MY PATNER IS A VAMPIRE

Saat barra dan teman-teman nya pergi meninggalkan derren dan teman-teman nya, revan pun menengok ke arah derren serta ke lima teman nya saat revan berjalan bersama dengan teman-teman nya.

darran pun lalu membicarakan tentang darah suci yang di miliki oleh barra.

" teman-teman, apa kah kalian merasakan nya tadi!? ". ucap derren.

" ya!, aku merasakan darah yang begitu menyengat ". ucap erlan.

" benar!, yang kalian rasakan itu adalah darah suci ". ucap darran.

" jadi, barra yang mempunyai darah suci!? ". ucap nick.

" ya, jadi kita sudah menemukan orang yang memiliki darah suci itu, kita harus mengamankan dia dari vampir jahat level 3,level 4, dan level 5! ". ucap darran.

derren pun langsung memikirkan perkataan dari darran, ia merasa sangat khawatir terhadap barra. karena bila mana vampir jahat itu menemukan darah suci barra, ia akan mengincar barra untuk memulihkan kekuatan nya.

saat derren berada di kamar hotel nya, ia duduk di sofa sambil terus menerus memikirkan. kemudian barra datang lalu menanyakan hal kepada derren yang begitu ia cemas in.

" ada apa dengan mu?, kayak lagi mikirin sesuatu saja! ". ucap barra.

" umm, tidak ada apa-apa! ". jawab derren.

derren pun langsung mengalihkan pembicaraan topik.

" luka di tangan mu sudah di obatin? ". ucap derren dengan mengecek tangan barra.

" sudah, tidak masalah hanya luka kecil ". jawab barra.

" apa kamu khawatir dengan ku? ". ucap barra dengan tersenyum.

" tidak! ". jawab derren dengan pergi ke tempat tidur.

" ya sudah aku mau tidur! ". ucap derren.

" selamat malam ". ucap derren.

derren akhirnya pun tidur duluan, lalu barra menghampiri derren dan mencium kepala derren dan ia pun segera tidur, kemudian derren tersenyum.

tidak hanya derren dan barra saja yang romantis saat tidur, deon pun di peluk patrick saat tidur. deon pun merasakan nyaman dan tersenyum.

sedang kan revan yang berusaha untuk tidur dengan Liam, revan pun merasa sedikit agak takut dengan nya. Liam tertidur dengan nyenyak namun revan tidak bisa tidur dan ia merasa gelisah untuk tidur dengan nya, dan revan hanya menatap Liam dengan rasa takutnya.

pagi hari pun sudah tiba, mereka semua sudah bersiap-siap untuk pulang dari liburan nya. bus pun sudah berada di depannya serta dosen Lina dan pemandu yang lain nya menunggu untuk mereka semua naik ke bus.

derren serta teman-teman nya yang sudah menunggu di bus, dan menunggu mahasiswa lain untuk segera naik. barra serta teman-teman nya pun masih berada di luar bus dan mereka belum naik.

" revan!, apa kau malam tidak tidur? ". ucap deon.

" umm, aku sudah tidur! ". jawab revan.

" tapi mata mu begitu terlihat mata panda ". ucap Jack.

" kau tidak berbohong pada kami kan!? ". ucap rian.

" tidak! ". ucap revan.

" ya sudah ayo kita naik, nanti kita di tinggal kan! ". ucap revan.

barra yang sedikit agak curiga dengan tingkah revan dan ia hanya menatap saja. mereka pun langsung naik ke bus dan duduk berpasangan. derren yang sedang mengarah ke jendela, barra menyuruh jay untuk duduk bersama kak darran.

" hei, boleh kah aku duduk disini ". ucap barra.

" oi!, kau bikin aku terkejut! ". ucap derren.

barra pun tersenyum dengan nya dan mereka menikmati perjalanan bus nya. kemudian revan yang tertidur karena semalam an ia tidak tidur dengan nyenyak. namun Liam memperhatikan nya dan membuat revan agar bersandar di bahu nya, lalu ia tersenyum dengan menatap nya.

akhirnya mereka telah sampai juga di tempat kuliah nya, dan mereka satu persatu turun. sebelum derren dan teman-teman nya untuk pulang, mereka berbicara dahulu dengan barra dan teman-teman nya.

" hei, gimana pulang dari sini kita minum bersama!? ". ucap melvin.

" ide bagus tuh! ". ucap jack.

" gimana setuju gak? ". ucap melvin.

saat melvin meminta persetujuan kepada barra serta teman-teman nya dan kepada derren serta teman-teman nya juga. darran dan derren merasakan kedatangan energi negatif yang begitu kuat dari jarak jauh nya, ia menggunakan indra super penglihatan nya. darran dan derren pun saling berkomunikasi lewat telepati nya.

" kak, apakah kau melihat dari jarak jauh ada nya energi negatif? ". ucap derren dengan telepati.

" ya, aku juga melihat nya, dia akan segera datang ke wilayah kita ". jawab darran.

" tapi aku hanya bisa merasakan energi negatif nya saja yang begitu kuat! ". ucap derren.

" ya aku juga, aku belum tau dia siapa nya". jawab darran.

" kita harus membicarakan hal ini kepada yang lain nya ". ucap darran.

darran dan derren pun saling tatap menatap, namun teman-teman nya pun ikut setuju untuk bergabung bersama-sama untuk minum.

" ya aku setuju! ". jawab nick dan Patrick.

" bagaimana dengan derren setuju tidak!? ". ucap alden dengan melirik ke arah nya.

barra serta yang lain pun melirik ke arah nya untuk minta persetujuan nya, namun mereka semua terlihat binggung dengan derren dan darran yang begitu tatap-tatapan. derren pun tidak menjawab dari perkataan teman nya.

" hei!, kalian berdua kenapa tatap-tatapan!? ". ucap alden.

" tidak! ". jawab darran dan derren.

" lalu ada apa dengan kalian berdua!? ". ucap barra.

" ummm... ". jawab derren.

" kami tidak bisa ikut untuk saat ini! ". ucap darran dengan menyela pembicaraan derren.

" kenapa kak? ". ucap Liam dan barra.

" kami ada tugas penting, jadi lain hari saja ". jawab darran.

" ya sudah ayo kita pergi! ". ucap darran kepada derren serta teman-teman nya.

mereka pun akhirnya pergi dan derren pun menarik teman-teman nya untuk pergi bersama , mereka berdua pun membuat teman-teman nya bingung kepada nya. barra serta ke lima teman nya pun merasa bingung juga dengan tingkah mereka yang aneh itu.

" hei, kau lihat!?, mereka sangat aneh sekali...dari awal mereka masuk ke kuliah kita sampai sekarang! ". ucap rian.

" mungkin saja ada yang lebih penting! ". ucap deon.

" tetapi, aku juga merasa...mereka semua sangat aneh! ". ucap melvin.

" aku tidak merasa dia aneh! ". ucap barra.

" apa kalian tahu tentang mereka!? ". ucap rian.

" tidak! ". ucap Jack dan deon.

" kau revan!? ". ucap barra.

" aghhh tidak! ". ucap revan dengan terkejut.

revan pun tahu sebenarnya tetapi ia tidak mau bilang dan ia hanya terdiam saja.

" kenapa kau terkejut!? ". ucap barra.

" ia kau dari tadi sejak kami bicara, kamu diam saja! ". ucap melvin.

" ummm... aku tidak terkejut, aku hanya sedang memikirkan saja! ". jawab revan.

" memikirkan apa!? ". ucap deon.

" tidak ada! ". jawab revan.

" sudah lah mending kita pulang saja! ". ucap Jack.

mereka pun semua pada pulang dengan bersama-sama ke apartemen nya.

* *terimakasih teman-teman... , yang sudah mengikuti kelanjutan ceritanya *🙏🤗*

* untuk cerita selanjutnya ditunggu update-an nya ya *

* mohon bantu like, vote, dan jangan lupa kasih bintang 5 karya aku ya, biar makin lebih semangat lagi aku nya *🤗

* selamat membaca.... *🤗🥰

* TERIMAKASIH *🙏💕