NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Kaisar Dewa Pedang

Kisah Cinta Kaisar Dewa Pedang

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Raja Tentara/Dewa Perang / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Aang Albasia

Novel ini adalah novel fiktif yang dipenugi cerita kocak, serius, peperangan, perebutan kekuasaan, penuh misteri, kalimat-kalimat bijak dengan alur cerita yang akan membuka misteri satu persatu.
Tokoh Utama bernama Satriya dan Permata yang keduanya adalah ahli pedang tak terkalahkan.
Bagaimana cerita lengkapnya?
Siapa Satriya itu?
Seberapa besar kekuatan Satriya dan Permata?
Jangan sampai ketinggalan untuk selalu membaca novel ini
Novel ini akan di update setiap hari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aang Albasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hukuman untuk para pengikut Raja

“Apakah diistana kerajaan memang benar-benar sedang terjadi pemberontakan?”. Tanya salah satu warga yang mulai khawatir dengan keadaan dikerajaan itu.

“Sepertinya benar, sedang ada pemberontakan dikerajaan ini”. Jawab salah satu warga yang sedang bergosip ditengah keadaan kerajaan yang memang sedang tidak baik-baik saja itu.

Di istana kerajaan.

“Sekarang raja sudah tiada, kalian kumpulkan seluruh juru masak, dan orang-orang yang sendiko dawuh dengan raja sebelumnya, jangan sampai ada yang tersisa”. Perintah Wurawari kepada para bawahannya

“Kalian, persiapkan pengangkatan raja baru untuk menggantikan kekosongan kepemimpinan saat ini”. Perintahnya kembali

“Kalian, siapkan pasukan untuk menyerbu perguruan Pedang Langit, kabarnya tuan puteri Permata diamankan disana”.

“Siap tuan!”.

“Kalian, Tingkatkan keamanan disekitar kerajaan ini, bunuh siapapun yang kalian rasa mencurigakan, jangan kasih ampun”.

“Pesankan baju kebesaran raja yang baru untuk anakku, Kangsa”. Perintah demi perintah sudah di katakan kepada para bawahan Wurawari yang memang sepertinya sudah mempersiapkannya sejak lama dengan sangat sempurna.

Keesokan harinya, Terlihat orang-orang yang bekerja di dapur kerajan sudah diikat dan dibawa ke lapangan, begitu juga dengan mantan para penghageng dan pengikut raja, mereka juga sudah diikat dan dibawa ke tengah lapangan.

Wurawari berdiri dihadapan orang-orang yang sudah diikat dilapangan.

“Kematian raja dikarenakan ada racun didalam makanannya, Aku mencurigai salah satu dari kalian sudah berbuat kejahatan yang tak terampuni kepada sang raja!”. Bentak Wurawari yang membuat jebakan kepada para pengikut raja.

“Aku akan membuat kalian mengakui perbuatan kalian, Siksalah mereka dilapangan ini!”. Perintah Wurawari kepada bawahannya.

“Jika kalian mengaku, mungkin saja aku akan mengampuni nyawa kalian tapi jika kalian tetap tutup mulut, jangan salahkan kami akan menyiksa kalian siang dan malam hingga kalian mengakui kesalahan kalian!”. Lanjut Wurawari.

“Kalian para pekerja dapur kerajaan, Aku yakin salah satu kalian disuruh oleh salah satu penghageng yang berada dikerajaan ini, jika kalian mengaku, maka aku akan menghukum kalian dengan hukuman yang lebih ringa, dan siapapun yang menyuruh pekerja dapur untuk menaruh racun dimakanan raja, akan aku hukum mati orang itu!”. Wurawari melanjutkan ancamannya.

Dua hari berlalu, tapi tidak ada seorangpun yang mengakui kalau mereka adalah salah satu pelaku dari apa yang sudah dituduhkan untuk mereka, terlihat ada beberapa orang yang mulai tak sadarkan diri dan lagsung disiram air hingga terbangun, lalu disiksa kembali.

“Sekarang waktunya penyerangan ke perguruan Pedang Langit, sebarkan berita bahwa putra-putra kerajaan sudah meninggal, dan ada yang menculiknya, jadikan perguruan Pedang langit jadi pelaku penculikan sang putri”. Perintah Wurawari

“Baik tuan”.

Di perguruan Pedang langit, telihat ki gede dan Satriya bersama para guru beladiri sedang membahas rencana untuk menghadapi masalah yang akan datang.

“Sepertinya para pemberontak tidak akan membiarkan kita hidup, kemungkinan dalam waktu dekat ini mereka akan segera menyerang perguruan ini”. Kata ki Gede

“Amankan seluruh murid baru dan persiapkan murid-murid perkuat untuk berjaga-jaga di setiap titik perguruan ini”. Lanjut ki Gede

“Baik tuan”.

Seluruh murid baru sudah diamankan ke dalam goa yang berada di belakang perguruan Pedang langit, tersisa tinggal murid-murid terkuat dan para guru beladiri di sana.

“Seraaaang!”. Suara teriakan terdengar dari luar pintu gerbang perguruan, terlihat banyak sekali ninja yang terbang memasuki perguruan dan

Tring!, Trang!, Tring! suara benturan-benturan pedang terdengar dan Dwar!, Dwar! Ledakan-ledakan juga terdengar di perguruan pedang langit.

“Satriya, kau lawan beberapa orang yang masih melihat diatas sana!”. Perintah ki gede.

“Siap laksanakan, paman guru!”. Jawab Satriya yang langsung melesat ke atas.

Wuzh!, Wuzh!, Wuzh! Suara angin antara Satriya dan lawannya yang saling menhindari pukulan-pukulan mereka.

Dwar!, Dwar!, Dwar! Suara ledakan juga sering terdengar diatas sana.

“Hiaaaat!!!”. Teriakan terdengar dari tiga orang yang akan mengeroyok Satriya yang sedang sibuk berkelahi dengan salah satu dari mereka.

“HOAAAAH!”. Satriya mengeluarkan kekuatan ranah dewa sepuhnya.

“Hahahaha, bocah!, kau hanya di ranah dewa sepuh saja sudah begitu sombongnya?, rasakan ini!”. Sebuah cahaya berbentuk ratusan anak panah yang diselimuti asap hitam mulai diarahkan ke tubuh Satriya.

“Zuria, waktunya kau bantai keroco-keroco dibawah sana!”. Teriak Satriya yang menyuruh zuria membantai seluruh anggota aliran hitan yang sedang berperang melawan murid-murid terkuat dari perguruan pedang langit.

Wuzh!, bugs!, Wuzh!, Bugz! Dalam waktu yang sangat singkat seluruh anggota aliran hitam sudah berhasil dikalahkan oleh zuria yang melesat dengan sangat cepat dan langsung memukul bagian paling vital mereka.

“Sudah selesai tuan, apakah aku harus membantumu disana?”. Tanya Zuria

“Tak perlu, kau lihatlah saja dari bawah!”. Teriak Satriya yang kembali mengeluarkan kekuatan ranah Dewa bumi.

Dwar!!!, Dwar!!, Dwar!! Ledakan-ledakan terdengar semakin keras, keempat orang yang sedang mengeroyok Satriya sudah membuat formasi pertahanan sembari mengeluarkan aura berwarna merah pekat dari tubuh mereka dan Wuzh! Serangan kilat dari keempat orang itu langsung mengarah ke tubuh Satriya Dwar! Ledakan kembali terjadi sangat besar menghantam tubuh Satriya.

“Serangan kecil seperti ini kalian fikir bisa melukaikuuu?”. Teriak Satriya sembari melipat-lipat telapak tangannya.

Clep!, Clep, Clep!, Clep! Pedang bayangan menusuk tubuh keempat orang itu dan membuat mereka terpental jauh kebelakang dan mengeluarkan cairan merah dari mulut mereka.

“Sialan, ilmu macam apa ini? Apa ini yang disebut santetkah?, apakah bocah ini seorang dukun santet?”. Gumam salah satu dari empat orang itu

Bugz!, Bugz! Tendangan demi tendangan mengenai tubuh mereka Clep!, Clep!, Clep! Suara tusukan pedang memasuki tubuh ketiga orang dari mereka dan kini tubuh ketiga orang itu sudah terpisah dengan kepala mereka, sudah pasti mereka kini sedang menemui malaikat izroil.

Tersisa satu orang yang terlihat sangat ketakutan melihat Satriya yang ternyata lebih kejam dari mereka.

“Ampun tuan muda, ampuni aku!”. Orang itu memohon ampun

“Kau, ikutlah denganku!”. Bentak Satriya yang langsung menyeret tubuh orang itu masuk kedalam perguruan menghadap ki Gede.

“Katakan, siapa yang menyuruhmu menyerang perguruan ini!”. Bentak Satriya dihadapan ki Gede.

“Tuan Wurawari yang sudah memerintahkan kami untuk menyerang perguruan ini karena sudah menculik tuan puteri!”. Jawabnya

“Menculik katamu? Baiklah, paman Guru, apa yang harus aku lakukan untuk dia ini?”. Tanya Satriya kepada ki Gede apa yang harus ia lakukan selanjutnya.

“Masukkan dia kedalam penjara bawah tanah, obati luka-lukanya!”. Bentak ki Gede

“Baik paman guru!”.

Di dalam istana kerajaan.

“Lapor tuan, seluruh pasukan aliran hitam berhasil dikalahkan oleh seorang pemuda dan seorang gadis”. Lapor salah satu bawahan Wurawari

“Seorang pemuda dan seorang gadis?, siapa mereka, telusuri siapa mereka, dan laporkan kembali padaku setelah kau mengetahui mereka berdua!”. Perintah Wurawari.

“Baik tuan!”.

Keadaan dilapangan yang terlihat sangat menyeramkan karena siksaan masih saja dilakukan oleh salah setiap orang yang berada disana.

“Berhenti!”. Teriakan Wurawari menghentikan penyiksaan yang sedang dilakukan oleh bawahannya.

“Bawa seluruh pekerja dapur ke tempat pengasingan yang berada di gunung tukung!”.

“Siap!, laksanakan”

“Teruskan penyiksaan untuk para mantan penghageng ini!”. Perintah Wurawari kembali.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!