada semua laki-laki, siapa tahu Allah sudah menyiapkan seseorang untuk kakak yang lebih baik dan lebih bertanggung jawab dari kak Rio."

"Entahlah dek gimana nanti saja, kakak serahkan semua nya kepada yang maha kuasa, tapi keinginan kakak untuk saat ini kakak hanya ingin hidup sendiri dan membiayai Ardan dan Bela sendirian, kakak ingin membuktikan kepada keluarga Rio terutama Rio sendiri kalau kakak bisa hidup dan membesarkan mereka tanpa ada nya campur tangan dari Rio dan keluarga nya."

"Susan berharap ada seorang laki-laki yang bertanggung jawab dan mau menerima kakak apa adanya."

"Aamiin, makasih yah dek dukungan nya, kakak tidak tahu mau kemana dan kepada siapa lagi selain kepada ayah, ibu dan juga kamu serta Sultan."

"Kakak ini kakak kandung kita berdua, kakak ini pengganti ibu di kala ibu nanti sudah tiada, jadi kakak jangan berpikir kalau kakak sendirian, jika ada masalah kakak cerita saja sama aku."

Retno menatap Susan dengan bibir tersenyum, "Iyah, ya Ampun ternyata sudah jam satu, kita belum sholat dek." Retno kaget karena ternyata hari sudah siang dan mereka belum melaksanakan sholat Dzuhur.

"Kenapa ngga kedengaran suara adzan yah kak?"

"Gimana mau terdengar, orang kita dari tadi bicara terus."

"Ya sudah kalau begitu aku pulang dulu yah kak, aku mau sholat dan juga masak buat Alikha."

"Kamu itu hidup berdua saja pakai masak segala."

Susan memang tinggal hanya berdua dengan anak nya karena suami nya yang harus kerja di luar kota dan pulang satu bulan sekali.

"Kan Alikha itu anak nya susah makan kak, jadi kalau di masakin kesukaan nya baru mau makan dia."

"Kalau Bela apapun dia doyan tapi yah gitu, setiap makan ngga pernah banyak dan habis, makan paling dua atau tiga sendok setelah itu selesai, maka nya tubuh nya kecil ngga gemuk-gemuk."

"Biar nanti aku ajak makan sekalian bareng Alikha."

"Iyah semoga saja Bela makan banyak jika ada teman nya."

1
Wifasha Fasha
ini Retno msih di mana lalu,pa dah ninggalin Rio trus plng ke rmh ortu nya
Seri ArSyarief
Ya Allah thor..hanya 1 bab pembuka
Momy: sabar😂
total 1 replies
Vajar Tri
waahhh pembuka yang bikin darah meluap ke permukaan Thor 😤😤😤😤
Momy: makasih dah mampir
total 1 replies
ℋℐᎯτυs
akhirnya momy muncul 🤭
Momy: mencoba di sini lagi say
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!