Dia dihadapkan dengan kenyataan yang begitu pahit di usianya yang saat itu baru menginjak 13 tahun ia harus bisa menerima sebuah kenyataan bahwa ibunya telah tiada di sebabkan karna kecelakaan, dan ia sendiri pun tak tau harus berbuat apa,
Suatu hari ketika ia sedang meninggalkan rumah, seorang gadis kecil yang berusia sekitar 8 tahun datang menghampiri nya dengan menjanjikan sebuah pernikahan,
namun siapa sangka setelah pertemuan untuk pertama kali nya saat itu, 15 tahun berlalu mereka telah terpisah dan hingga kini Ronald kecil sudah berusia 28 tahun dan diam-diam telah memimpin sebuah organisasi tersembunyi, dengan kekuatan yang ia miliki, ia telah melalui berbagai cara untuk menemukan gadis kecil itu hingga akhirnya pencarian pun telah membuahkan hasil, namun satu hal yang mengejutkan bagi Ronald, ia kembali dihadapkan dengan kenyataan yang mengejutkan bahwa gadis kecil yang dulu pernah ditemuinya kini tengah menjalin hubungan dengan lelaki lain....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey Andani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
"Apa yang sedang kalian bicarakan, ada apa dengan Ronald.?" tanya Emi sambil menuruni tangga
Naina dan Tuan Rudi menoleh ke arah suara itu dengan secara bersamaan
"Tantee,,," panggil Naina yang bergegas menghampiri Emi seraya bersikap manja padanya
"Nai ada apa...?!" tanya Emi
"Itu loh Tan, kak Ronald bisa-bisa nya dia demi ngebelain perempuan miskin itu, sampai rela mutusin kontak kerja sama dengan perusahaan papa dan dia juga mau-mau aja ngerawat perempuan itu sendiri tanpa bantuan siapapun" Naina bercerita sambil merengek manja pada Emi
Emi terdiam sejenak tanpa berniat ingin langsung membalas percakapan Tersebut "Apa...?! Jadi berita yang kemarin sempat tersebar itu memang benar, Ronald telah memutuskan kontrak kerja sama nya dengan perusahaan Anggara, lalu apa hubungan nya dengan wanita itu, Ah sepertinya aku harus cari tau sendiri, memangnya seberapa penting wanita itu untuk Ronald sampai-sampai dia rela menghalalkan segala cara untuk nya" Gumam Emi dalam hati nya
"Tante, Tante kok diam saja, Tante denger kan apa yang aku katakan tadi...?" tanya Naina sampai beberapa kali pada Emi yang terlihat sedang bengong seperti tengah memikirkan sesuatu
"Ah iya sayang Tante denger kok, tapi Tante pikir kemarin berita pemutusan kontrak itu cuma hoax soalnya setelah beberapa penyiar berita yang menyayangkan nya tiba-tiba langsung hilang gitu aja dan hubungan antar dua perusahaan juga terlihat baik-baik saja seperti tidak aja yang terjadi" kata Emi yang berusaha mencari tahu lebih dalam
"Nah itu dia Tante, om, jadi kemarin sebenarnya setelah berita itu di rilis, papa langsung gerak cepat untuk menghentikan nya dan juga...."
...----------------...
Flash back on
Beberapa waktu yang lalu...
Di sebuah ruangan CEO, Seseorang kini tengah berlutut dihadapan hadapan seorang lelaki muda yang kini tengah duduk bersandar dengan santai di kursi kebesaran nya sambil membelakangi lelaki paruh baya yang berlutut tersebut
iya tak lain adalah, Tuan Andi Anggara, yang saat ini tengah memohon pada sang CEO Grup Wijaya agar Tidak membiarkan perusahaan nya berada dalam masa sulit, perusahaan Anggara memang juga merupakan salah satu Sebuah perusahaan besar dan terkenal, namun tanpa bantuan dan Grup Wijaya perusahaan Anggara bukan lah apa-apa, sehingga ketika Grup Wijaya menarik semua saham nya, maka secara otomatis Perusahaan Anggara akan mengalami krisis besar
"Ronald, om mohon pertimbangkan lagi Keputusan mu, jika kau.- (Belum sempat tuan Andi menyelesaikan kata-katanya)
"Di grup Wijaya aku adalah CEO nya dan tidak ada seorang yang berani menyebut nama ku secara langsung" sangkal Ronald yang tidak terima dengan namanya yang di sebut secara langsung oleh Tuan Andi
Tuan Andi menyadari kekeliruannya, tidak seharusnya ia terbawa suasana dan menganggap Ronald adalah calon suami anak nya yang telah di jodohkan dan segera ia memperbaiki tutur bicaranya menjadi lebih sopan dan formal kepada Sang Tuan muda CEO Grup Wijaya tersebut
"Ma'af kan aku Ro oh maksud ku Tuan muda, Ma'af kan atas kelancangan ku sebelumnya, aku hanya ingin kau menarik kembali keputusan mu itu, biarkan Grup Anggara terus bekerja sama dengan Grup Wijaya, aku jamin perusaahan ku sangat bersih tuan muda, aku sama sekali tidak mengaitkan antara perusahaan dengan urusan pribadi dan kau tau itu tidak seharusnya, itu sama sekali tidak ada kaitannya, tuan muda ku mohon pertimbangkan lagi untukku" ucap Tuan Andi yang berusaha mengiba
Ronald bangkit dari duduknya dan berjalan perlahan menghadap kearah jendela kaca yang secara langsung mengarah ke pemandangan sekitarnya, tanpa menoleh sedikitpun ia berbicara.
"Tuan Andi, Kau sangat tau apa yang telah di lakukan istri mu terhadap kekasih ku, dia bukan hanya hampir membunuh nya tapi juga hampir membahayakan nyawaku, kau memang benar tidak seharusnya aku mengaitkan urusan pribadi dengan perusahaan, tapi apa kau pernah pikirkan apa yang akan terjadi jika waktu itu aku benar-benar berakhir bersama dengan kekasihku.- (Ronald membalikkan tubuhnya dan melihat ke arah tuan Andi yang masih berlutut)
"Tuan Andi, aku tau apa yang saat ini ada dalam pikiran mu, kau sama sekali tidak peduli dengan nasib ku, jika seandainya aku benar-benar mati bukan kah itu akan lebih baik lagi untuk perusahaan mu, itu sebabnya aku tidak akan membiarkan itu terjadi"
"Tuan demi Tuhan aku tidak bermaksud apa-apa terhadap dirimu dan Grup Wijaya, kejadian itu sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan ku, Melisa melakukan semua itu murni atas keinginan nya sendiri dan aku sungguh tidak tau sama sekali dengan apa yang dia rencanakan"
"Cukup...!!! Aku sudah tidak ingin mendengarkan penjelasan mu, sekarang lebih baik kau enyah dari hadapan ku sebelum aku benar-benar muak dan memaksamu untuk pergi"
"Tapi tuan, aku mohon tolong berikan aku satu kesempatan lagi" Ucap tuan Andi yang tiba-tiba berlutut memeluk kaki kanan Ronald dan terus berusaha untuk membujuk Ronald, berharap agar ia dapat mengembalikan invest nya pada Grup Anggara sehingga itu dapat membuat krisis grup Anggara kembali pulih seperti sedia kala
"PENGAWAL...!!!" Teriak Ronald dengan sangat keras
Dua orang pengawal pun segera datang dan menyeret paksa tuan Andi untuk pergi meninggalkan ruangan CEO
Flash back off
Tuan Rudi yang begitu penasaran dengan kelanjutan Kisah yang di ceritakan oleh Naina, ia memaksanya untuk mengatakan semuanya secara langsung pada dirinya dan Emi yang juga sedang mendengarkan
"Naina, jika papa mu saja telah di usir oleh Ronald, lalu bagai mana dia bisa memulihkan keadaan perusahaan kalian?" tanya Tuan Rudi
"sebenarnya.... Eeum (Naina ragu untuk mengatakan alasannya) Gimana ya.?! Apa aku bilang aja ke Tante dan om kalo kak Ronald mau menuruti permohonan papa tapi dengan syarat harus menghentikan perjodohan kami, tapi... Bagai manapun aku sangat mencintai kak Ronald, aku gak mau sampai orang lain tau kalau aku sudah batal nikah, atau...."
"Naina ada apa, katakan apa yang sebenarnya terjadi?" desak Emi yang semakin penasaran
"Eeumm, itu Tante sebenarnya, sebenarnya kak Ronald mau menuruti permohonan papa tapi kak Ronald ngasih syarat untuk itu"
"Syarat.? Syarat apa maksud nya, jangan bilang dia sudah menyulitkan keluarga mu, Kamu tenang saja Naina, ini akan berada di pihak kamu dan om akan secepatnya kasih pelajaran buat Anak itu" ucap Tuan Rudi yang sudah mulai geram
"Iya Naina, Tante juga dukung kamu seratus persen, kamu tenang aja ya.!" sahut Emi lagi
"Tapi tunggu dulu, kayak nya Tante punya ide" Tiba-tiba Emi mengusulkan ide nya kepada Tuan Rudi dan Naina
.
.
.
BERSAMBUNG
