*ini novel remaja bukan novel dewasa*
Amelia Chandra Kusuma sudah lama jatuh cinta pada
Arjuna Suryanata,namun cintanya bertepuk sebelah tangan
perjodohan yang diatur dua keluarga konglomerat itu menjadi beban untuk Juna
karena sebenarnya dia menentang perjodohan itu
karena mamanya yang terus mendesak
membuat Juna tak bisa menolak
berbeda dengan Amel yang dengan senang hati menerima perjodohan itu
apakah cinta Amel akan terbalas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lion Queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kata kata bijak
Dalam perjalanan pulang ke rumahnya
Juna masih teringat dengan cerita Amel,, membuat pikiran Juna dipenuhi dengan berbagai macam pertanyaan
Juna memperhatikan Amel yang terlelap dikursi sebelahnya,, dengan pelan membelai pipi Amel agar tak membangunkan Amel,,
"apa yang sebenarnya sedang terjadi,,pada siapa lagi aku harus bertanya,, bahkan mama juga tidak mau menceritakan kronologi kejadian itu"suara berisik memenuhi kepala Juna
Sesampainya di rumah Juna,,Amel masih saja terlelap,, mungkin mobil adalah tempat ternyaman Untuk Amel,, sehingga dia seringkali tertidur pulas,, di dalam mobil
Kali ini Juna tak membangunkan Amel,,tapi Juna justru membopong Amel dan membawanya masuk ke dalam rumah
"Juna,,Amel kenapa,,?"melihat Juna membopong Amel, Bu Laras mengira sesuatu telah terjadi pada Amel,,
"sssstt" Juna tak menjawab mamanya dan hanya mengeluarkan suara mendesis,, isyarat agar mamanya tidak bersuara
Bu Laras yang paham maksud Juna tersenyum lebar,, melihat tingkah anaknya,
Lalu Juna naik ke kamarnya,,kemudian membaringkan Amel di ranjang,, Juna memandangi Amel dengan tersenyum geli,,
"kenapa tidurmu nyenyak sekali, seperti orang pingsan,,"gumam Juna yang tak lupa mencuri ciuman di kening Amel
Lalu Juna keluar dari kamarnya,, menuju garasi mobil,, mencari Keberadaan Romi dikamar yang berada dekat dengan garasi mobil,,
"Romi lo ikut gue sekarang,,"kata Juna
"kemana bos"Romi bertanya sambil mengenakan kemeja hitamnya
"ketempat biasa"jawab Juna
"siap bos"lalu Romi mengeluarkan mobil dari garasi,, kemudian melajukan mobil menuju sebuah club malam yang biasa didatangi Juna
Juna adalah pelanggan VIP di club malam bernama "happy puppy",,meski sering ke club tapi Juna tak pernah menyentuh minuman syaiton maupun gadis penghibur di club itu,, Juna hanya datang untuk menikmati musik yang menurut Juna itu bisa menghilangkan rasa penatnya
Sebelum masuk ke club Juna menghubungi Lexi,,
"Lex,,lo dimana,,"Juna bicara sambil berjalan
"gue di happy puppy" kebetulan sekali Lexi sudah ada didalam club yang biasa mereka datangi
"ok,,lo tunggu gue"lalu Juna bergegas masuk kedalam club menghampiri Lexi
Juna memasuki ruangan di club yang di sediakan khusus untuk pelanggan VIP
di dalam Lexi sedang duduk dengan gadis penghibur dan ada beberapa teman yang Lexi ajak malam itu
Lalu Lexi menyapa Juna yang baru datang dengan wajah yang kusut
"lo kenapa lagi bro,,apa lo butuh seseorang untuk menghibur lo sekarang,,biar gue panggil para gadis cantik itu buat nyenengin lo"ujar Lexi dengan nada santai
"jangan macem macem lo Lex,, lo yang paling tau tujuan gue kesini,, mending lo suruh mereka semua keluar,, sekalian lo singkirin semua minuman ini dari meja,,"ucap Juna dengan serius
"kenapa lo gak ke masjid aja,,kalau cuma buat nenangin diri,, kenapa harus ke club yang udah pasti isinya barang haram semua"celetuk Lexi sambil memberi kode pada gadis bar dan temannya agar keluar dari ruangan
"terus lo sendiri ngapain disini,, kenapa lo gak jadi ustad aja,,lo kan paling suka nyeramahin orang"Juna menimpali omongan Lexi
"hahaha"perkataan Juna membuat Lexi tak bisa menahan tawa
"sekarang lo ada masalah apa lagi,,malam ini gue siap jadi tong sampah buat lo,,"ujar Lexi sambil menyesap segelas bir
Juna mengambil sekaleng minuman soda
kemudian duduk menyandar di sofa
sambil meneguk minuman
"gue lagi kepikiran sama Amel,,"Juna memulai obrolan,,dan Lexi mencoba membuka hati sahabatnya itu
"kalau lo cinta sama Amel,,lo gak usah banyak mikir lagi,, tinggal lo ungkap perasaan lo,,udah beres,,biar hati lo tenang dan senang pastinya"kata kata bijak dari Lexi
"lo bener Lex,,gue memang sudah jatuh hati pada Amel,,tapi sekarang bukan itu masalahnya,,"
"terus apa masalahnya"Lexi mulai penasaran
"lo tahu sendiri kalau sebagian ingatan gue hilang,,dan gue takut kalau ingatan yang hilang itu adalah semua ingatan tentang Amel"
"kenapa lo gak tanya Amel,,"
"gue udah coba tanya dia,,tapi dia memilih untuk tidak membahas masalah ini,, seolah ada yang dia tutupi dari gue"
"kenapa gue jadi ikutan penasaran sih,, coba aja lo inget semua,,apa gue tonjok aja kepala lo biar lo inget kejadian itu"
"lo serius mau nonjok gue"Juna melotot
"ya gak lah bro bercanda,,bisa jadi si Amel gak pengen lo inget kejadian yang mungkin bisa membuat lo sedih atau sakit hati,,dia kan sudah lama suka sama lo,, pasti di mencoba melindungi lo dengan menutupi kejadian yang sebenarnya"Lexi mencoba menebak pikiran Amel
Juna terdiam mencoba meresapi setiap perkataan sahabatnya itu
"terus sekarang gue harus gimana,,"
"yang terpenting sekarang ini adalah perasaan lo sama Amel,, kalau Lo cinta sama dia lo tinggal hidup bersama dengan tenang,,
gak usah mikirin masalalu yang lo gak ingat dengan jelas"Lexi kembali berkata bijak
"thanks bro,,lo memang temen terbaik buat gue,,gak rugi gue punya temen kayak lo"
"gak gratis bro,, habis ini biaya eksport barang pabrik lo yang tanggung ya"celetuk Lexi
"gak gitu juga kali,,temen sih temen,,bisnis is bisnis,, jangan di campur"keduanya terkekeh
"selamat malam tuan tuan,,apa saya boleh ikut gabung disini"suara seorang wanita menghentikan obrolan Juna dan Lexi,,dan tanpa permisi,wanita itu langsung duduk di antara Juna dan Lexi
"ngapain lo kesini,, mengganggu orang aja,"ucap Lexi dengan nada tinggi
"gak usah diladenin Lex,, langsung usir aja"Juna pun merasa tidak senang
"kalian sedang mencari kepuasan kan disini,,aku bisa kasih itu sama kalian,,dan tentunya tidak gratis,,"ucap wanita itu dengan tangan bergantian menggerayangi tubuh Juna dan Lexi
Juna merasa jijik dan risih dengan perlakuan wanita itu,,lalu Juna berdiri, kemudian mengeluarkan sejumlah uang dari dalam dompetnya
melemparkan ke wajah wanita itu
"lo Ambil uang ini,,lo keluar dari sini sekarang juga!!"Juna naik pitam
Lalu wanita itu memunguti uang yang Juna lempar memasukan kedalam bra-nya
"ingat tuan tuan,,suatu saat kalian pasti akan jatuh kedalam pelukan Stella,,good night boys,,"Stella melempar kiss bey lalu keluar dari ruangan VIP sambil berjalan lenggak-lenggok seperti bebek berenang di empang
"lo harus hati hati sama dia Jun,,dia pasti punya niat gak bener"Lexi memperingatkan Juna
"gue tahu Lex,,mana mungkin gundik si Reynaldi
ndatengin kita tanpa maksud tertentu"ujar Juna yang paham maksud Stella
Disisi lain,,,
Stella memasuki ruangan lain di club
yang tak jauh dari ruangan Juna dan Lexi
kemudian duduk dipangkuan Reynaldi
"Rey sayang,,aku sudah lakuin apa yang kamu suruh,, tapi sepertinya sulit menaklukkan mereka"ucap Stella sambil menggerayangi tubuh Reynaldi
"tenang saja baby,ini baru permulaan,,kita pelan pelan saja,,suatu saat si Juna pasti akan hancur ditangan gue"Reynaldi memegang tangan Stella lalu menciumnya
"tapi kamu janji, setelah beresin si Juna kamu akan nikahin aku,,aku gak mau kalau cuma jadi sekertaris kamu,,aku maunya jadi istri kamu"ucap Stella dengan manja
Stella adalah sekertaris plus plus Rey,,juga orang kepercayaan Rey,,yang mau melakukan apa saja yang diperintahkan oleh Rey
"tentu saja baby,,aku pasti akan nikahin kamu"lalu kedua makhluk jahat itu berbuat zinah di dalam club
~£Q~
