NovelToon NovelToon
GAGAL DALAM BERCINTA

GAGAL DALAM BERCINTA

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Cinta Terlarang / Percintaan Konglomerat / Suami ideal
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Bellasdc

Inilah cerita cintaku yang gagal bersamanya... Cinta Terlarang, Terhalang Status
Perempuan biasa yang sempat mendapatkan cinta dan kasih sayang dari seseorang yang dia kagumi sejak lama.. Akankah cinta terlarang ini kembali dan berlanjut ke jenjang yang lebih serius atau berhenti di tengah jalan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bellasdc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ayah Baru untuk Anakku

Senang rasanya Aldo masih mengingatku. Tapi di sisi lain, aku khawatir hal apa yang akan terjadi nanti jika aku membiarkannya memperlakukanku seperti ini. Sudahlah, aku janji, setelah ini aku akan menjauhi Aldo, aku sudah tidak sanggup jika harus melawannya sekarang.

Besok aku harus membuat penjelasan kepada semua orang tentang hari ini. Malam ini, biarkan Aku bahagia sesaat saja bersama Aldo, aku mohon. Melampiaskan kerinduanku selama ini. Aku naik di kursi depan mobil Aldo, dengan aldo sebagai pengemudinya. Dia membiarkan supirnya pulang duluan, mungkin tidak enak juga jika ditemani supir. Aldo mengendarai mobilnya dengan keceptan sedang karena tidak mau membuatku tidak nyaman.

“Aku ingin meminta pertolonganmu lagi, apakah bisa dokter Aldo antar saya ke Jalan Kenari dekat Hotel Yuda Negara terlebih dahulu. Kebetulan menuju ke apartemenku bisa lewat sana, aku harus menjemput anakku di penitipan anak” Pintaku pada Aldo.

“Kamu sudah mempunyai seorang anak, Shinta? Pasti anakmu menggemaskan mirip kamu kan? Ga sabar aku ingin ketemu dan berkenalan dengannya” Aldo senyum-senyum sendiri.

“Dulu salahku yang tidak mengejarmu, membiarkanmu pergi begitu saja, tapi sekarang semua itu tidak akan terjadi lagi, aku janji. Aku mendekatimu lagi, juga harus bisa dekat dengan anakmu. Dia pasti membutuhkan sosok seorang Ayah” sambungnya

“Bagaimana kamu tahu kalau aku mengurus anakku sendirian? Oh iya aku lupa kamu kan bisa mencari tahu tentangku dengan mudah, tapi sayang dia bukan anak kandungku, dia anak mantan suamiku, kapan saja dia bisa dia bisa mengambilnya dariku” wajahku murung seketika

“Oh begitu, baiklah kamu bisa menceritakannya lain kali, kita hampir sampai. Nama anakmu siapa? Aku yang akan menjemputnya, kamu istirahat saja disini, sebelum aku mengantarkan kalian pulang. Kamu hubungi dulu pihak penitipannya”

“Tidak usah, itu akan merepotkanmu, kamu juga harus segera beristirahat di rumahmu, pasti melelahkan karena acara tadi. Apalagi kamu kan katanya baru kembali dari luar negeri. Kamu antarkan aku kesana saja, dari sana aku bisa pulang sendiri” jawabku.

“Apakah kamu mau menjemput anakmu dengan keadaan seperti ini. Biar aku saja, itu tidak merepotkan kok, kamu akan kedinginan, cuacanya juga jelek, pasti kendaraan umum banyak yang tidak beroperasi. Kamu tunggu di mobil saja menghangatkan tubuhmu, aku yang akan membawanya.. Mungkin sekarang dia sedang tidur, sudah malam juga soalnya” Saran Aldo

“Namanya Raishal, panggilannya Ical.” Mencari telepon di tasku untuk menghubungi pihak penitipan, memberitahukan bahwa yang akan menjemput Ical adalah temanku bernama Aldo

Sesampainya di tempat itu, Aldo turun untuk membawa Ical. Tidak lama kemudian, Aldo terlihat sedang menggendong Ical, dengan tangan satunya yang membawa tas yang cukup besar. Ical yang terlihat sedang tertidur pulas, nyaman dalam pangkuan Aldo. Aku sempat berpikir dan tersenyum membayangkan, andai saja kami dulu ditakdirkan bersama, mungkin kami sudah memiliki anak lucu seperti Ical. Aldo membuka pintu mobil.

“Aku takut Ical tidurnya tidak nyaman, jadi mending kamu gendong saja dia dalam pangkuanmu. Emm.. Bagaimana kalo kamu ganti pakaianmu di tempat itu dengan pakaianku. Kebetulan aku membawa beberapa pakaian, sebentar aku ambilkan”

Aku turun dari mobil, memasuki gedung penitipan anak itu, dan izin untuk menggunakan toiletnya. Mereka menunjukkan arah toiletnya dan aku bergegas berganti pakaian. Setelah selesai aku menggendong Ical menggantikan Aldo. Ical tidur nyenyak sekali, mungkin dia lelah setelah bermain seharian dengan teman-temannya. Tanpa aku kasih tahu, ternyata mobil Aldo sudah berhenti tepat di depan pintu masuk gedung apartemenku.

“Bagaimana Dokter Aldo tahu ini tempat tinggalku?” tanyaku

“Aku tahu, tentu saja karena aku mencari tahu berkat informanku” Jawabnya

Aku turun dari mobil dan berterima kasih kepada Aldo yang sudah mengantarkan kami pulang. Memintanya untuk segera pulang karena sudah malam. Tapi Aldo sulit untuk di beritahu, dia terus mengikutiku sampai depan pintu kamar apartemenku dengan membawakan tas besar milik Ical tadi.

“Dokter Aldo, sudah cukup, sampai sini saja antarnya. Saya harus masuk ke dalam, kasihan Ical. Silahkan Dokter Aldo pulang, terima kasih untuk semuanya Dok.” Tegasku

“Baiklah, kamu harus istirahat juga yang cukup. Selamat tidur dan mimpi indah, Tata. Aku titip salam buat Ical kalo dia sudah bangun. Aku ingin mengenalnya lebih jauh lagi, lain kali kita harus main bareng ya.. Sampai jumpa lagi besok” Ucap Aldo, lalu pergi dari hadapanku setelah memastikan aku masuk ke dalam apartemen

Aku masuk kamar, menidurkan Ical di tempat tidur, pergi mandi, kemudian istirahat. Tapi kenapa aku sulit untuk tidur. Kenapa suara bisikan Aldo tadi di dekat kolam terus terngiang-ngiang dalam benakku. Dia masih ingat panggilan “Tata” itu, rasanya senang, hal itu membuatku senyum-senyum sendiri. Aku menutup mata dan telingaku, aku ingin tidur, cukup sudah.

Suara alarmku berbunyi pukul 6 pagi. Terdengar ada yang memanggilku.

“Ibu, Ibu” Ical memanggilku dengan menggoyangkan lengan kananku dengan tingkah lucunya.

“Apa, Nak, ini ibu, ini ibu. Sini ibu gendong. Kamu lapar? Mau minum ini?” menunjukkan botol minumannya. Aku memberikannya tetapi dia menolak menggelengkan kepalanya.

“Ayah, Ayah” aku kaget mendengar dia bisa menyebutkan kata ayah

Tapi tunggu, dia biasa memanggil Kak Arka dengan sebutan Papah bukan Ayah. Kenapa tiba-tiba kata Ayah yang dia panggil. Aku bingung tapi aku membiarkan dia, aku pikir itu biasa karena dia masih mempelajari beberapa kata yang mudah untuk di katakan di usianya saat ini. Mungkin kata itu dia dengar dari teman di tempat penitipan anak, aku tidak mengambil pusing hal tersebut

Selanjutnya, Aku melakukan rutinitasku memandikan Ical, bersiap pergi ke Rumah Sakit, dan akan mengantarkan Ical ke penitipan anak. Ya seperti inilah keseharianku, memang monoton tapi sekali lagi aku tidak pernah bosan menjalaninya, karena ada Ical bersamaku.

Tapi hari ini.. Drtt... ada pesan masuk.

“Aku sudah di depan apartemenmu. Kalo sudah siap segeralah turun. Aku menunggumu.” Pesan dari Aldo.

Lah darimana dia dapat nomorku, ahh.. aku lupa dia kan Direktur Rumah Sakit sekarang. Semua data diri petugas di Rumah Sakitnya pasti dia tahu semuanya, selain itu kan sahabatnya Dimas, yang kadang suka seenak jidat berperilaku sembarangan.

Aku tidak enak terus-terusan harus merepotkan dia. Tapi jika aku menolak, aku tidak enak juga karena dia sudah ada di sini, dan pintu lobby adalah pintu satu-satunya yang dapat dilewati untuk penghuni apartemen ini. Aku hanya membaca pesannya. Aku turun menggunakan lift sambil menggendong Ical dan membawa tasnya, di lobby sudah berdiri seorang laki-laki yang sedang menungguku. Aku menghampirinya dari belakang. Setelah dia sadar akan keberadaanku, dia segera membantuku membawakan tasnya Ical.

“Dokter Aldo, kenapa dokter Aldo menjemput saya. Saya bisa ke Rumah Sakit sendiri”

“Kita bareng saja lagian searah, kamu mau menitipkan Ical kan, sini Ical biar Ayah gendong” Aku kaget dong, kenapa Aldo mengatakan itu? Apa mungkin..

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
hai kak
gabung yu d cbm..
kita d sn bakal belajar dan bermain bersama
..
caranya follow akun ak dl ya.
nnti aku undang kaka
thx
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!