Baikal, Karyawan tertekan yang mengalami Burn Out tidak ada hal lain yang bisa dilakukan selain terjebak dalam pekerjaannya. Satu satunya hiburan yang bisa dilakukan di waktu sempitnya adalah berimajinasi.
Imajinasi ini yang kini menjadi nyata dan Baikal berpindah di dalamnya.
Baikal merasa dunia baru sangat berbahaya dan merasa jiwanya terancam. Beragam imajinasi dia wujudkan untuk menjamin keselamatan jiwanya.
Imajinasi pertama yang berhasil diwujudkan Bayangan Kegelapan Neraka "Helcourt The Shadow". Namun, hanya berguna untuk membawanya lari, menyalakan api dan menangkap ikan.
Apakah Baikal bisa bertahan di dunia baru?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MishiSukki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENGAMBIL LANGKAH
Membuka lemari es nya, Baikal mendapati beberapa rak telah kosong terkuras habis. Mengambil ranjang dia pergi ke belakang mansion.
Di hamparan kebun yang tertata rapi Baikal menuju di mana sayur mayur tumbuh dengan baik, subur menghijau.
Mencabut kentang, wortel, lobak, daun bawang dan seledri.
Mengambil kubis, kembang kol dan brokoli.
Kemudian memetik beberapa buah paprika dan asparagus.
Cukup untuk beberapa hari ke depan.
Baikal melanjutkan perjalanan ke sisi samping kebun, dia menuju farm bermaksud untuk mengumpulkan telur. Dalam perjalanannya dia melihat sapi dan domba yang gemuk gemuk sedang merumput, menyenangkan sekali..
Baikal juga melihat beberapa induk ayam merawat anak anaknya di tepi sungai kecil yang mengalir di sebelah bangunan gudang perlengkapan bertani. Ternak ternaknya minum air dari situ rupanya.
Oiya di mana bebek dan angsa? Baikal menengok kesana dan kemari. Tak kunjung menemukan dia tak begitu khawatir.
Nero dan Mamba pun tidak muncul secara bersamaan saat dia pertama tiba di lembahnya ini.
Nanti juga muncul sendiri, pungkasnya.
Melihat sapi yang gemuk dengan kantong susu yang besar, Baikal tertarik untuk memerahnya. Namun dia tidak memiliki pengalaman untuk menangainya. Dia hanya melihat peternak melakukan secara manual di video internet.
Mungkin aku akan mencobanya lain kali.
Sedangkan untuk domba domba, Baikal menyerah dengan gagasan ingin membuatnya menjadi masakan steak dan domba panggang.
Dia tidak pernah menangani penyembelihan dan pembersihan domba. Terihat sangat rumit dan membutuhkan keahlian khusus.
Aku sudah terampil membersihkan ikan. Untuk domba sepertinya skip dulu, aku akan mulai mencoba terlebih dahulu dengan memperlakukan ayam. Mereka lebih kecil, mengasah keterampilan dari hal hal yang sederhana kurasa itu adalah langkah yang tepat.
Lain waktu saja.
Baikal sangat bahagia saat berjalan kembali ke mansion dia menemukan jamur seperti manik manik besar yang tumbuh di tumpukan jerami.
Ah, jamur merang. Lihat sangat besar, tampak bagus dan sangat segar.
Baikal memetiknya, menjejalkan jamur di sela sela rongga keranjangnya yang berisi sayur mayur. Hingga tak bisa menampung lagi, akhirnya dia melanjutkan langkahnya menuju mansion.
Di dapur, Baikal menyimpan hasil panenannya di beberapa keranjang terpisah. Sebagian bahan dia masukkan ke dalam kulkas.
Lantas menyalakan kompor untuk merebus air. Menu hari ini adalah sop jamur merang. Dia juga melemparkan beberapa telur ke panci mendidih untuk direbus.
Menunggu masakannya matang Baikal mengintip ke arah televisi besar yang memuat CCTV dungeon, Baikal lega melihat segalanya baik baik saja. Tidak ada penantang masuk.
Helcourt terlalu pintar menemukan tempat yang terpencil untuk bersembunyi. Sampai sampai belum ada tanda tanda seseorang datang menemukan goa ini.
Tapi anak itu hanya bisa makan dan tidur saja sekarang. Baikal mengeluhkan sambil mengaduk panci supnya yang mulai mendidih.
Baikal menoleh ke jendela, melihat Helcourt yang saat ini menceburkan diri ke sungai untuk menangkap beberapa ikan. Bahkan di mulutnya dia sudah menggigit tangkapan besar sembari mengunyahnya.
Dasar, hidup hanya untuk makan.
Oh, Hari hari yang terlalu damai.
Berjalan jalan di lembah, berkebun, bersantai dan bermain bersama peliharaan menjadi kegiatan rutin Baikal.
Suatu senja di Istana Starblaizer.
Istana Starblaizer mendapatkan sedikit ketenangan kembali setelah rombongan pasukan elite yang dipimpin Ramos Boa meninggalkan lapangan utama.
Elrand yang mendapati tubuhnya sudah membaik dan banyak kemajuan, berdiri di atas menara mengamati rombongan Ramos Boa menjadi titik titik kecil dan menghilang di balik bukit kecil.
Ramos Boa telah pergi. Pengawasan terhadap dirinya telah kendur. Dia bebas melakukan apa pun yang dia kehendaki sekarang.
Elrand tak menunda waktu sedikit pun. Dia melangkah cepat menuju ke stable kuda, memilih salah satu kuda terbaik.
Dengan hentakan kaki di perut, kuda meringkik nyaring. Mengetahui tuannya memerintah segera mengambil pacu untuk berlari kencang.
Demikian akhirnya Elrand melewati gerbang demi gerbang dengan lancar hingga akhirnya meninggalkan Kota Starblaizer.
Kudanya berlari menapaki jalur persis sebagaimana dia melewatinya tiga bulan yang lalu bersama Baikal menuju Mount Corte, bidang pemakaman leluhur.
Baikal, Ke mana kamu berada sekarang?
Elrand sangat optimis Baikal masih hidup di suatu tempat entah di mana. Satu satunya petunjuk adalah menelusuri rute untuk kembali ke camp terakhir di mana mereka berkemah.
Setelah dari sana, mungki aku akan menemukan beberapa petunjuk.
Kuda sangat minim beristirahat, Elrand terus memberinya potion stamina yang sangat mahal saat derap lari kuda mulai mengendur. Baginya emas kurang berharga daripada keselamatan adiknya, Baikal.
Mempersingkat perjalanan menjadi 10 hari, Elrand tiba di bekas camp yang dihancurkan oleh pasukan berjubah hitam dari Kultus Hindin.
Kultus Hindin adalah organisasi gelap yang baru baru ini muncul di Kekaisaran Starblaizer. Menteri pertahanan memasukkan Kultus Hindin ke dalam daftar merah kelompok berbahaya yang diwaspadai penuh.
Mereka memilik kebiasaan bergerak secara diam diam dan terselubung dalam melakukan tindakan melawan undang undang kekaisaran. Beberapa informasi mengatakan kultus ini juga memiliki jaringan di kekaisaran kekaisaran yang lainnya juga.
Elrand memperhatikan dengan seksama. Kurun tiga bulan rumput di daerah telah tumbuh tinggi, menghapus bekas bekas pertumpahan darah yang telah terjadi.
Memeriksa dengan waktu yang cukup lama, Elrand tidak memiliki petunjuk sama sekali. Hanya sebuah intuisi kuat yang menarik fokusnya ke arah hutan di sebelah timur.
Elrand menaiki kudanya untuk dipacu ke arah hutan.
Hutan ini dipetakan sebagai hutan yang tidak cukup aman. Berbagai binatang buas acapkali muncul dan dapat mengancam kehidupan.
Namun dua bilah belati di pinggang Elrand akan menjawab saat bahaya menimpanya. Dia tidak boleh lengah barang sedikitpun.
Kuda berjalan dengan langkah yang normal. Medan hutan menyulitkan kuda untuk berlari kencang. Elrand juga berkali kali berhadapan dengan binatang buas, namun pada akhir pertarungan dia selalu berada pada posisi kemenangan.
Ini juga pengalaman pertama baginya untuk bertarung dengan binatang binatang buas. Membunuh beberapa di antara mereka membangun moral dan rasa percaya diri. Membuat kekuatan Elrand semakin tumbuh dan berkembang.
Wajahnya terlihat murung, namun garis garis kedewasaan terlihat muncul.
Tatapan matanya sangat jauh berbeda dari sebelumnya. Ini adalah mata seorang yang memiliki visi dan cita cita besar.
Tekanan dan tuntutan sebagai pangeran kekaisaran sangat berat dan tinggi. Keadaan yang dialaminya seperti ini mendongkrak bagaimana dia harus tumbuh dan berkembang.
Para pangeran adalah pilar pilar kekaisaran.
Mereka harus memiliki kemampuan berdiri di atas ratusan ribu tentara sebagai jenderal yang dihormati dan diikuti. Berada di garda terdepan menunjukkan kepada prajuritnya bagaimana seorang Ramoses bertarung dan bagaimana seorang ksatria Kekaisaran Starblaizer menumpahkan darah musuhnya.
Kakak kakaknya yang juga merupakan pangeran pertama hingga keempat telah lebih dulu menguji diri di tanah peperangan. Mereka lebih dulu mendapatkan babtisan pertempuran yang keras.
Elrand membulatkan tekadnya, dia harus melampaui mereka semua.