NovelToon NovelToon
Campur Tangan Mertuaku Di Keluarga Kecilku

Campur Tangan Mertuaku Di Keluarga Kecilku

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Tina Mehna 2

Menjadi ibu baru tidak lah mudah, kehamilan Yeni tidak ada masalah. Tetapi selamma kehamilan, dia terus mengalami tekanan fisik dan tekanan mental yang di sebabkan oleh mertua nya. Suami nya Ridwan selalu menuruti semua perkataan ibunya. Dia selalu mengagungkan ibunya. Dari awal sampai melahirkan dia seperti tak perduli akan istrinya. Dia selalu meminta Yeni agar bisa memahami ibunya. Yeni menuruti kemauan suaminya itu namun suatu masalah terjadi sehingga Yeni tak bisa lagi mentolerir semua campur tangan gan mertuanya.


Bagaimana akhir cerita ini? Apa yang akan yeni lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tina Mehna 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 20. CTMDKK

“Heh eh.. jangan masuk kesini.” Bentak mertua ku.

Ku memberhentikan langkah ku namun aku juga berhak mendengar apa alasan suamiku melakukan hal ini padaku. Aku juga sangat ingin tau kebenaran hubungan nya dan wanita itu. Ku sangat penasaran. Aku merasa tidak adil untukku, Bagaimana bisa mas Ridwan masuk tanpa penjelasan dan mencampakkan ku seperti ini?

“Eh, eh kamu kurang ajar sekali ya. Beraninya masuk kesini. Pergi sana pergi.” Bentak mertua ku kembali.

Mertua ku terlihat sangat kesal sehingga dia pun berjalan mendekati ku dengan wajah bengis nya.

“Ma, tapi Yeni harus bertemu sama mas Ridwan dulu ma?” Ucapku ingin memaksa masuk.

“Eh, dasar gembel. Sudah nggak ada urusan nya anakku sama kamu yah gembel. Bisa—bisanya Ridwan maksa nikahkan kamu. Penampilan gembel, cantik enggak, kaya enggak, bod*h lagi. Sana pergi!” Teriak mertua ku lagi hingga anakku terbangun dan menangis.

“Oeeekk,” tangis anakku.

“Aaaaa Berisik.. Sana kamu pergi! Pergi! Anakmu bikin berisik saja.”

Aku menenangkan anakku yang sepertinya kepanasan. Mertua ku mendorong bahu ku sampai tubuhku sedikit tergoyahkan keluar dari batas gerbang masuk rumah mereka.

“Aww,, sakit ma..” Kaki ku sedikit tersandung batu kecil di belakang ku dan itu membuat ku reflek memegangi anakku yang sedang ku gendong.

“OOeeeekkk…” alhasil anakku pun menangis.

“Cupp sayang .. Ma, kenapa sih mama tega sekali. Yeni Cuma ingin bertemu suami Yeni ma, mama sama sekali tidak ada hak buat ngelarang seperti ini.”

“Berisik.. sana pergi! Pergi! Asal kamu tau ya, Ridwan itu anakku. Selama nya ya dia anakku, Kamu itu cuma orang lain yang numpang hidup ke anakku. Sana pergi sana. Ridwan sudah dapat istri baru yang setara dengan dia. Sana pergi! Cuih,” Teriaknya lagi meludah lalu mendorong ku.

“Aaaa,, aww.. sakitt.. Nakk, Sayang cup cup.. Aww.. Maa, tolong .. Yeni Cuma mau bertemu mas Ridwan.” Ucap ku yang keteteran diantara semua kesakitanku.

Ku lihat ada dua sepasang kaki ramping nan mulus di samping kaki mertua ku. Aku menduga itu pasti wanita yang tadi nampak akrab dengan mertua ku itu.

“Berisik. Salah sendiri masuk ke pekarangan orang sembarangan. Kamu seharusnya tau diri. Ngaca! Kamu nggak pantes dengan anakku Ridwan. Kamu dan Ridwan itu bagaikan bumi dan langit. Ridwan itu sarjana seharusnya dia ya sama yang sarjana. Dia seharusnya sama Nadin bukan sama kamu. Nadin sarjana, kaya, cantik, nggak bosen. Ya kan Nadin? Lihat perbedaan mu dengan Nadin? Ihh, berbeda jauh sekali haha.. Nadin bangsawan dan kamu rakyat jelata nan miskin juga jelek. Hahaha… Sana kamu pergi!”

Aku menenangkan anakku yang menangis dengan mendengarkan hinaan mereka terutama semua omongan mertua ku yang dengan kejamnya dia mendorong ku hingga ku terjatuh duduk di atas aspal.

“Haha, benar sekali ma. Ku kaget sekali melihat penampilan dia kaya gembel tadi di supermarket yang besar itu. Hahaha.”

“Hah? Dia belanja?” Tanya mertua ku pada si Nadin itu.

“Iya ma, tuh belanjaan nya. Tadi ku lihat dia sama laki-laki juga. Kayaknya sih selingkuhan nya, atau kayaknya laki—laki itu ayah anak ini juga ma.”

“Apa! Eh, dasar perempuan nggak bener kamu yah Yeni. Kamu tipu anakku bisa hidupin anak haram ini? Dasar pel*cur Kamu ya Yeni!” Mertua ku menendang kaki ku.

“Aaa, sakit ma. Reza memang anak mas Ridwan. Hey kamu! Jangan fitnah anakku.”

“Eh, jangan melototi Nadin ya. Kurang ajar kamu.” Mertua ku mengambil tong sampah yang ada di samping nya lalu dia membuang sampah itu ke arah ku.

Aku ingin berdiri dan menjauhi mereka namun kaki ku yang terasa terkilir sehingga ku tidak dapat berpindah dan hanya menunduk dengan menutupi anakku agar tidak terkena sampah-sampah itu.

“Hahaha… itu sangat pantas untuk mu. Kalau bukan karena kamu, dulu Ridwan pasti sudah menikah denganku. Sekarang rasakan lah.” Ku dengar wanita itu berbicara.

“Rasakan itu! Dengar ya! mulai saat ini anakku nggak akan mengirimi uang sepersen pun. Jangan harap ya!”

Hati ku tertusuk belati mendengar semua hinaan itu. Ditambah lagi dengan perkataan dari Nadin itu. Orang lain yang sama sekali aku kenal memperlakukan ku dengan jahat.

Tiba-tiba,

“Astaghfirullah Bu Marni..” Ku dengar suara yang begitu familiar.

Ku menoleh ke arahnya dan rupanya Bu Fitri dan Bu Hani yang mendekatiku.

“Bu Marni, keterlaluan banget sih jadi manusia. Yeni itu menantu kamu, ini bayi juga cucu kamu loh bu.. Astaga, bu Marni kejam sekali anda.” Lanjut Bu Hani dengan nada kesal.

“Heh.. kalian selalu saja ikut campur. Rese sekali kalian.” Ucap mertua ku dengan kedua penolong ku itu.

“Bu Marni! Anda sudah menyakiti menantu dan cucu anda loh bu. Gimana bisa orang lain nggak ikut campur. Ini mana lagi Ridwan, suami bukannya jadi penengah, penolong dan pelindung istrinya malah ngumpet di ketiak ibunya terus.”

“Heh! Mereka itu gembel bukan menantu lagi. Bayi itu bukan anak Ridwan, jadi ku berhak lah mengusir mereka.”

Kedua wanita yang tak tau apa-apa ini bingung dan langsung berhenti berbicara.

“TIDAK! Ma, jangan memfitnah ku seperti itu! Reza itu anak mas Ridwan ma, ini adalah darah daging mas Ridwan. Kamu! Jangan memfitnahku!” Ku tak tahan lagi melihat wanita yang ada di sebelah mertua ku itu menatapku. Akhirnya aku pun menampar nya karena dia lah yang memfitnahku.

PLAK !

“Heeee! Berani-berani nya kamu menampar Nadin! Dasar kamu ya! Perempuan j*lang!” Mertua ku melangkah melotot ke arahku dan akan menampar ku kembali.

“Eh, eh, sudah sudah…Bu Marni! Anda ini bagaimana sih? Sebagai orang tua seharusnya jadi penengah bu. Sudah sudah, jangan bertengkar.” Bu FItri menarik ku agar tak terkena tamparan itu.

Tiba-tiba saja, dari arah selatan. Ada banyak ibu—ibu yang berlari ke arah kami. Ternyata mereka adalah rombongan Nesa dan ibu—ibu lainnya yang berjalan sehabis menjemput anak—anak mereka.

“Ada apa ini bu ibu. Sudah jangan ribut.”

“Heleh, mulai muncul pahlawan kesiangan lainnya. Ah, sudah lah sana kalian pergi pergi.. Nadin ayo ke dalam coba mama lihat pipi kamu. Cuihh..” Ucap Mertua ku lalu membawa si Nadin itu masuk ke dalam rumah. Tapi tak lupa dia malah meludahi kami semua yang ada di depan rumahnya.

“Astaghfirullah,” Respon semua orang.

“Heh, kalian semua pergi sana jangan di depan rumah ku!” Teriak lagi mertua ku sebelum dia menutup pintu rumah nya.

“Ya ampun, Yeni.. yang sabar yen.. pasti mertua mu itu bikin masalah lagi ya yen. Sabar yen.. Bu Marni itu memang sangat bebal walaupun berkali-kali sudah di nasehati.” Elus Bu Eda yang baru datang.

“Yeni, sebaiknya ke rumah saya saja yuk, kasian Reza nih. Dia pasti kepanasan dan lapar.” Ucap Bu FItri menawarkan padaku.

Aku pun mengangguk, “Terima kasih bu.”

“Sama-sama, ayo. Bu ibu bubar saja ya.” Ajak Bu Hani juga.

“Hmm, dasar tua bangka! Bikin masalah saja, pasti ini Yeni di larang—larang masuk tuh” Bisik Ibu-ibu di belakang ku. Mereka berjalan mengikuti ku karena membantu ku mengangkat belanjaan ku.

“Pasti bu. Aduh duh amit-amit banget punya mertua begitu ya bu.”

“Iya, ih sok iye sekali tuh bu Marni. Tapi tadi ada cewe kan di samping dia? Siapa ya itu?” masih berbisik lagi ibu-ibu itu.

Bersambung .. 

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!