Karena malu calon suaminya melarikan diri di acara pernikahannya akhirnya Angela terpaksa mencari calon suami Pengganti yaitu Juna pria muda yang drop out dari kuliah karena kesulitan biaya. selisih usia Angela dan Juna terpaut cukup jauh Angela berusia 35 tahun dan Juna baru 23 tahun.
"Kita sudah sepakat mengakhiri kontrak pernikahan ini dalam satu bulan Juna!"
Juna hanya terdiam menatap wajah cantik Angela penuh arti.
Perbedaan usia, strata dan pemikiran membuat dinding penghalang dalam hubungan mereka. Juna yang hanya seorang sopir dapat banyak penghinaan dari lingkungan sosial dan keluarga Angela, hingga sesuatu hal yang tak terduga terjadi. Juna, pemuda yang di rendahkan itu menjelma berdiri di podium sebagai CEO perusahaan besar.
Semua terkejut termasuk Angela, akankah pernikahan mereka bersatu karena saling mencintai ataukah berakhir seperti kontrak yang sudah di sepakati?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 21 Kembali
"Jangan macam-macam, Juna! kita sudah sepakat mengakhiri kontrak pernikahan itu" kata Angela.
"Aku tahu kau belum memproses perpisahan kita. Angela tatap mataku dan katakan kalau kau tidak mencintaiku sedikit pun!"
Juna menatap lembut kedua bola mata Angela. keduanya saling bertukar pandangan dengan perasaan berkecamuk di benak masing-masing.
"Aku tidak mencintai mu sama sekali, pergi dari sini!" kata Angela.
Dengan sekuat hati Angela menolak Juna karena jika mereka memaksakan pernikahan itu, kedepannya akan lebih mengkhawatirkan. orang tua Angela susah mewanti-wanti agar Angela segera berpisah dari Juna. disisi lain Angela juga tidak tega melihat Juna di rendahkan oleh keluarganya.
Angela berlari ke dalam rumah dengan napas tersengal sembari terisak. hatinya begitu sakit dan remuk seakan ia baru saja menghancurkan sesuatu yang berharga. sudah bagus Juna menyatakan cintanya tapi Angela malah bimbang.
Angela membuka tirai kamarnya, di lihatnya Juna masih duduk di halaman. ia menatap Juna dari kejauhan, sebenarnya Angela juga merindukan Juna ada di rumah itu lagi.
***
Malam sudah larut, Angela sudah hampir tidur. ia menyempatkan diri melihat lagi ke halaman melalui tirai jendela kamarnya yang tersingkap sedikit.
Juna masih duduk disana, melihat Juna masih berada di tempatnya entah kenapa Angela merasa tenang.
Satu jam kemudian Angela kembali melihat Juna. pria itu sudah tidak ada disana.
"Juna, dia sudah pergi?!"
"Juna?!" Angela berlari menuruni anak tangga, ia segera membuka pintu utama dan berlari menuju gerbang tanpa alas kaki.
"Junaaa!" Angela meneriakkan nama Juna.
"Juna jangan pergi!" Angela hampir menangis.
Juna berdiri di kejauhan menatap Angela yang panik. ia hampir tidak percaya dengan apa yang di lihatnya. Angela mengejarnya dan tidak ingin dirinya pergi. Juna tersenyum, matanya berkaca-kaca. baru kali ini ia merasa di anggap berarti oleh seseorang.
"Angela...." Juna berdiri di belakang Angela.
Angela menoleh mendapati Juna tersenyum padanya.
"Kau? tadi kau tidak ada di taman"
"Aku ke toilet" kata Juna.
Wajah Angela langsung memerah, malu dan salah tingkah. Juna menarik Angela kedalam pelukannya.
"Aku tidak akan kemanapun jika bukan kau yang meminta ku pergi" kata Juna setengah berbisik.
Angela membalas pelukan Juna ia menangis di pelukan suaminya.
"Kau pantas di hukum Juna! karena mengejar mu aku lupa memakai alas kaki"
Juna terkekeh menatap kaki mulus Angela yang berdiri di atas rumput.
"Baiklah!" Juna langsung mengangkat Angela menggendongnya memasuki rumah.
Semalaman Angela tidur di temani Juna di kamarnya. hanya di temani saja tidak terjadi sesuatu diantara mereka. tepatnya belum.
Juna menggenggam tangan Angela, sementara Angela menyandarkan kepalanya di bahu Juna.
"Aku ingin kau mengusap rambutku sampai aku botak" kata Angela yang disambut tawa oleh Juna.
Juna mengusap rambut Angela sembari memeluknya. Angela merasa sangat nyaman. ia tidak ingin mempedulikan hari esok akan bagaimana. yang jelas saat ini ia ingin menikmati kebersamaannya dengan Juna.
Setelah rencana pernikahannya dengan Dito gagal dan menyadari seburuk apa Dito, kini Angela tidak ingin kehilangan pria sebaik Juna. meski usianya jauh lebih muda dan hidupnya jauh dari kata mapan tapi Angela memberanikan diri untuk melangkah menyusuri hari esok bersama Juna.
Juna mengusap rambut Angela sampai istrinya terlelap. besok ia berniat menemui papa Angela untuk mengatakan jika ia mencintai putrinya dan ingin melanjutkan pernikahan kontrak itu untuk selamanya. meski Juna tahu resikonya, papa Angela mungkin akan menolak dirinya menjadi menantu sungguhan.
ntar jumpa juna ma cewek lain, baru dehhh patah hati. gengsian sihhh
😡😡😡