Aqilla adalah satu satunya anak perempuan dari pasangan teguh dan Miranti. Tapi meskipun perempuan semata wayang tidak membuat ia menjadi anak kesayangan. Aqilla tidak terlalu pintar dibandingkan dengan Abang dan adikanya yang membuat ia di benci oleh sang ibu. selain itu ibunya juga memiliki trauma di masa lalu yang semakin membuat nya benci kepada Aqilla. akan kan suatu hari nanti Aqilla bisa meluluhkan hati sang ibu dan sembuh dari trauma nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
**Flashback off**
Aqilla kembali ke kamarnya dengan lesu. Padahal ia ingin sekali merawat mamanya yang sedang sakit. Ia ingin lebih dekat dengan sang mama seperti temannya yang lain juga. Dari dulu Aqilla selalu berfikir keras apa yang sebenarnya membuat sang mama sebenci ini padanya. Padahal, Aqilla sudah berusaha menjadi yang terbaik untuk Miranti. Dia sudah mati-matian berusaha dan belajar agar membuatnya bangga dan sayang pada Aqilla. Tapi itu semua tidak membuah kan hasil sama sekali.
Perlahan Aqilla menarik laci meja belajarnya. Ia mengambil bingkai foto yang ia simpan di sana dan membawanya ke atas ranjang.Terpampang foto keluarga mereka saat ia pergi berlibur di taman bermain dulu.Aqilla memandangi foto itu dan mengelusnya lembut. Air matanya menetes membasahi bingkai foto. Tatapannya menerawang jauh mengingat momen bahagianya yang sempat ia lalui bersama keluarganya. Meskipun di dalam foto itu hanya Teguh dan dialah yang paling tampak bahagia,tapi itu salah satu kenangan indah yang ia punya.
"Pah,mamah lagi sakit sekarang. Kasian mama ya pah,pasti mama sakit karena kecapekan kerja sendiri.Aqilla pengen rawat mama pa, tapi mamah gak mau dan malah usir Aqilla. Tapi Aqilla seneng pah,tadi Aqilla sempat pegang mama dan elus tangan mama pas mama pingsan. Di dekat mama tuh rasanya nyaman banget ya pah." Aqilla menjeda kalimatnya. Mengusap air matanya yang terus berjatuhan.
"Papah tenang aja yaa, gimanapun sikap mama ke Aqilla. Sekasar apa pun mamah ke Aqilla, Aqilla gak akan tinggalin mamah. Aqilla janji kalau Aqilla akan giat belajar dan sukses sampai punya usaha sendiri kayak papah. Dan nanti mamah gak perlu lagi capek kerja sendiri. Aqilla sayang banget sama papah dan mamah. Sekarang cuma mamah yang Aqilla punya dan akan Aqilla jaga sampai kapanpun." Lanjutnya lagi.
Aqilla memiliki tekad yang besar untuk mendapatkan kasih sayang dari sang mama. Selama ini sekasar apa pun perbuatan Miranti terhadapnya dan semua makian yang di lontarkan oleh Miranti tak pernah sedikitpun membuat Aqilla dendam kepada mama nya sendiri. Tanpa sadar Aqilla terlelap dengan bingkai foto yang masih ada dalam pelukannya.
^^^^
Pagi ini sekolah sudah ramai oleh siswa yang berdatangan,begitu juga dengan Aqilla. Tapi ia merasa heran kenapa setiap ia melintasi mereka,semuanya menatapnya dengan sinis dan berbisik di hadapan nya.
"Tampangnya aja lugu, pendiem ehh ternyata ganjen juga yaa sama cowok. Sampek pelukan lagi di toilet,bikin malu sekolah aja. Katanya panutan ternyata bikin contoh yang gak bener"celetuk salah satu siswi.
Aqilla mengernyit tak mengerti maksud dari ucapan adik kelasnya itu. Biasanya mereka ramah dan menunduk saat ia lewat. Ada apa ini sebenarnya.
"Maksud kamu apa yaa, kamu sedang bicarakan sama siapa?" Tanya Aqilla.
"Udah deh kak gak usah sok polos. Tuh di Mading udah jelas ada bukti foto kakak pelukan sama cowok. Padahal dia murid baru loh disini, ehh udah di godain sama cewek sok polos."
Aqilla yang tak mengerti apa maksud adik kelasnya itu pun segera menghampiri Mading. Disana sudah banyak siswa siswi yang berkerumun melihat berita terbaru hari ini. Aqilla langsung menerobos kerumunan orang untuk memastikan apa yang sudah terjadi.
Aqilla sangat terkejut melihat gambar yang tertempel di mading. Di mana terlihat foto dirinya dan Nathan yang berpelukan di toilet semalam. Semua orang yang berada di situ pun semakin berbisik mengenai dirinya. Bahkan ada yang secara terang-terangan mengejeknya.
Aqilla sangat malu mendengar ejekan dan berbagai umpatan yang di tujukan untuk nya. Ia tak habis pikir siapa yang tega memajang foto memalukan itu. Bukankah mereka hanya berdua semalam.
Tak lama kemudian Nathan pun datang,dan menarik paksa kertas di Mading tersebut dan merobeknya kasar. Ia menatap Aqilla sekilas yang tengah menahan tangisnya.
"Ngapain kalian masih di sini, kalian pikir ini tontonan apa hah!! Bubar kalian semua atau aku hajar kalian satu persatu!!",bentak Nathan. Mereka semua pun pergi sambil menyoraki Nathan. Sementara Aqilla sudah lari ntah kemana.
Berita mengenai Nathan dan Aqilla sudah terdengar ke telinga guru dan kepala sekolah. Keduanya langsung di panggil menghadap kepala sekolah. Bukan guru BK lagi yang menangani namun langsung kepala sekolah yang turun tangan. Karena di anggap sudah mencemarkan nama baik sekolah.
"Coba sekarang kalian jelaskan pada saya apa benar ini foto kalian berdua atau hanya editan."ucap kepala sekolah.
Keduanya saling diam tak berani berucap sepatah kata pun. Aqilla menunduk dalam menyembunyikan mata sembabnya akibat menangis terlalu lama.
"Kenapa kalian diam saja. Berarti itu benar kalian sudah melakukan hal yang tak terpuji di wilayah sekolah. Dan lebih parahnya di toilet. Aqilla, bukankah pihak sekolah sudah bicara pada kamu mengenai surat rekomendasi ke universitas negeri itu. Akibat kejadian ini, bisa membuat nama kamu terancam di coret dari daftar siswa berprestasi."ucapnya tegas.
"Tapi pak,ini semua salah paham, saya bisa jelaskan semuanya pak. Saya mohon pak jangan coret nama saya dari daftar."ujar Aqilla memberanikan diri.
Aqilla kemudian menjelaskan semuanya dengan jujur mengenai dia yang di bully oleh Siska dan kemudian di kurung di kamar mandi. Hingga akhirnya ia tak sengaja memeluk Nathan yang sudah menolong nya. Nathan sedikit syok karena merasa Aqilla sudah membohongi nya kemarin.
"Sekarang apa kamu ada bukti kalau Siska dan temannya sudah membully kamu Aqilla? Dan kamu juga walaupun tak sengaja,tetap saja itu tidak pantas di lakukan apalagi di ruangan tertutup seperti itu. Bisa mengundang komentar negatif dari semua orang. Apalagi jika ini tersebar di media sosial atau di luar wilayah sekolah maka itu akan membuat nama baik sekolah tercemar."jelas pak kepala sekolah.
"Maaf pak,saya memang gak ada bukti. Tapi ini benar pak saya gak salah itu hanya salah paham saja tolong jangan hukum saya pak."mohon Aqilla dengan mata berkaca-kaca.
"Iya pak, Aqilla gak salah. Ini juga cuma salah paham,masalah kecil pak. Sebaiknya bapak cari tahu mengenai Siska yang sudah membully Aqilla. Bisa jadi dia juga sudah membully banyak murid. Bukankah masalah itu lebih penting."kini Nathan pun ikut angkat bicara.
"Nathan,kamu jangan coba-coba menasihati saya. Saya lebih tau tugas saya apa. Dan kamu berdua tetap saya hukum. Baik di sengaja atau tidak, perbuatan kalian sudah sangat memalukan. Saya akan hubungi orang tua kalian dan meminta mereka datang ke sini besok. Saya perlu bicara dengan mereka,sekarang kalian boleh keluar."ujarnya lagi.
Kepala sekolah tak mentolerir masalah mereka. Dan tentu saja dia juga tidak akan mengusut persoalan Siska yang membully banyak murid. Karena orang tua Siska adalah donatur terbesar di sekolah itu. Hal itu lah yang membuat Siska bisa berbuat sesuka hatinya kepada murid yang tak dia sukai.
Saat keduanya keluar dari ruangan kepala sekolah banyak pasang mata yang memperhatikan mereka. Terutama para siswi yang memandangi Aqilla dengan tatapan remeh. Seolah-olah Aqilla adalah wanita murahan di mata mereka.
"Cih, mukanya aja polos ternyata ngeri juga yaa Sampek berani main di toilet,dasar murahan. Kasihan kamu Nathan baru beberapa bulan disini aja kamu udah di godain sama dia." ujar Siska yang sengaja menghadang kedunya.
"Tutup mulut busuk mu itu Siska. Pasti kamu kan yang udah kurung qilla di kamar mandi. Apa sebenarnya tujuan kamu, salah apa rupanya Aqilla sama kamu."ujar Nathan.
" Kamu ngomong apa sih Nath, kurang kerjaan banget aku ngurung dia di toilet. Apa kalian punya bukti, itu sama aja fitnah. Ternyata selain jago ngegoda kamu tukang fitnah juga yaa Aqilla. Berani kamu main-main sama aku,kamu tau kan aku siapa"teriak Siska. Ia sengaja meninggikan suaranya untuk menarik perhatian banyak orang.
Nathan yang hendak menimpali ucapan Siska malah di tahan oleh Aqilla. Ia menarik lengan Nathan menjauh dari kerumunan sebelum makin banyak yang datang. Sudah cukup hari ini menjadi hari yang sangat memalukan dan berat bagi Aqilla. Ingin menangis pun rasanya percuma,matanya sudah sembab dan air matanya tak mampu lagi keluar.
Yang ada di pikiran nya saat ini adalah bagaimana caranya untuk menjelaskan kepada sang mama. Miranti pasti akan marah besar jika mengetahui ini. Dan sudah dapat di pastikan Aqilla akan menerima hukuman atau mungkin lebih berat dari yang ia dapatkan kemarin.
"Aqilla ayo pulang,bel pulang sudah berbunyi dari tadi. Kamu jangan melamun terus,aku akan cari tahu siapa yang udah nyebarin foto kita. Kamu tenang aja yaa,aku akan buat nama baik kamu kembali lagi."ujar Nathan menenangkan.
"Gak usah Nath,kamu gak perlu repot-repot. Justru aku minta maaf sama kamu,karena aku kamu juga jadi kena masalah. Dan mulai sekarang,kamu gak usah dekat sama aku lagi yaa. Aku gak mau kamu akan semakin mendapat banyak masalah kedepannya. Karena banyak orang yang gak suka sama aku. Makasih banyak kamu udah mau berteman sama aku,aku duluan ya. "ucap Aqilla.
penulis nya siapa
editor nya siapa
jumlah halaman nya berapa
tokoh utama nya apa
tempat tinggal nya dimana
memiliki keinginan apa
menghadapi kendala apa.