Ivana Prima Queensha
Gadis berusia 16 tahun yang harus berjuang mengubah kehidupan yang hidup demi kedua orang dan adiknya serta dirinya sendiri.
Mulai bangkit karena bantuan teman kasab matanya dan menemukan hal tak terduga yang tak pernah ia sangka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menempati ruko
Setelah berbicara sebentar di rumah Deren mereka pun pergi ke toko menemui pemilik nya untuk membicarakan semuanya.
Tidak lama kemudian mereka pun sampai di ruko dua tingkat itu.
"Nak apa ini rukonya?" tanya ibu
"Benar Bu inilah ruko itu, apa ibu suka?" tanya balik Ivana
"Sangat suka nak, ini sangat bagus semoga ini rezeki kita dan pintu menuju kesuksesan, Aamiin" ucap ibu
dan di aamiin ni oleh semua nya.
"Bagus ya mbak, Rian sangat suka disini" ucap Rian
"Alhamdulillah kalau suka dan kamu juga bisa sekolah bersama devan, sekolah nya juga tidak begitu jauh" ucap Ivana
"Iya mbak, akhirnya Rian punya tema" jawab Rian dan itu membuat sedih
Tidak lama kemudian mereka bertemu dengan pemiliknya dan mulai bercerita dan mulai persetujuan semuanya, dengan baiknya sang pemilik menyuruh ivana untuk mengambil yang tiga tingkat agar bisa ada kamar lebih serta memberikan kredit sebisa dan semampu Ivana untuk membayar, dan boleh di tempati hari ini juga, setelah semua selesai pemilik pun pamit pergi karena sore nanti ia akan berangkat keluar negri dan memberikan nomer telpon nya beserta surat surat toko secara langsung, sangat pemilik sangat baik begitu juga anak dan istrinya yang ikut datang, setelah kepergian mereka ivana memeluk ibunya, karena bahagia
"Terima kasih bu, ini berkat restu dan doa ibu serta ayah Ivana bisa bertahan sampai saat ini" ucap ivana
"Sama sama sayang kamu adalah anak terhebat ibu kalian anak ibu semua luar biasa" ucap ibu Herawati
ayah dan Rian pun ikut memeluk ibu dan Ivana sedangkan Deren merasa kan kesedihan karena ingat orang tuanya.
"Deren kemari lah kita adalah keluarga sekarang, kamu juga anak ibu dan ayah" ucap ibu dan memeluk Deren yang mulai menangis tersedu seduh.
Setelah beberapa saat kemudian mereka pun mulai memikirkan bagaimana untuk mengisi toko itu, ivana Deren dan ibu pergi kepasar membeli perabotan yang di butuhkan, sedang Rian dan ayah pergi membeli sapu dan alat pel untuk membersihkan ruko untung saja ada di dekat ruko itu yang menjual semua keperluan nya.
Malam ini mereka akan menginap di ruko, untung saja kebun sudah terjual karena kebetulan ada yang ingin membeli kebun jadi saat ayah meminta bantuan temanya langsung mendapatkan nya begitu juga rumah sudah mendapatkan yang akan mengontrak selana 2 tahun dan sudah di bayar lunas selama dua tahun, pengontrak akan datang dua hari lagi untung saja semua sudah di bersihkan dan di bereskan jadi aman saat di tinggal kan.
Saat ini Ivana dan ibu serta Deren sudah sampai di penjual tempat tidur dan perabotan yang di perlukan.
"Bu kita beli kasur ukuran 90×200 nya tiga ya dan untuk ukuran 160 1, yang ukuran 180" ucap ivana dan tanpa banyak Tanta ibu pun menyetujui karena ibu tau putrinya tidak mungkin membeli jika tidak berguna dan ibu juga tau jika Deren dan adiknya akan tinggal dengan mereka setelah ini.
"Iya nak terserah kamu bagaimana baiknya, ibu percaya kamu pasti mengerti" ucap ibu dengan senyum teduhnya
Setelah itu mereka membeli lemari dan lainya serta alat alat masak, semua belanjaan ivana sampai satu truk dan akan di antar ke ruko yang di ikuti Deren, sedangkan intan dan ibu mencari baju baju sederhana untuk sehari hari mereka, bukan mau boros tapi mereka selama ini tidak punya baju yang bagus sedangkan sekarang mereka tinggal di kota dan akan berjualan makanan jika tidak bersih orang ajan ilfil untuk membeli makanan mereka, jadi semua Ivana belikan setelah itu mereka membeli nasi bungkus untuk mereka makan diruko, hampir sore menjelang ibu dan ivana pun sampai di ruko barang pun sudah masuk tapi belum di susun karena tidak tau bagaimana jadi para pria menunggu Ivana dan ibu pulang
"Ayah Rian, Deren ayo makan dulu baru kerja lagi, Devan kamu juga makan ya ini kakak beli yang gak pedas buat kamu" ucap Ivana
"Terima kasih kak" ucap Devan dan semua pun mulai makan bersama.
Setelah makan ivana di bantu ayah, Rian dan Deren memasukkan kasur kasur kekamar, kamar utama di gunakan ayah dan ibu, lalu kamar ke dua di tempati oleh ivana yang ada di lantai 3, sedangkan Rian, Deren dan Devan akan tidur di kamar lantai 2.
Setelah menyun kamar ibunya dan kamar dirinya ivana pun mulai membereskan kamar untuk Deren Rian dan Devan, setelah semua selesai, ivana menuju lantai satu untuk membereskan dapur di bantu ibu dan lainya dan akhirnya semua beres walau bukan barang mewah dan mahal mereka sangat bersyukur karena sudah di beri rezeki untuk mencukupi semuanya.
"Alhamdulillah semu beres, sudah kita istirahat dulu besok kita mulai lagi membereskan tempat untuk jualan kue nya ohya besok Deren kamu kemasi barang barang kami untuk pindah kemari, setelah itu kita pergi beli etalase dan semua keperluan jualan ya, ayah Ivana minta izin untuk beli motor ya, ivana butuh motor untuk sekolah jika naik bus akan terlambat dan kita juga butuh untuk transportasi" ucap ivana
"Iya nak ayah dan ibu izinkan" jawab ayah dan ibu setelah itu mereka pun kekamar masing masing.
1 Bulan berlalu
toko kue Ivana sudah benar benar buka, walau terbilang baru buka tapi ternyata banyak peminatnya juga.
Mereka pun bekerja sama dalam membuat kue kue itu setelah pulang sekolah.
Ivana pun sudah membeli motor secara cash dari uang kerjanya yang masih lumayan banyak, jadi setiap hari dia akan kesekolah membawa motornya untung saja sekolah nya hanya sampai hari jumat saja.
Awal Ivana sekolah membawa motor itu membuat heboh satu sekolah yang langsung memfitnah ivana adalah simpanan om om hingga hampir di keluarkan dari sekolah tapi untung saja, ivana menggunakan alasan pindah dan juga hasil dari jual tanah jadi semua percaya walau masih da yang sirik dan menghina nya tapi Ivana tidak menggubris semua itu, dia pikir dia harus bertahan karena tinggal 1 tahun kurang lebih dia akan lulus dan tidak akan di sekolah ini lagi,
Saat ini Ivana sedang berjalan kekamar mandi sendiri, tapi tidak sengaja pandangan nya bertemu satu sosok gadis yang sangat pucat berdiri di depan salah satu pintu toilet, saat melihat itu ivana agak terkejut karena sudah beberapa waktu ini dia tidak melihat apapun tapi hari ini tiba tiba dia melihat, setelah menenangkan diri ivana pura pura tidak melihat dan berjalan terus tapi naas semua sudah di ketahui oleh sosok itu jika ivana bisa melihat nya, dengan senyum nya sosok itu mendekati Ivana.
"Kau bisa melihat ku kan, ayo jujur saja " ucap sosok itu tapi ivana pura pura tidak mendengar dan tetap diam
"Jangan sok gak lihat deh, aku tau kamu tadi liat aku kenapa kamu tidak mau bicara padaku, hiks hiks hiks saat hidup tidak ada yang mau dan tulus berteman dengan ku sekarang saat sudah mati pun tidak ada yang mau bicara padaku" ucap sosok itu sembari menangis pilu
Mendengar itu semua ivana pun tidak tega dan menghela nafas,
"Sudah gak usah nangis, berisik tau gak kamu ini jadi hantu cengeng banget sih, lagian ngapain kamu di toilet ini gak ada tempat yang elit kah untuk tempat mangkalnya" ucap ivana
"Aaaakkkkhhhh akhirnya ada yang bisa melihat aku dan berbicara pada ku, tidak apa apa aku suka mendengar mereka menggosip dan juga aku menunggu seseorang" ucap sosok itu pelan di akhir cerita nya.
"Apa yang kau cari, disini bukan tempatmu lagi seharusnya kau sudah mengikhlaskan semuanya dan pergi dengan tenang bukan gentayangan begini" ucap Ivana
"Aku juga inginya begitu tapi pembunuhku belum tertangkap dan di hukum, aku tidak mau ada korban lagi lihat saja tadi hampir kamu yang kena untung saja aku sudah membuang nya.
Bersambung
soalmya kalau tamat ceritanya masih ngegantung tapi kalau masih sambunh kok ngak di up lagi
maaf ya thor ...jangan marah ya