Bagaimana jika seorang CLARISA ALANA XINDREA yang ceria akan orang sekitar, ramah dia akan bermanja pada orang terdekat nya, walau begitu dia seorang ahli beladiri, dan ber IQ di atas rata _rata, seorang Primadona , jangan lupakan paras nya yang amat sangat cantik dan imut menjadi incaran lelaki di Universitas nya harus mengalami transmigrasi..!!dan sial nya ia harus ber transmigrasi ke tubuh seorang cupu yang di benci oleh keluarga nya.. bernama AURORA
_______________________
dia AURORA LOVANIA ANDERSON seorang cupu yang menjadi bahan bahanan bully di sekolahnya , di benci oleh keluarga nya, tidak mempunyai teman,namun ada sesuatu yang ia sembunyikan, bagaimana jiwa Clarissa dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya...
up 3 kali satu minggu ya sayang...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yulia setiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 24
Happy Reading
*
*
*
Waktu menujukan pukul 05:30 waktu setempat, seperti biasa Aurora bangun untuk berangkat ke sekolahnya. Setelah kemarin ia membolos karena permintaan dari kakak nya, niat hati ingin menonton drama sehari an, malah ia terjebak di perusahaan nya, dan sibuk mengerjakan banyak dokumen penting.
Seperti biasanya aurora akan berpenampilan saat ke sekolah nya karena hari ini sabtu jadi Aurora memakai hoodie untuk menutupi seragam nya,Lalu berangkat ke sekolah setelah sarapan dengan menggunakan motor sportnya.
Setelahnya sampai ia di halaman parkir seperti biasa pekik an murid di sana,Mengiringi Aurora yang turun dari motonya.
"Woy!! Dari mana aja lo kemarin bolos gak ngajak ngajak lagi. " Cerocos Evan.
"Lah lo kan murid favorit guru, tar gue di gibeng guru lagi ngajakin lo bedua. " Kata Aurora.
"Sepi banget kemarin gak ada lo. " Keluh Evan.
"Iya, lo kemana emang? " Kata Vano.
"Kemarin gue sakit." Ucap Aurora.
Ia kembali teringat tentang kejadian nya bersama xender kemarin,Tiba-tiba muka nya menjadi panas karna memikirkannya.
"Eh eh napa lo mukanya merah gitu panas lo. " Sembur Evan.
"Gak g-gue. Ahk udah ke kelas aja ayok! " Ajak Aurora mengalihkan pembicaraan.
Sedangkan Vano dan Evan mengikuti saja walau dalam hati mereka merasa ada yang mengganjal. Setelahnya sampai mereka di kelas tenyata kelas sudah ramai oleh teman kelasnya.
Tak lama guru pun datang namun ada yang aneh ada seseorang siswi yang mengikuti nya di belakang .
"Pagi, semua saya ada pengumuman sebentar!! Kita kedatangan murid baru!! Silahkan perkenalkan dirimu! " Kata guru tersebut.
"Hallo guys nama gue Amora chistabel gue pindahan dari sekolah sebelah, asal kota gue dari kota b,semoga kita berteman baik" Kata Amora.
"Oke Amora chistabel salam kenal" Ucap Serempak murid sekelas .
"Baik jika sudah silahkan kamu duduk di bangku Aurora,Aurora angkat tangan kamu! " Suruh sang guru.
Sedangkan Aurora yang sedang melamun pun tak menyadari adanya murid baru, yang ternyata itu adalah orang gila yang ia tolong waktu itu. Ia kaget saat sang guru menyuruh si amoral duduk di sebelahnya.
"Emang gak ada yang lain apa bu saya males duduk sama orang gila! " Protes Aurora.
"Pedes lo kalo ngomong, orang gue waras gini lo kali yang gila cebol! " Seru amoral kesal.
Saat Aurora akan membalas omongan Amora namun sang guru menyela.
"Sudah sudah, gak ada penolakan Aurora .Kamu Amora silakan duduk" Suruh sang guru.
"Baik bu" Ucap Amora dengan tersenyum sombongnya. Amora pun duduk di sebelah Aurora
"Yok whatsapp bro,lama gk ketemu kangen gue. " Seru Amora saat sudah duduk dan memeluk Aurora erat.
"Sesek bege,apa lo kata kangen, gila aja siapa yang tiap malem ganggu gue, dengan cerocosan maut nya sampe gue gak bisa tidur hah! " Ucap Aurora ngegas.
Sedangkan Amora hanya cengengesan dan mengangkat jarinya pics. Memang setelah pertemuannya kemarin amora memaksa Aurora bertukar no telepon dengan nya.
Dan alhasil Aurora dengan terpaksa memberikannya, dan lihat lah ia menjadi benar benar menyesal . Bagaimana tidak hampir setiap malam si Amora ini selalu mengganggu nya, hadepin Bener bener gila.
Pelajaran pun di lalui tanpa ada hambatan sampai bell istirahat berbunyi. Evan dan Vano menghampiri meja Aurora untuk Mengajak nya ke kantin.
"Ra yuk kantin laper ni gue" Ajak Evan .
"Gas lah" Seru Aurora.
"Eh eh tunggu dulu.Kenalin nih temen baru kita rada gila si, nama nya kalian udah tau kan. " Jelas Aurora.
"Iya.Halo Amora, nama gue Evan cowo terganteng di sini" Kata Evan dengan pd nya.
"Halo Evan .Menurut gue si jatuh ke imut gak ganteng. " Kata Amora dengan polosnya.
"Bener kan apa kata gue, lo itu gemesin Evan" Kata Aurora dengan menarik kedua pipi Evan.
"Ihk sakitt Vano liat tuh Aurora jahat pipi Evan merah. " Adu Evan dengan mata kicik nya,sedangkan Vano hanya tersenyum menanggapinya.
"Halo gue Vano" Sapa Vano.
"Halo juga Vano, lo ganteng" Kata Amora genit.
"Gak usah genit lo! " Sembur Evan.
"Udah ahk ayo kita ke kantin lapar ini cacing di perut gue pada demo" Kata Aurora jengah melihat pertengkaran itu.
Akhirnya mereka pun ke kantin dan memilih tempat duduk ketika sampai di sana. Makan an sudah ada di depan mata mereka pun menyantapnya .
"Gue penasaran kalian kenal nya gimana? " Tanya Evan.
"Ouh waktu itu gue mau di copet, terus datang deh ni si boncel, ngelawan preman gila si gue hampir gak percaya, badan cebol gini bisa ngelawan preman. " Jelas Amora dengan keheranan.
"Gila! Elo bisa bela diri juga ternyata. " Seru Evan.
"Ck, iya lah cewe juga harus bisa bela diri buat jaga jaga, cewe gak bisa bergantung pada cowo selamanya kan! " Kata Aurora bijak.
"Tumben bijak" Kata Vano.
"Iya dong siapa dulu Aurora! " Ucap Aurora dengan pd.
"Najis pd gila" Seru Amora dan Evan bebarengan. Akhirnya mereka pun makan dengan candaan garing mereka, di tambah manusia gila lagi satu si Amora.
***
Hari ini minggu, seharusnya hari ini Aurora tengah bersantai dengan cemilan yang menumpuk dan para pria tampan sedang menari nari di depan TV nya, namun malah sekarang ia terjebak di sebuah mobil bersama kak Reached untuk bertemu seorang klien penting.
Sekarang minggu pagi, masih pukul 09:00 waktu setempat, sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju sebuah restoran bintang lima, milik pengusaha no 1. Restoran terbaik yang pernah ada.
Setelah sampai mereka di tuntunan memasuki sebuah room privat, yang di booking langsung oleh pemilik nya, restoran ini sangat mewah, terdiri dari 5 lantai, bangunan bergaya Eropa menarik banyak perhatian, mereka menaiki lift menuju lantai paling atas, di mana room privat itu ada.
Setelah sampai mereka masuk ke dalam ruang itu, di sana terdapat 2 orang laki-laki seumuran dengan sang kakak Reached, sedang menunggu mereka di kursi yang ada di ruangan itu.
Deg.
"Xander" lirih Aurora.
Mereka bedua mendekati ke 2 lelaki itu yang salah satu nya adalah Xander, manusia stress yang mencuci first kiss nya. Ya walaupun Aurora suka si, upss.
"Selamat datang ledy rose's dan tuan Reached. " sapa Xander menyeringai.
"Maaf harus menunggu kami, tuan Alexander. " kata Reached sambil duduk di kursi di ikuti Aurora.
"Sangat mengejutkan mengetahui langsung wajah dari pemimpin perusahaan terbesar ke 2 setelah saya, lady rose's. " kata Xander.
"Ah, sama seperti anda, suatu keberuntungan bisa melihat! Langsung wajah dari pemimpin perusahaan no 1 di dunia. " kata Aurora menekan kata 'melihat', sambil menatap Xander sinis.
"Haha anda seperti nya sangat menyukai saya lady. " kata Xander menatap mata Aurora.
'Cih, apa apan pria stress ini' batin Aurora sebel.
"Haha tentu tuan, mari kita mulai pembicaraan tentang bisnisnya. " kata Aurora tersenyum paksa.
***