Clara seorang gadis SMA yang sering mendapat bully disekolah nya. Apakah ia mampu bertahan dan menjadi primadona sekolah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nada Mahase, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 Pertemuan tak terduga
Liburan sekolah telah tiba, dan Clara merasa sangat gembira bisa mengambil istirahat dari rutinitas yang sibuk. Dia memutuskan untuk menghabiskan beberapa hari dengan kegiatan yang lebih santai seperti membaca di taman dan mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah dia kunjungi di kota.
---
Suatu pagi yang cerah, Clara memutuskan untuk berjalan-jalan di taman kota. Dia membawa sebuah buku dan berencana untuk duduk di bangku favoritnya di dekat danau kecil. Namun, saat dia mendekati danau, dia melihat seorang wanita paruh baya yang tampak kebingungan dan cemas. Wanita itu duduk di bangku dengan kepala tertunduk, tangan gemetar.
Clara merasa tergugah untuk menolongnya. Dia mendekati wanita itu dengan hati-hati. "Maaf, Ibu, apakah Anda baik-baik saja? Apa yang terjadi?"
Wanita itu mengangkat kepala dan menatap Clara dengan mata yang penuh kebingungan. "Aku... aku tidak tahu siapa aku. Aku merasa sangat bingung dan tidak bisa mengingat apa pun."
Clara merasa prihatin. "Boleh saya bantu? Mungkin kita bisa mencari tahu bersama. Apa yang terakhir kali Anda ingat?"
Wanita itu mencoba mengingat, tetapi tampak frustrasi. "Aku hanya ingat berjalan-jalan di sini. Setelah itu, semuanya kabur."
Clara berpikir sejenak. "Baiklah, kita mulai dari sini. Namaku Clara. Bolehkah aku tahu nama Ibu?"
Wanita itu menggelengkan kepala. "Aku... aku tidak tahu. Maaf, Clara."
"Jangan khawatir, Bu. Saya akan membantu Anda mencari tahu," kata Clara dengan tegas. "Mari kita pergi ke pusat informasi taman. Mungkin mereka bisa membantu."
---
Clara dan wanita itu berjalan menuju pusat informasi taman. Setelah menceritakan situasi tersebut kepada petugas, mereka segera mengambil tindakan. Petugas taman memberikan minuman hangat kepada wanita itu dan menghubungi polisi untuk meminta bantuan.
Sambil menunggu, Clara berbicara dengan wanita itu untuk mencoba mengingat lebih banyak informasi. "Apakah Anda ingat bagaimana Anda sampai di sini? Apakah ada sesuatu yang Anda bawa yang mungkin bisa memberikan petunjuk?"
Wanita itu memeriksa tasnya yang kecil. Dia menemukan sebuah dompet yang berisi beberapa uang tunai, tetapi tidak ada kartu identitas atau dokumen lain yang bisa membantu. "Tidak ada apa-apa di sini yang bisa membantu," kata wanita itu dengan putus asa.
Clara mencoba untuk menenangkan wanita itu. "Tidak apa-apa, Bu. Polisi akan datang dan mereka pasti bisa membantu lebih banyak. Mari kita tetap tenang dan menunggu."
---
Tak lama kemudian, seorang polisi tiba di pusat informasi. Clara menjelaskan situasi dan polisi mulai bertanya kepada wanita itu dengan lembut. "Bu, kami akan membantu Anda mencari tahu identitas Anda. Apakah Anda ingat di mana Anda tinggal atau dengan siapa Anda tinggal?"
Wanita itu menggeleng lagi. "Maaf, saya tidak ingat apa pun. Hanya rasa kebingungan yang ada."
Polisi mencoba pendekatan lain. "Baiklah, kami akan membawa Anda ke kantor polisi untuk sementara waktu. Di sana kami bisa melakukan pengecekan lebih lanjut dan mungkin menemukan petunjuk tentang identitas Anda. Clara, terima kasih atas bantuan Anda. Jika Anda mau, Anda bisa ikut ke kantor polisi."
Clara mengangguk. "Tentu, saya akan ikut. Saya ingin memastikan Ibu ini mendapatkan bantuan yang dia butuhkan."
---
Di kantor polisi, Clara menemani wanita itu sementara petugas melakukan pengecekan lebih lanjut. Mereka memeriksa data orang hilang dan mencoba menemukan petunjuk dari dompet yang dibawa wanita itu. Namun, sejauh ini tidak ada hasil yang konkret.
Selama menunggu, Clara berbicara dengan wanita itu untuk memberikan semangat. "Ibu, jangan khawatir. Polisi pasti akan menemukan cara untuk membantu Anda. Tetaplah kuat."
Wanita itu memegang tangan Clara dengan mata yang mulai berair. "Terima kasih, Clara. Anda sangat baik. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi tanpa bantuan Anda."
Clara tersenyum lembut. "Saya hanya melakukan apa yang seharusnya. Kita semua perlu saling membantu."
---
Beberapa jam kemudian, seorang polisi mendekati Clara dan wanita itu. "Kami masih belum menemukan identitas Ibu ini, tetapi kami akan terus mencari. Sementara itu, kami akan mengatur tempat penampungan sementara untuk Ibu."
Clara merasa lega bahwa ada langkah selanjutnya yang diambil. "Terima kasih, Pak. Apakah ada yang bisa saya lakukan lagi?"
Polisi menggeleng. "Untuk sekarang, Anda sudah sangat membantu. Kami akan menghubungi Anda jika ada perkembangan lebih lanjut."
Clara memberikan nomor kontaknya kepada polisi dan berpamitan kepada wanita itu. "Bu, saya akan sering mengunjungi Anda. Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja."
Wanita itu memeluk Clara dengan penuh rasa syukur. "Terima kasih, Clara. Saya sangat berterima kasih atas kebaikanmu."
Dengan perasaan lega dan harapan, Clara meninggalkan kantor polisi. Dia tahu bahwa pertemuan ini hanya awal dari perjalanan panjang untuk membantu wanita itu menemukan identitasnya, tetapi dia merasa senang telah melakukan sesuatu yang berarti. Clara bertekad untuk terus mendukung dan membantu wanita itu sampai semua misteri terungkap.