Lestari seorang cewek SMA yang dibuat hamil oleh seseorang, sialnya orang itu datang kembali membawa petaka untuknya.
Kedua orang tuanya menjodohkan mereka karena perbuatan masa lalunya, membuat kedua pasangan itu merahasiakan tentang pernikahan nya di sekolah.
Akankah rahasia itu akan terbongkar? atau justru berhasil sampai lulus sekolah? lalu kejutan apa yang akan menanti mereka? ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15 — Sisi Lain
Lestari ternyata sering berkabar dengan Fatimah, faktanya mereka sedang bermain untuk berfoto riang di taman kota, parah sekali emang orang satu ini, kakak nya lagi sakit, dia malah bersenang-senang.
Tubuh nya mungil seperti botol yakult, memakai hijab disertai outfit panjang menutup aurat. Wajahnya polos seperti anak kucing, dia adalah Fatimah, menjadi gadis manja kalau sudah di dekat mantan kekasih Abang nya.
"Kak Tari mau makan dulu gak?" Sahut Fatimah sambil memegang kendali kamera DSLR milik Tari.
Lestari hanya fokus menguasai dirinya sambil kipas-kipasin lehernya yang kegerahan, di pinggang nya melingkar jaket pink, menutupi paha nya yang terekspos karena memakai celana jeans pendek nya.
"Iya tunggu dek fat" Jawabnya dengan kelelahan sambil berjalan lesu menghampiri Fatimah yang sudah menunggu nya.
Sambil memasang jaket ditubuhnya, lestari memesan makanan sesuai keinginan Fatimah, karena dia bingung mau makan apa, ditambah cuaca dingin menyelimuti malam hari.
Bebek sambal ijo itulah menu utama dalam restoran ini, mereka fokus memakan dan menyantap hingga perutnya terisi penuh.
"Kak tau ga? tadi kak Maudy bantu kepulangan Adit di rumah sakit" Kata Fatimah melaporkan situasi, sejatinya dia selalu mendukung hubungan lestari dengan kakak nya, mengingat di masa kecil, Fatimah selalu di manja dan diajak main oleh Lestari.
"Gak penting" Jawab ketus lestari sambil menusuk-nusuk daging dengan sebal.
"Ih kakak jangan ngambek, dek fat kan mau laporan ke kakak, bahkan waktu kakak berantem juga, Dede rekam terus suruh liat kak Adit, ini loh kelakuan pacarnya kalau dia tidak ada" Kata Fatimah dengan polos nya sampai membuat lestari tersedak makanan.
"Seriusan lu rekam?" Kata lestari mengangkat kedua alis dengan mata terbelalak.
Fatimah mengambil ponsel di tas, langsung kasih ke lestari sebagai bukti, Tari meraih ponsel dan melihatnya, seakan dia merasa malu pada dirinya sendiri, karena gaya bertarungnya dengan Maudy seperti kucing yang sedang berkelahi merebutkan wilayah.
Lestari langsung mengembalikan ponsel nya. sambil menutup wajah dengan telapak tangan sebelahnya, dia menyuruh Fatimah untuk menghapusnya.
"Kakak enggak cemburu sama kak adit yang sekarang?" Tanya Fatimah penasaran.
"Untuk sekarang kakak lebih nyaman sendiri dek" Jawab Lestari dengan tatapan senyum memaksa.
"Oh ya kamu mau minum apa?" Sambung nya sambil berdiri untuk ke kasir
"Jus mangga kak" Jawab Fatimah dengan tegas.
Mereka mengobrol basa-basi cukup lama sampai menemukan obrolan yang penting mengenai hubungan percintaan nya.
Sambil berterima kasih ke lestari, Fatimah mengatakan kalau pembayaran obat sampai perawatan motor nya untuk Adit itu sangat merepotkan Lestari.
Lestari menggeleng kepala untuk mempertegas "Dek fat, kalau tidak ada Adit mungkin kakak akan di rumah sakit sekarang, lagian ini salah kakak, berkendara sambil melamun" Katanya dengan klarifikasi
"Kakak melamun karena mikirin hubungan kak Adit dengan kak Maudy kan?" Kata Fatimah menyentak perkataan.
"Mana ada dek fat, malah engga sama sekali mikirin hubungan mereka" Jawab lestari kembali tersenyum simpul.
Tiba-tiba saja, Fatimah sedikit terpesona melihat senyuman lesung pipi dari lestari "Kak wajah kakak kaya bakpao tapi kok tubuh kakak langsing" Fatimah mengalihkan pembicaraan karena penasaran setelah melihat wajahnya.
"Nah itu pertanyaan bagus, kakak juga engga tau kenapa bisa gini" Jawab lestari sambil menekan kedua rahang pipi bawah nya sampai mulut nya monyong seperti ikan lohan.
"Kalau kak Adit melihat kakak semakin cantik begini, terus dia jatuh cinta lagi gimana?, terus dia terpesona? dan terus apa lagi ya, Hmmm pokok nya gimana nanti respon kakak?" Kata Fatimah rancu dengan berbagai macam pertanyaan.
"Ya, engga gimana-gimana sih dek, kan sudah dibilang kakak mau menyendiri menikmati masa sekolah sambil belajar, lagian kan kakak juga mau ujian nasional" Jawab lestari meyakinkan
Fatimah menghela nafas, berdiri dan meraih kedua pergelangan tangan lestari "Pulang yuk kak" Kata nya mengajak karena waktu sudah mulai malam.
Lestari bangun menuruti permintaan nya, sambil menuju sepeda motornya dengan ceria "Ayo dek buruan" pekik nya cempreng yang sudah berada di motornya.
Fatimah sibuk menenteng belanjaan nya dengan sangat bahagia, dia menunduk sambil tersenyum lebar melihat isi belanjaan nya "Makasih ya kak, sudah belikan Fatimah sepasang pakaian" Kata nya penuh ceria.
Lestari menghening sejenak menatap wajah bahagia nya Fatimah "Ayo keburu malam sayang" Katanya yang bawel.
Sampai dirumah, kepulangan Fatimah ditunggu oleh Adit yang menghampiri nya dengan pandangan samar.
"Bontot lu bukan nya jagain gue, malah sibuk belanja" Kata nya culas.
"Lah biarin, lagian kan waktu sore Maudy yang jagain kakak, makanya Fati keluar bareng kak Tari" Fatimah mengelak sambil menggendong belanjaan nya.
"Lestari?" Kata Adit singkat sedikit menganga.
"Dek fat kakak pulang duluan ya" Pekik lestari yang memperhatikan dari jauh, melambaikan tangan berpamitan tanpa mampir ke rumahnya.
Adit menoleh ke Lestari yang melihat matanya berkaca-kaca "Lestari tunggu" Niat nya mau mengejar namun kepalanya masih berdenyut membuat Fatimah menghalau nya.
"Kebiasaan gausah nekat!" Kata Fatimah gusar dengan nada tinggi.
Fatimah mengambil jam tangan untuknya "Ini dari lestari buat kakak katanya, tadi Fati melapor jam tangan kakak rusak, dia langsung menggantikan yang baru, motor kakak juga lagi di bengkel, biaya service nya juga dari lestari, bahkan sampai pengobatan nya kakak dirumah sakit" Kata Fatimah membuat Adit menangis pecah.
"Apa, semua itu untuk gue?" Rengek Adit tak percaya.
Fatimah mengangguk kepala singkat langsung membawa abang nya masuk ke rumah.
Tak butuh waktu lama Maudy mengunjungi rumah Adit dengan membawa makanan kesukaan nya.
"Sayang, malam ini gue bawa hamburger keju buat lu, tolong dimakan ya, gue juga beli kentang tadi, kebetulan abis pulang dari les ballet mampir dulu di McDonald" Kata Maudy dengan nada lembutnya.
Adit menerima nya dan dilihat Fatimah dari balik tangga rumah nya. Dia menggelengkan kepala seakan kakak nya telah masuk dalam pusaran cinta segitiga.
"Kasihan kak tari" Fatimah bergumam ke diri sendiri sambil melangkah menuju kamarnya.
Tiba-tiba Fatimah menerima pesan WhatsApp dari lestari berupa kamera nya yang tertinggal di dalam tas nya.
Karena tari ingin memposting foto itu ke Instagram malam ini juga, dia balik ke rumah nya Fatimah sambil menghubungi Fatimah tanpa jeda.
Fatimah berlari membuat Maudy dan Adit bingung, mereka mengikuti, melihat ada lestari yang datang dengan wajah ceria bersama Fatimah.
Adit menghampiri karena ingin mengucapkan terima kasih namun ditahan oleh Maudy, Lestari menoleh sejenak, dia salah paham melihat Maudy bergandengan tangan dengan Adit.
Lestari langsung berpamitan ke Fatimah setelahnya langsung meraih sepeda motornya untuk pulang.
Dijawab Fatimah dengan melambaikan tangan setelah lestari melajukan kendaraan nya yang mulai menjauh.
Saat kembali masuk rumah, dia di tatap dengan serius oleh Abang nya "Kenapa lu ga ajak masuk dulu" Kata Adit gusar dengan tatapan dingin.
Fatimah menoleh melirik wajah gedek nya Maudy, dia memilih tidak menjawab dan langsung kembali ke kamar.