NovelToon NovelToon
Kisah Klasik Remaja

Kisah Klasik Remaja

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Idola sekolah
Popularitas:297
Nilai: 5
Nama Author: 123123tesmenulis

Simon adalah remaja berusia 16 tahun yang mempunyai pacar bernama Maria.

mereka sudah pacaran selama 3 tahun. ya, sejak SMP sampai saat ini. seluruh murid sekolah Bina Bangsa sudah tidak asing lagi dengan pasangan ini. bukan pasangan yang romantis sebenarnya namun mereka berdua sama sama berprestasi.

Simon yang pandai dalam berorganisasi dan calon ketua osis, sedangkan Maria yang berprestasi di bidang olimpiade sains.

Mari kita ikuti kisah cinta mereka disini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 123123tesmenulis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu tanda apa?

"Iya, mereka memang ada hubungan semenjak SMP an saya sudah mengizinkannya. Jadi anda tidak perlu khawatir, mereka sepenuhnya dalam pengawasan saya dan juga Pak Rony." Pak Guntur mengangguk.

Saat ini dia sedang memanggil kedua orang tua Maria dan Simon.

"Betul pak, jika ada apa apa silahkan laporkan pada saya. Saya sendiri yang akan menghukum anak saya." imbuh Rony.

"Baiklah jika seperti itu saya percaya apa yang kemarin Simon jelaskan. Namun pak Ian, ada beberapa hal yang ini saya sampaikan mengenai Maria."

"jadi, keluhan dari beberapa siswa disini mengatakan Maria sombong dan angkuh. Dia juga keras kepala. Saya sampai bingung bagaimana cara menyampaikannya kepada Maria, mungkin anda selaku orang tuanya bisa memberikan pengertian kepadanya."

"ah masa Pak? Dia tidak seperti itu kok waktu...." omongan Ron terpotong

"saya yang menyuruhnya Pak."

"awal masuk sekolah ini, ah tidak. Tepatnya awal MOS, dia datang kepada ibunya dan menangis keras. Dia bilang dia di bully karena hijabnya tidak baik, padahal disaat itu dia baru saja belajar berhijab. Saya dan istri sampai mendatangkan stylist untuk mengajarkan dia. Selain itu dia juga sering di olok olok tidak bisa membaca Al-Qur'an hanya karena dia tidak dites seperti yang lainnya."

"dari sana saya bilang bahwa dia tidak boleh menjadi lemah. Hidup itu jika tidak menindas ya ditindas. Kamu cantik, dan pintar, tidak ada yang bisa mengalahkan kamu. Saya tidak mau anak saya lemah apalagi sampai kena mental"

****************

"panggil Maria kesini, bilang semua peserta tes sudah hadir dan siap ." ucap Simon pada Raffi.

"Maria ga mau Mon,"

"ha? Masa sih? Dimana dia sekarang?"

"perpus"

Simon langsung ke perpustakaan, disana dia melihat Maria yang sedang fokus membaca buku.

"Mar!"

Maria hanya menoleh sebentar lalu kembali membaca buku. Ia masih ngambek. Ya bagaimana tidak, Simon sama sekali tidak meminta maaf setelah kejadian kemarin.

"Mar jangan kaya anak kecil gini dong!"

"ayo semuanya udah siap. Tinggal nunggu kamu"

Maria masih tidak bergeming.

"Marr, ayo dong jangan gini. Iya kemarin aku salah. Aku minta maaf ya.. Sekarang ayo ke ruangan."

kini Simon mendekati Maria dan berkata lembut.

"Aku udah mundur kok, pak Gun juga udah setuju. Silahkan lanjutkan kegiatan bersama kak Cintia yang baik hati dan ramah itu!"

Balasnya sambil memalingkan wajah, Simon tertawa kecil. Maria masih cemburu rupanya.

"bikin gemes banget sihh... Ayo nanti dulu ngambeknya, sekarang profesional dulu.. Kan udah TTD kontral"

Maria menggeleng.

"kontraknya udah diputus kok sama Papa. Daripada aku kena mental mending Papa batalin aja kontraknya."

saat hendak melanjutkan, tiba tiba Cintia datang bersama Pak Guntur, ada Brian dan juga Rony yang ikut.

"Mar.." Cinta mendekati Maria

"gue udah maafin lo. Tapi gue juga udah ga mood buat lanjutin konsep gue" ucap Maria kecut

"sayang.." panggil Brian.

"Papa?!" Maria mengondak, lalu menghampiri ayahnya dan mencium tangannya. Pun ia lakukan kepada Ron.

"kok ga bilang mau nyamperin?" Kini dia bergelayut manja dilengan ayahnya.

"tadinya mau langsung pulang, tapi kata Pak Gun kamu lagi ngambek. Jadi kesini deh buat bujukin" Brian mengelus kepala Maria pelan.

"Papa bilang Papa yang akan urus masalah kontrak itu.."

"iya sayang, papa bisa aja urus dan membayar pinaltinya, tapi apakah itu baik buat kamu? tentusaja tidak. Kamu tetap harus profesional sayang. Ini kerjaan kamu yang terikat dengan sebuah perjanjian. kedepannya akan sangat banyak kontrak kerja yang menggunakan perjanjian seperti ini. Bahkan mungkin akan lebih berat dari ini ujiannya. Anggap saja ini pembelajaran buat kamu. Bagaimana seharusnya bersikap dan tetap profesiaonal dibandingkan harus mundur seperti ini."

Mata Maria berkaca kaca."tapi Pa.. Ga ada yang belain aku disini. Semuanya mojokin aku. Aku.. Aku.."

"engga kok, Pak Gun belain kamu kok, iya kan pak?" Brian memberikan isyarat kepada Pak Guntur untuk mengiyakan.

"iya Maria.. Tentu saja saya percaya kamu sepenuhnya. Kalau kamu tidak mau ada Cintia di tim ini, saya bisa saja mengganti Cintia dengan yang lain.."

"Eng.. Engga pak bukan begitu. Saya hanya tidak suka konsep yang sudah saya rancang harus digagalkan begitu saja hanya karena anggaran yang ingin dipress."

"So.. Sory Maria, gue ga maksud gitu kok. Maafi ge yaa.." ucap Cintia pelan

"Lanjutin yaa?"

Maria akhirnya mengngguk.

semua bernafas lega.

"alhamdulillah. Terimakasih Maria, saya janji mulai saat ini tidak akan ada lagi yang merubah konsep kamu."

"thanks ya Marr.." kini Cintia menghampiri Maria, Maria balas memeluk Cintia.

"gue juga minta maaf kak. Gue tau gue egois, tapi.."

"sssttt.. Iya gue ngerti kok"

,

...****************...

"kita sekelas Om, mana mungkin saya bisa menghindari interaksi dengan Cintia. Belum lagi dia juga bendahara OSIS."

"saya tau, tapi lihat Maria secemburu tu padanya. Ya selain cantik Cintia jga punya pembawaan yang anggun.."

"tapi saya ga tertarik sama sekali Om. Saya cuma melihat Maria, dia hanya bereaksi ketika ada Maria..." tunjuk Simon kebagian bawah.dia memang sudah tidak canggung membicarakan hal hal tabu dengan Brian. Bahkan bisa dibilang Brian itu adalah gurunya dalam hal ini.

Bukan untuk melaukan hal yang negatif tapi yaa.. Hanya sebagai validasi saja apa yang dirasakan oleh sorang pria yng beranjak dewasa. Apakah tu hal yang Normal, atau justru berlebihan?

Semua yang terasa itu Simon ceritakan pada Brian maupun Ron.

"terus sekarang satu tim OSN, makin sering bangun dong?"

"eh, i..ya kayaknya sih.. " Simon menggaruk Kepalanya yang tidak gatal

"Om akan suruh raffi buat memperketat pengawasan kalau begitu."

"jangan lupa naikin gajinya juga Om. Adiknya Raffi taun ini masuk sekolah.."

iya nanti" jawab Brian singkat.

"Simon, kamu tau kan saya sangat meyayangi anak saya. Dan melihat dia menangis seperti kemarin enar benar membuat saya kecewa sama kamu." kini Brian menatap Simon seirus.

"iya om, Maafkan saya, saya janji itu yang prtama dan terakhir saya membuat Maria kecewa"

"kamu tahu, semua surat cinta yang kamu berikan kepada saya tidak pernah saya baritahukan kepada Maria, karena saya tidak mau Maria terbebani dengan jutaan fans kamu itu"

"Iya Om, " Simon menunduk. Ia tau kemarin memang salahnya tidak langsung menyelesaikan konfliknya sama Maria. Wajar saja jika Maria menangis dan mengadu kepada kedua orang tuanya.

Mereka ini sedang ada di kafe dekat sekolah menunggu kedatangan gadis yang saat ini menjadi topik pembicaraan mereka.

"sebenarnya ada yang mau saya bcarakan lagi om, ini mengenai OSIS."

Brian tertarik, dia menyeruput kopi nya dan memfokuskan dirinya mendengar Simon berbicara.

"menurut om, apakah aku harus menggunakan metode yang sama ketika aku menjadi ketua kelas kemarin?"

Brian menggeleng.

"tentu saja tidak. Setiap organisasi mempunyai karateristik yang berbeda walaupun itu didalam naungan yang sama. OSIS dan kelas unggulan, sumber dananya berbeda, anggotanya juga berbeda. Jadi kemu harus lebih memahami kebutuhannya. Apalagi ini adalahorganisasi terbesar di sekolah. Kemampuan manajerial kamu dan tentunya problem solving kamu akan sangat diuji disini."

Simon mengangguk. Dia selalu mendapatkan pencerahan jika bertemu dengan Brian.

"jadi, apa yang ingin kamu tonjolkan di kepemimpinan kamu ini?"

"karakter pemimpin seperti apa yang ingin kamu tunjukan kepada mereka?" tambah Brian lagi.

"aku ingin jadi pemimpin yang disegani om, bukan ditakuti. Aku akan buat mereka melakukan perintahku bukan karena takut kepadaku tapi karena mereka percaya bahwa yang aku perintahkan adalah untuk kebaikan organisasi."

Brian mengangguk setuju.

"bagus, lanjutkan. Apa lagi yang ingin kamu tanyakan?"

"masalah keuangan om."

Begitulah seterusnya mereka mengobrol, sampai sang gadis yang ditunggu pun datang dengan tumpukan buku kimia ditangannya.

"bawa buku banyak banget kamu, mau buka toko buku?" ujuar Brian menggoda sang putri.

Simon yang melihat Maria kesusahan membawa buku buku itupun berinisiatif untuk meraih buku itu dan membatu Maria meletakkannya di meja.

"udah pesenin aku makan kan? Aku laper banget nih."

Maria duduk disamping ayahnya seraya menyimpan tasnya.

"belum, mau makan apa emangnya?"

"beef teriyaki"

"oke, mba!" Simon memanggil Pelayan

"Beef teriyakinya satu, Smooties nya 1."

"tambah air mineral" kini Maria yang berbicara.

"baik, silahkan ditunggu." jawab pelayan itu.

"jadi, ada yang ceburu nih kemarin, sampe nangis kejer banget bilang kalo si doi udah ga suka lagi sama dia??" goda Brian pada Maria yang langsung dipelototi oleh putrinya itu.

"Papaaaa..."

"Papa udah tanya Simon, katanya dia masih suka kok sma Mariam, kemarin itu cuma salah faham aja katanya." kini Brin menjelaskan. Ia memang tidak mau Simon yang langsung menjelaskan kepada putrinya.

"jadi Maria mau kan maafin Simon?"

Kini Brian mengelus kepala Maria,

'Seharusnya aku itu' batin Simon melihat perlakuan Brian kepada putrinya.

"tapi Maria cemuru, dan cemburu itu tanda apa?" kini Brian lanjut menirukan gaya bicara Maria yang langsung mendapatkan cubitan dari putrinya itu.

...****************...

Bantu support supaya semangat

1
Muslimah 123
🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Muslimah 123
🌷🌷🌹🌹
Nakayn _2007
Saya terhibur dengan ceritanya, semangat terus!
Arjuna Cakra
Makin penasaran! 🤔
Roxy-chan gacha club uwu
Cepat update dong, seru banget ni ceritanya! 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!