Alea menikahi pria yang tidak di cintai nya sebagai pelampiasan setelah dia di tolak oleh Zero cinta pertama nya, namun makin lama dia punya cinta untuk Arhan.
hingga suatu hari badai yang sangat besar menghempas rumah tangga nya setelah Alea menemukan chat yang sangat mesra di ponsel Arhan, namun yang lebih parah suami nya selingkuh bukan hanya dengan wanita saja melainkan ada orang lain juga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15. Membakar rumah
Braaak.
Pintu rumah milik Arhan yang memang sudah hancur berantakan jadi semakin hancur karena di hantam tendangan Jack, hati pria ini sangat tidak terima karena adik kesayangan nya di khianati oleh suami nya. enak kalau suami nya kaya dan punya segala gala nya sehingga bisa pantas bila banyak tingkah, ini hidup sana menumpang pada Lea dan malah banyak tingkah begini, apa tidak menyala emosi nya Jack karena ini sangat tidak masuk akal sekali. jangan untuk berterima kasih karena Lea sudah mencintai nya setulus hati dan tidak pandang status nya yang orang miskin dan naik derajat karena menikah dengan Lea si putri kaya raya.
Dasar yang nama nya pria memang begitu susah sekali mau bersyukur, ada nya terus memandang kekurangan istri saja, tidak sadar bahwa kekurangan dia sebagai suami juga sangat banyak sekali. parah nya akar permasalahan ini timbul karena hati Arhan sendiri, dia selalu merasa rendah diri bila bertemu dengan orang orang, bahkan kadang Lea bicara agak tinggi sedikit saja dia merasa rendah diri. padahal Alea sama sekali tidak pernah mengungkit masalah harta atau pun uang, bila wanita yang kejam maka Alea pasti akan terus mengungkit bahwa Arhan tidak pernah di beri nafkah, namun Lea dengan besar hati menerima nya dan malah memberikan kontrakan milik dia kepada sang suami.
"Bakar rumah ini, aku ingin dia tahu bahwa salah mencari masalah dengan keluarga ku!" geram Jack yang sangat marah.
"Baik, Tuan!"
Para anak buah Jack bergegas menyiramkan bensin kerumah yang sudah lapuk ini, api dengan cepat menyambar karena selain ada bensin, rumah lama Arhan terbuat dari kayu yang sudah lapuk. api menyala tinggi sehingga banyak yang melihat juga di sana, namun semua nya tak berani banyak tanya karena takut melihat Jack dan para bodyguard nya yang berwajah sangar sekali seolah mau menelan orang saja.
"Kenapa bekas rumah Arhan di bakar?" heran warga.
"Enggak tahu juga, kok yang bakar juga sangat seram wajah nya." sahut yang lain.
"Seram dari mana, lihat itu teh ganteng banget!" puji warga melirik Jack.
"Takut aku melihat wajah nya, memang ganteng tapi kesan seram nya banyak." ujar mereka lagi.
Jack cuek saja mendengar ucapan dari orang orang ini, malah dia mendekati mereka dan melepaskan kaca mata hitam nya yang membuat dia sangat tampan, hidung mancung dan mata berkilat hitam. para gadis yang ada di sana langsung salah tingkah karena ada pria setampan ini, rasa nya baru pertama kali nya mereka melihat ada pemuda yang begitu tampan rupawan.
"Barang siapa yang pernah melihat Arhan dan sekarang tahu di mana dia berada, maka akan saya beri uang seratus juta." Jack berkata lantang.
"Seratus juta?!" kaget mereka dengan nominal nya.
Bodyguard memberikan kartu nama Tuan nya agar mereka bisa menghubungi di nomor ponsel itu apa bila ada yang melihat Arhan, melihat peluang emas ini mereka segera mencari Arhan ada di mana agar bisa mendapat kan uang seratus juta yang pasti tidak sedikit, lagi pula warga sini kebanyakan adalah orang tidak punya karena ini memang agam terpencil daerah nya, jadi mereka tentu semangat untuk mencari Arhan walau tidak tahu fungsi nya untuk apa.
...****************...
Zero membuang Angel yang tiba tiba saja datang memeluk diri nya, mana mungkin pikiran sedang runyam memikirkan Lea dia mau sayang sayangan dengan wanita lain, padahal saat ini Angel adalah model kesayangan nya sehingga apa pun pasti di turuti mau nya. namun hari ini Zero sungguh tidak ingin di ganggu karena pikiran pria ini sedang runyam tak tentu arah, kesal dan juga marah sedang Zero rasakan.
"Kamu kok gitu sih, By!" Angel merajuk jadi nya.
"Aku sedang lelah, tolong jangan ganggu aku." Zero menyuruh Angel pergi.
"Bilang saja kamu punya wanita lain kan!" tuding Angel.
"Aku sedang tidak ingin debat!" sentak Zero naik darah.
"Kamu jahat! pasti kamu mau ninggalin aku karena ada wanita lain." teriak Angel kalap.
Zero mengusap wajah nya kasar karena pusing sekali urusan nya dengan betina, padahal sudah di jelaskan dengan baik bahwa diri nya sedang lelah sehingga tidak mau di ganggu dulu. tapi malah drama begini sehingga Zero pun kesal sekali di buat nya, bila saja bisa dia ingin mematahkan leher Angel agar mulut nya itu diam tak banyak tanya lagi, sudah untung di baiki oleh bos nya, tapi malah bertingkah seolah sangat penting. bila Zero sudah muak yang ada nanti dia bisa di buang, sebab Zero tak pernah berpikir dua kali bila mau membuang anak buah nya.
"Bawa dia pergi, Wil!" bentak Zero yang jengah lama lama.
"Mari, Nona." Wiliam membawa Angel pergi karena Zero sedang pusing.
"Aku tidak mau! kau harus tanggung jawab padaku, Zero." teriak Angel kencang sekali.
Zero mendekati nya dengan wajah keras karena saat ini dia sungguh sedang sangat kesal, kenapa orang orang begitu banyak tingkah sehingga rasa nya kepala pria tampan ini mau meledak di buat nya, mana dia juga sedang pusing sebab Arhan bagai kan iblis yang menghilang secepat mungki. bagai mana bisa orang biasa semacam Arhan kok bisa mengibuli banyak orang, apa lagi mereka bukan orang sembarangan.
"Aku sedang hamil anak mu, kau tidak bisa membuang ku begitu saja." pekik Zero.
Greeep.
Zero mencengkeram erat leher nya Angel karena dia sangat marah, baru tiga hari yang lalu mereka bersama dan bagai mana mungkin sekarang sudah hamil saja jadi rasa nya sangat tidak mungkin.
"Tuan!" Wiliam tak ingin Zero gemap mata.
"Sekali lagi kau bilang begitu maka akan ku patah kan leher mu!" ancam Zero.
"Maafkan aku, aku...aku hanya tak ingin kamu tinggal kan." isak Angel ketakutan.
"Aku cuma bilang bahwa hari ini aku tidak mau di ganggu, bukan mau meninggal kan mu." bentak Zero menghempaskan Angel kasar.
Gadis bertubuh kecil itu melanting di buat nya menabrak meja, Angel memegangi perut nya yang terasa sakit akibat benturan keras ini, Zero mendekati dia karena mungkin saja gadis ini memang sedang hamil walau entah anak nya siapa.
"Kau sungguh hamil?" Zero menatap nya tajam.
"Eh tidak, aku cuma bercanda saja." kilah Angel bergegas pergi.
"Maka nya kau itu jangan banyak tingkah, gadis itu memang hamil walau entah dengan siapa." Wiliam membuka suara.
Zero anteng saja karena dia merasa itu bukan benih nya dan tak akan bis adi jebak hanya dengan permaian kecil begitu, Angel hanha model nya saja dan tidak lebih.
Kenapa tidak kau injqk tuh otongnya sekalian ya ampun 😄😄