ANAK KEMBAR 4 DARI SANG MAFIA

...TERIMAKASIH TELAH SETIA MEMBACA NOVELKU YANG KURANG MENARIK INI...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Kamu, kenapa kamu kesini lagi". teriak Nayra menunjuk sambil menatap tajam pada Lendra, Lendra pun tak kalah menatap tajam padanya.

"Nay jangan begitu tak sopan pada tamu, silahkan masuk pak Alex nak Lendra bu". ucap Pak Budi meskipun bilang begitu tetap saja lembut karena Pak Budi tidak pernah marah karena jika dirinya marah pasti darah tinggi nya naik.

Sementara Nay langsung membawa gina ke kamar

Lalu Kini Nalendra yang berbicara, Alex bukannya tak mau bicara ia masih kesal pada Nayra karena ucapannya dipotong.

"Saya datang kesini ingin merestui bapak untuk menikah dengan Gina". tegas Nalendra

"Saya terima saja jika Gina mau silahkan asal jangan kau sakiti anakku, jika memang Gina jodoh terbaik bagimu maka silahkan itu hak kalian berdua". bijak Pak Budi, namun beda dengan Nayra yang tiba tiba datang dan mengatakan tidak setuju

"Saya tidak mau".

"Nay jangan begitu".

"Tapi nay gak nerima kalau Gina nikah dengan dia".

"Kenapa"

"Karena dia adik nay menderita, cukup sudah ia sudah menderita selama hidupnya Bapak".

"Tapi kan dia susah tangung jawab".

Tiba tiba Gina datang dan langsung menangis dan berkata

"Kakak jangan begitu kalau itu permintaan dari anak anaku gimana kk, kakka mau anakku lahir tanpa ayah, hiks". ucap Gina dengan diakhiri tangisannya karena ia merasa sakit hati karena perkataan Nay namun ia juga senang. Sakit karena tidak menyetujui pernikahan Lendra dengannya dan senangnya Nay mengerti tau kondisi Gina kekhawatiran Nay padanya.

Nayra mendengar ucapan Gina merasa bersalah ia sebenarnya tak ingin membuat Gina terluka lagi, namun Nay juga salah kenapa tidak memikirkan keponakan atau anak yang dikandung Gina. Itulah mengapa Gina merasa marah pada Nay karena tidak memikirkan anak anaknya. Merasa Nay egois dan tidak pernah berpikir dengan jauh hanya karena sudah emosi mengakibatkan Nay tidak bisa berfikir jernih.

"Eh eh gak gak gitu gin mmm sudah kalau gitu kakak nerima kalian menikah kakak hanya khawatir maaf ya gin" mengucap rasa bersalahnya sambil berusaha memegang tangan Gina namun Gina menepis karena masih kesel

"hmm". Nay bingug karena harus berbuat apa dan berusaha membujuk Gina, dan itu disaksikan oleh Pak Budi dan keluarga Xavier. Tentunya Alex dan Nalendra memasang wajah dinginnya pada Nay. Karena kebodohannya tidak bisa mengontrol, ingin sekali menghabisi wanita ini, namun mereka tahan karena tidak mungkin mereka menghabisi wanita ini mungkin Pak Budi akan membencinya dan tak bisa menerima kembali Regina sebagai menantu dan istrinya.

"Maafin kakak udah membuat kamu nangis". bujuk Nay dengan wajah yang sudah marah karena malu ataupun ia ingin menangis

"Tapi kak nay jahat tau oleh perkataan kakak sama aja misahin anak dari ayahnya apa kakak Nay tega ya. Jika anak anaku tak punya ayah nanti saat mereka besar, mereka akan di bully oleh temennya Gina gak mau itu terjadi cukup Gina rasakan, Kak Nay juga pernah rasakan gimana di bully orang saat kak Nay tak punya ibu". perkataan terakhir Gina sukses membuat Nay tak bisa berkutik ia benar benar ceroboh, Nalendra dan Alex mendengar dan melihat wajah pucat Nay tersenyum puas namun dalam hati.

deg

Perkataan Gina merasa tertusuk ini memang benar benar sakit dan ini akibat dari keegoisannya. Setelah mendengar itu Nay pun langsung ke kamarnya dengan perasaan campur, sedih, marah, kesal, sementara Pak Budi hanya menghela nafas nya ia tak bisa bicara lagi ia sudah malu dengan calon besannya

karena ulah anaknya sendiri.

"Maaf nak lendra atas putri saya, entah kenapa ia menjadi egois begini".sambil menatap sendu

"Sudah pak Budi tidak apa apa mungkin ia sangat menyayangi Gina jadi ia tak mau ada yang menyakiti adiknya lagi". Jawab Alex, meski ia benci pada anak Pak Budi, dengan pak Budi ia tak sama sekali ada rasa benci. Karena baginya Pak Budi memang sudah menganggap kakak.

"hmm Gin, kamu mau nikah dengan nak lendra" tanya kembali Pak Budi pada Gina

"Gina mau tapi kak Nay gimana?".

"Kan yang nikah kamu biarkan Nay berfikir sendiri mungkin butuh pikiran tenang karena tadi ia tak sempat karena terbawa emosi".

"Kalau gitu minggu depan ya pak acara". tegas Nalendra

"Waduh apa terlalu cepat nak bapak belum ada biaya". lupa pada siapa mereka sebenarnya

"Semua biaya sudah saya tanggung pak".

"Kalau untuk tempat dimana ya kalau disini tidak mungkin karena sempit". tanya Pak Budi

"Untuk soal itu saya yang urus". ucap Shalsa

"Oh ee maaf nak Lendra besok saya mau kontrol dan pastinya Nay kerja, tolong jaga Gina ya". pinta Pak Budi tentunya Nalendra akan senang hati menemani kekasih tercintanya

"Siap pak".

"Dih itu mau kamu son, emang bapak kontrol apa ya kalau boleh tau".

"Ini jantung sama ginjal saya, ah begini kalau sudah tua banyak sekali penyakit berdatangan, ah kadang saya juga berpikir kalau saya meninggal siapa yang ngurus Nay, anak itu keras kepala entah kenapa dia jadi keras kepala begitu beda dengan kedua putraku di kampung, aduh maaf maaf saya jadi kemana mana". panjang lebar Pak Budi, ya tentu saja mereka berempat mendengar.

Mendengar perkataan Pak Budi mereka meringis, sedih ya marah ya.

"Kalau begitu kami pamit ini adik saya sudah merengek ingin pulang".

"Oh silahkan aduh gak saya kasih minum karena saya lupa, apa bapak sudah pikun Gin".

"Hahaha bapak bisa aja, lagian kalau pikun mah atuh bapak bakal lupa sama Gina".

hahahahaha mereka pun menertawakan apa yang dibicarakan oleh Gina.

...----------------...

Sementara di dalam kamar

"Nay kamu kenapa sih bodoh bodoh, kenapa kamu mengatakan begitu pada Gina, pasti Gina sekarang kesal dan marah padaku". gumam Nayra dengan memukul bantalnya

"Apa karena aku ini terlanjur tak mempercayai seorang laki laki ya". lirih Nayra dengan tatapan kosongnya

Keluarga Xavier pulang kini Gina langsung ke kamar Nay

"Kakak" panggil Gina dengan langsung membuka pintu kamar Nay untung tidak dikunci

"Eh Gina maaf kakak tadi aku bener bener bodoh". dengan merasa malu ia tunduk tak berani melihat Gina yang ada didepannya

"Tidak apa apa tapi kakak restui aku kan sama bang Lendra?" tanya Gina untuk mengizinkan dan merestui pernikahannya

"Ya mau gimana lagi dia kan papahnya anakmu itu".

"Akhirnya kakak setuju kalau gitu minggu depan aku menikah".

"Apa?minggu depan". pekik Nayra terkejut pada Gina

"Ya kak minggu depan, emang kenapa?".

Sama halnya pak Budi alasannya "kakak mana ada uang dek".

"Ih kakak kan yang nikah kan aku dan bang lendra napa jadi kak Nay yang mikirkan uang kaya bapak aja".

"Hmmm tapi kan kakak kan juga mau bantuin kamu dek".

"Ya ampun kak gak usah lagian bang Lendra yang nanggung ini".

"hmm yasudah kalau gitu gin".

"Ya kak lupakan saja"

"Eh kakak sekarang udah beres kuliah ya, apa udah wisuda?".

"Nanti 1 bulan kakak wisuda".

"O ya asyikk aku mau ikut kak boleh ya" . ucapa Gina dengan berbinar

"Ya boleh dong".

"Terus udah ini kakak kemana?".

"Kakak mau daftar PPG".

"Apa itu?". sambil menatap bingung pada Nayra

"Pendidikañ profesi guru, jadi kalau mau ikut PNS biar lancar masuknya harus punya sertikat PPG".

"oh gitu"

"Terus kakak rencananya mau kemana ngajarnya?".

"Biasa di Sd tempat bapak ngajar".

"Oh gitu".

"Ya udah kakak mau siap siap kerja dulu ya karena udah siang bentar lagi mau jam 8 ?".

"Ha kakak ngajar, aku ikut dong?". sambil menatap Nay dengan memelas

"Eh nanti kenapa napa". tolak Nay

"Hmm emang tk nya dimana?".

"Itu didepan kalau gak salah pemiliknya tuan Alex juga".

"ha, ih itu keluarga sultan banget banget"

"Hahaha beruntung banget kmu ya".

"Kakak kapan dilamar hahaha". goda Gina langsung dicibir oleh Nay

"Ih apa sih kamu udah sana kaka ganti baju dulu".

Kini Gina ke kamar

Saat ingin rebahan tiba tiba ponsel yang selama 2 bulan mati tiba tiba berbunyi

tring tring

"Eh ini hp aku kira udah jadi bangkai masih bisa nyala eh ini ini nomor siapa ya, ya sudah aku angkat aja".

"halo".

"Halo sayang"

"Eh abang kenapa abang tau nomor Gina padahal gina gk pernah ngasih tau abang".

"Abang tau semua darimu sayang".

"Eh ih abang mata mata ya".

"Hahaha abang kangen kamu sayang, lewat video call ya hmm".

Kini panggilan dialihkan ke Video Call, dan Gina bisa melihat wajah tampan Lendra dengan memakai jas karena dirinya sedang kerja di rumah melalui meeting online

"Wow abang dimana abang kerja, kalau abang kerja kenapa nelpon aku".

"Orang abang di rumah sayang, nanti abang meeting lewat online".

"Eh abang di rumah?".

"Iya mau ke rumahku ya".

"Hmmm koq bisa ya aku berhubungan sama sultan ini" tidak menanggapi pertanyaan Nalendra dan tanpa sadar ia berbicara sendiri tapi masih didengar oleh Nalendra

"Hahaha"

Gina yang tadi melamun seketika sadar dan terkejut mendengar Nalendra tiba tiba tertawa "Kenapa abang ketawa?". Tanya bingung

"Gak koq".

"Itu abang ketawa".

"Yah yah udah makan". mengalihkan pembicaraan yang tak penting

"Belum".

"Kenapa belum". datar Nalendra namun hatinya khawatir

"Aku belum lapar bang".

"Hmmm ya nanti aku makan udah yah aku mau tidur". lanjut Gina

"Jangan dong abang masih kangen". memelas Nalendra

"Bodo amat aku tidur bang ya bye abang bye suamiku hahaha eh". Tanpa sadar ia mengatakan di akhir kalimat dan dia pun langsung menutup mulutnya.

"Ya istriku". balas Nalendra dengan sengaja di tekan kata akhir

"Iih abangggg".

"Hahahaha".

...****************...

Kini 1 minggu sudah saat pernikahan Nalendra dengan Regina digelar, pesta yang sangat meriah sekali di Gedung Hotel milik keluarga Xavier. Tentunya banyak tamu penting di undang, mereka tak menyangka berita Keluarga Xavier akan menggelar pernikahan, Nalendra sebagai orang yang disebut kejam bisa mendapatkan wanita yang dia inginkan. Tak disangka oleh mereka Nalendra yang terkenal kejam itu menikah juga.

Tentunya mereka dikawal dengan ketat oleh beberapa pengawal, Nay melihat mereka itu bergedik ngeri.

"Behhh sultan mah bener bener berbeda". Nay yang masih saja melihat kesana kemari yang menikmati hal yang tak pernah Nay lihat

Tengah asyik melihat lihat ia tak sengaja menabrak punggung kekar.

bug

"Aww"

"Kau punya mata gak sih". bentak Pria itu alhasil Nay jiwa ke bar bar nya pun keluar dan tak terima langsung saja ia balik nyolit

"Apaan sih lo, lo aja yang badannya tinggi ngehalangin jalan , eh kau bukannya asisten Lendra ya". nyolot Nay sedetik kemudian ia menyadari saat melihat wajah pria itu ia sangat mengenali bahwa dia adalah kelvin asisten alias adik iparnya

" Kau kakak iparnya yang ngeselin kan". timbal balik karena tak mau kalah Kelvin pada Nay

"Eh beraninya kamu ngomong, ah sudah lah aku ke ruang hias mau lihat pengantin, minggir kamu". Syahilla tak mau menimbulkan kerusuhan saat pernikahan adiknya ia memilih pergi

"Dih wanita sombong, tapi menarik juga sih". Kelvin yang mulai tertarik pada Nay.

Sementara di ruang make up

Terlihat Gina memakai kebaya putih yang sangat indah, dengan didampingi oleh Shalsa.

"Wah adikku sangat cantik sekali".

"Makanya nikah kalau kamu mau dandan cantik kaya Gina".

"Momy nyindirin Nay ya". cibir Nayra

"Hahaha momy jodohkan aja Kak Nay sama asistennya abang".

"Oh si Kelvin, wah ya bener bener dua dua nya jomblo".

"Dih kalian bener bener ya, nyebelin"

Hahaha mereka berdua menertawakan Nay, tiba tiba ada yang masuk

"Momy". teriak Natan

"Eh Natan kamu sendiri kesini?".

"Gak, aku di anterin ama Bapak Budi".

"Mana bapaknya" tanya Momy

"Diluar lagi ngobrol sama temennya, ah aku gak ngerti mereka ngobrolin apa". sambil mengangkat kedua bahunya

Kemudian tiba tiba ada yang datang dan

"Hay nay"

"Eh teh Siska sama teh Luna kapan kesini".

" Tadi barusan ini ih buat pengantin baru hahha".

" makasih teteh, ih siapa ini yang digendong". tanya Gina pada Luna

" Oh ini adek athar". jawab Luna

"Berapa bulan duh gendut banget". Momy

"8 bulan udah mulai lincah lincahnya hahaha".

"Hahaha sabar ya , eh udah pada punya anak?. mereka ini kakak ipar kamu nay".

" aku 4 anak 2 laki laki 2 perempuan. jawab Siska

"Aku sih baru 2 laki laki semua". jawab Luna

" Ya mereka kakak ipar". jawab Nay

"Eh ayo kita kesana, kamu natan bareng sama anaknya kakak ini ya". sambil menunjuk ke arah anak perempuan yang usia nya sama dengan natan 10 tahun sedang asyik main boneka.

"Ih momy dia itu cewek, aku gak mau main sama dia". tolak Natan, sama seperti kakak nya yang tidak suka deket dengan wanita

"Ya udah Natan sama anakku aja yang laki laki dia juga seumuran denganmu, tapi dia suka main game mulu". Luna

Natan mendengar itu pun langsung mengangguk dan menemui anak dari Luna yang seumuran dengannya

"Gak beda jauh dong sama Natan, Natan juga sama maen game tapi kalau nilai bagus aneh aja". Momy Shalsa

"Ya aneh saya juga sama khawatir anakku koq gak mau belajar tapi pas aku kasih soal ke anak langsung dikerjakan gak nyampe 10 menit" Siska ikut nimbrung

"Wah kayanya anak kita jadi bestie hahahha". Momy pada kedua menantu Pak Budi

"Hahhaha" mereka tertawa kecuali Nay dan Gina mereka sibuk dengan ngobrol

Momy Shalsa , Siska ,dan Luna seperti mulai akrab dan mereka berlima pun keluar dan menuju ke tempat yang akan berlangsung akada nikah.

Sementara di luar tampak Nalendrs memakai jas putih terlihat gagah dan tampan sangat tampan. Ia melihat calon istrinya jalan kemari didampingi oleh mamah shalsa dan nay.

Nalendra benar benar terhipnotis kecantikan Gina yang terpancar dari wajahnya, ia tak sadar bahwa Gina sudah ada didepannya, dengan refleks Nalendra berkata

"Cantik". ucap Nalendra, membuat Gina memerah dan disaksikan oleh para tamu yang hadir.

Kini Nalendra sudah sah menjadi Suami Gina, begitu pun Regina sudah menjadi istri sahnya Nalendra.

Para hadirin pun langsung menuju Nalendra dan Gina untuk mengucapkan selamat.

"Hai tuan selamat semoga hari hari bahagia".

"Ya kau kapan kel".

"Selamat adikku ya ih"

"Kak maaf ya aku melangkahi kakak hahaha"

"Ya ampun".

Saat Nay berada di depan Lendra merasa canggung, Nay masih memasang wajah datar dan mengucap kata singkat tanpa mengulurkan tangan pada Nalendra . Nalendra sendiri tidak beratan dan sama hal nya dilakulan Nayra memasang wajah datarnya.

"Selamat ya". datar Nayra pada Lendra, Lendra tak menjawab karena Nayra langsung pergi begitu saja

Kini Giliran teman teman Regina

"Wah gin, tiba tiba ngilang eh malah langsung dapet undangan tapi lumayan lah gratis" canda Toni

"Woy Toni ucapannya bego malah makanan aja yang lu mikirin" nimbal Reza

"Hehehe maaf ya selamat kalian berdua doakan saya menyusul".

"Diet dulu baru nyari jodoh". serentak semua temennya Gina

Hahahaha dan mereka pun tertawa termasuk keluarga Xavier melihat tingkah konyol sahabat Gina

"Eh Gina ya ampun semenjak kamu hilang aku dan yang lain khawatir tau tapi gak disangka ya ternyata hilangnya kamu dapat jodoh juga hahah" Winda

"Hahaha ya win"

"Eh Gina mana kak nay". Sony

"Ngapain kamu nyari kakakku"

"Ya mau lamar lah". canda Sony

"Hmm ada tuh". sambil menunjuk ke arah Nay yang sedang berdebat bersama Kelvin

"Selamat ya kalian berdua, wah si William patah hati nih". ucap Soni

"Ya suruh siapa dia selingkuh". cibir Gina, membuat temannya tertawa, tentunya Nalendra mendengar cibiran istrinya merasa puas.

Acara pernikahan sudah selesai dan tentu saja membuat Gina kelelahan hal itu Nalendra langsung mengusap kening Gina.

"Abang Gina cape". rengek Gina

"Ya udah ayo kita ke kamar".

Tiba tiba Nalendra mengendong gina ala bridal style dan sontak Gina ingin memberontak namun dihiraukan oleh Lendra

"Iih abang turunin aku malu diliatin oleh mereka".

Sesampainya di kamar hotel yang sudah dihiasi oleh para pelayan.

Nalendra menurunkan Gina ke kasur secara perlahan.

"Gin".

"Hmm ya bang".

"Ganti bajunya". berbisik Nalendra pada telinga Gina yang posisinya sedang diatas Gina sambil mengendus leher Gina.

"Ah abang udah geli". desah Gina meski kecil itu membuat Lendran ingin memakannya.

"Kita ke kamar mandi bareng ya" yang masih dengan bisi Lendra, dan dijawab angguk oleh Gina, Lendra langsung menlucuti pakaian Gina sampai tak berbusana dan Gina merasa malu dan menutup badannya menyilang tangan.

Lendra langsung mengendong ala bridal style kamae mandi di letakan pada bath up mereka merendam tak hanya itu saja mereka berdua melakukan ritual malam panasnya tentunya dengan hati hati karena Gina Hamil.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

bersambung

terimakasih yah

Maaf banyak typo dimana mana