Cinta Pertama Mafia Tampan

......................

Di sebuah caffe dua laki-laki dewasa tengah menikmati kopi hangat di cangkirnya, sambil sesekali mereka mencuri pandang ke salah satu kursi yang letaknya cukup jauh dari mereka. terlihat dengan jelas sepasang pria dan wanita muda tengah asyik menikmati sore bersama di temani beberapa potong cake dan minuman pendamping nya.

"Lihatlah bukankah itu berlebihan di tempat terbuka seperti ini si brengse k itu menyentuh nyentuh nya. Rakan terus menatap ke arah adiknya berada yang tengah menikmati cemilan sorenya bersama Kennat salah satu teman kampusnya.

Hegar hanya menggelengkan Kepala nya melihat tingkah konyol sahabat di depannya. Bagaimana bisa membantu merapihkan rambut adiknya yang tertiup angin di sebut menyentuh.

"Hei bodoh, itu hanya membantu merapihkan rambut bukan menyentuh nyentuhnya. Apa karena adikmu lebih dulu memiliki teman dekat kau jadi kehilangan akalmu?

" Kau lihat dengan jelas kan bagimana dia menatap Rania begitu tidak sopan, lihatlah senyumnya. benar-benar membuatku muak, Apa yang bagus dari senyum itu sampai membuat Rania tersenyum.

"Apa kau gila berharap Rania akan berekspresi marah saat ada orang yang tersenyum ke arahnya?

" Bukankah memang begitu seharusnya, dia adalah salah satu calon penerus Darma Hadi group. tidak bisa bersikap ramah sembarangan pada orang asing.

"Demi Tuhan Rakan, kau benar-benar tidak waras. Adikmu sudah dewasa saat ini bukankah wajar baginya memiliki hubungan dengan lawan jenis.

" Dari mana dewasa nya. lihatlah tubuhnya masih se kecil itu. Kau lihatlah si brengse k di depannya sudah begitu dewasa untuk berteman dengan Rania.

Ternyata benar yang Althaf katakan, Jika menyangkut dengan adiknya Rakan tidak akan bersikap normal, Lihatlah dia kembali bersikap bodoh. Hegar mendapati kini Rakan sudah berjalan menuju ke arah Rania berada. sepertinya kesabaran ia benar-benar sudah habis menyaksikan adik kesayangannya berkencan.

Terlihat dari arah Hegar duduk Rania berhambur memeluk kakaknya yang tiba-tiba datang,

"Si bodoh ini, bagaimana bisa mengawasi laki-laki itu dari jauh, jika dia saja tiba-tiba menemuinya. Dengan terpaksa Hegar ikut menyusul sahabatnya.

" Rakan.

Rania sangat kaget bercampur bahagia saat melihat kehadiran kakaknya di sana. tanpa ragu ia segera berdiri untuk memeluk Rakan. pelukannya sangat erat sampai membuat laki-laki yang tengah duduk bersamanya merasa canggung.

"Ahh aku sampai lupa untuk memperkenalkan, Ini kakaku Rakan,. Rakan ini Kennat senior di kampusku.

Mengetahui yang datang adalah kakak dari teman duduknya saat ini, dengan sopan Kennat memperkenalkan diri. " Kennat, ucapnya dengan mengulurkan tangan kanannya.

Dengan malas Rakan terpaksa menyambut uluran tangan Kennat, "Hemmm Rakan. ucapnya ketus dengan memperhatikan Kennat dari atas ke bawah, sampai membuat pria dengan kacamata itu merasa kurang nyaman.

Tak berselang lama muncul dari balik punggung Rakan seorang pria yang terlihat lebih dewasa dari Rakan, " Haaiii" ucapnya ramah pada Rania dan Kennat.

Setelah menyadari kehadiran temannya Rakan memperkenalkan Hegar pada Rania dan Kennat, "Ini Hegar teman ku selama di Inggris,.

" Hai aku Rania. Menyambut ramah kedatangan sahabat kakaknya.

"Kennat, ucapnya memperkenalkan diri dengan sopan.

Setelah saling memperkenalkan diri mereka memutuskan untuk duduk bersama dan mengobrol. Beberapa kali Rakan menanyakan soal rekan pria adiknya, tapi begitu Kennat hendak menjawab ia sudah kembali berbincang dengan Rania. Rakan benar-benar tidak membiarkan Pria muda itu untuk ikut bergabung dengan pembicaraan mereka.

Kennat hanya tersenyum memperhatikan tingkah konyol kakak dari wanita yang ia sukai itu. Kennat terlihat lebih dewasa dan sabar.

Tanpa terasa waktu berlalu dengan cepat, mereka sudah menghabiskan waktu bersama sekitar dua jam. hanya saja selama itu pula Kennat tidak pernah di berikan waktu bicara.

"Sudah hampir malam. ayo kita pulang, Ajak Rakan pada adiknya yang langsung di iya kan oleh gadis ceria itu.

Bagaimana tidak gadis itu sangat senang setelah sekian lama berpisah dengan kakaknya itu. dan kini mereka kembali di pertemukan.

" Kenn, aku akan pulang bersama kakaku, kau Hati-hati lah saat berjalan pulang, pamit Rania ramah.

"Baiklah kau juga Hati-hati ya. Kennat membalas.

"Berlebihan sekali, gumam Rakan yang kesal melihat kedekatan mereka.

Rakan dan Rania dia antar pulang dengan Hegar, dalam perjalanan kedua kakak beradik itu banyak menceritakan keseharian nya masing-masing, sedangkan Hegar hanya menjadi pendengar setia.

Setibanya di rumah Rakan bermaksud mengajak sahabatnya itu untuk tinggal lebih lama di rumah nya hanya saja Hegar tidak ingin mengganggu mereka melepas masa rindu.

Di depan layar sebuah komputer, Maudy masih berkutat dengan pekerjaannya sampai tidak menyadari kedatangan kedua anaknya.

"Bu..

" Ibu. panggilan Rania berhasil memalingkan wajah dengan kacamata itu ke arahnya.

"Ya Tuhan Rakan anakku.

Wanita paruh baya itu berlari ke arah anak-anaknya dan memeluk mereka. Wajar saja ia sangat merindukan putrajaya itu semenjak tiga tahun lalu Rakan memutuskan untuk berkuliah di Inggris ia sangat jarang dapat bertemu dengan anaknya lantaran kesibukan keduanya.

"Kenapa tidak mengabari ibu kau akan pulang ibu kan bisa menyuruh orang untuk menjemput mu.

" Ibu pasti sibuk, karena itu aku tidak ingin mengganggu, Tadi Hegar yang mengantar ku pulang, tapi dia bilang sedang banyak pekerjaan jadi tidak bisa mampir.

"Ahh iya sampaikan salam Ibu untuk dia ya. Ayo kau pasti lapar kan biar ibu buatkan makan untuk mu.

Maudy hanya sibuk menarik anak laki-laki nya. dan membiarkan Rania yang berdiri mematung di sana. Melihat Rania yang tidak bergeming membuatnya berdecak " Haisss.. lihat lah kapan anak manja ini akan dewasa, Ayo cepat ibu juga akan membuatkan mu makanan.

Setelah mendengar ucapan ibunya barulah gadis berkulit putih itu berlari seperti anak kecil. Di mata Rakan tingkah adiknya yang manja sangat menggemaskan sampai membuatnya mengusap halus rambut hitam panjang adiknya.

Malam itu kedua kakak beradik terlihat sabar duduk menantikan ibunya yang tengah sibuk membuat hidangan makan malam.