NovelToon NovelToon
Mertua Adalah Maut

Mertua Adalah Maut

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Pihak Ketiga
Popularitas:19k
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Andini adalah seorang istri yang sudah menikah dengan suaminya yang bernama Fikhi selama 8 tahun dan mereka sudah memiliki dua orang anak yang masing-masing berusia 8 dan 6 tahun. Fikhi adalah suami yang setia dan tak pernah bermain api dengan wanita lain namun Andini merasa bahwa cobaan rumah tangganya bukan dari orang ketiga melainkan mertuanya yang bernama Ismi. Wanita tua itu sejak awal tak suka pada Andini, awalnya Andini tak mau ambil pusing dengan sikap mertuanya namun Fikhi tak pernah bersikap tegas pada Ismi yang membuat wanita tua itu sewenang-wenang padanya. Puncak kesabaran Andini adalah ketika Ismi yang meminta Fikhi menikah lagi dengan Nadine, wanita pilihannya untuk memiliki cucu laki-laki. Arini memberikan pilihan pada Fikihi, memilih dia dan anak-anak atau mereka berpisah saja karena Andini sudah tak tahan dengan sikap Ismi. Bagaimana akhir kisah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Setelah Pesta Pernikahan

Ismi nampak masih saja menyombongkan diri pada para tetangganya dan mengatakan bahwa para tetangganya itu pasti akan iri padanya karena bisa berbesan dengan orang kaya raya. Hari yang dinantikan oleh wanita tua yang mata duitan itu akhirnya tiba juga, akhirnya hubungan Fikhi dan Nadine bisa resmi diakui oleh hukum negara.

"Kalau iri bilang Bu, makanya jangan suka merendahkan saya waktu masih bermenantukan Andini. Lihat sekarang? Saya punya menantu dan besan yang jauh lebih kaya dari pada kamu."

Orang yang diajak bicara oleh Ismi adalah bu Dandi seorang tetangga yang juga mulutnya julid dan suka ghibah soal Ismi yang hanya bermenantukan Andini. Bu Dandi sendiri sudah menikahkan anaknya dan anaknya mendapatkan seorang suami yang jabatannya hanya manajer saja beda dengan Fikhi yang menikahi putri pemilik perusahaan. Bu Dandi sendiri nampak tak menanggapi apa yang Ismi katakan barusan dan langsung melengos saja.

"Dasar tidak tahu malu!"

Ismi masih saja emosi dengan sikap tetangganya yang angkuh barusan, tetangganya itu seperti tak mau mengakui bahwa Nadine jauh di atas segala-galanya dibandingkan menantunya.

"Sudahlah Bu, jangan bikin ulah," bisik Fikhi.

"Ulah? Siapa yang bikin ulah? Ibu itu sama sekali tidak bikin ulah namun wanita kurang ajar itu yang terus menerus mencari masalah dengan Ibu. Sekarang kamu bisa lihat karma yang ia dapatkan karena selalu saja menghina kamu saat menikah dengan Andini."

Fikhi tak paham dengan jalan pikiran Ismi namun Fikhi sendiri tak menampik bahwa ia juga ada rasa senang bisa menikah dengan Nadine yang memang anak pengusaha. Acara pesta pernikahan Fikhi dan Nadine usai dan Andini sama sekali tidak hadir walau Fikhi sudah memberikan undangan untuk sang mantan istri.

"Kamu kenapa wajahnya sedih begitu, Mas?"

"Tidak kok."

"Aku bisa melihatnya dengan jelas, apakah kamu kecewa karena mantan istrimu tak datang?"

Namun Fikhi masih saja berkilah mengenai apa yang sebenarnya ia rasakan pada Nadine demi menjaga perasaan wanita yang sudah resmi menjadi istrinya di mata hukum negara.

****

Andini menatap undangan pernikahan Fikhi dan Nadine yang sejak tadi ia genggam, ragu selalu menyelimuti dirinya kala menatap undangan itu. Ada rasa bimbang apakah ia harus datang ke pesta pernikahan mantan suaminya atau tidak, rasanya Andini masih belum bisa sepenuhnya menerima bahwa Fikhi sudah menikah lagi dan mengingat apa yang sudah Fikhi lakukan di belakangnya sungguh membuat hati Andini sakit.

"Nak, apakah kamu akan pergi ke pesta pernikahan Fikhi dan Nadine?"

"Aku tidak tahu, Bu."

Sriyati sama sekali tak memberikan penghakiman pada Andini, Sriyati memeluk Andini dan mengatakan bahwa apa pun yang menjadi keputusan Andini maka itulah yang terbaik. Andini merasa lega karena ibunya sama sekali tidak memberikan tekanan apa pun padanya dan memberikan kebebasan untuk memilih apakah ia memutuskan untuk datang atau tidak.

"Pokoknya pikirkan saja apa yang menurutmu terbaik, kalau memang kamu belum siap maka jangan datang. Ibu paham dengan apa yang kamu rasakan dan Ibu tak akan menyalahkan atas apa keputusan yang sudah kamu ambil."

"Terima kasih banyak, Bu."

Sriyati kemudian gegas pergi meninggalkan Andini di dalam kamarnya seorang diri. Kini Andini sudah memiliki keputusan yang harus ia ambil dan Andini memutuskan untuk ia tak hadir dalam pesta pernikahan Fikhi dan Nadine.

****

Semenjak Fikhi resmi menikah dengan Nadine secara sah di mata hukum maka Fikhi dan Nadine pindah dari rumah lama Fikhi dan semua itu tentu saja bukan atas keinginan Fikhi melainkan keinginan Nadine.

"Pokoknya aku tak mau tinggal di rumah itu, rumah itu bekas mantan istrimu dan ada banyak kenangan yang pasti akan sangat lama kamu bisa lupakan karena kamu sangat menyayangi keluargamu terutama mantan istrimu!"

Itulah alasan yang Nadine ucapkan pada Fikhi dan kini mereka akhirnya pindah ke sebuah rumah yang memang sebelumnya sudah menjadi milik Nadine. Rumah ini adalah hadiah ulang tahunnya yang ke 20 oleh sang papa, rumah ini memang jauh lebih besar dan mewah dari pada rumah lama Fikhi yang sederhana.

"Ini beneran rumah kamu, Nak?" tanya Ismi kagum karena wanita itu ikut datang ke rumah baru yang akan ditempati oleh Fikhi.

"Iyalah Bu, memangnya rumah siapa lagi," ujar Nadine dengan nada sombongnya.

Fikhi sejujurnya tidak suka Nadine menyombongkan diri seperti ini namun ia akan menegur Nadine nanti setelah ibunya pulang ke rumahnya sendiri. Ismi sibuk berkeliling rumah dan menjelajah setiap sudut rumah dengan pandangan kagum.

"Rumah ini sangat besar dan mewah, ya?"

"Bu, maaf namun aku dan mas Fikhi butuh istirahat. Kalau Ibu tak keberatan maka bisakah Ibu untuk pulang sekarang juga?"

****

Fikhi terkejut dan tak menyangka kalau Nadine akan berani mengusir Ismi secara terang-terangan seperti ini pun dengan Ismi yang sama terkejutnya dengan Fikhi.

"Kamu baru saja mengusir Ibu?"

"Bukannya mengusir hanya saja aku memberitahu."

Ismi nampak kesal dengan perangai Nadine ini yang sangat sombong dan angkuh namun apa yang dikatakan oleh Nadine memang benar bahwa ia harus pulang sekarang supaya Fikhi dan Nadine bisa tidur dan membuat anak. Ismi sudah berpikir bahwa kelak anak dari Fikhi dan Nadine akan menjadi senjata supaya Fikhi tetap menjadi suami Nadine.

"Baiklah, Ibu pulang."

Ismi kemudian pulang ke rumahnya walau hatinya masih kesal dan kekesalannya juga bertambah lagi saat Nadine tidak peka untuk memberikannya ongkos untuk pulang bahkan Ismi sendiri sampai mendelik kesal.

"Ibu kenapa masih di sini?"

"Kamu tidak mau memberi ongkos untuk Ibu pulang?"

"Ongkos? Bukannya Ibu punya uang sendiri? Kenapa meminta pada kami?"

Ismi seketika shock dengan apa yang dikatakan oleh Nadine barusan, ia tak menyangka bahwa Nadine akan berani menentangnya seperti ini namun karena tak mau berdebat lebih panjang maka Ismi pun gegas saja pergi dari rumah itu walau hati dongkol.

"Bagaimana bisa aku memilihkan jodoh anakku wanita seperti itu?"

****

Fikhi dan Nadine sudah masuk ke dalam kamar mereka dan di sana Fikhi langsung menegur Nadine atas apa yang ia lakukan pada Ismi.

"Jadi kamu keberatan dengan sikapku?"

"Iya, aku keberatan."

"Kalau begitu talak aku sekarang juga."

Fikhi terbelalak dengan apa yang Nadine katakan barusan, wanita itu kemudian menyeringai tipis pada Fikhi dan memandang rendah pada suaminya ini.

"Kamu itu bukan siapa-siapa kecuali suamiku lebih tepatnya suami di atas kertas."

"Apa maksudmu?"

"Mulai sekarang aku akan menciptakan neraka untuk kamu dan ibumu yang mata duitan itu. Jangan pernah berpikir untuk melarikan diri karena itu tak akan pernah berhasil."

1
Marifatul Marifatul
🤔🤔🤔
Mutia Akmar
ya Allah
tega banget ngomong gitu sama anak perempuan nya
Ma Em
Makanya Dikhianati kalau berumah tangga itu jgn mau diatur oleh orang tua berbakti sama orang tua emang bagus wajib hukumnya sekarang kamu menyesalkan karena terlalu menuruti kemauan ibumu.
Ma Em
Fian cepatlah lamar Andini dan menikahlah jgn sampai Fikhi mengganggu hubunganmu dan Andini
Holipah
pemeran utama nya lelet ky nya
Serena Muna: emang tahu siapa yang jadi pemeran utamanya?
total 1 replies
Holipah
kecerobohan orang klw mau cari bukti g d poto bt bukti mlhn langsung nlp orang yang bersangkutan
Lee Mba Young
knp gk di poto, HP kn canggih guru lagi, masak gitu aja gk bisa drpd di kira fitnah. sekarang kn jmn canggih kok
Holipah
mantan rujuk sorry y 🤣🤣
Lee Mba Young
rujuk iuhhh sorry ye,, mending jadi janda bhgia lahir batin drpd rujuk dng suami model gitu.
Ma Em
Rasakan tuh Ismi menantu kesayanganmu skrg sdh tdk peduli lagi sama kamu.
Ma Em
Fian itu modus sama Andini masa beli snack dapat coklat padahal mah emang sengaja mau kasih coklat sama Andini itu cuma alasannya saja.
Ma Em
Semoga Ismi segera mendapatkan karma yg akan menjadi penyesalan seumur hidupnya karena telah memisahkan Fikhi dan Andini
Ma Em
Luar biasa
Serena Muna: terima kasih kak
total 1 replies
Ma Em
Mertua yg tdk punya perasaan karena tlh merusak rumah tangga anaknya sendiri semoga Ismi dan Nadine segera mendapatkan hukuman yg menyedihkan karma yg sangat pedih untuk mereka berdua karena tlh merusak kebahagiaan orang
Wawang Baim
mampir
Serena Muna: terima kasih
total 1 replies
Mika Su
Harus lanjut ceritanya bagus
Serena Muna: terima kasih dukungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!