Istriku Pura-pura Miskin

Sementara itu, Rudi memasang wajah kesal. Karena perkataan Erna tadi, membuat ia tidak nyaman. Ia pun jadi kepikiran, takut jika seandainya, Hana berselingkuh.

"kamu kenapa mas?" tanya Erna saat ini mereka berada di kantin yang ada di rumah sakit tempat Bu GINA dirawat.

"besok-besok, kamu jangan bicara seperti itu. Hana itu, Bukan wanita rendahan akan berbuat hal seperti yang kamu katakan." Rudi memandang wajah Erna dengan dingin.

Erna tersenyum remeh, apakah dirinya tidak salah dengar. "maksud kamu, aku wanita rendahan! Karena mau menjadi selingkuhan suami orang?"

"loh, kamu kok. Jadi ngomong begitu, memangnya aku bilang kamu wanita rendahan?"

Erna memutar bola matanya dengan malas, "sudahlah, aku mau pulang saja. Sepertinya, ibu juga sudah ditakdirkan untuk hidup sendiri, jadi rasanya. tidak layak aku mendapatkan kasih sayang dari kamu dan ibumu." matanya Erna sudah berkaca-kaca.

Rudi langsung panik, dan merasa bersalah. "maaf sayang, aku tidak bermaksud membuatmu sedih. Dan, ibu juga masih sayang sama kamu kok. Ibu seperti itu, mungkin karena dia sedang sakit saja. Rudi mencoba membujuk kekasihnya yang sudah menangis.

Dengan hangat, Rudi memeluk tubuh Erna sesekali pria itu mengelus rambut pacar pertamanya.

Kelakuan mereka berdua tidak lepas dari seorang yang sedang duduk tidak jauh dari sepasang kekasih gelap itu.

sekilas pria itu, mengarahkan kamera pada mereka. Tentu saja dengan senatural mungkin, agar orang-orang tidak sadar dengan apa yang ia lakukan.

***

"terima kasih bro, bayarnya udah gue transfer ya. Tapi, Lo harus menjamin kalau masalah ini tidak tercium oleh pihak kepolisian."

"aman, bro Lo tahu 'kan gimana sepak terjang gue selama ini," sahut seseorang yang ada di seberang sana.

"iya gue percaya," ujar galih malas. Galih lah dalang dibalik musibah yang terjadi pada Bu GINA dan Tuti.

Pria itu menjawab perkataan galih dengan tertawa keras, putra. Nama pria yang galih panggil bro, galih bertemu dengan pria itu saat dia sedang berkunjung ke rumah Gino waktu itu.

Gino meminta galih untuk membantu putra dan kedua adiknya bersembunyi, karena putra sedang menjadi incaran orang-orang berkuasa. Saat itu, putra sedang menjalani misinya menjadi seorang pembunuh bayaran. Namun, naas salah satu misinya gagal, membuat orang yang menyewa jasanya menjadi murka.

Dan mulai mengincar nyawanya, karena takut akan menjadi ancaman untuknya. Dan putra pun meminta pada Gino untuk menghapus semua jejak dirinya, karena kelompoknya sudah dibantai habis oleh klien nya.

Galih pun membantu karena permintaan Gino. Karena Gino sudah sangat berjasa dalam hidupnya, galih membuat putra dan kedua adiknya dengan memakai kekuasaan Reyhan dan Lola.

Berkata galih, dirinya dan kedua adiknya masih hidup sampai sekarang. Dan saat galih memintanya untuk membantunya membalas perbuatan Rudi, dengan senang hati putra melakukan nya.

Setelah berbincang dengan putra, galih menghampiri Kevin yang sedang serius di depan monitor.

"bagaimana?" galih sedang mencoba mengetes kemampuan anak laki-lakinya.

"bisa dong yah, aku sudah berhasil meretas cctv di rumah sakit itu."Kevin tersenyum bangga, karena keberhasilannya.

Jujur, awalnya. Putra semata wayang galih itu merasa kesulitan, tetapi, sekarang ia tersenyum puas

"kemampuan kamu semakin meningkat. Ayah yakin, jika om Gino akan bangga padamu." galih sengaja memuji anaknya, agar Kevin semakin semangat untuk belajar.

*

*

*

Semoga kalian suka ya😊