Rain Angello, seorang pembunuh bayaran yang sangat terkenal. Wanita yang bekerja dengan bayaran fantastis itu tak pernah menunjukkan identitas nya pada siapapun, termasuk orang terdekat nya.
Setiap melakukan tugas nya, Wanita yang selalu di panggil Angello itu selalu melakukan penyamaran dengan mengubah wajah nya menggunakan topeng silikon. Tentu saja dia melakukan itu agar tak ada yang mengetahui identitas nya.
Pekerjaan ini memang sangat beresiko, tapi dia nyaman dengan apa yang dia lakukan. Namun siapa yang menyangka, kehidupan nyaman nya berubah dalam sekejap mata hanya karena dia yang ingin menikmati hidup.
Mati? Masuk ke dalam tubuh orang lain? Apakah itu nyata ada nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Novianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 21
Morgan menghentikan ucapan nya saat tiba-tiba pintu ruangan Maximilliam terbuka dan menampilkan Janet yang berdiri di sana dengan wajah di tekuk. Keduanya menatap wanita itu dengan bingung, tak lama wanita itu berjalan mendekati sang kakak dengan langkah yang di hentak-hentakkan.
"Ada apa dengan wajah mu?" Tanya Maximilliam pada Janet yang kini berdiri di sebelah Morgan yang berada di hadapan nya.
Janet bersidekap dada, wanita itu memasang wajah jutek nya. Kedua pria di sana masih terus bertanya-tanya. "Apakah perusahaan sekarang sudah menerima jalan untuk bekerja di sini?"
Keduanya semakin bertanya - tanya, "Apa maksud mu?" Tanya Maximilliam yang kini menatap adik nya dengan sorot tajam.
"Apakah kau tak lihat karyawan perempuan mu di bawah sana, pakaian, dan juga dandan nya benar-benar sangat tidak cocok untuk di gunakan saat bekerja di perusahaan, mereka lebih cocok bekerja di klub malam." Sewot Janet.
Maximilliam menoleh ke arah Morgan, pria itu memberikan perintah pada asisten pribadi nya untuk memastikan apakah benar yang di katakan oleh sang adik atau kah tidak. Bukan tidak percaya dengan ucapan Janet, Maximilliam hanya tidak ingin menambah pekerjaan nya di pagi ini.
Selepas Morgan pergi untuk melihat apa yang di katakan oleh Janet, wanita itu berjalan ke arah sofa yang ada di ruangan sang kakak. Sedangkan Maximilliam kembali melanjut kan pekerjaan nya yang tertunda.
"Kakak, kau tahu. Rain kembali dan sekarang dia kembali mengambil job untuk pemotretan." Ucap Janet tiba-tiba.
Maximilliam yang tengah menandatangani berkas menghentikan gerakan nya, namun itu tak berlangsung lama. Pria itu kembali melanjutkan nya dan bersikap acuh dengan apa yang di ucapkan sang adik.
" Apakah kau tak penasaran kenapa dia kembali? Bukan kah sebelum pergi dia mengatakan jika dia akan memulai kehidupan baru yang jauh dari tempat ini?" Kembali Janet bersuara, tapi lagi-lagi Maximilliam mengabaikan nya dan sibuk dengan berkas-berkas di depan nya.
Janet berdecih," Percuma aku berbicara pada mu. " Marah nya karena merasa di abaikan oleh sang kakak.
Wanita mengeluarkan ponsel milik nya dan sibuk dengan dunia nya sendiri, sedangkan Maximilliam diam-diam menghubungi seseorang untuk menjalankan perintah dari nya. Tak lama, Morgan kembali.
"Maaf tuan, apa yang di katakan oleh nona Janet ada benar nya. Beberapa karyawan wanita sudah melanggar aturan perusahaan tentang berpakaian, dan Monika salah satu karyawan yang melanggar peraturan tersebut." Lapor Morgan, Janet di tempat nya bersorak saat wanita bernama Monika yang menjadi keretakan hubungan kakak dan kakak ipar nya di sebut oleh Morgan.
Dia kira jika Morgan tak akan menyebutkan nama wanita itu, karena wanita itu sangat dekat dengan kakak nya. Jika pun Morgan tak menyebutkan nya, maka dia yang akan mengatakan itu pada sang kakak.
Maximilliam mendengus, "Kumpul kan mereka, dan langsung pecat saja." Ucap nya dengan tenang.
"Tapi bagaimana dengan Monika, tuan? Bukan kah dia sekretaris anda?" Morgan bertanya sebelum dia membuat kesalahan.
"Aku tidak membutuhkan sekretaris yang tak menuruti peraturan, lagi pula dia sudah beberapa kali di tegur tentang etika berpakaian di perusahaan. Kau lebih mengetahui nya Morgan."
"Ya sudah, aku akan kembali ke agensi untuk mengurus kontrak kerja Rain. Bye," Janet langsung melenggang pergi begitu saja setelah berpamitan pada Maximilliam.
Morgan menatap kepergian Janet dengan dahi mengerut, "Nona Rain kembali menjadi model?" Tanya nya entah pada siapa.
Keesokan hari nya, Angello sudah bersiap untuk pergi ke MK entertaiment untuk menandatangani kontrak kerja. Wanita itu hanya menggunakan celana jeans dan juga kaos polos, karena dia merasa jika hari ini dia belum akan mulai bekerja.
Suara bel apartemen menandakan jika Jack sudah tiba, pria itu memang berkata jika akan menjemput nya dan mengantarkan dirinya ke MK entertaiment untuk penandatanganan kontrak.
Angello segera membuka pintu, di sana Jack sudah berdiri dengan senyum cerah nya. Namun tiba-tiba Angello melihat tatapan bingung dari pria itu, "Rain, mengapa kau menggunakan pakaian ini?" Tanya Jack sambil memutar-mutar kan tubuh Angello.
Angello ikut memperhatikan penampilan nya, dia merasa tidak ada yang salah dengan pakaian yang dia gunakan. "Apakah ada yang salah dengan pakaian ku?" Tanya Angello pada akhirnya, karena Jack yang masih menatap nya dengan tatapan menilai.
Tanpa kata, pria itu menarik tangan Angello untuk kembali masuk ke dalam apartemen. Pria itu masuk ke dalam kamar milik Rain yang di tempati oleh Angello. Wanita itu langsung mengikuti Jack dan melihat apa yang dilakukan pria itu di sana, ternyata Jack membuka lemari yang sama sekali tak di sentuh oleh Angello.
Jack tengah memilih-milih beberapa dress yang akan dia pakaikan untuk Angello. "Kemari." Pinta Jack pada Angello.
Wanita itu hanya menurut saja, kaki nya melangkah malas menghampiri pria itu. "Gunakan ini." Jack menyodorkan wrap dress berwarna hitam.
Dengan enggan dan juga wajah yang di tekuk, Angello menerima dress itu dan pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaian nya.
'Argghh... Lagi-lagi aku harus mengumpat, andai bukan karena uang. Dia pasti akan menjadi mayat saat ini juga.' Kesal Angello, wanita itu tanpa sadar membanting pintu kamar mandi dan membuat Jack sedikit terlonjak.
Jack menunggu Angello yang tak kunjung keluar dari dalam kamar mandi, pria itu berulang kali menatap jam yang melingkar di tangan nya. "Rain, apakah masih lama?" Teriak Jack, tak lama pintu kamar mandi terbuka.
"Jack, aku rasa dress ini sudah sedikit kecil." Ucap Angello saat dia keluar dari kamar mandi.
Jack langsung menoleh pada wanita itu, dress itu terlihat pas saat di gunakan oleh Angello. Dan yang menurut Jack, bagian yang di bilang Angello sedikit sempit adalah pada bagian pinggul nya yang sekarang terlihat lebih terbentuk. Sedangkan bagian lain nya terlihat pas, tidak besar dan juga tidak kecil.
"Tidak ada yang salah, kau terlihat perfect." Jawab Jack yang hanya di balas dengusan oleh wanita itu.
Lagi-lagi tangan Angello di tarik oleh Jack, pria itu mendudukkan tubuh Angello di kursi depan meja rias. "Aku akan sedikit memberikan mu riasan, agar tak terlihat pucat." Jack mulai mengeluarkan alat-alat tempur nya.
Angello hanya pasrah, dia memang sangat jago bila harus merias diri. Tapi untuk kali ini, sebenarnya dia engga menggunakan riasan itu. Apalagi hanya untuk tanda tangan kontrak kerja, dan lagi dia yang pasti nya bertemu dengan keluarga mantan suami Rain.
Jack hanya menambahkan sedikit lipstik dan juga riasan tipis saja, dia tidak pernah memberikan riasan tebal untuk Rain karena masih ingin terlihat natural. Jadi dia hanya membutuhkan waktu dua belas menit saja.
"Sudah, Ayo berangkat."
Ga ngruh jg kl skandal'ny d sebar,scra smua orng udh tau jg....
enth pnya rncna apa angello sm cyne,yg pst jgn bkin rain end dlu..........
Duhhhhh....jd pnsran bgt.....
jd max mau ngjak krjsma angello buat bls dndm y????
Jd ikutn skt hti jg pas tau trnyta solen ga s'baik d dnia halu....mstinya jgn d bkin end dlu,mnimal d siksa dlu lh smp pts asa....trs msti lhat angello bhgia sm psangannya nnti....
Angello pst mau ktmu sm rain buat bls dndm kn??????pdhl d dnia halu yg d bkin samuel,rain sm solen tu orng baik....trnyta knytaannya sngt jht.....kira2 angello pke cara apa y buat ngsih pljrn sm rain????