Desi seorang gadis cantik yang berasal dari kampung. umurnya masih 18 tahun tetapi ia sudah memutuskan untuk merantau ke kota jakarta sendirian demi mencari pekerjaan. 18 tahun cukup muda kan? yeah... dari kecil Desi sudah dididik menjadi anak yang mandiri. di karenakan Desi lahir dikeluarga yang serba kekurangan, gadis itu hanya mampu menyelesaikan pendidikannya sampai kelas 6 SD saja. ia tidak punya cukup biaya untuk melanjutkan pendidikannya ketingkat selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alin26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kematian Kenzie
Jangan tanyakan betapa bersyukurnya Kendra saat ini. Ia baru saja mendapat kabar bahwa Desi dan Kenzie telah ditemukan dan saat ini keduanya sudah dilarikan ke rumah sakit.
Kendra, Mama Silvia, serta Papa Emmanuel pun segera bergegas menuju rumah sakit.
Di rumah sakit.
"Di mana Kenzie?!" tanya Kendra ketika melihat Sam sedang berdiri diam di depan ruang ICU.
"Kondisi Kenzie terluka parah, Tuan. Saat ini Tuan Kenzie masih sedang ditangani di dalam ruang ICU," jawab Sam yang membuat Mama Silvia langsung syok ketika mendengarnya.
"Putraku!" Mama Silvia hendak menerobos ke dalam ruangan itu, tetapi Papa Emmanuel segera menahannya.
"Tidak, Ma. Jangan masuk ke dalam. Kita harus sabar menunggu kabar dari dokter. Jika Mama masuk ke dalam itu akan mengganggu proses dokter untuk menangani Kenzie!" ujar Papa Emmanuel yang membuat Mama Silvia langsung menangis.
"Tapi Kenzie sendirian di dalam sana, Pa!" isak Mama Silvia.
Melihat sang istri menangis, Papa Emmanuel pun segera menarik Mama Silvia ke dalam pelukannya. "Kenzie kita pasti kuat, Sayang. Kamu jangan khawatir," ujarnya seraya mengecup puncuk kepala Mama Silvia dengan sangat lembut.
"Hikss ... Hikss ... Kenapa ini bisa terjadi pada putra kita, Pa," lirih Mama Silvia semakin menangis. Ibu mana yang tidak khawatir ketika mendengar anaknya dalam kondisi terluka parah?
"Di mana Desi, Sam?" tanya Kendra pada Sam.
"Nona Desi berada di dalam ruang VIP nomor 2, Tuan. Ia juga mengalami luka-luka namun tidak separah dengan luka yang didapatkan Tuan Kenzie," ujar Sam.
"Kau temani Mama dan Papaku di sini. Aku ingin melihat keadaan Desi terlebih dahulu!"
"Baik, Tuan!"
Kendra pun segera menuju ruangan VIP nomor 2. Sedangkan Mama Silvia, Papa Emmanuel dan Sam masih setia berdiri di depan ruangan pemeriksaan Kenzie.
Di ruangan VIP nomor 2.
Ketika masuk, pandangan Kendra langsung tertuju pada Desi yang sedang duduk melamun di tepi kasur. Dengan perasaan penuh kekhawatiran, Kendra pun segera mendekatinya.
"Gadis nakal!" seru Kendra seraya duduk di sebelah Desi. Tanpa banyak bicara, Kendra langsung memeluk Desi dengan sangat erat. Ia begitu bersyukur karena gadis yang ia cintai itu tidak kenapa-napa.
"Kau membuatku benar-benar khawatir, gadis nakal. Syukurlah kau selamat," ucap Kendra mengecup kening Desi berkali-kali sebagai rasa syukurnya.
"Tu--Tuan aku takut," lirih Desi membalas pelukan Kendra tak kalah erat.
"Jangan takut, gadis nakal. Sekarang kau aman. Aku akan selalu di sini menemanimu," ujar Kendra dengan tulus yang membuat Desi mulai merasa aman dan nyaman.
Sementara itu.
Pintu ruangan ICU terbuka. Tampak lah seorang dokter keluar dari dalam sana. Yang tak lain dan tak bukan adalah dokter Ethan sendiri.
"Bagaimana keadaan putra saya?" tanya Papa Emmanuel begitu khawatir.
Dokter Ethan menghembuskan nafasnya secara panjang. Entah mengapa ia merasa sedikit ragu untuk mengatakan keadaan Kenzie saat ini.
"Tuan Kenzie mengalami pendarahan yang sangat parah sehingga tubuhnya kehilangan lebih 50% cairan darah. Hal itu menyebabkan seluruh organ penting terutama jantungnya berhenti berfungsi. Kami sudah berusaha menyelamatkan nyawa Tuan Kenzie akan tetapi ...."
"TETAPI APA?!" bentak Papa Emmanuel.
"Tuan Kenzie tidak bisa diselamatkan, Tuan ... Maafkan kami."
Deg.
*********
Banyak yang gak terima kalau nantinya ada cinta segitiga, jadinya Kenzie aku bikin mati aja deh 🙏😂
