seorang gadis remaja yang lemah lembut, di pertemukan dengan seorang pria yang sangat kejam dan sangat kasar.
siapa sangka gadis ini bisa mengubah segalanya.
dan kenapa bisa...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla Mustari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 balas dendam 1
"Dela ke.. Kenapa kamu ada di sini, kamu kan sudah meninggal beberapa tahun lalu." Dita berlarian masuk ke dalam sambil berteriak-teriak memanggil ibunya.
"ada apa sih Dita teriak-teriak kayak melihat hantu saja. "Bu aku melihat Dela di luar,apakah dia jadi hantu bu.! "yang benar saja kamu Dita, jangan ngawur kamu. "beneran Bu." sambil menunjuk ke arah luar.
"kenapa kamu lari ketakutan begitu Dita, dan aku masih hidup. "ka kamu ngapain lagi kamu ke sini.? "aku ke sini untuk mengembalikan apa yang akan menjadi hak yang telah kau rampas dulu. Jangan ngawur kamu, kamu sudah di anggap tidak ada di sini dan cepat kau tinggalkan rumah ini." sambil mau menampar Dela. Tapi Dela dengan cepat memegang tangan ibunya Dita, lalu mendorong nya. "Ibu.. berani kau dorong ibuku.." Dita juga ingin menampar Dela tapi Dela cepat memegang tangan Dita dan mendorong nya dekat ibunya.
Apa kamu lupa ini rumahku, rumah peninggalan ibu ku jadi yang harus pergi itu kalian berdua. Ha...haa.haa mereka berdua menertawakan Dela. "tapi sekarang milik rumah ini adalah kami berdua. "oh iya, sejak kapan rumah ini menjadi milik mu. Tidak tahu malu. "tutup mulut mu itu Dela. "apa... Berani kamu." Dela menghampiri mereka berdua dan menamparnya. Setelah itu Dela kembali duduk di kursi.
kalian berdua telah menyingkirkan ku dan menyiksaku beberapa tahun yang lalu. Aku Bukan lah Dela yang dulu yang selalu menuruti semua keinginan mu dan mengambil hak ku. Dan kalian berdua akan merasakan apa yang pernah ku rasakan dulu.
"ada apa ini dan kenapa kalian seperti itu, dan siapa kamu berani datang di rumah ku..?" Dela melihat ke samping. "ayah.... "Dela.." Ayahnya kaget saat melihat Dela yang telah berdiri di depan nya. "ayah tidak perlu melihat ku seperti itu." ayahnya itu menghampiri Dela dan memeluknya. "maafkan ayah, semenjak di kabar kamu menghilang, ayah terus mencari mu dan ayah tidak percaya kalau kamu itu meninggal nak.."
"sudahlah ayah. Dela sekarang baik-baik saja." sambil melepas pelukan Ayahnya. "ayah tahu tidak siapa orang di dalang hilang nya aku. itu semua karena mereka berdua ayah." Dela menunjuk ke arah mereka berdua. "mungkin ayah tidak percaya dengan omongan ku dan selama ini ayah selalu menuruti kemauan nya mereka kan."
"itu semua tidak bener Yah.. Dia itu bohong dia cuma mengarang cerita seolah-olah kami berdua bersalah. "apa yang di katakan ibu bener Yah...", Dela hanya tertawa melihat mereka berdua bersikap seolah-olah tidak salah. ayah Dela merasa bingung karena tidak tahu siapa yang berbohong siapa yang tidak.
"ayah.. Kalau memang ayah tidak percaya sama Dela anak ayah sendiri, ayah boleh lihat ini." Dela menyodorkan hpnya kepada ayahnya untuk melihat video mereka berdua. Ayah Dela mengambil hp tersebut dan melihat video itu. "selama ini ayah sudah salah terhadap mu nak, dan ternyata selama ini ayah memelihara ular dalam rumah ini."
"Yah jangan percaya itu semua bohong, video itu sudah di rekayasa Ayah. "benar apa yang di katakan ibu Yah. "diam kalian berdua." ayah Dela merasa sesak napas karena terlalu emosi. Dita dan ibunya pucat karena baru pertama kali melihat Ayahnya marah kepadanya.
saking marahnya ayah Dela, Sampai-sampai dadanya terasa sesak dan jatuh pingsan. Ayah Dela langsung di larikan ke rumah sakit terdekat. Agar ayah nya dapat pertolongan secepatnya.
Di depan ruangan Dela hanya diam saja, kedua orang tersebut menghampiri Dela. "ini semua gara-gara kamu Dela." sambil menunjuk Dela. "jangan menunjuk seperti itu." Dela memegang telunjuk ibu Dita. Ibunya Dita meringis kesakitan, lalu Dita mau nolong ibunya itu. "apa kau mau mencoba nya juga." Dita hanya diam di tempat. setelah itu Dela langsung mendorong ke belakang ibunya Dita. seandainya Dita tidak menahan ibunya itu, maka dapat di pastikan ibunya itu jatuh ke lantai.
******
Dokter yang menangani ayah Dela itu, telah keluar dari ruangan tersebut. "dokter bagaimana keadaan ayah." dokter itu mengatakan bahwa ayahnya mengalami serangan jantung. "apakah kami bisa masuk membesuknya." dokter tersebut hanya mengangguk saja. Dela masuk ke ruangan tersebut dan Dita ibunya juga masuk ke ruangan itu. "untuk apa kalian berdua ke sini. "ayah tenang dulu, jangan marah dulu. Sekarang ayah harus sembuh." ayah Dela hanya mengangguk kecil dan memegang tangan Dela.
Dela menelepon salah satu orang nya untuk mengawasi Dita dan ibunya itu. Dan juga menjaga ayahnya saat diri tidak ada. Untung saja Dela bergerak cepat, karena Kedua orang itu sudah merencanakan sesuatu.
Mereka berdua sudah ada di rumah, "ibu bagaimana ini, kalau ayah benar-benar mengusir kita dari sini aku tidak menjadi miskin Bu. "kamu pikir ibu juga mau miskin apa, makanya berpikir bagaimana caranya kita tidak di usir dari sini."
Awasi mereka terus jangan sampai kalian ketahuan dengan mereka kata Dela. Dela juga menyuruh beberapa orangnya untuk berjaga di rumah sakit. Dan sementara itu Dela ingin memberikan pelajaran kepada Dita dan ibunya itu.
"wah-wah masih di sini rupanya kalian, aku pikir kamu sudah pergi dari rumah ini. "kami tidak akan pergi dari rumah ini." "baiklah kalau kalian tidak mau." Dela memanggil orang-orang nya ada di luar itu, tidak butuh waktu lama orang-orang nya Dela sudah masuk dan mengikuti semua perintah Dela. "ikat dia dan bawa mereka ke markas. "baik nona."
"jangan macam-macam dengan kami, dan jangan coba-coba mengikat kami dengan tali mu itu. Kamu terlalu cerewet nona." salah satu orang-orang Dela menampar Dita dengan keras sampai Dita pingsan. "Dita..... jangan coba-coba menyakiti anak ku. "apa kamu juga mau merasakan seperti anak mu itu Dela menarik rambut nya dan menamparnya berkali-kali. "bawa mereka berdua."
Mereka berdua di bawa ke markas, dan mereka juga bisa merasakan seperti apa kalau di siksa. Dela menerima telepon dari Mama nya dan Dela langsung saja mengangkat telepon tersebut. " iya hello Mah.."
"kamu di mana nak, Mama dan Papamu ada sekarang di apartemen mu.? "Dela masih di jalan pulang Mah, sebentar lima belas menit lagi baru Dela sampai di apartemen. "oke Mama tunggu yah, Mama tutup teleponnya.""
Dela berlari keluar ke mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Setelah mengendarai Lima belas menit kini Dela sudah sampai di apartemennya. "Mama Papa aku merindukan kalian sambil berlarian masuk memeluk mereka. "kamu dari mana aja sih nak, Kok baru pulang jam segini." Dela hanya menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal...
*******