Benua Tiandu merupakan benua yang besar, di benua ini di mana yang kuat memakan yang lemah dimana semua orang mengejar yang namanya ke abadi an dengan segala cara.
Di sudut benua Tiandu ada sebuah kota cukup besar, kota itu adalah kota Batu, salah satu kota kecil di bawah Kekaisaran api yang merupakan salah satu Kekaisaran di benua Tiandu.
Di kota batu ada tiga klan kelas satu di sana yaitu klan Shi, klan Tan dan klan Ye, ke tiga klan itu sama seperti klan lainnya selalu bersaing satu sama lain.
di klan Shi ada seorang pemuda yang bernama Shi Hao yang hidup menderita dan di telantarkan karna dia tidak berbakat dalam hal kultivasi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fauzi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Api biru 2
"patriak sepertinya tau banyak, ya api ini adalah hadiah dari guru untuk ku, dan sekarang aku akan membuat penawaran kepada patriak aku sangat membutuhkan api biru itu untuk satu hal dan sebagian gantinya aku akan membantu patriak naik ranah setengah dewa bagai mana" ucap Shi Hai yang memberi penawaran.
"apa kau yakin, dengan satu api ungu saja aku tidak tau seberapa besar kekuatan tempur mu dan kau menginginkan api biru walau aku sangat tergiur dengan apa yang kau tawarkan tapi api biru juga bukan sesuatu api biasa" jelas patriak Xian tang yang di angguki oleh Shi Hao dan berkata.
"ya dulu juga aku mengalami penderitaan yang sangat mengerikan ketika mencoba memurnikan api ungu ini, jadi seberapa besar pun penderitaan yang aku alami saat memurnikan api biru aku yakin tidak akan serah api ungu jadi hal itu adalah hal biasa bagi ku" ucap Shi Hao yang membuat patriak Xian tang terdiam sesaat lalu dia berkata.
"jika kau benar-benar menginginkan api itu aku akan memberikan nya, karna aku juga sedang memikirkan bagai mana cara menghilangkan api itu dari sekte ini, dan jika kau tertarik tentu aku menerima penawaran mu" balas patriak Xian tang yang membuat Shi Hao tersenyum tipis, lalu dia mengeluarkan pil yang telah di buat oleh guru nya.
"itu adalah pil yang di buat oleh guru, aku belum memiliki kualifikasi untuk menjadi alkemis tingkat sembilan jadi guru ku langsung yang membuat nya, pil ini adalah pil tingkat sembilan kualitas sempurna dengan ini patriak akan naik ranah setengah dewa dengan mudah tampa harus takut dengan racun yang terkandung di dalam pil, dan pil yang satunya adalah pil pembersih yang dapat membersihkan meridian patriak yang tersumbat oleh racun yang menumpuk akibat racun dari pil yang selama ini patriak konsumsi" jelas Shi Hao memberi dua buah polesan, dan patriak Xian tang menerima ke duanya dengan tangan bergetar.
"senior terimakasih atas kebaikan senior" ucap patriak Xian tang entah kepada siapa namun tak lama terdengar suara.
"aku melakukan nya demi kebaikan murid ku, jadi anggap saja itu pertukaran yang nyata, kekuatan mu memang kuat namun menjadi lemah dengan racun yang menumpuk di meridian mu jadi murid ku meminta ku membuat pil pembersih, jadi kau bisa mengambil ke dua pil itu" ucap suara itu yang hanya dapat di dengar oleh ke dua orang itu, suara itu adalah milik suara Huang tian.
"baik senior, sekali lagi aku ucapkan terimakasih" balas Patriak Xian tang dengan ekspresi wajah senang lalu setelah itu dia memasukkan ke dua polesan itu ke dalam cincin nya dan akan berencana berlatih tertutup untuk menaikkan ranah nya.
"baik lah mari ikuti aku menuju kediaman patriak,di sana lah api itu berada" ucap patriak Xian tang yang membawa Shi Hao dan meninggalkan ke tiga bersaudara itu yang fokus dalam pelatihan mereka.
cukup lama mereka berjalan hingga akhirnya sampai di tempat yang di maksud oleh patriak Xian tang, lalu patriak Xian tang seperti memencet sesuatu dan tak lama muncul sebuah lorong dengan anak tangga yang menuju ke bawah.
"api biru ada di sana, kau bisa masuk ke dalam sana dan di tempat ini akan karna aku akan menjaga nya, kebetulan tempat ini dekat dengan tempat pelatihan ku, jadi ketika kau akan keluar pasti akan aku ketahui" ucap patriak Xian tang.
"baik lah Terimakasih patriak" ucap Shi Hao yang di jawab dengan anggukan oleh patriak Xian tang lalu setelah itu Shi Hao berjalan masuk ke dalam lorong dan menuruni anak tangga, ketika melihat Shi Hao yang turun patriak Xian tang kembali menutup lorong itu.
"akhirnya aku dapat meningkat dan menjadi setengah dewa dengan ini kekuatan ku bisa menyamai empat sekte besar, aku akan latihan tertutup tapi sebelum itu aku akan menyerahkan urusan sekte pada tetua agung" gumam patriak Xian tang dengan ekspresi wajah senang lalu dia menghilang dari sana, sedangkan Shi Hao masih terus berjalan menuruni anak tangga yang di mana dia membuat penerangan melalui api nya, hingga dia menemukan cahaya biru di bawah sana.
"itu adalah cahaya dari api itu, sebelum kau mendekat lapisi dulu tubuhmu dengan api ungu milik mu agar kau tidak merasakan panas dari api biru itu" ucap suara Huang tian
"baik guru" balas Shi Hao lalu dia membungkus tubuhnya dengan api ungu nya dan kembali berjalan ke bawah hingga akhirnya dia sampai di tempat inti api itu berada.
wusssssss
Huang tian keluar lalu dia membuat segel tangan untuk menjerat api biru itu dan setelah berhasil dan api biru tidak lagi memberontak barulah Huang tian memerintahkan Shi Hao untuk duduk tepat di bawah api biru itu.
"Hao er duduk di bawah api itu, kita akan memulai proses pemurnian nya, tenaga saja kau tidak akan merasa sakit seperti saat penyatuan karna kau sudah memiliki api ungu yang jauh lebih kuat dari api biru ini" perintah Huang tian.
"baik guru" balas Shi Hao lalu dia duduk di bawah api biru yang telah di pasang formasi oleh Huang tian dan setelah dia duduk barulah Huang tian membantu Shi Hao memurnikan api biru dan benar saja kali ini tidak ada terdengar teriakan dari mulut Shi Hao dia nampak tenang.
"sekarang tergantung seberapa cepat kau bisa memurnikan api biru" ucap Huang tian dan dia kembali masuk ke dalam cincin hitam yang ada di jari Shi Hao sedangkan Shi Hao fokus menyerap api biru kedalam tubuhnya, api biru sama sekali tidak dapat melawan karna dia di tekan oleh formasi milik Huang tian.
"Dengan energi api biru, Shi Hao dapat naik hingga ranah raja perang, tapi sangat disayang kan karna jika Shi Hao menggunakan nya ketika ingin naik ranah kaisar perang itu akan lebih bagus, tapi ini juga tidak masalah karna dengan begini Shi Hao tidak perlu mengeluarkan api ungu milik nya yang dapat menarik perhatian banyak kekuatan" gumam Huang tian dalam cincin hitam dia hanya melihat Shi Hao yang fokus dalam pemurnian api surgawi yaitu api biru.
"anak ini meningkat dengan cepat padahal dulu waktu aku seumuran dengan nya aku masih berada di ranah petarung ⭐6 dan itu sudah sangat di anggap jenius tapi sekarang dia melebihi pencapaian apa yang dapat aku capai dulu" gumam Huang tian yang merasa kagum dengan kejeniusan Shi Hao, bagai mana tidak Shi Hao baru sebentar ber kultivasi dan belum ada sepuluh tahun tapi ranah nya meningkat pesat dalam waktu singkat tentu saja Huang tian merasa kagum.
