Kesalahan satu malam membuat Meisya harus menanggung akibatnya seorang diri. Kekasih yang seharusnya bertanggung jawab atas kehamilannya, malah mengabaikan dan mengira kehamilan Meisya sebagai lelucon.
Meisya yang ketahuan hamil, justru diusir oleh keluarganya dan terpaksa membesarkan anaknya seorang diri. Dia dituntut untuk hidup mandiri dan kuat demi anaknya.
Sampai akhirnya, takdir mempertemukan Meisya dan Ello, mantan kekasih sekaligus ayah dari anaknya. Akankah Meisya bersedia mengungkapkan kebenaran tentang anak mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesalahan Semalam Bab 27
Meisya sama sekali belum siap mengungkapkan kebenaran tentang anaknya bersama Ello. Luka yang dia rasakan begitu dalam, membuatnya tak rela jika Ello datang setelah sekian lama dan mengakui anak-anaknya.
Meisya merasa berjuang sendirian, lalu tiba-tiba Ello datang dan mengakui bahwa anak yang dulu sempat diragukannya. Sebagai seorang manusia biasa, ada sisi egois dalam diri Meisya untuk tidak mengungkap kebenaran tentang anak itu.
“Sya, jawab aku!” pinta Ello yang membuat pikiran Meisya kembali fokus pada laki-laki di hadapannya itu. “Lavender itu anak kita, ‘kan?” tanya Ello dengan suara lirih.
Tangan Ello bergerak meraih telapak tangan Meisya dan menggenggamnya. Tatapan matanya benar-benar membuat Meisya frustrasi.
“Bukan, kamu nggak punya anak sama aku karena orang tua kamu juga nggak menginginkan mereka,” balas Meisya dengan sorot mata yang tak kalah tajam. “Jangan menggangguku lagi, atau aku akan berteriak supaya orang-orang menghajarmu!”
Wanita itu mendorong tubuh Ello dan berlari dengan cepat. Luka yang kembali menganga itu membuat Meisya kembali menumpahkan air mata. Dengan cepat wanita itu membeli tiket untuk naik kereta bawah tanah. Sementara mantan kekasihnya itu tetap mengikuti Meisya.
Meisya tidak peduli dengan keberadaan Ello. Sementara Ello terus memikirkan kata-kata Meisya.
Tadi Meisya dengan jelas menyebutkan kata mereka. Itu artinya ada lebih dari satu anak. Bukankah itu mengarah pada si kembar Zio dan Zoey?
Meisya tengah menangis di dalam kereta yang sepi, sedangkan laki-laki itu duduk di belakangnya dan terus memandang ke arahnya dengan berjuta tanya di kepala.
“Aku yakin kalau anak-anak itu anak kita, Sya. Aku memang bodoh karena nggak percaya sama kamu waktu itu. Tapi, sekarang aku akan menebus semuanya. Aku akan menjaga dan melindungi kalian. Tolong kasih aku kesempatan, Sya!” gumam Ello.
Dia membiarkan Meisya menangis di kereta itu sampai akhirnya Ello mendapat informasi dari orang suruhannya. Pesan itu berisi informasi tentang Meisya yang bekerja di butik milik Bu Laras. Meisya memiliki dua anak kembar tanpa suami. Dia sedang berada di Paris untuk mengikuti kursus dari desainer ternama bernama John Valentino.
Tentu saja hal itu membuat Ello sangat terkejut. Dia semakin yakin jika anak kembar Meisya itu adalah anaknya. Namun, saat Ello ingin memastikan, orang suruhannya itu justru meminta uang lebih yang jumlahnya tidak sedikitm Mau tidak mau Ello harus memutar otak untuk bisa mendapat uang itu dari orang tuanya.
“Aku akan bicara dengan Papa. Dan Mama juga harus menjelaskan semuanya saat Meisya datang ke rumah mencariku!”
Meisya akhirnya turun dan Ello juga ikut turun juga. Wanita itu mengabaikan Ello yang mengikutinya untuk mencari tahu di mana tempat tinggalnya. Sayangnya, Meisya justru menemui Fabio yang mengajaknya makan malam.
“Fabio!” sapa Meisya merasa lega karena Fabio menjemputnya di stasiun.
Ello menghentikan langkah. Dia melihat jelas tangan Meisya yang merangkul lengan laki-laki lain di depan matanya. Karena adegan yang ada di hadapannya itu, Ello merasakan ngilu di dadanya.
Untuk sekejap, jiwanya terasa kosong. Benarkah Meisya sudah menemukan penggantinya? Apakah ini artinya dia sudah sangat terlambat untuk mewujudkan mimpinya membangun kehidupan bahagia bersama Meisya?
“Are you okay?” tanya Fabio saat merasakan sesuatu yang aneh dari sikap Meisya.
Wanita itu berusaha mengatur napasnya yang tersengal. Lalu, dengan sekuat hati berusaha menampilkan senyum termanis pada Fabio.
“Nggak apa-apa sebenarnya. Tapi, ada orang mencurigakan yang ikutin aku dari tadi!” jawab Meisya sambil mengeratkan rangkulannya pada lengan Fabio.
Fabio menoleh ke belakang Meisya dan melihat Ello yang berdiri mematung. Dia langsung paham apa yang terjadi pada Meisya, karena tidak mungkin wanita itu mau menyentuhnya jika tidak dalam keadaan terpaksa.
“It's okay honey. I'm with you!” ucap Fabio dengan suara keras untuk memastikan bahwa Ello mendengarnya.
tapi untuk kebodohannya luar biasa dan sangat luar biasa.
jempol terbalik buat Ello.