NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Tiri

Menjadi Ibu Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Keluarga / Suami Tak Berguna / Ibu Tiri / Menjadi Pengusaha
Popularitas:28k
Nilai: 5
Nama Author: Carrot_Line

Bangun-bangun sudah menjadi Ibu sambung 4 anak, Li Hua tidak habis pikir dengan itu. Memiliki suami yang suka berfoya-foya dan jarang pulang kerumah.

Menanggung kehidupan keempat tauge kecil membuat Li Hua harus berpikir tentang uang!
Uang,uang dan uang. Dia terus memikirkan itu demi kelangsungan hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carrot_Line, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Suasananya sangat damai

Da Lang menatap Erlang curiga, dia tengah memergoki adiknya membawa keranjang anyaman penuh umbi dan kacang tanah. Sanlang bahkan terlihat tegang, saat Da Lang menatapnya tajam.

"Jadi, kemana kalian mau membawa itu semua?"

Kedua adiknya terkejut, nyaris saja mereka berteriak. Xiao Ping dan Huang Ji tengah pergi kekabupaten bersama Siniang. Sesaat gadis itu melupakan Li Hua, Xiao Ping berhasil mengalihkan perhatian gadis kecil itu.

"Ka-kami."

Erlang kesulitan untuk mencari alasan, dia tak pandai berbohong didepan Da Lang. Sanlang memutuskan untuk memberitahu Da Lang.

"Kami akan membawa ini untuk Hua Niang, sekarang dia tinggal di kuil tak terpakai di dekat hutan barat."

Mendengar itu Da Lang tentu senang dan khawatir, kuil itu tidak pernah di jaga oleh warga desa. Ragu kelayakan nya masih bisa untuk ditinggali atau tidak.

"Kalau begitu aku ikut."

"Jangan beri tahu Fu Qin,"pinta Erlang.

Da Lang mengangguk setuju, berjalan memimpin kedua adiknya. Beberapa kali bertemu dengan orang-orang yang mengenal mereka. Menawarkan untuk membeli kacang tanah, Da Lang tidak menolak menjualnya. Mengumpulkan kepingan tembaga dan disimpan dengan baik.

"Hua Niang tidak marah, kita menjualnya bukan?"tanya Sanlang.

Erlang dan Da Lang menggeleng,"tidak akan, dia pasti akan sangat suka."

Beberapa menit mereka sampai di pintu kuil, Erlang tercengang melihat halaman luas yang dipenuhi ilalang, kini bersih tanpa satupun rumput liar. Sisa-sisa tanah hancur akibat proses pencabutan rumput. Menandakan bahwa semua itu di cabut saat mereka pergi.

"Hua Niang..."

Ketiga anak itu mencari keberadaan Li Hua, Erlang memimpin pergi ke koridor samping Aula. Kolam kering penuh daun kini berubah penuh dengan air. Tanpa daun daun kering sama sekali, mengetuk salah satu pintu kamar.

Pintu kamar terbuka, penampilan Li Hua benar-benar mengerikan. Da Lang khawatir saat melihat wajah Li Hua terlihat pucat.

"Kamu terlihat tidak baik, apa pagi tadi belum makan sama sekali?"

Li Hua menggeleng, mengajak Da Lang masuk kedalam. Erlang dan Sanlang menaruh umbi dan sisa kacang tanah di dalam kamar.

"Lihat, kami membawa ini. Takut Hua Niang akan kelaparan."

"Seharusnya kalian tidak perlu repot-repot, pulanglah. Aku khawatir Huang Ji akan memarahi kalian."Li Hua menatap mereka khawatir.

Da Lang menggeleng kan kepala," itu tidak akan terjadi. Fu Qin sedang pergi kekabupaten."

"Kami akan membersihkan kuil ini untuk mu,"seru Sanlang bersemangat.

Sanlang berlari menuju dapur, mencari tong kayu dan kain bekas. Mengambil air dari kolam, Erlang mencari kain bekas lain. Mereka berdua pergi ke aula utama, memberhentikan lantai dan debu-debu lainnya.

"Mereka sangat antusias,"gumam Li Hua.

"Itu karena kamu tidak pergi jauh, ini uang hasil jual kacang tanah. Beberapa orang yang menjumpai kami di tengah jalan, meminta untuk membeli 1kg kacang dengan tiga sen."

Kantung kain berisikan koin tembaga di berikan pada Li Hua, matanya mengedip beberapa kali. Mendapatkan uang tanpa turun tangan langsung terdengar begitu menyenangkan.

"Totalnya sekitar 15 sen, 4 orang membeli kacang dan 1 orang membeli umbi,"jelas Da Lang.

Dia merasa bangga, Li Hua mengacungkan jempolnya. Memperlihatkan deretan gigi putih saat tersenyum lebar, sudah Da Lang duga. Li Hua menyukai uang, mendadak tangannya diselipkan 6 sen oleh Ibu sambung nya.

"Mengapa kamu memberikan nya pada ku? Kamu jauh lebih membutuhkan nya."Da Lang menolak, dia hendak mengembalikannya.

"Simpan saja, kamu membantu ku menjualnya. Itu sama halnya gaji kamu, bukankah kamu perlu menabung untuk Mahar mu ketika menikah nanti?"

Da Lang bahkan belum memikirkan menikah, dia ragu untuk menerimanya. Tapi apa salahnya untuk menabung mengumpulkan mahar nanti, belum tentu Huang Ji mau membantunya mengumpulkan mahar.

"Terimakasih, aku akan membantu mu menjual pangan."

Bukankah lebih baik menjualnya sendiri ketimbang membantu Li Hua, dia tidak mengerti jalan pemikiran Da Lang. Jadi hanya mengangguk saja dan tersenyum tipis.

"Tolong bantu aku membawa kacang dan umbinya, kita akan merebus itu untuk makan siang."

Dua keranjang anyaman di seret menuju dapur, disana hanya ada peralatan sederhana. Tidak ada mangkuk porselen ataupun sendok, yang tersisa hanya wajan besar. Kompor sederhana terbuat dari tanah liat, tumpukan kayu kering berada di sudut dapur. Satu-satunya paling berharga hanya mangkuk besar tembikar.

"Ini..."Dan Lang tak bisa berkata-kata.

Pada akhirnya, makan siang disajikan ditepi kolam. Rebusan ubi dan kacang cukup terasa enak, disaat kelaparan melanda mereka. Menatap aliran air tenang dan, hembusan angin segar menghilangkan panas menyengat.

Sedikit demi sedikit kulit kacang tanah terkumpul banyak, Li Hua melihat Erlang dan Sanlang begitu menikmati kacang tanah milik mereka. Dan Da Lang yang lebih memilih ubi jalar rebus.

Saat kulit kacang di buka, beberapa mengandung banyak air. Air yang terjebak dalam cangkang kulit kacang, sangat di sukai Li Hua. Dia menyayangkan tidak ada garam dan gula. Kalau saja ada, dia akan merebus kacang menggunakan garam dan gula.

Rasa asin, gurih dan, manis di satukan dalam cangkang kacang sangat enak. Li Hua tidak berani mengeluh sekarang, bisa makan saat siang saja membuat nya sangat bersyukur.

"Hua Niang, ada bagusnya kalau kita menjual kacang rebus dan ubi rebus di kabupaten. Kebanyakan orang sangat menyukai ubi rebus untuk sarapan di pagi hari. Dan kacang untuk camilan, karena itu bisakah kamu menemani kami kekabupaten?"tanya Da Lang mendadak.

Li Hua terdiam sejenak,"kalau kita menjual, ubi dan kacang sisa di dapur. Itu tidak mungkin, harga pangan sedang mahal. Meskipun mendapatkan uang..."

"Kita bisa mencarinya, soal itu serahkan pada kami bertiga."Erlang menatap Li Hua penuh semangat.

Sanlang terlihat cemberut, lagi-lagi dia di bawa tanpa meminta persetujuannya lebih dulu. Begitu selesai makan siang, ketiga tauge itu buru-buru pergi. Mereka khawatir Huang Ji sudah berada di rumah. Salah-salah akan curiga dan bertindak kasar lagi.

Pintu gerbang kuil ditutup rapat-rapat, Li Hua memutuskan untuk tidur siang di aula bekas tempat berdoa. Tangan nya memegang liontin giok Hijau zamrud. Tanda pengenal itu membuat nya penasaran, benaknya terus menerka-nerka.

Sesuatu pasti terhubung antara mimpi dan giok yang sekarang berada di genggaman nya. Mulutnya terbuka lebar, menguap. Rasa lelah yang menderanya membuat Li Hua tertidur cepat. Tanda pengenal giok itu bergetar halus, Li Hua tak menyadari sesuatu.

Keajaiban seakan mendatangi nya, dalam hitungan detik. Asap kabut memenuhi seluruh ruang aula, begitu pekat. Suara-suara asing berdengung di telinga Li Hua. Merasa terganggu, dia membuka matanya. Tubuhnya membeku saat melihat pemandangan asing didepannya.

1
Lala Kusumah
miris...
Yurniati
tetap semangat terus thorr
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Lala Kusumah
cepat kuat Lin Hua... lanjuuuuuuuuuuutttt
Sarifah Sarifah
pingin gigit thor nya deh, kok upnya dikit amat/Sob//Sob//Sob//Sob/
end
Mcx lemah baru in reinkarnasi lemah g ad kekuatan jd malas baca
Lismawati
thor buat Li hua menjadi tangguh mempunyai kultivasi yg tinggi
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Yurniati
semangat terus update nya thorr
Yurniati
tetap semangat terus thorr
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt, semangat sehat ya...
RJ 💜🐑
ceritanya bagus, semangat buat karyanya thor 🤗🤗❤
Lismawati
trimakasih update nya thor ,selalu di tunggu lanjuuuuutanya seeeemaangaaaaaaaaaat ...💪💪💪💪💪🌹🌹
end
Mc lemah jadix q malas baca beda cerita lain
Sarifah Sarifah
thorn yg hanya upnya
Yurniati
double update thorr
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
RJ 💜🐑
ceritanya sangat bagus, semoga Li Hua dan anak anak sambung nya dapat uang yang banyak
Lala Kusumah
rejeki tak kan kemana... semangat Lin Hua.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!