NovelToon NovelToon
Nilai Penyembuh Dari Antagonis

Nilai Penyembuh Dari Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Enemy to Lovers
Popularitas:23.9k
Nilai: 5
Nama Author: Febbfbrynt

Mara, gadis yang terbaring koma berbulan-bulan, terpaksa harus menerima tawaran sesuatu yang disebut "sistem", yang di mana dia harus pergi ke dunia novel untuk meningkatkan nilai baik antagonis sebagai ganti tubuh aslinya tersembuhkan perlahan. Hanya saja, sang target merupakan orang sangat sulit didekati, paranoid, dan dibenci banyak orang.
______

Suatu hari, Mara menyelesaikan tugasnya dan akan pergi. Tapi tiba-tiba dia ditangkap pria menakutkan yang telah dia jinakkan.

"Jangan berpikir kamu bisa memanjat jurang gelap yang telanjur kamu lompati sesuka hati!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febbfbrynt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pelukan Pelindung

"Hei, apa sekarang kamu mengejar cowok aneh itu setelah ditolak oleh Ezel?"

Mara yang tengah mencari keberadaan Rahan, langsung menoleh mendapati empat orang gadis, salah satunya Melody, yang menatapnya cemas dan menarik tangan temannya yang bicara itu seolah berkata untuk berhenti. Tentu saja itu hanya akting. Kalo bukan karena dia, siapa lagi yang akan membuat maju tiga orang gadis ini yang tiba-tiba datang memprovokasinya.

Mara tersenyum miring dan mengangkat alis ingin tahu apa yang akan mereka lakukan.

Dalam ingatannya, Ezel adalah orang yang dia kejar sejak SMP. Saat SMA keduanya mulai dekat, datanglah Melody di antara keduanya. Sejak saat itu Ezel menjadi lebih tertarik pada Melody dan mungkin sekarang mereka masih berpacaran.

"Apa itu urusanmu?"

Mereka kaget melihat Mara tidak menciut lagi dan malah melawan dengan wajah tenang. Kapan gadis pendiam dan murung ini auranya berubah begitu banyak? Lihatlah wajah tenang itu, seolah mereka tengah menghadapi orang lain.

"Kamu sangat tidak tahu malu! Seluruh sekolah hampir tahu kau adalah gadis gila yang mengejar cowok yang sama-sama gila dan aneh."

"Lalu?"

"Ku harap kau tidak mencemari hubungan Melody dan ezel lagi! Mereka adalah pasangan paling romantis, dan jangan pernah mengganggu hubungan mereka! Pasti kamu berpura-pura menyukai cowok aneh itu untuk melupakan ezel, kan?"

Mara tertawa kecil. Ia maju dan berhadapan dengan gadis paling depan yang menatapnya jijik itu. Lalu menatap Melody yang menunduk seolah malu.

"Hei, bukankah yang tidak tahu malu di sini itu adalah dia?" Mara menunjuk Melody. "Dia datang dengan Ibunya untuk merusak keluargaku dan merebut segalanya dariku. Setelah tinggal di rumahku seolah dia pemiliknya, dia juga merebut orang yang aku sukai. Katakan lagi, siapa yang jahat dan tidak tahu malu?"

Wajah Melody langsung pucat pasi. Si jal*ng ini! Kenapa tiba-tiba mengungkapkan semua rahasianya!

"... Apa?"

Tidak hanya tiga orang teman Melody itu yang sangat terperangah kaget. Beberapa orang yang mulai berkumpul menonton keributan ini tidak menyangka dengan fakta yang mengejutkan. Karena reputasi Melody sangat baik, keluarganya kaya, dan dia selalu tersenyum ramah kepada siapapun. Sepertinya teman-teman di sekitarnya akan selalu membelanya dan melakukan apa yang dia inginkan.

"Aku kira dia memang orang kaya, tapi ternyata dia hanya anak tiri dari keluarga orang lain."

"Apa itu tadi? Ibunya seorang pelakor?"

"Aku merasa dia sangat cantik dan baik kepada semua orang, tapi tidak menyangka dia anak tiri yang mengambil segalanya dari putri asli."

"Benar saja. Harusnya kita jangan melihat seseorang dari cangkangnya. Mungkin dari luar terlihat berkilau, tapi dalamnya busuk."

Cibiran-cibiran di sekitar membuat wajah Melody semakin pucat dengan jantung berdegup kencang panik. Tangannya gemetar dan berkeringat. Baru kali ini di sekolah ia mengalami situasi seperti ini. Ia hanya berharap ini hanya mimpi buruk.

Ia menatap Mara dengan kebencian berkobar di matanya. Tapi, mengingat segala perjuangan ibunya untuk pada sampai titik ini, dia menenangkan diri.

"Ti-tidak! Aku tidak merebut apa yang kamu miliki kakak! Tolong jangan menuduhku!" Melody menangis menutupi wajahnya dengan bahu gemetar. Terlihat menyedihkan. "Aku ... aku hanya mengikuti Ibuku. Aku juga tidak menginginkan semua ini karena kamu terlihat sangat tidak nyaman dengan keberadaan kami di rumahmu. Maafkan aku, Kakak."

Melody mulai menangis seolah dia yang sangat menderita. Orang-orang yang mulai ragu itu kembali terhanyut bersimpati melihatnya yang menyedihkan.

"Aku yang menderita, tapi kau yang menangis. Apa ini caramu menarik simpati orang lain?"

Mara mengabaikan tatapan yang seakan dirinya yang jahat di sini. Dia menghela nafas seolah sudah lelah, matanya menunduk seolah menutupi tatapannya yang ingin menangis. Beberapa orang yang memperhatikan dan teliti, bisa melihatnya bahwa dia adalah korban sebenarnya alih-alih orang yang menangis keras bertindak playing victim.

"Jangan memojokkannya! Kau tidak melihat? Melody juga merasa sedih dengan kamu yang tidak menerimanya di keluargamu!" seloroh teman Melody itu dengan nada menyalahkan.

"Baiklah. Terserah kalian saja. Aku lelah berurusan dengan anak medusa ini."

Saat Melody akan pergi, dia didorong bahunya.

"Hei! Jaga perkataanmu! Minta maaf pada Melody!"

"Kalau tidak mau?"

"Aku akan memaksamu meminta maaf padanya!"

Mara mengabaikannya dan tetap akan pergi, tapi dua teman Melody yang lainnya menariknya mundur. Karena kekuatan mereka, dia tidak bisa menjaga keseimbangan dan akan jatuh. Mara yang pasrah siap menahan rasa sakit, tapi tiba-tiba lengannya ditarik dan tubuhnya menabrak dada keras seseorang.

Saat dunia berhenti berputar, mata Mara terbelalak menatap dekat jakun menonjol yang beberapa senti di depannya. Tubuhnya dipeluk lengan kuat dengan bau asing namun enak dicium yang baru pertama kali ia rasakan.

"Apa kalian akan terus memaksa orang yang tidak bersalah meminta maaf?"

Dunia seolah hening saat suara dingin dan suram itu terlontar.

Teman-teman Melody yang memiliki kepercayaan diri memojokkan Mara langsung menciut karena keberadaan cowok aneh menakutkan itu tiba-tiba. Siapa yang tidak kaget? Berbicara normal dengan orang saja sudah aneh, apalagi dia tiba-tiba datang membela yang bukan urusannya.

Melody sendiri lupa kalau dia sedang menangis dan ekspresi menjadi ngeri. Dia memegang tangan temannya. Sebelum masalah ke arah yang tidak dia inginkan, dia harus berani dan mengakhiri ini.

"Sudahlah, teman-teman. Ayo kita pergi ke kelas. Aku sudah baik-baik saja tanpa kakakku meminta maaf padaku."

Dia berkata seolah Mara benar-benar salah di sini dan berhutang wajib maaf padanya. Mara memutar bola matanya jijik.

Teman-teman Melody mendengus dan memelototi orang yang berada di pelukan cowok aneh itu. Namun, saat bertabrakan dengan mata suram, mereka langsung mundur dan pergi. Kerumunan yang berbisik dan menyaksikan tontonan menyenangkan ikut bubar menyisakan dua orang yang masih perlukan tanpa ada yang berinisiatif melepaskan.

"Apa kau akan terus menempel padaku?"

Rahan menunduk dan merasa aroma manis itu semakin kuat di ujung hidungnya. Tubuhnya terasa sangat kurus dan mungil. Gadis ini selalu memberi dan mengajak makan, tapi apakah dirinya sendiri jarang makan sehingga begitu kurus?

Di saat ia menyangka akan melihat tatapan kosong, lelah, dan sedih lagi seperti sebelumnya, saat gadis itu mendongak dengan dagu menempel di dadanya, hanya ada senyum lebar dan ceria.

Ke mana tatapan itu? Hanya ilusi atau memang dia pandai menyembunyikan kesedihannya?

Rahan berkutat dengan pikirannya sendiri yang sepenuhnya berisi tentang Mara. Ia tak sadar bahwa apa yang ia pikirkan dan tindakan seperti pelukan sekarang bukanlah dirinya yang biasanya.

Di sisi lain, Mara merasa mood buruknya karena Melody langsung terhapus dengan keberadaan Rahan yang tidak disangka datang tiba-tiba untuk membelanya. Yang paling menyenangkan adalah nilainya yang naik meskipun itu hanya 3.

Di saat keheningan melanda dengan pemikiran masing-masing, keduanya tenggelam dalam lamunan dan tidak sadar masih berpelukan seperti orang pacaran di tengah beberapa orang lewat menatap mereka aneh dan lucu.

"Kalian berdua! Jangan berpacaran di sekolah!!"

Suara teriakan marah seorang pria datang dari jauh. Ternyata dia adalah guru berperut buncit dengan membawa alat kayu pemukul untuk menakuti siswa nakal.

Keduanya terkejut dan melihat guru gendut menghampiri seolah bersiap menghukum. Bola mata membola, tapi Mara tidak takut dan justru sembari tertawa dia menarik tangan Rahan untuk berlari kabur.

"Hei!! Jangan kabur kalian berdua!!!"

Dia tak pernah dimarahi guru karena guru sendiri seolah tak pernah berurusan dengannya. Tapi situasi ini jelas berbeda dan ada seseorang yang menggenggam tangan menariknya sembari tertawa senang dan sesekali menoleh ke arahnya seakan menyalurkan kesenangan di situasi itu.

Tangan putih itu sangat mungil dan kurus, tapi mampu menarik seluruh tubuhnya berlari. Mata itu yang tak pernah menatapnya aneh, jijik, takut, kini melengkung dengan binaran yang menatapnya. Bibirnya mengeluarkan suara tawa dan seluruh wajahnya yang berkeringat, tapi dia terlihat semakin cantik. Rambutnya yang terurai terbawa angin sesekali menutupi pipinya yang mulus.

Rahan merasa tenggelam dan terpesona sejenak.

Lalu ia langsung teringat kenyataan yang ia dengar beberapa saat lalu bahwa gadis ini menyukai seseorang selama itu dan dia hanya dimanfaatkan untuk melupakan orang yang disukainya. Jadi selama ini hanya kepura-puraan?

Wajahnya langsung gelap dan suram.

Mara yang tidak memperhatikannya, terengah-engah kelelahan dan hanya fokus mencari tempat bersembunyi, untungnya guru itu tidak bisa mengejar mereka.

Tapi tiba-tiba Rahan melepaskan tangan dari genggamannya dengan kasar sehingga keduanya berhenti berjalan. Mara menoleh dan menatap bingung ekspresi Rahan yang tiba-tiba mendung.

"Ada apa denganmu—"

"Bip—Peringatan! nilai target turun 8. Nilai saat ini: 15."

Eh? Apa yang terjadi?

1
Lippe
author hiatus atau emang mau berhenti bikin cerita? Aku rindu berat /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
selir Caesars
thorrrrrr upppppp ya Alloh
selir Caesars
thorr tenggelam kemana kau thorrr kok ga upp,thorrrrrrr uppppppo dongggggggg
fiza
Lumayan
Xi Feng Jiu
Gw bolak balik noveltoon cuman nunggu nih cerita doang, authornya kemana nih😭
Xi Feng Jiu
Kapan up kak😭
Alfiananda Puspita
author nya lagi bertapa
Alfiananda Puspita
Lamak juga ya gaes wkwk
Alfiananda Puspita
author nya ngilang lama banget ya hehehhee
Alfiananda Puspita
sabar banget Ya Allah ini
Alfiananda Puspita
masih menunggu author nya update
Alfiananda Puspita
masih menunggu update an
Alfiananda Puspita
yah belum update
putri dwi tania
lanjut kak
Alfiananda Puspita
dulu mba penulis nya sering update, sekarang kenapa ya?
Reni Purnama Sari
bagus lanjut kk
Alfiananda Puspita
gabut banget bolak-balik nungguin mba penulis update wkwk
Alfiananda Puspita
gara2 liat kim mingyu versi rambut cepak, ak slalu bayangin arhan kayak beliau wkwkwk
ganteng, gapura kabupaten, tiang listrik, bisa masak wkwkwk
Xi Feng Jiu: Rahan gak sih kak
total 1 replies
Alfiananda Puspita
rajin komen sama kasih gift, biar mba penulis rajin update wkwk
Alfiananda Puspita
masih memantau
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!