Sekelompok pemuda dan pemudi yang melakukan perjalanan menuju ke hutan larangan di daerah terpencil , dan mereka terjebak dalam sebuah permainan gila.
Bagaimana kelanjutan nya yuk ikutin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.15
Setelah selesai pembakaran ningsi yang sudah menjadi abu , mereka semua memberikan abu yang sudah dimasukan kedalam kendi kepada pak kades.
"Ini pak abu dari ningsi ,kami turut berduka cita ucap Tejo yang memberikan abu itu.
Tak ada raut merasa bersalah di wajah para warga ,mereka merasa keputusan untuk membunuh ningsi adalah keputusan yang sangat tepat.
Saat ini satria dan juga teman teman nya duduk di depan teras menikmati angin malam yang begitu menenangkan pikiran.
"Gue ngerasa bersalah sama mbak ningsi ucap gio dengan sendu.
" Kok Lo ngomong begitu ucap Mita yang heran dengan ekspresi teman nya itu.
"Gue kasihan aja dengan dia yang harus mati mengenaskan seperti itu , kalian emang ga kasihan , bagaimana pun juga dia juga manusia yang harus diperlakukan layaknya manusia ucap gio.
"Bener gue juga setuju ucap satria, ada rasa sedih di mata mbak Ningsih saat dibakar tadi ,bagaimana pun dia yang kita kenal saat masuk kedalam rumah ini , dia menyiapkan segala kebutuhan dan keperluan kita , berarti masih ada rasa perduli dan kasihan nya terhadap orang lain ucap Satria yang menjelaskan.
"Bener banget , yaudah kita doakan saja semoga mbak ningsi tenang disana ,dan ditempatkan di surga nya Allah SWT ucap Caca.
Angin disini sejuk ya, gue betah lama lama disini kalau ga ada permasalahan dikampung ini ucap Wendi yang ikut bersuara.
"Bener dikota terlalu berisik, terlalu menghakimi kesalahan orang lain ucap caca
"Dan terlalu banyak omong kosong dari orang orang yang merupakan pejabat tinggi ucap satria.
"Tapi btw malam ini gue ngerasa tenang ya ,kayak angin dan suasana nya mendukung gitu ucap Wendi yang ikut menimpali.
"Bener Suasana nya sejuk dan tenang cocok untuk healing ucap satria.
"Gue kangen sama Vita guys ucap Caca dengan sendu nya.
"Iya sama gue juga, rasanya anggota kita ga lengkap kalok ga ada Vita ucap Mita dengen sendu nya.
"Gue ngerasa gagal lindungi dia dan ngerasa ga berguna sebagai ketua di geng kita ucap satria.
"Lo ga gagal satria ,kita semua yang salah , kita ga ngelakuin apa apa saat Vita sekarat, dan mungkin memang udah jalan takdir nya aja ucap gio.
"Eh mbok Marni tadi ngasih kita singkong rebus pakek gula merah sperti nya enak, ayok kita makan sama sama ucap Wendi.
"Ayok guys seru mereka semua.
Pak kades tak ada dirumah , entah kemana pergi nya lelaki itu saat ini ,suasana di desa mati ini juga udah mulai tak ada lagi hal hal yang janggal.
"Asalamualaikum mas dan mbak nya ucap Tejo yang baru datang.
"Walaikumsalam mas Tejo , ada apa ya mas ucap satria yang mewakili suara mereka.
"Seluruh warga disuruh kumpul di balai desa mas mbak ucap Tejo yang menjelaskan.
"Loh kok kami ga denger info nya mas ucap Wendi.
"Saya juga ga tau mas , di suruh pak kades soalnya , ucap Tejo.
"Pak kades? Loh saya kira beliau dimana , yaudah mas nanti ba'da isya saya dan teman teman kesana , soalnya kami mau melakukan sholat dulu ya mas ucap Satri yang menjelaskan.
"Baik mbak mas saya permisi dulu ya mau jumpai warga yang lain ucap Tejo dengan terseyum tipis.
Setelah kepergian Tejo tadi, Satria dan teman teman nya masuk kedalam rumah tersebut dan melakukan sholat isya terlebih dahulu.