Aku Pun Ingin Bahagia

Malam hari nya.

Bima baru saja datang ke ruko yang di tempati oleh Maisya, sebenarnya dia sudah berjanji sore hari untuk datang ke sini,namun kesibukan nya di bengkel membuat janji itu harus mundur beberapa jam lama nya.ada banyak kantong plastik berisi makanan yang di jinjing oleh Bima,siapa lagi yang meminta nya kalau bukan Maisya .

" Sahabat baik gue." teriak Maisya menyambut kedatangan Bima.wajah Maisya selalu bahagia kalau melihat banyak makanan kesukaan nya.

" Peres Lo! Besok ganti duit gue ini." seloroh Bima sambil menarik pelan ujung baju Maiysa.

" Dasar pelit, orang pelit jodoh nya sulit." ledek Maisya tak mau kalah.

" Mending sulit dari pada di sakiti." Bima pun juga tak mau kalah sampai kedua nya kehabisan kata-kata untuk saling mengejek satu sama lain.Sari tertawa melihat kelakuan kedua sahabat ini.

Sebuah ruangan kecil di bagian sudut ruko sudah di sulap sedemikian rupa,Sari sengaja mengatur semua nya demi menarik minat konsumen.cover yang terlihat akan menjadi daya tarik penonton.

" Gue bingung gimana cara ngomongnya Bim." ungkap Maisya mengambil posisi duduk di samping sahabat sejati nya.meskipun suka cerewet dan ngeselin tetapi Bima selalu bisa mengerti keinginan Maisya.

Bima mendorong makanan kehadapan Maisya, perut yang kenyang akan membuat kepercayaan diri Maisya meningkat berkali-kali lipat,Bima mengotak-atik layar ponsel lalu memperlihatkan kepada Maisya bagaimana cara live di depan kamera.tubuh Maisya begitu proposional bagus untuk di jadikan model baju nya.sepanjang video itu di putar,Bima tiada henti mengajari sahabat nya mengenai dunia fashion, keahlian Maisya dalam berbicara menjadi faktor pendukung nya.kedua sahabat itu juga berdiskusi tentang model baju yang sedang ngetrend saat ini.

Sayang nya Dila tidak bisa ikut memeriahkan hari pertama bisnis Maisya di mulai,Arki lah yang menjadi penghalang nya sementara Dila tentu sangat ingin ikut bergabung namun Arki kekeh menolaknya karena tidak mau melihat istri nya kelelahan, alhasil Dila memusuhi suami nya dan sengaja tidur membelakangi Arki.

Usai menyantap habis jajanan yang di bawa oleh Bima, tepat pada pukul tujuh malam Maisya memberanikan diri membuka live nya.mereka tidak boleh kemalaman takut di tinggal tidur oleh penonton.

" Kode nya jangan lupa ya kak." ucap Sari kepada Bima yang begitu bersemangat membantu Maisya.sebuah laptop menyala di depan nya .

" Siap." balas Bima yang juga sudah akrab dengan Sari.

Awal live hanya beberapa orang yang berminat menonton live nya Maisya,namun beberapa menit kemudian jumlah penonton semakin bertambah lebih banyak lagi begitu seterusnya hingga membuat kepercayaan diri Maisya meningkat drastis.

Pembawaannya yang lugas dan sangat menarik membuat penonton betah menonton live nya Maisya.dulu Maisya sering bikin konten sehingga membuat dia pintar dalam berbicara di depan kamera.semua baju yang mereka jual selalu cocok di badan Maisya hingga membuat dagangan mereka ludes terjual.

" Kak, cobain baju ini dulu,soal nya banyak yang request dari tadi." ucap Sari melempar dua helai baju ke pangkuan Maisya.

" Ini mah baju couple Sar!" seru Maisya kaget,kalau couple begini bagaimana cara kasih lihat nya.

" Gue bantu Lo,tapi besok Lo harus rekrut satu atau dua karyawan lagi,gue yakin bisnis Lo pasti meledak setelah ini,gue nggak mungkin selalu bisa bantu Lo,tapi akan gue usaha kan kalau waktu gue kosong." Bima bangkit setelah mencetak banyak kode yang akan di gunakan untuk baju berikut nya.

Maisya nampak berpikir keras mengenai ucapan Bima,apa yang di katakan oleh sahabat nya itu sangat benar dan Maisya akan meminta Sari untuk mencari orang yang akan membantu mereka jualan.

Kali ini Bima menjadi pasangan Maisya,Bima yang sama aktif nya dengan Maisya tampak tenang berdiri menantang kamera.Bima berjalan maju mundur sambil menggenggam tangan Maisya memperlihatkan detail baju yang sedang mereka pakai saat ini.

Penonton kembali menyerbu baju couple yang baru saja mereka promosi kan,sari sampai kewalahan menangani nya sangking banyak nya orderan yang masuk sedang kan Bima masih harus standby di depan kamera.

" Besok jangan lupa bayar upah gue, traktir makan bakso juga boleh." bisik Bima kepada Maisya.

" Boleh ! Lo boleh makan sepuasnya kalau perlu piring nya pun Lo makanan,gue yang akan membayar tagihan nya." sombong Maisya sangat bersyukur dengan keberadaan Bima di ruko nya.

" Lo pikir gue apaan sampai makan piring segala." sahut Bima menarik Hidung Maisya dengan gemas.

Selesai baju couple kini ganti lagi ke baju model lain ,di luar dugaan baju tersebut pun kembali menjadi rebutan dan Sari kembali harus jungkir balik menghadapi situasi menguntungkan ini.

" Bunda- Bunda yang masih punya anak lajang dan tampan,boleh banget mendaftar ya,soal nya owner sekaligus model nya ini sedang sendirian butuh jodoh sesegera mungkin." teriak Bima yang sudah berpindah ke belakang layar karena Maisya sudah berganti dengan memakai baju daster model terbaru.

" Apaan sih Bim." sergah Maisya tidak suka.

" Kali aja jodoh Lo nyangkut di live, pengusaha sukses lagi,kita kan nggak tahu ya kan Sari?" tanya Bima meminta dukungan dari Sari dan Sari dengan sigap menjawab iya.

Maisya menatap tajam Bima yang seenaknya saja mempromosikan status jomblo nya di depan banyak orang, meskipun masih proses cerai tapi Maisya belum berniat untuk mencari jodoh pengganti Digo.

Pukul Setengah sebelas malam,Maisya terpaksa menyudahi live nya,Sari sudah kelelahan begitu juga dengan Bima.Maisya tidak ingin membuat kedua orang yang sudah membantu nya berjualan menjadi sakit dan trauma dengan serbuan pembeli.

" Resi nya simpan baik-baik Kak,jangan sampai ada yang hilang,besok pagi kita packing barang nya." ucap Sari mengingatkan Maisya.

" Iya Sar." balas Maisya yang mulai belajar sedikit demi sedikit cara berjualan.ternyata sangat seru sekali.

Bima yang besok pagi harus bangun lebih awal langsung bergegas pulang, membiarkan Maisya dan Sari merapikan ruangan yang sudah berantakan.

Tanpa di ketahui oleh Maisya, sepanjang live Digo ikut menonton live nya bahkan mata Digo sampai tidak berkedip melihat wajah cantik Maisya begitu bersinar di layar ponsel nya.

Baru satu hari tidak bertemu, istri nya itu sudah berubah drastis.

Digo menyesal? Sedikit sih tapi masih Laura yang menjadi pemenang nya.

" Jadi ini pekerjaan Maisya sekarang? " batin Digo tidak ada bosan nya menonton live yang masih berlangsung.

" Banyak juga duit dia sampai bisa bangun bisnis baju." lanjut nya melupakan pekerjaan yang ingin segera dia kerjakan malah asyik menikmati wajah Maisya.

" Gila... Banyak juga penonton nya." Digo sibuk mengomentari live Maisya.meskipun tidak ikut membeli baju yang ditawarkan oleh istri nya tetapi Digo merasa kecewa ketika live itu harus berakhir.

Di tempat yang berbeda,Dila juga diam-diam mengikuti live Maisya,pintu kamar sengaja dia kunci dari dalam ketika melihat suami nya sudah keluar dan masuk ke ruangan kerja nya.

Dila bahkan sampai memesan sepuluh macam baju sangking asyik nya menonton live sahabat nya itu.semua yang Dila lakukan sebagai support nya untuk sahabat baik nya.

" Semoga bisnis Lo berkembang pesat Sya! Lo pasti bisa memajukan bisnis Lo ini." gumam Dila menitikkan air mata haru nya.

Bersambung....