Visual Cast bisa cek Tiktok @Raline_Story 94
Menceritakan kisah wanita muda yang baru menyelesaikan pendidikan Spesialisnya dikairo. Ia terpaksa harus menikahi seorang CEO yang kejam, dan tidak tersentuh. Pria itu adalah calon suami kakaknya. Ia terpaksa menjadi wanita pengganti di pernikahan mereka. Karena sang kakak yang memilih kabur tepat dihari pernikahan mereka.
Ayyura dan Aydeen pernah bertemu berapa tahun yang lalu di Newyork sebelum Ayyura menutup dirinya seperti ini. Ayyura seakan tidak mengingat wajah Aydeen sama sekali. Sedangkan, Ayyura sudah mengenakan cadar saat ini, otomatis Aydeen belum bisa mengenali wajahnya Yura sekarang.
Yang penasaran bagaimana kelanjutannya?
silahkan dibaca gaes ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 10 Sadar!
Sore itu cuaca sangat mendung, awan gelap kembali menyelimuti kota Jakarta. Hari ini hari ke tiga Yura tidak pulang ke rumahnya Aydeen.
"Yura, besok Kamu sudah di perbolehkan untuk bekerja dirumah sakit, Aku tunggu kedatanganmu untuk menyambut anak-anak para pasien setia dirumah sakit kami". ujar Dokter Alana lembut
"Hmm .. terimakasih Kak, Aku sangat senang mendengarnya .. Aku tidak akan mengecewakanmu, Aku akan berusaha menjadi Dokter terbaik untuk anak-anak yang membutuhkan pertolonganku".
"Aku sudah tidak sabar ingin bekerja sama denganmu Yura". ucap Dokter Alana antusias.
"Ahh .. Sepertinya hari sebentar lagi akan hujan deras Kak, Aku akan segera pulang, terimakasih atas waktunya". balas Yura, saat ini mereka berada disebuah restoran dekat rumah sakit Alana.
"Mau ku antar? Aku akan mengambil mobilku dulu"
"Tidak usah kak .. Aku bisa pulang sendiri kok, hmm rumahku tidak jauh dari sini". bantah Yura. ia takut Alana tahu bahwa saat ini ia sedang menginap dihotel yang tidak jauh dari rumah sakit.
"Hmm baiklah .. Kamu hati-hati ya". cicit Alana.
"Oke Kak .. Siap". ucap Ayyura dengan senyum manis yang sudah terpatri diwajah cantiknya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Duarrr ... petir menggemuruh dimana-mana.
Ayyura masih berada didepan halte sebrang restoran dia masih menunggu taxi. Semua pakaiannya mulai basah kuyup, cadarnya juga sudah meleyot karena terpaan angin yang cukup kencang sore itu.
"Astaghfirullah Ya Allah". lirih Yura pelan.
Angin makin kuat, pohon-pohon sekitar makin bergoyang dengan lincah, Ayyura tidak bisa menahannya lagi. Cadarnya juga hampir terlepas.
Tin .. tin tin ..tin .. bunyi kelakson terdengar nyaring Sebuah mobil mewah terlihat berhenti tepat didepan Ayyura saat ini. Dia menoleh dan kaget saat mendapati sosok laki-laki yang sudah tiga hari ini tidak ia temui dan tidak ia dengar kabarnya.
"Ayyura cepat masuk"! teriak Aydeen.
"Hah? Yura menatapnya bingung.
"Cepatan masuk kedalam"! teriak Aydeen lagi.
Ayyura tersadar, lalu dengan cepat ia berlari masuk kedalam mobil suaminya itu.
Setelah Ayyura masuk kedalam mobil tidak ada satupun yang membuka perbincangan. Mereka berdua seakan membisu dan merasa canggung.
Hacchimm .. bersin Yura tiba-tiba.
"Sepertinya Kamu flu? Aku akan mengebut kita akan segera sampai dirumah". ucap Aydeen khawatir.
"Tapi Aku sedang menginap dihotel bang". cicit Yura.
"Kamu istriku Yura, apa pantas seorang istri pergi dari rumah tanpa seizin dari suaminya"? sentak Aydeen yang sedang menatap lekat wajah sang istri.
"Hmm .. Maafkan Yura bang". lirihnya pelan.
"Kita akan bahas ini nanti". balas Aydeen sembari menaikan kecepatan mobilnya, agar cepat sampai menuju mansion mewah nya dipinggir kota.
Setelah menempuh perjalanan 30 menit akhirnya mereka berdua sampai dirumah.
Dengan cepat Aydeen memakirkan mobilnya, lalu berjalan mengitari mobilnya. Ia membuka pintu mobil Yura. Dengan gerakan cepat ia menggendong istrinya agar bisa cepat masuk kedalam rumah.
Ayyura tersentak dengan perlakuan tiba-tiba dari Aydeen saat ini. Jantung Yura memompa dengan cepat, badannya seakan langsung menghangat mendapat dekapan tiba-tiba dari suaminya itu.
"Abang". kata Yura yang kaget bukan main.
"Kenapa? Aku suamimu Yura dan kau harus selalu mengingat itu"! ucap Aydeen tegas.
"Mbok .. mbok .. cepat masakkan sup hangat untuk Ayyura". titah Aydeen kepada salah satu pembantu seniornya. Ia tidak ingin Ayyura jatuh sakit kembali.
"Nyonya muda kenapa tuan muda"? tanya si mbok.
"Dia kehujanan, cepat siapkan masakan yang hangat untuk istriku mbok". ucap Aydeen dengan tegas.
Ayyura kaget saat Aydeen menekankan kata istri dalam ucapannya. Hati Yura seketika luluh ada rasa bahagia sempat hadir di hatinya sekarang ini.
Aydeen menggendong Yura masuk kedalam kamarnya. dan mendudukannya di sofa.
"Kamu duduk dulu sebentar disini, Aku akan mengisi Bath tup dengan air hangat terlebih dulu".
Yura hanya menjawabnya dengan anggukan kecil.
5 menit kemudian, terlihat Aydeen keluar dari dalam kamar mandi. "Air hangat sudah siap, Kamu sudah bisa mandi sekarang". ucap Aydeen lembut.
Ada apa dengan suaminya hari ini Ayyura bertanya dalam batinnya. "Apakah dia sedang Amnesia"?.
"Kenapa melamun? Ayo cepetan mandi, atau mau Aku mandikan". goda Aydeen dengan tatapan nakal.
Glek .. Yura meneguk air liurnya, sebenarnya apa yang terjadi dengan suaminya ini.
"Tidak .. Aku bisa mandi sendiri". cicit Ayyura yang langsung ngacir kedalam kamar mandi.
Aydeen terkekeh melihat sisi lain dari istrinya itu.
Hmm .. Aydeen menghela nafasnya dengan berat.
Kejadian berapa hari lalu telah menyadarkan nya dari semua kezalimannya kepada istrinya itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Flash Back ...
"Apa yang terjadi pada Yura? kenapa dia tiba-tiba pulang dengan keadaan seperti tadi"? suara tegas itu membuyarkan pikiran Aydeen yang sejak tadi menatap istrinya yang telah pergi dengan taxinya.
"Hmm .. Bukan urusanmu"! ketus Aydeen.
"Tentu jadi urusanku! Aku adalah pria yang selama ini menjaga Ayyura dengan baik, Aku mencintainya dari dulu sampai saat ini, saat Aku tahu dia sudah menikah, Aku berfikir untuk menyerah seketika itu".
"Namun secara tidak sengaja Aku mendengar Kau menghina Yura dengan sangat tidak bermoral! Apakah ada seorang suami pantas mencibir penampilan istrinya"! bentak Mike dengan lantang.
"Hah? Maksud Kamu apa"? bantah Mike mengelak.
"Kau tidak menyukai penampilan Yura yang tertutup seperti itu kan"? sergah Mike dengan penuh emosi.
"Ternyata selain Pebinor, kau juga penguntit"!
"Lepaskan saja Jas terhormatmu itu! Kau tidak pantas memakainya, jika pasienmu sampai tahu kelakuan bejatmu itu"! cibir Aydeen mengejek Mike.
"Namun Aku sangat pantas untuk Ayyura"!
"Ceraikan dia! tinggalkan dia secara baik-baik dan dengan senang hati Aku akan menerimanya".
"Karena Ayyura terlalu baik untuk seorang pria pecundang seperti dirimu"! sindir Mike monohok.
"Bangsat Kau"! Bugghh ... pukulan keras mendarat menghantam pada pipinya Mike saat ini.
"Dokter Bajingan kau .. jangan pernah sesekali bermimpi ingin memiliki Ayyura! Dia hanya istriku! tidak akan pernah ku bagi dengan siapapun"!
"Dan Kau harus ingat Brengsek! Ayyura tidak akan pernah bisa lari dariku! Karena Akulah yang akan menjadi satu-satunya didalam hidupnya"!
"Tapi Yura terlalu baik untuk pria tidak tahu karakter seperti dirimu tuan Aydeen"! sergah Mike.
Bughhh .. Mike membalas pukulan nya pada Aydeen.
"Aku tidak akan melepaskannya sampai kapanpun"!
"Cih .. kita lihat saja nanti, siapa yang pantas untuk mendapatkan hatinya Ayyura"! ucap Mike sarkas.
"Dasar brengsek"! teriak Aydeen menggema.
Aydeen begitu emosi, bahkan ia tidak peduli lagi saat semua orang menatapnya rendah.
Mereka berdua sudah menjadi bahan tontonan gratis oleh semua pihak yang sedang berlalu lalang didepan lobi rumah sakit itu.
Bahkan para keamanan saja sudah tidak sanggup melerai mereka berdua saat itu.
Flash back off
semakin kesini akan semakin seru