Delisha adalah seorang Gadis yang ingin membahagiakan ibu dan adiknya, namun perjuangan Delisha tak mudah karna kakak iparnya selalu mencari cara untuk memanfaatkan sang ibu untuk kesenangannya sendiri, sedangkan kakak laki lakinya sangat bucin pada sang istri,bagaimana kah cara Delisha menghadapi kakak iparnya yang sangat serakah dan egois itu...kita baca bersama sama yukk marii...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dehas Ryuka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Motor Baru 2
Sore Hari,setelah Delisha menyelesaikan kewajiban 4 rokaatnya,Delisha mendengar suara mobil berhenti di depan rumahnya, Delisha mengintip dari jendela kamarnya yang menghadap ke arah teras rumah,tampak sebuah mobil pick up membawa beberapa unit sepeda motor berhenti di depan rumah nya, lalu seorang dari pintu sebelah supir,turun mendekat ke pintu rumah nya yang sedang tertutup, seulas senyum terukir di bibirnya yang merah ranum, segera di lepaskan mukenanya lalu dipakailah jilbab instannya, tepat saat gadis itu akan membuka pintu ruang tamu, terdengar suara ketukan dari arah Luar"tok...tok...tok..." " Ya sebentar" jawab Delisha dari dalam, lalu terdengar suara kunci di putar dari dalam,lalu sesaat kemudian menyembulah wajah cantik dari seorang Gadis Belia. "Sore mbak" sapa seorang laki laki muda yang berseragam khas sebuah Dealer besar di kota ini, "Sore" jawab Delisha "apa benar ini rumah bu.Aini" tanya pemuda itu lagi "iya mas,benar" jawab Delisha "ini mbak kami mau mengantar 1 unit sepeda motor scoppo,pesanan mbak Delisha" terang pemuda itu "ohh iya saya Sendiri Delisha" jawab Delisha seraya tersenyum "Ahh...,baiklah motornya akan kami turunkan sekarang ya mbak,silahkan mbak tanda tangani surat jalan ini sebagai tanda mbak sudah menerima barangnya" kata pemuda itu menjelaskan, lalu di serahkan nya map yang tadi di pegang nya ,lantas pemuda itu berjalan ke arah mobil pick up lalu meminta ketiga temanny membantu menurun kan motor itu.setelah motor turun motor itu di letakkan di depan rumah Delisha, "ini ya mbak kuncinya"kata pria itu sambil menyrerahkan kuncinya, "baik mas terimakasih" jawab Delisha sambil menyerahkan kembali kertas kertas yang harus di tandatanganinya "oiya mbak untuk surat surat nya menyusul setelah jadi akan segera kami anatrkan, dan jika ada masalah dengan mesin motor nya nanti mbak bisa hubungi kami kembali"terang pria itu "baik mas terimakasih banyak ya" jawab Delia "iya mbak, saya mohon pamit dulu ya mbak" kata pria itu berpamitan " baik mas,sekali lagi terima kasih" sesaat kemudian mobil itu pun berlalu.Delia mendekati sepeda motornya "loh kak motornya udah datang aja" ujar pipit yang muncul baru muncul dari arah dalam, Delia hanya tersenyum merespon komentar sang adik "asiik besok sekolah kita naik motor ya kak" "iya pit" sudah seminggu ini Ryan tidak mengantar jemput Delia, karna Ryan harus keluar kota untuk mengurus kantor cabang perusahaannya yang baru saja di buka,sehingga Ryan harus mengawasi langsung karyawan karyawan nya yang masih baru,dan mengawasi langsung jalannya perusahaan itu. lalu perusahaan yang ada di kota ini sementara di percayakan pada orang yang di percaya oelh Ryan.
Baru saja Delisha akan memasukkan motornya,terdengar suara sarah yang kepo dengan keberadaan motor baru Delisha "Wahh motor baru nih" kata sarah mendekat dan menyentuh body motor itu, Delisha diam tak menanggapi ocehan sarah tersebut, sebetulnya malas sekali Delisha bertemu dengan Gadis julid itu,bakat yang di turunkan langsung dari sang ibunya, Bude Lasmi,yaity Bakat kepo, dan julid plus bermulut tajam,namun manis jika ada maunya."Pasti Belinya kridit ya?" Ocehnya dengan kepo, aku masih diam Delisha hanya memandangi saja kelakuan Sarah yang memutari sepeda motornya seraya mengelus ngelus body nya, tak dapat di tutupi sorot mata kagum melihat sepeda motor itu " Del kamu gak takut ya ambil.kridit, awas lo nanti giliran bayar nya susah"sindirnya "itu urusanku dan ibu" jawab Delisha "ehh diingatkan bukan nya terimakasih malah nyolot" jawab sarah sinis "udah deh gak usah ngurusin hidup kami,mending benerin dulu hidupmu sebelum menilai hidup orang lain" jawab Delisha tegas, lalu Delisha mendorong motornya masuk ke dalam rumah "Permisi saya mau masuk dulu" kata Delisha, dengan jengkel sarah pergi dengan muka cemberut."Awas aja aku adukan pada ibu,baru nyahok lo" kata Sarah Dalam Hati. Sarah dan Lasmi ibunya,adalah mahluk ciptaan Tuhan dengan sifat ajaib,sifat yang dominan yaiti SMS ( Senang Melihat Orang Susah ) atau ( Susah melihat orang senang) jadi kedua ibu dan anak itu sangat Susah dan sakit hati jika melihat kebahagiaan orang Lain, sifat Dominan lainnya yaitu kepo dan Sombong, tak mau kalah dengan orang lain,bahkan Lasmi ibu Sarah gemar sekali ikut arisan sosialita demi menjaga gengsinya, padahal suaminya sudah pusing dengan kelakuan ajaib istrinya itu, berapapun uang yang di berikan tidak akan memuaskan nya bahkan selalu kurang, sehingga tak jarang pak Jarot dan bu.Lasmi bertengkar karna sifat sang istri.dan karna gengsi nya itu bu.Lasmi harus berhutang dimana mana.
"BU...IBU...BUUU" Ketika sampai di rumah Sarah berteriak memanggil ibunya, sementara yang di panggil masih terlelap di alam mimipi.Sarah pun menuju kamar sang ibu, dan benar saja ibunya masih tertidur bahkan dengkurannya di sertai air liur yang memuncrat "bu...ibu..bangun" "hmmm..." Gumam bu Lasmi sambil mengusap mulut nya yang di penuhi iler dengan lengannya " bu Bsngun bu" panggil sarah seraya menepuk kaki ibunya "hmmm" masih dengan gumamnya namun mata bu Lasmi masih terpejam " bu...ibu tau gak,Bulek Aini beli motor baru lo bu, mereka beli scopoo" kata sara agak berteriak , mendengar itu,bu.Lasmi langsung bangun dan ter duduk di ranjang "apa?" Tanya bu Lasmi tak percaya sambil menoleh pada sang putri dengan mata terbelalak "apa benar yang kamu bilang "tanya bu Lasmi pada putrinya "iya bu...aku barusan meluhat sendiri "jawab Sarah meyakinkan "emang dia bisa bayar angsurannya, buat makan aja susah, nanti ujung ujung nya kita yang di repotin" kata Bu Lasmi sudah berpikiran jelek terlevih dahulu " gak usah di pijami saja bu,biarkan saja mereka yang cari penyakit" komentar sarah menanggapi ucapan ibunya "bener tuh Gak bakalan ya ibu mau nolong dia" kata bu Lasmi geram.Rupanya kabar motor baru milik Delisha sudah menyebar di telinga para tetangga dan sampai juga di telinga Rena dan Baim,mendengar kabar itu Rena merasa marah "mas lihat tuh kelakuan ibu kamu, berlagak kaya sok sokan beli sepeda motor segala sih"ucap Rena dengan nada tak suka "udah lah dek Biarkan saja" jawab Baim. dengan tak perduli, "sok sokan banget sih,ntar kalo gak bisa makan, pasti kita yang akan di repotkan" kata rena dengan sinis, Baim diam tak mau menanggapi omongan istrinya yang masih menerka nerka "emang pernah ya ibu dan adek adekku meminta atau meminjam sesuatu pada kamu?" sindir baim,karna Baim tau justru sang istrilah yang selalu merampok apa saja yang ada di rumah ibunya tanpa memikirkan kebutuhan ibu dan adik adiknya "ya belum sih, tapi awas ya mas jika kamu ngasih pinjeman atau membelikan seuatu pada mereka" ancam Rena "hmm..."jawab Baim ,dia mulai merasa jengkel dengan keegoisan sang istri, jika untuk keluarganya harus segera di turuti, tapi berbeda jika untuk keluarga Baim sendiri sang istri akan melarang keras pada Baim.