Seorang pekerja kantoran yang bekerja di Ibukota Jakarta sangat hoby bermain game tiba-tiba meninggal karena terjatuh ketika sedang menuruni anak tangga.
Ketika dirinya sadar, di berada di tubuh orang lain dan di dunia yang berbeda, namun sialnya dia meninggal lagi karena di bunuh oleh temannya sendiri yang sama-sama bekerja sebagai prajurit dari sebuah pasukan.
Karena kasihan padanya sang dewi pun memberinya kesempatan untuk hidup dengan bantuan sistem gacha.
Dapatkah MC kita bertahan hidup dengan gacha di dunia dimana perang dan perebutan kekuasaan selalu terjadi? Yuk simak ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERANG BALAS DENDAM DAN DEKLARASI
Pasukan Volgur dan Bitena yang berhasil menembus hutan besar dan tiba di menara sedang bersuka cita dengan pencapaian mereka. Meski sebagian dari mereka merasa ada yang aneh tentang hal ini dan masih mewaspadainya.
Ralph dan Parm mulai memerintahkan pasukan untuk segera menuju Menara/Tower Utama yang merupakan yang terbesar di dunia ini.
Namun baru saja berjalan beberapa ratus meter, mereka semua terhenti karena melihat sejumlah pasukan menghadang di depan barisan mereka..
"Sepertinya firasatku tidak salah kali ini, sekarang kita tahu kenapa perjalanan kita kesini menjadi sangat mudah.." kata Ralph
"Aku belum pernah melihat pasukan dengan armor seperti mereka, itu jelas bukan armor pasukan dari negara besar.." ucap Parm
Rex tiba2 maju dan berkata..
"Hahaha bukannya ini bagus..? Aku udah bosan karena tidak bisa bertarung dengan serius.." ucap Rex dengan sombong
"Rex jangan gegabah, kita tidak tahu siapa dan sebesar apa kekuatan mereka.." ucap Niga
"Benar, aku ounya firasat buruk tentang ini.." ujar Van
"Apa yang kalian takutkan, disini ada komandan Parm dan Lord Ralph. Dan lihatlah jumlah mereka, kurasa mereka tidak lebih dari 300 orang.." kata Trey dengan sombong
"Sayang, bagaimana menurutmu..?" tanya Noel pada Parm
Parm menoleh kearah Noel dan berkata..
"Jumlah kita jauh lebih banyak dari mereka, dan Lord Ralph ada disini bersama kita. Jadi jangan khawatir.." ucap Parm dengan tenang
Ralph maju beberapa langkah, dan berkata dengan lantang..
"Kami adalah pasukan dari kerajaan Bitena dan pasukan Volgur, siapa kalian? Dan apa maksud kalian menghadang pasukan kami..?" tanya Ralph pada pasukan di hadapan mereka
Sementara itu aku yang berdiri di belakang pasukan bersama para Servant merasa kesal dan di penuhi kebencian melihat Noel dan para bedebah pengkhianat itu ada di hadapan pasukan ku dan mengatakan hal itu.
"Venera, maju dan temui mereka.." kataku
Venera tersenyum dan berkata..
"Dengan senang hati master.." jawab Venera
Seketika Venera menghilang dari sampingku dan tiba2 dia muncul beberapa meter didepan Ralph. Sepertinya Venera menggunakan sihir waktunya untuk bergerak kesana dengan cepat.
Sontak itu membuat seluruh pasukan serta para petinggi Volgur dan Bitena terkejut dan langsung mengeluarkan senjata mereka masing2.
Meski terkejut, Ralph mampu menjaga ketenangannya dan mengangkat satu tangannya untuk memberi arahan agar tidak menyerang terlebih dahulu.
"Siapa kau..?" tanya Ralph
Venera tersenyum dan berkata..
"Perkenalkan, namaku Venera dari organisasi Conqueror.." ucap Venera dengan ceria
"Aku adalah pelayan masterku, dan aku disini meminta kalian untuk berbalik lalu meninggalkan tempat ini dan jangan pernah kembali.." sambungnya dengan nada sedikit nakal
"Conqueror? Apa itu nama organisasi kalian..?" tanya Parm
"Bingo, kau benar sekali.." jawab Venera dengan ceria
"Apa aku sedang meremehkan kami dengan sikapmu itu..?" tanya Parm
"Hmm? Meremehkan apanya, bukankah kalian semua memang remeh ya..?" ucap Venera
Mendengar ucapan Venera, membuat beberapa orang di pasukan Bitena dan Volgur kesal. Bahkan Rex hampir maju untuk menyerangnya namun di tahan oleh Niga.
Parm yang merasa kalau wanita di hadapannya ini bukan orang sembarangan menghampiri Ralph dan berkata..
"Lord Ralph, orang ini bukan orang biasa, dia bisa muncul di depan kita entah dari mana.. Kurasa dia bukan satu2nya orang kuat di tempat ini.." kata Parm
Ralph hanya mendengarkan ucapan Parm tanpa menoleh. Dia kembali berkata pada Venera..
"Apa kau sedang menghina kami..?" tanya Ralph
"Menghina..? Apa kau merasa begitu pak tua..?" tanya Venera dengan genit dan menggoda
"Jika bukan menghina lalu apa..?" tanya Ralph
"Hmm entahlah, yang jelas masterku tidak ingin di ganggu oleh kalian saat ini.." jawab Venera
"Master..? Siapa mastermu..? Dimana dia..? Apa dia terlalu pengecut untuk bertemu dengan kami..?" tanya parm dengan nada sedikit arogan
Mendengar itu Venera merasa kesal namun dengan sempurna dia mengendalikan emosinya dan berkata..
"Hmm? Apa kau yakin bicara seperti itu tentang masterku..?" tanya Venera
"Kalau memang mastermu itu bukan pengecut kenapa dia tidak muncul disini.." jawab Parm
"Kurasa mulutmu itu perlu di beri sedikit pelajaran ya.." kata Venera dengan senyum yang nampak berbeda dari biasanya
Namun sebelum Venera melakukan apapun pada mereka aku menghentikannya dengan berteriak..
"VENERA..!!"
Venera yang mendengar teriakanku langsung menghilang dari hadapan Ralph dan pasukannya. Kini Venera berdiri di depan barisan pasukan kami.
Dengan gerakan yang kompak pasukanku membuka jalan untukku dan para Servant tepat di tengah pasukan.
Yang paling pertama muncul adalah Vellon, di ikuti oleh Ram, Melika, Nira bersama Jolt, Shane dan Nizar. Setelahnya aku, Luna dan Yui mengikuti di belakang.
Kini aku berdiri tepat di tengah para servant di depan barisan pasukanku.
Nizar dan Yui adalah servant lain yang ku panggil saat kami sedang merencanakan perang ini bersama para servant.
Nizar adalah seorang Dark Knight berlevel 899, dia seorang Servant dari kartu gacha tingkat LR/Legendary.
Sedangkan Yui adalah seorang Nine Tailed Fox yang memiliki level 999 dengan tingkat Mythic setara dengan Venera dan Vellon.
Kini aku dan semua Servant sudah berdiri di depan pasukan.
"B-bagaimana m-mungkin.. D-dia.." ucap Noel sambil gemetaran
"Cih, pecundang itu belum mati rupanya.." ucap Rex
"Hey Noel.. Apa kau membiarkan serangga itu hidup karena kasihan padanya..? Sepertinya kau mengkhianati Komandan Parm.." ucap Trey
Niga dan Van hanya diam sambil menatapku..
Parm berbalik dan menatap Noel dengan tatapan dinginnya..
"Apa maksudnya ini Noel..? Kau menipuku..?" tanya Parm dengan penuh kebencian
"T-tidak, sayang. M-mana mungkin aku menipumu, aku mencintaimu.." ucap Noel dengan gemetaran dan sedikit meninggikan suaranya
"Bukankah kau juga berkata kalau kau mencintai serangga itu sebelum kau tidur dengan Komandan lalu membunuhnya demi posisimu saat ini..?" ucap Trey
Noel tidak menghiraukan perkataan Trey dan berusaha meyakinkan Parm kalau dia tidak menipunya.
Dari sisi lain aku mendengar percakapan mereka dan berkata..
"Apa kami masih harus menunggu lebih lama..? Para pasukan ku mulai bosan disini, para servant ku juga sudah tidak sabar melihat kemampuan pasukan bayaran yang di gadang2 sebagai pasukan bayaran terkuat.." kataku memancing emosi mereka
Aku sengaja mengatakan ini agar mereka menyerang kami terlebih dahulu, karena itu akan menjadi alasan yang bagus ketika kerajaan Bitena dan pihak2 lain mendengar tentang kejadian ini.
Aku berencana membuat seolah kamilah yang di serang terlebih dahulu dan kami juga hanya mempertahankan diri kami. Itu akan menjadi alasan yang dapat di terima dengan mudah oleh semua orang nantinya.
"Parm sepertinya kalian saling mengenal, jelaskan padaku sekarang.." ucap Ralph
"Itu.."
Parm belum sempat berbicara namun di potong oleh Ram, selain karena rencana yang kami buat. Ram memang sudah tidak sabar untuk melihat kemampuan bertarung mereka.
Ram maju beberapa langkah dan berkata..
"Hei hei, aku bosan, apa kalian akan terus mengoceh sendiri disana..?" ucap Ram dengan nada sedikit menyindir
Tiba2 sebuah bayangan melesat kearah Ram dan terjadi benturan keras yang menyebabkan kepulan asap di sekitarnya. Ketika kepulan asap itu hilang tertiup angin, terlihat Rex dengan kakinya mencoba menyerang Ram. Namun dengan mudah di hentikan dengan satu tangan oleh Ram.
"Apa ini..? Apa kau sedang pamer atau apa..?" ucap Ram memperkeruh suasana
"Rex apa yang kau lakukan..!!" teriak Parm
Rex tidak memperdulikannya dan berusaha memukul wajah Ram dengan melayangkan sebuah pukulan. Tapi dengan mudah Ram menghindar dan membalas dengan pukulan di tubu Rex yang mebuatnya terpental hingga kembali ke barisan pasukan mereka.
"Ghakk..!!"
Trey dan Van segera membantu Rex berdiri..
"Segitu sajakah kemampuan pasukan Volgur..? Mengecewakan.." kata Ram
Semua orang di pasukan Volgur dan Bitena terkejut ketika melihat kapten divisi Volgur yang dengan mudah di pukul mundur hingga terpental hanya dengan satu pukulan.
Ralph masih tetap diam dan mengamati keadaan. Berbeda dengan pasukan Volgur dan petingginya yang mulai geram melihat salah seorang kapten divisi mereka dengan mudah di pukul mundur.
"Roy, apa maksudnya ini..?" tanya Parm sambil menatapku dari tempatnya berdiri di samping Ralph
Aku maju satu langkah dan berkata..
"Aku hanya mempertahankan menaraku, apa salahnya dengan itu..? Lagi pula, bukankah Rex duluan yang maju menyerang Ram..?" kataku dengan tenang
Mereka sejenak terdiam mendengar ucapanku..
"Menara mu..? Apa kau pemilik menara utama ini..?" tanya Ralph
"Benar, akulah pemilik menara ini.. Dan yang berdiri bersamaku adalah rekan2 dan pasukanku.." jawabku sambil merentangkan kedua tangan
Mendengar itu semua orang di pasukan mereka nampak terkejut. Mereka seolah tidak mempercayai apa yang aku katakan.
Tidak ada kebohongan dari ucapanku. Menara ini memang milikku meski dalam proses nya aku di lindungi oleh Luna, Venera dan Shane untuk menaklukan lantai demi lantai di tower ini. Dan sejujurnya mereka lah yang membantuku sampai di posisiku saat ini.
"Begitu ya.. Jadi kau orangnya, kalau begitu terima kasih karena sudah menyambut kami disini.." ucap Ralph
"Benarkah..?" tanyaku dengan wajah polos
Tiba2 Noel berteriak memanggil namaku..
"Roy..!!"
Aku memandangnya dengan tatapan dingin dan tidak memasang ekspresi apapun. Shane melangkah maju untuk berdiri di samping Ram dan mengatakan..
"Kau tidak layak untuk memanggil nama masterku, apa kau ingin kehilangan lidahmu..?" ucap Shane dengan nada dan tatapan yang dingin
Mendengar ucapan Shane, Noel merasa terkejut sekaligus bingung. Pria yang di buangnya begitu saja sekarang menjadi pemimpin sebuah organisasi yang menguasai tower utama dan memiliki banyak orang kuat bersamanya. Dia berfikir apakah dia melewatkan sesuatu..
"Sombong sekali kau pelacur, kau fikir siapa dirimu.." ucap Trey dengan nada kesal
Semua orang di pasukan Bitena dan Volgur sudah terbakar amarah dan siap menyerang kapan saja. Aku berharap mereka akan segera menyerang untuk memulai pertempuran.
Rex tidak lagi mampu menahan amarahnya, dia berteriak memerintahkan pasukan mereka untuk menyerang..
"Habisi mereka..!!" teriak Rex menggema di medan pertempuran
Parm sempat sedikit terkejut karen Rex memberi komando tanpa persetujuan darinya, namun itu semua bukan masalah besar baginya. Perang sudah di depan mata dan tidak mungkin mereka mundur di hadapan sebuah perang.
Para pasukan Volgur pun langsung bergerak maju untuk menyerang.
Vellon tidak menyia-nyiakan itu dan memerintahkan pasukan kami untuk maju..
"Pasukan..!! Maju...!!" perintah Vellon
Pasukan kami pun mengikuti komando dari Vellon dan langsung berlari menerjang pasukan lawan. Peperangan pun terjadi.
Meskipun pasukan mereka berjumlah lebih dari seribu orang, dengan dua ratus orang pasukan kami dan lima puluh penembak dari ranger, dengan mudah kami menjatuhkan pasukan mereka.
"Senjata apa itu..?" ucap Parm terkejut melihat pasukan ku yang menggunakan Assault Rifle
"Entahlah, aku belum pernah melihat senjata seperti itu, itu seperti sebuah senjata sihir yang mengeluarkan benda semacam proyektil dan dapat menembus armor ringan.." ucap Ralph
"Nampaknya itu senjata yang belum kita ketahui, mungkin itu berasal dari menara itu.." kata Parm
"Kalau begitu kita harus memilikinya, itu senjata yang bagus.." ucap Ralph dengan senyum jahatnya
"Kalau begitu kami akan maju.." ujar Parm
Meskipun kalah jumlah, pasuka. Kami jauh lebih kust dari pasukan Volgur dan Bitena, sedikit demi sedikit pasukan mereka di babat habis oleh pasukanku.
Terlihat, Ram dan Rex sudah kembali bertarung, meskipun Ram seperti telihat sangat santai melawannya. Perbedaan diantara mereka sangat jelas terlihat..
"Kau masih belum kapok juga.." ucap Ram sambil menahan pukulan dan serangan Rex
"Berisik, lawan aku bangsat..!!" ucap Rex dengan kesal dan terus berusaha menyerang Ram
"Haha kau itu lemah, jangan sok keras deh.." jawab Ram untuk terus memancing amarah Rex
Di sisi lain Shane berhadapan dengan Van dan Niga, Van lumayan hebat memainkan tombak dengan serangannya yang terlihat mematikan itu. Bersama Niga dia menjadi kombinasi yang bisa di katakan lumayan bagus.
Tapi itu bahkan tidak cukup untuk membuat Shane kesulitan sedikitpun menghindari dan menepis serangan2 mereka. Aku meminta Nizar membantu Shane, dia dengan cepat dan tiba2 memberikan hantam keras pada Niga dan membuatnya sedikit terpental mundur.
"Kuh..!! Sial darimana orang ini datang.." ucap Niga seraya menahan rasa sakit di tangannya yang memegang perisai karena menahan hantaman dari perisai Nizar
"Kau baik2 saja..?" tanya Van
"Ya, tapi dua orang ini sangat kuat.." jawab Niga
Shane yang mendengar itu berkata..
"Apa kalian sudah selesai berbincang..?" ucapnya
"Hehe mereka sepertinya mengeluh Shane.." kata Nizar menyindir mereka
"Wajar saja, mereka itu hanya hebat ketika melawan yang lemah, apa kau tau mereka pernah membunuh master dan menghinanya..?" kata Shane
"Hoo benarkah..? Sepertinya kematian saja terlalu mudah untuk mereka.." ucap Nizar
Mendengar yang dikatakan Shane dan Nizar, membuat Van heran lalu berkata..
"Master..? Apa Roy itu master kalian..?" tanya Van
"Hei, kau bahkan tidak layak menyebut nama master kami, apa kau ingin lidahmu itu hilang..?" ucap Nizar sambil memberi pandangan tajam
"Kalian itu kuat, kenapa melayani orang lemah sepertinya..?" tanya Niga
"Itu benar, bergabunglah dengan kami, kami bisa memberikan apapun yang kalian inginkan.." sambung Van
Mendengar itu Shane dan Nizar bertukar pandang lalu tertawa..
"Bergabung dengan kalian..? Hahaha Shane sepertinya mereka sedang mabuk.." ucap Nizar
"Sepertinya kau benar Nizar. Sudah lama aku tidak mendengar lelucon sebagus ini.." kata Shane
Di tempat lain, Parm sedang berhadapan dengan Vellon yang ku tunjuk sebagai Jendral pasukan Conqueror.
Parm yang merupakan Komandan Utama pasukan Volgur berusaha keras melawan Vellon dengan sebuah Greatsword di genggamannya, namun itu sama sekali tidak membuat Vellon kesulitan. Bahkan dengan tombak sabit besarnya, Vellon hanya terlihat seperti menari2 mengahadapi Parm.
"Sampai kapan kau meremehkan ku seperti ini bangsat..!!" ujar Parm
Vellon tidak menjawab dan langsung menebas armor Parm dan membelahnya jadi dua..
"Sial.." ucap Parm
"Untuk seorang komandan pasukan bayaran yang katanya terkuat, kau tidak cukup layak untuk menyandang posisimu saat ini.." ucap Vellon dengan tenang
keterlaluan kuat ga sih hehehe
support deh buat authornya