NovelToon NovelToon
Daddy Morgan Untuk Saka

Daddy Morgan Untuk Saka

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari dari Pernikahan / Single Mom / Nikah Kontrak / Cerai / Sugar daddy
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: GRACIA SYLIA

Morgan & Emily,

Perjanjian bisnis orang tua Morgan, memmbuat Morgan & Emily harus menikah.

"Walaupun pernikahan kita atas dasar org lain, tapi aku tidak ingin ada org lain dalam rumah tangga ini ketika nanti kita sah menjadi pasangan suami istri". ucap Emily

Menjadi seorang Wanita karir sekaligus seorang istri, Emily selalu berusaha membuat suaminya bahagia dan menjaga rumah tangganya ditengah-tengah kesibukannya mengejar target menjadi kepala rumah sakit dan menyelesaikan proyek pembangunan rumah sakit miliknya sendiri.

"Aku hanya ingin kau fokus dengan Rumah tanggal & kandunganmu Emily, aku tidak meminta kau berhenti bekerja setidaknya kurangi beban pekerjaanmu". ucap Morgan frustasi sambil mengacak-ngacak wajahnya dengan telapak tangannya


Disaat Hubungan dengan Suaminya mulai terbangun sebuah peristiwa mengubah segalanya & membuat Emily keluar dari rumah dan meninggalkan segalanya dalam keadaan mengandung

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GRACIA SYLIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sensasi Baru

CUP

Morgan mengecup sekali lagi bibir istrinya, sebelum memundurkan wajahnya.

"Terimakasih Kamu udah mau jujur." ucap Morgan sambil meraih tangan istrinya untuk digenggam

"Mulai sekarang aku ingin kita terbuka satu sama lain" Dan soal anak aku akan menunggu sampai kamu siap untuk mengandung." ucap Morgan berusaha menenangkan istrinya

"Waktu aku jemput kamu dirumah sakit, aku ga sengaja dengar kamu ngobrol sama orang." lanjut Morgan

"Aku kecewa banget, pas tau ternyata dibelakang aku kamu ngelakuin semua ini..aku juga dengar kalau semua itu kamu lakukan karena ga berani buat minta aku pakai pengaman apalagi sampai minta izin untuk menunda kehamilan."

"Soal itu semua aku ga pernah marah, hanya aku merasa selama ini dibohongi dengan sikap kamu" Aku terlalu berharap banyak untuk kita bisa punya anak." Tutur Morgan sambil menatap istrinya

"Tapi ternyata tanpa sepengetahuan aku, kamu mengonsumsi pil pencegah kehamilan." lirih Morgan berusaha menahan air mata

Emily yang mendengar semua uneg-uneg suaminya hanya bisa terdiam dengan penyesalan, isakan seolah sulit untuk dia hentikan.

Ia makin merasa menjadi manusia yang paling egois hanya karena takut kehilangan proyek dan juga jabatannya jika harus mengandung, namun jauh sebelum hal ini terjadi atas kesadaran Emily ia tidak melanjutkan perbuatannya melihat bagaimana antusiasnya Morgan menunggu kehamilannya.

Apa yang Emily takutkan terjadi dihari ini, setidaknya ia sedikit lagi tidak perlu ada lagi yang ia sembunyikan, ia juga bisa mengetahui dibalik acuhnya

Kali ini Emily yang mengecup bibir Suaminya, hanya mengecup ia tak langsung melepaskan penyatuan bibir mereka. Emily merasa nyaman ingin menyalurkan kesedihan satu sama lain dan menyudahi semua ini.

Morgan memegang tengkuk istrinya, mulai melumat lembut bibir Emily. Begitupun Emily membalas lumatan Suaminya.

Ciuman kali ini terasa berbeda dari ciuman sebelum-sebelumnya, semua sensasi bercampur jadi satu..Ciuman Emosional, permintaan maaf, dan nafsu yang membara.

Sebelum-sebelumnya mereka berciuman hanya ketika sedang melakukan penyatuan.

Lumatan keduanya semakin panas, kini ciuman Morgan turun ke leher jenjang Emily sembari sesekali memberi tanda.

"Mmhhhhh" Jangan membuat tanda Mas. Desah Emily sambil menikmati irama ciuman Morgan pada tengkuknya.

Morgan kembali naik pada bibir istrinya, ia mulai menyedot lembut bibirnya.

Perlahan Morgan mulai mendorong tubuh istrinya menuju kasur tanpa melepas lumatan pada bibirnya.

Kali ini Emily merasa kewalahan dengan permainan Morgan.

Pelan tapi pasti Morgan mulai mendorong tubuh Emily berbaring dan mulai menindihnya. Tangannya tak diam, ia mulai meremas boobs istrinya dengan lembut sambil mencium leher Emily satu tangannya lagi ia pakai untuk membuka kancing kemeja istrinya.

"Ahhhh...Mmmm..mas" Erang Emily membuat Morgan semakin gencar dan bernafsu

Sekitar 10 menit Morgan membuat istrinya mengerang dan kini pakaian Emily entah dibuang kemana oleh Morgan, tanpa berlama-lama Morgan mulai membuka celananya dan seketika terpampang aset miliknya yang berurat dan sudah tegak cukup membuat Emily membelalak hanya dengan setiap melihatnya saja.

Dengan lembut Morgan mulai mengarahkan miliknya ke jalan lahir calon anaknya.

Morgan melumat bibir istrinya bersamaan dengan mendorong miliknya masuk ke dalam lubang istrinya.

Seakan tanpa diberi aba-aba, Emily tersentak matanya membelalak bersamaan dengan menggigit bibir Morgan.

Entah sudah berapa kali Emily merasakan puncaknya, 3 jam mereka menghabiskan malam yang panas.

Sekali lagi Morgan mengecup kening istrinya yang sudah terlelap masih tanpa busana didalam selimut.

Ia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan badan, dan lanjut membangunkan istrinya untuk membersihkan badan sebelum mereka kembali tidur dengan posisi Emily memeluk Morgan sampai pagi.

...*****...

(Jerman, wedding David & Veronica)

"Sebentar aku menelpon Bianca, siapa tau dia ingin ikut dengan kita." Ucap Emily mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi sahabatnya.

"Morgan yang mendengar itu hanya mengangguk dan memperbaiki jas & juga menata rambutnya yang sudah klimis."

Emily tampak anggun dan cantik, menggunakan dress putih tulang dan tak lupa dengan tas bermerknya begitupun dengan Morgan yang tampak gagah dengan stelan jasnya.

Sedang Bianca ia tak ikut bersama Morgan dan Emily karena ia sendiri sudah punya janji dengan tunangannya

Acara berjalan dengan lancar, Kedua mempelai begitu serasi dan juga para tamu undangan kelas atas yang turut bahagia hadir dalam pesta tersebut.

"Haii bro." Ucap seseorang menepuk pundak Morgan yang sedang duduk satu meja bersama istri, Bianca dan juga tunangannya.

Sadar dengan itu sontak Morgan menoleh dan tersenyum sembari beranjak dari tempat duduknya mencoba berdiri sejajar dengan orang tersebut tidak lupa mengukurkan tangannya dan disambut oleh orang tersebut.

"Gila, akhirnya kita bisa ketemu lagi." ucap Morgan hangat menyapa seseorang tersebut. Namanya Alex, teman kuliah Morgan & David sewaktu di indonesia.

Bianca asik mengobrol dengan tunangannya sedang Emily hanya menoleh dan sekali memberikan senyum pada teman suaminya tanpa berpindah dari tempat duduknya

Asik bercengkrama seorang anak perempuan menghampiri keduanya. "Papa! Dalimana saja aku dan mommy mencalimu." ucap anak kecil tersebut sembari menggoyang-goyangkan ujung jas Alex.

Spontan Morgan menoleh dan menunjuk belum sempat ia bertanya, Alex langsung memberi jawaban sambil mencoba menggendong putri kecilnya. "Kenalin, Briana anak pertama aku." ucap Alex memperkenalkan putrinya dan menuntun tangan kecil Briana untuk menjabat tangan Morgan.

"Hayy cantik..Panggil Aku Uncle Morgan yaa." Ucap Morgan sambil mengelus pucuk kepala Briani

Briana yang aktif dan centil tersipu dengan perlakuan Morgan.

Tak jauh dari istrinya, ia mencolek Emily memberi kode untuk berdiri dan ikut dalam obrolan mereka.

Emily yang sadar akan hal itu langsung berdiri dan merapikan sedikit gaunnya.

Berdiri berdampingan dengan suaminya ia melemparkan senyum hangat pada Alex san juga Putrinya Briana. "Hy cantik..siapa namamu." Tanya Briana yang sebenarnya sudah mendengarnya sewaktu duduk tadi hanya ingin menyapa anak kecil tersebut.

"Biyana..ountii." Jawabnya dengan ekspresi menggemaskannya

Melihat interaksi istri dan putri kecil Alex membuat Morgan gemas sekali. Tak lupa ia meminta izin untuk berfoto bersama namun sebelumnya ia menyuruh Briana memanggil Mommynya yang sedang mengobrol dengan teman-temannya untuk bergabung berfoto bersama.

Emily menyambutnya dan tak lupa mengulurkan tangannya.

"Emily."

"Diana." ucap Mommy Briana sambil tersenyum menyambut tangan Emily untuk berjabat tangan tak lupa cipika cipiki.

Bianca dan tunangannya sebelumnya sudah pamit duluan pada mereka karena harus segera mengantarkan tunangannya ke bandara untuk terbang kembali ke jepang.

Bianca dan tunangannya sama-sama orang indonesia, hanya saja tunangannya tersebut sedang terikat kontrak disalah satu rumah sakit dijepang. Dan kontraknya akan selasai akhir tahun ini, dan selanjutnya ia akan sama-sama kembali menetap di Indonesia bersama Bianca.

Emily tidak begitu dekat dengan tunangan Bianca, pasalnya ini pertemuan ke dua mereka yak banyak ditambah lagi tidak banyak interaksi antar keduanya, sedangkan Morgan ini pertemuan pertama mereka.

Keluarga Morgan dan Alex memilih duduk bersama satu meja bercengkrama begitupun dengan Emily dan Diana mencoba membangun keakraban dengan membahas banyak hal terutama tentang tumbuh kembang menggemaskan Briana dan tentang kehamilan kedua Diana.

Sebelum berpisah meninggalkan acara, Briana sempat merengek meminta Emily untuk ikut pulang bersama mereka. Namun tentu hal itu tidak mungkin dengan rayuan para orang tua tidak cukup membuat Briana luluh padahal mereka menawarkan jika besok pagi mereka berjanji akan ketemu lagi.

"Ngomong-ngomong kamu dan keluargamu menginap dihotel mana?" Tanya Morgan disela-sela Briana yang masih merengek.

"Aku dixxxx." ucap Alex

"kita satu lorong kamar." Kata Morgan antusias pasalnya dia juga merasa tidak ingin jauh-jauh dari Briani

Mereka semua tertawa dan berjalan menuju kembali ke hotel, tentu dengan Briana yang tak lagi merengek.

"Mommy atu mau satu mobil dengan aunti emiyi, boyehh." ucap Briana dalam gendongan Alex

"Kau sangat banyak maunya malam ini ya sayang." ucap Alex gemas mentoel pipi gembul anaknya

Setelah mendapatkan izin dari Kedua pasangan tersebut tidak lupa meminta maaf jika Putri kecilnya membuat mereka kerepotan.

Morgan & Emily sama sekali tidak merasa kerepotan apalagi mereka akan pulang juga dihotel yang sama.

Belum jauh mobil Emily dan Morgan berjalan, Briana sudah tertidur dipangkuan Emily. Melihat itu Morgan mengelus-ngelus pipi gembul Briana.

"Di benerin aja tidurnya, atau tidak coba digendong." ucap Morgan

"Mau berhenti dulu ga?." Tanya Morgan yang melihat Emily kesusahan merubah posisi anak gembul itu

"Gpp jalan aja." jawab Emily

Bukannya meneruskan perjalanan, Morgan menepikan mobilnya dan membantu Emily tidak lupa menurunkan sandaran kursi Emily agar istrinya tidak pegal.

"Gini apa cukup?" Tanya Morgan

"Kayaknya dikit lagi." ucap Emily

Sadar dengan posisi wajah mereka yang begitu dekat, mata mereka saling bertemu membuat Morgan terpana dan seketika itu tanpa aba-aba mengecup bibir Emily.

Emily yang awalnya kaget dengan perlakuan suaminya kini membalas lumatan Morgan, sekitar 5 menit mereka berciuman hingga Briana sedikit bergerak dari tidurnya merasa tidak nyaman dengan posisinya membuat dua pasangan itu menghentikan aktivitasnya.

"Udah ih, nanti anak org bangun." ucap Emily salah tingkah

Kini mereka sudah berada dilobby Hotel, Morgan menggedong Briana berjalan mendekat pada Alex dan juga Diana disusul Emily melangkah tak jauh dari Morgan.

"ssstt..sstt" ucap Alex menepuk-nepuk paha Briana setelah mengambil dari gendongan Morgan.

"Tidur yaa" ucap Diana sambil tertawa kecil meilihat putrinya

"Makasih banyak ya, maaf ngerepotin." ucap Diana lembut

"Iya sama-sama Mba, aku juga happy banget biasa dekat sama Briana." Ucap Emily sambil mengelus-ngelus punggung Diana

Mereka berempat masuk lift dan berjalan menuju kamarnya masing-masing.

...******...

1
Dartihuti
vote tuk semangat Authour...
Iqlima Al Jazira
di tunggu celotehan saka thor
Milla
semgt kk
Anonymous: semangatt juga untuk kakakkk...
total 1 replies
Happy Kids
ttp ae nemui agatha.
Rizky Muhammad
Kejutan-kejutan dalam alur cerita membuat saya terus terpikat.
lilhyanaaaa
Seru banget thor, penasaran sama kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!