Bagaimana jika seorang CLARISA ALANA XINDREA yang ceria akan orang sekitar, ramah dia akan bermanja pada orang terdekat nya, walau begitu dia seorang ahli beladiri, dan ber IQ di atas rata _rata, seorang Primadona , jangan lupakan paras nya yang amat sangat cantik dan imut menjadi incaran lelaki di Universitas nya harus mengalami transmigrasi..!!dan sial nya ia harus ber transmigrasi ke tubuh seorang cupu yang di benci oleh keluarga nya.. bernama AURORA
_______________________
dia AURORA LOVANIA ANDERSON seorang cupu yang menjadi bahan bahanan bully di sekolahnya , di benci oleh keluarga nya, tidak mempunyai teman,namun ada sesuatu yang ia sembunyikan, bagaimana jiwa Clarissa dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya...
up 3 kali satu minggu ya sayang...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yulia setiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 17
Happy Reading
*
*
*
"Bisik bisik apa sih" Tanya kesal Evan karna tidak di ajak.
"Rahasia iya ga van" Kata Aurora.
"Vano masa tega sih sama Evan." Kata Evan merengek jangan lupakan puppy eyes nya.
"Jangan van jangan tergoda dengan racun mata kicik nya. " Balas Aurora. Sedangkan Vano hanya bisa sabar melihat kelakuan aneh mereka.
"Makan." Ucapan tegas Vano.
Akhirnya mereka pun makan dengan tenang,Mohon maaf Vano itu nyeremin aura dominan nya membuat Aurora dan Evan kicep.Mereka pun melanjutkan mengobrol random ala Aurora dan Evan sedangkan Vano hanya menyahuti sesekali.
***
Sedangkan di meja Kenzi dkk mereka memesan makanan dan melihat ke meja Aurora.
"Si Aurora gak nyamperin lo bos. " Heran Danu.
"Iya weh malah asik ngobrol sama Vano dan Evan. " Jawab Ervan.
"Lo kenal mereka? " Tanya Bagaskara.
"Siapa si yang gak kenal mereka, mereka itu murid favorit para guru" Jelas Ervan.
"Aurora beda sekarang, kirain cuman penampilan nya doang yang berubah sikapnya juga. " Heran Ervan.
"Iya dulu jangan kan punya temen ke kantin aja jarang kecuali ngintilin Kenzi. " Ucap Danu.
"Ngomong ngomong gue agak heran dia gak punya marga ya dia dari keluarga mana si? " Tanya Ervan entah pada siapa.
Sedangkan si kembar hanya diam mereka jadi mengingat perkataan Aurora saat malam itu. Keadaan keluarga Anderson, sekarang menjadi berantakan setelah perginya Aurora.
Abang mereka Rafael tidak pernah pulang ke rumah, dan orang tua mereka yang tampak melampiaskan penyesalan mereka dengan bekerja. Dan si kembar mereka di tinggal di rumah, sendiri, kesepian.
***
Pov Kenzi.
Saat gue masuk sekolah gue di kejutkan dengan seseorang yang selalu gue acuh ini selama ini . Dia Aurora, pacar gue hanya karna dare gue di suruh nembak dia.
Dulu dia si cupu dan dekil, gue sebenarnya jijik sama dia, tapi gue gak mau di anggap pecundang sama temen temen gue. Jadi dengan terpaksa gue harus jadian sama dia cuma 1 bulan si,Selama satu bulan itu gue di perlakuin dia kaya babu.
Gue selalu bawa cewek lain dan kencan sama mereka di depan mata Aurora,Tapi gue heran kenapa dia bisa bertahan.Akhirnya sampai sekarang belum ada kata putus dari gue maupun Aurora.
Sampai dia tiba-tiba menghilang selama satu bulan, lalu kembali dan,tadi gue di kagetin dengan tampilan dan sikap dia yang terkesan berbeda. Dia sangat cantik gak sangat sangat cantik juga mengemaskan,Sikap dia berubah dan gue suka itu.
Gue mau dia!!
Pov end.
Sedangkan di sisi lain Aurora menyadari bahwa dia sedang di perhatikan. Dan itu berasal dari meja Kenzi dkk.
'Sepertinya permainan akan semakin seru di sini' batin nya menyeringai.
***
Masih di jam istirahat dan di area kantin semuanya aman dan damai mungkin. Namun kedatangan seorang perempuan ke meja Kenzi dkk , menarik perhatian sebagian murid yang ada di kantin. Termasuk Aurora dkk.
"Sayang~" Panggil manja seorang perempuan ber name tag Dina.
"Sayang kenapa gak balas chat aku sih. " Keluh nya pada Kenzi sambil bergelayut manja. Teman-teman Kenzi sudah terbiasa dengan situasi ini.
"Sayang jawab aku ihhh~" Rengek nya .
"Diam!" Desis kenzi.
Ia merasa muak dengan rengekan dari Dina ini,Ia kembali fokus melihat ke arah Aurora yang sama sekali tidak terganggu dengan kejadian itu. Ia merasa geram dan marah.
Sedangkan di sisi lain Aurora,Ia sedang bercanda ria dengan Vano dan Evan.
"Eh eh liat bukan nya itu dina, diakan selingkuhan si Kenzi. ! " Seru Evan.
"Bukan nya lo pacar nya kenzi ya ra?. " Tanya heran Vano.Sedangkan Evan menganggukan kepalanya menunggu jawaban Aurora.
"Kenzi cuma becanda nembak gue itu semua cuma rekayasa dia, hanya karna dare dari temen -temen nya" Jelas Aurora, agak meninggikan suara nya agar di dengar ke bangku kenzi dkk.
"Tega banget mereka!! Lo sedih gak? Kasian banget. " Perihatin Evan.
"Gue gak perlu di kasihanin, gue juga udah terbiasa tersakiti, jadi it's oke lah. " Jawab tenang Aurora.
"Kalo gue jadi elo si, mending putus aja ra. " Kata Vano.
"Iya gue gak mau lo di sakitin terus sama dia. " Balas Evan.
"Iya tenang aja lagian gue udah gak suka suka amat sama dia. " Balas santai Aurora.
"Lah bukan dulu nya elo cinta banget sama si kenzi. " Heran Evan.
" Itu mah, dulu gue agak bego sih kayak nya, mau aja di perbabu sama kenzi. " Balas Aurora.
"Baru nyadar li bego kikiki. " Kata Evan dengan cekikikan.
"Wah wah minta di sleding nih anak. " Ucap Aurora.
"Udah ahk gue males bahas si kampret Kenzi." Kata Aurora.
Evan dan Vano hanya mengagukkan kepala mereka mengalihkan topik obrolan lalu melanjutkan pembicaraan garing mereka. Tapi.
"Emm gue kayak nya kebelet gue ke kamar mandi dulu ya" Pamit Aurora.
"Iya syuh syuh nanti lo buang air di sini lagi. " Usir Evan dengan muka tengil nya.
"Ye ga gitu juga bege, gue beneran gibeng ni lama lama! ." Jawab Aurora sambil berdiri hendak ke kamar mandi.
Saat hendak berbalik iya tersandung kakinya sendiri. 'Sial, malu malu in aja mana mau jatuh lagi! 'Batinnya.
Ia pun menghitung ketika akan jatuh ke lantai,Namun setelah sekian lama ia tidak merasakan sakit. Dan saat membuka matanya ia tertegun ,Ternyata ia di tolong oleh lelaki tampan bername tag Ranggala.
***
Di sisi lain kenzi kepanasan bukan kepalang melihat Aurora, sedang bercanda ria dengan teman teman barunya itu.
Ia keheranan melihat Aurora yang hendak pergi,Ia juga kaget saat aurora akan terjatuh karna tersandung kakinya sendiri.
Saat akan menolong ia terlambat oleh seorang lelaki yang lebih cepat menolong Aurora. Ia geram karna pelukan itu terjadi cukup lama.
Ia bergegas ke tempat Aurora dan dengan emosi, ia melepaskan Aurora dan menariknya ke belakang tubuh nya. Menyembunyikan Aurora dari lelaki ber name tag Ranggala itu.
Sedangkan di sisi lain Aurora terkejut dengan tarikan tiba tiba dari kenzi. Ia menyeringai samar.
'Wah wah belum bertindak saja ia sudah melihatkan sisi posesif nya' batin Aurora puas.
'Mari kita buat ini semakin panas' ucapnya.
"Gak usah ke ganjenan lo sama dia ." Sarkas Kenzi pada Ranggala.
"Slow men gue cuman nolongin cewe itu aja. " Jawab santai Ranggala.
"Alah lo cari kesempitan dalam kesempatan kan, brengsek! " Marah Kenzi.
"Kenapa lo yang marah cewe yang ada di belakang lo aja gak marah! Kan? " Jawab tegas Ranggala, di akhiri pertanyaan pada Aurora. Aurora yang mendapat kan kesempatan pun memulai aksinya.
"Ahk iya kak Ranggala. Jangan di masukin hati omongan dia. " Ucap Aurora di buat malu malu.
"Gak papa kok dek manis. " Ucap Ranggala dengan mengacak gemas rambut Aurora.
"Ish kenapa di acakin berantakan. " Ucap Aurora pura pura kesal.
"Maaf maafin kakak ya. " Sesal Ranggala dengan merapikan ulang rambut Aurora.
"Hehe ngomong ngomong makasih ka Ranggala. karna udah bantu Aurora. " Ucap imut Aurora.Para penghuni kantin menatap gemas pada Aurora.
'Sebentar lagi mari kita buat dia menyesal' batin Aurora.
***