Bagaimana jika seorang anak bungsu perempuan,yang seharus nya mendapat kasih sayang penuh dari sang ayah,malah sebalik nya?
Dia adalah gendis,anak yang tidak di ingin kan oleh sang ayah,dia selalu mendapat perlakuan tidak adil dari sang ayah!
Karena memiliki kulit hitam manis,sehingga ayah nya menolak kelahiran sang bungsu
.Namun semuanya berubah setelah seorang erlangga datang di kehidupan gendis Yuk kitaa simak ceritanya mumgkin akan banyak menguras emosi para pembaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15
Di dalam kamar yang bernuansa biru itu,seorang perempuan sedang mondar mandir tidak karuan,dia benar benar bingung,sudah seminggu ini amel benar benar takut gemetar,karena seteleh kejadian waktu itu,yusuf benar benar marah,dia meminta semua uang dan barang yang sudah dia kasih.
"karena kamu sudah menolak kemauan ku,kamu harus mengembalikan semuanya kepadaku mel,kita putus!kecuali kamu mau menuruti semua kemauan ku,akan aku kasih apapun yang kamu mau"
Ucapan itu terus terngiang di kepala amel,dia benar benar bingung harus bagai mana.
"apa aku turuti saja kemauannya ya?tapi aku takut terjadi sesuatu ,tapi dia juga akan memberi apapun yang aku mau,oh astaga pilihan apa ini rumit sekali!" guman nya dengan terus memondar mandir di dalam kamar,dia benar benar bimbang.
dia kamar lain,ada gendis yang sedang rebahan,dia sangat menikmati hari hari ini,iya sudah seminggu kakak nya cukup pendiam dan itu membuat gendis cukup tenang,setidak nya tidak ada cacian dan makian dari mulut pedas kakak nya.
tok..tok..tok...
"amel buka dulu,ini ayah!"
Ceklek..pintu di buka dari dalam
"iya ayah?ada apa?"
"ayah mau bicara dengan mu,ayah tunggu di ruang keluarga!"ucap baskoro begitu dingin dan tegas.
Seketika tubuh amel meremang,dia melihat kemarahan ayah nya dari raut wajah nya itu,dengan tatapan tajam dan suara yang cukup tegas,membuat nyali amel menciut.
"kenapa kuliah mu belum selesai amel,ini sudah 4 tahun,tapi kenapa tidak selesai,anak teman ayah mereka sudah wisuda!"ucap baskoro dengan tatapan begitu menusuk
Amel yang sedang duduk di ruang keluarga ,tepat di depan ayah nya itu gemetar,dia tergagap,duduk yang semakin lama semakin gelisah.
"jawab amelia!" teriak baskoro kemudian yang membuat amel tersiap kaget.
Teriakan baskoro yang cukup lantang membuat suci,dan gendis tergopoh berlari ke arah sumber suara.
"lihat,bahkan gendis saja,sebentar lagi sudah akan selesai,ayah baru saja mendengar obrolan ibu mu dan adik mu barusan,dan kenapa kamu tidak kunjung selesai amel,apa yang kamu lakukan di luar sana,jangan bilang kamu sering bolos,jawab ayah"ucap nya dengan menggebrak meja.
ada rasa haru bagi gendis,ternyata diam diam ayah nya memperhatikanan nya,gendis menatap wajah amel dengan tatapan bingung,karena amel menatap dengan sangat tajam dan gigi yang bergemerutuk
"ayah ,mulai membandingkan aku dengan si hitam itu?"ucap amel dengan menujuk gendis tapi tatapan menatap sang ayah.
Baskoro yang mendapat tatapan nyalang dari anak kesayangan nya itu,sangat geram,bukanya menjawab pertanyaan dari sang ayah amel malah mengalihkan pembicaraan,kali ini baskoro benar benar di buat jengkel oleh putri kesayangan nya itu,bukan hal yang mudah membiayai kuliah amel selama 4 tahun ini,baskoro yang merupakan karyawan biasa,cukup kepayahan membiayai kuliah amel,di tambah lagi dengan kehidupan anak nya yang cukup hedon itu,bahkan dia rela memberhentikan uang kuliah untuk anak bungsu nya itu,sehingga gendis benar benar membiayai kuliah nya sendiri.
"diam amel,beraninya kamu menatap ayah seperti itu!jangan mengalihkan pembahasan cepat jawab kenapa belum selesai juga kuliah mu amel!atau ayah saja yang akan menelpon pembimbing mu itu iya"ucap baskoro dengan berang.
"ja..ng..an ayah,em aku belum selesai karena tugas akhirnya belum aku serahkan ke dosen nya"jawab amel dengan tergagap.
Baskoro mulai muak ,itu terus alasan amel yang dia ucapkan ketika sang ayah bertanya.
Baskoro mengambil ponsel nya dari dalam saku,dia mencari kontak pembimbing kelas amel,dia sudah jengah,
Amel yang melihat gerak gerik ayah nya itu,cukup gemetar,dia tidak tau harus melakukan apa,di belakang kursi setia bu suci dan gendis yang saling peluk,dia hanya menyaksikan pertikaian ayah dan anak itu,bu suci juga cukup penasaran kenapa kuliah amel belum kunjung selesai,begitu juga dengan gendis,namun ada sedikit rasa tidak tega saat melihat kakak nya di marahi habis habisan oleh sang ayah
"hallo,ini saya baskoro,ayah dari amelia,saya ingin menanyakan ,kenapa kuliah anak saya tidak kunjung selesai"ucap baskoro tanpa basa basi terlebih dahulu,tidak lupa juga dia memencet speaker di ponsel nya supaya amel mendengar nya
"maaf bapak,putri bapak sudah tidak lagi membayar uang semester ,otomatis kami juga tidak memberi materi lagi,jika ingin melanjutkan ke semester lainnya ,harap di bayar dulu yang sebelum nya"ucap suara di sebrang sana
Duar!!!bagai petir di siang bolong,semua orang kaget,amel hanya menunduk dia tidak berani menatap ke arah sekitar,baskoro reflek memegang dadanya,terasa ada hantaman batu di dalam sana.bu suci reflek menutup mulut nya dengan terus menyebut asma allah,sungguh dia kaget bukan main,gendis pun tak kalah kaget dia reflek menatap nyalang kakak nya yang sedang tertunduk itu,
Hati nya sungguh sakit,ada rasa tidak rela melihat ayah nya di bohongi sedemikian rupa oleh kakak nya,yang sering di sebut anak kesayangan ayah nya itu,
"ada apa dengan mu kak,kenapa tega sekali menyia nyiakan kasih sayang dari ayah"ucap nya dalam hati.gendis memegang erat tangan ibu nya dengan maksud menenangkan
"kemana uang semester yang sering ayah berikan kepadamu?"ucap baskoro dengan suara yang mulai melemah
amel melihat ayah nya begitu terluka,dia bersujud di kaki ayah nya,dia meraung menangis meminta maaf,tapi sang ayah hanya diam saja tanpa eksperi .
"katakan amel,kenapa kamu susah sekali menjawab pertanyaan ayah"lirih nya lagi.
"aku memakainya untuk kesalon ayah,untuk merawat diri,suapaya terlihat cantik terbukti kan sekarang,aku mempunyai pacar yang kaya memilik sebuah caffe yang karyawan nya adalah gendis"jawab amel yang tidak tahu malunya,
Lagi lagi gendis dan bu suci tercengang ,sungguh mereka di buat bingung dengan pemikiran amel,tapi mereka masih setia dengan diam nya masing masing.
"ayah menyuruh mu untuk menyelesaikan kuliah,jadi orang sukses,dan membanggakan ayah,kamu satu satu nya harapan ayah,kalau sudah begini bagai mana?mau apa kamu?apa pacar mu itu akan membantu membayar lunas semua tunggakan uang semester iya amel jawab"ucap baskoro lagi dengan berang,benar benar emosinya sedang di permainkan saat ini,bahkan jawaban yang di lontarkan amel barusan cukup membuat baskoro shok,
lagi lagi amel merenung,apa mungkin yusuf akan membantu nya kali ini?pikiran amel menerka nerka
"mungkin saja yusuf akan membantu,namun semuanya pasti tidak akan gratis,mau tidak mau aku harus menuruti keinginan nya itu"ucap amel dalam hati tentunya.
"maafkan aku ayah,aku akan membayar uang semester yang nunggak,aku akan meminta kepada yusuf,pasti dia tidak akan menolak"ucap nya dengan menatap manik mata milik ayah nya.
Seketika emosi baskoro mulai mereda,dia mulai bisa bernafas lega
"baiklah ayah maafkan,suruh saja yusuf yang membayar uang semester yang sudah nunggak,dan jika kamu melakukan ini lagi ayah tidak akan memaafkan mu"ucap nya dengan nada yang mulai melembut .
Amel tersenyum,dia menganggukan kepalanya kepada sang ayah,da kejian barusan sama sekali tidak membuat amel kapok,
"baik ayah,terimakasih sudah maafin amel"ucap nya dengan menatap gendis dan tersenyum mengejek.
"masuklah kamar,dan belajar yang rajin buktikan janji mu itu"ucap baskoro kemudian,tanpa basa basi lagi amel bergegas masuk ke dalam kamar melewati sang ibu dan gendis yang berada di sana.
"bu tolong buatkan ayah kopi,"ucap baskoro tanpa menoleh sedikit pun,bu suci hanya mengangguk dan berjalan ke arah dapur
Tinggalah di sana gendis dan baskoro,gendis merasa sangat asing di sana,dia sama sekali tidak di anggap ada oleh sang ayah,bahkan baskoro sama sekali acuh ,gendis bergegas pergi dari sana,
"kenapa ayah begitu menyayangi kak amel,aku juga ingin merasakan kasih sayang itu"guman nya dalam hati,sambil terus berjalan ke arah kamar nya...