Kathryn Levina Alexander gadis berusia 24 tahun yang dijadikan boneka oleh ayahnya dalam mengembangkan Perusahaan. Meski berusaha begitu banyak untuk Perusahaan tetap tidak membuat sang ayah puas.
Dia juga harus terpaksa bertunangan dengan seorang pria yang tidak dia cintai dan bahkan pria itu selingkuh di belakangnya.
Mengetahui perselingkuhan dari pria yang akan bertunangan dengannya bukan malah membuat Kathryn membatalkan pertunangan itu malah tetap bertunangan.
Kathryn seakan tidak mempunyai ketegasan dalam diri sendiri. Bodyguard baru yaitu Marvel berusia 30 tahun yang mengawal Kathryn membuat Katherine ternyata memiliki perasaan kepada Bodyguard tersebut.
Kathryn yang merasa terkhianati oleh sang tunangan dan merasa hidupnya Yang selalu diatur membuat Kathryn menciptakan hubungan dengan Marvel.
Kathryn bahkan mengajak Marvel untuk tidur bersama untuk meluapkan segala amarah yang terpendam.
Bagaimana hubungan Kathryn dan Marvel antara Bodyguard dan majikan dalam scandal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15 Tempat Damai.
Masih di kediaman Darius Gita yang berpisah dari Marvel, Gita yang terlihat menghubungi seseorang yang mengambil tempat di taman belakang kediaman Darius.
"Iya tuan, Nona Kathryn sedang berbicara di dalam dengan keluarga dari tuan Maxime," ucap Gita.
"Baik tuan. Saya akan kembali secepatnya!" ucap Gita yang akhirnya menutup panggilan telepon.
Huhhhhhhh
Gita menghela nafas perlahan kedepan setelah mematikan panggilan telpon itu.
"Kenapa aku harus di suruh kembali terlebih dahulu. Huhhhh semoga saja aku tidak mendapatkan tugas yang aneh-aneh," gumam Gita dengan penuh harapan.
"Eeeeee!!!! sakit!" tiba-tiba mata Gita beralih pada suara tangisan anak kecil itu.
Anak kecil itu yang ternyata adalah Dion yang terlihat menangis sembari duduk yang memegang lututnya membuat Gita heran dan langsung menghampiri Dion.
Gita berjongkok di depan Dion, " hey kamu kenapa?" tanya Gita membuat Dion mengangkat kepala dan terlihat air mata anak tercinta sangat banyak sekali.
"Tadi Dion jatuh Tante dan sakit sekali," jawab Dion dengan merengek yang mengusap-usap lututnya. Mata Gita yang langsung melihat ke arah tersebut dan sangat kasihan pada Dion.
Gita yang mengeluarkan sesuatu dari saku jasnya yang terbuat heandsaples bening.
"Kamu tahan sebentar ya," ucap Gita dengan meniup luka tersebut dengan sangat lembut dan setelah itu menempelkan heandsaples tersebut.
"Kamu anak cowok dan tidak boleh menangis dan lupa kamu akan sembuh, jadi jangan cengeng," ucap Gita begitu lembut membuat Dion menganggukkan kepala. Air mata itu tidak jatuh lagi.
Gita tersenyum dan juga mengusap air mata bocah laki-laki itu yang masih tersisa.
"Baiklah besok saya akan bicarakan dengan sekretaris saya," ucap Marvel yang sedang berbicara dan telepon yang tidak jauh dari tempat Gita dan Dion.
"Kamu tunggu saja besok baikan kabari," ucap Marvel yang akhirnya mematikan panggilan telepon tersebut.
"Makasih Tante sudah menolong Dion," Suara Dion yang terdengar oleh Gavin membuat Gavin menoleh ke arah suara tersebut dan melihat putranya yang berhadapan dengan Gita.
"Sama-sama anak pintar! Jadi ingat tidak boleh menangis lagi!" ucap Gita. Dion menganggukkan kepala.
"Oh iya. Ini tante ada permen untuk kamu!" Gita keluarkan permen dari dalam sakunya. Namun, Dion yang tidak mengambil permen tersebut.
"Kamu tidak suka permen?" tanya Gita.
"Papa bilang tidak boleh menerima sembarangan makanan dari orang lain," jawab Dion. Gita menghela nafas dengan tersenyum.
"Ambillah Dion, papa memberi izin," tiba-tiba terdengar suara Gavin yang membuat Gita menoleh dan Gavin yang berjongkok di samping Gita dan juga di hadapan putranya itu.
"Tuan!" sapa Gita dengan menundukkan kepala. Gavin mengangguk.
"Dion, kamu boleh mengambil permennya sebagai ucapan terima kasih. Karena kamu sudah ditolong dan kamu juga seharusnya memberikan hadiah untuk ucapan terima kasih dan tidak menolak," ucap Gavin.
"Tidak perlu tuan," sahut Gita.
"Baik Tante, Dion mengambil permen Tante!" sahut Dion yang langsung mengambil permen tersebut yang membuat Gita tersenyum.
Gavin menoleh kearah Gita, " terima kasih kamu sudah menolong putra saya," ucap Gavin.
"Sama-sama tuan," sahut Gita yang berdiri dan Gavin juga berdiri yang tidak lupa membantu sang putranya yang sekarang sudah berdiri di sampingnya.
"Kalau begitu saya permisi tuan!" ucap Gita pamit dengan menundukkan kepala.
Gavin mengangguk dan Gita langsung pergi dengan Gavin yang melihat kepergian Bodyguard dari Kathryn, melihat punggung itu yang semakin lama semakin jauh.
"Dian boleh memakan permen ini papa?" tanya Dion yang membuat Gavin barulah mengalihkan pandangannya kepada sang putra.
"Makanlah!" titah Gavin.
Dion tersenyum yang langsung membuka permen tersebut. Gavin itu tersenyum dengan mengusap-usap lembut pucuk kepala putranya itu.
********
Setelah bertemu dengan keluarga Maxime. Kathryn yang sudah berada di dalam mobil bersama dengan Marvel yang menyetir.
"Di mana Gita?" tanya Kathryn.
"Tadi tuan Alexander menghubungi Gita dan menyuruh untuk kembali terlebih dahulu," jawab Marvel.
Kathryn terdiam sesaat dengan beberapa kali membuang nafas berat.
"Aku ingin minum," ucap Kathryn yang selalu melampiaskan pikirannya yang penat untuk minum-minum agar semua itu hilang dan tidak merasa dirinya bodoh.
"Jangan terlalu sering minum itu akan merusak kesehatan Nona!" sahut Marvel tiba-tiba saja memberikan pendapat membuat Kathryn heran dan melihat dengan serius pria itu dari kaca yang berada di dalamnya.
"Kau sedang mencoba untuk menegurku?" tanya Kathryn dengan mendengus kasar.
"Hanya mengingatkan saja," jawab Marvel dengan singkat.
"Siapa kau yang harus memberiku ingat," sinis Kathryn.
Tidak ada tanggapan dari Dion yang kembali fokus menyetir dengan menatap lurus ke depan.
"Apa kau mengkhawatirkanku?" tanya Kathryn yang butuh jawaban.
Marvel terdiam yang tidak menjawab apapun.
"Payah!" sahut Kathryn sepertinya sangat membutuhkan jawaban dari Marvel.
"Jika ingin menenangkan diri saya ada tempat yang jauh lebih tenang dan jika tidak keberatan kita bisa pergi ke sana," ucap Marvel yang merekomendasikan sesuatu tempat untuk membuat majikannya itu bisa tenang.
"Baiklah!" sahut Kathryn yang ternyata tidak keberatan sama sekali.
Dia sangat penasaran akan dibawa kemana oleh pria yang terkadang membuat dirinya kesal dan terkadang malah membuat jantungnya berdebar. Entahlah perasaan apa yang telah dia rasakan selama ada Bodyguard baru itu.
*********
Ternyata Marvel membawa Kathryn ke pinggir pantai dengan mobil mereka yang tidak jauh berhenti di pantai. Kathryn yang berdiri di samping Marvel yang menghadap lautan dengan ombak yang menyapu pasir pantai. Bahkan mengenai injakan kaki Kathryn yang tanpa alas.
"Apa yang ingin kau berikan kepadaku dengan membawaku ke tempat ini?" tanya Kathryn yang merasa tidak ada sesuatu yang membuat pikirannya hilang.
"Aku merasa tempat seperti ini sangat cocok untuk mengeluarkan semua kegundahan hati yang kita rasakan. Kita bisa berteriak mengalahkan suara ombak dan bisa menatap lautan yang luas yang tidak tahu sampai mana ujungnya, sama dengan kehidupan dan juga perjalanan hidup yang kita tidak pernah mengetahui sampai mana akhirnya," jawab Marvel yang memberikan kata-kata yang sangat dalam itu membuat Kathryn menoleh ke arahnya.
"Apa sebenarnya sekarang kau sudah menertawakanku?" tanya Kathryn dengan tersenyum miring. Marvel menoleh ke arah Kathryn dengan mereka berdua saling melihat.
Tatapan mata itu saling bertemu, bisa dilihat dua bola mata milik katering yang terlihat lelah dengan kehidupannya sementara dua bola mata milik Marvel terlihat sangat penasaran dengan dirinya dan dengan apa yang dia rasakan.
Angin yang berhembus membuat rambut Kathryn menari-nari dengan kulitnya yang terasa dingin dengan hembusan angin yang menusuk kedalam kulit.
"Kenapa harus menertawakan?" tanya Marvel.
Kathryn yang kembali mendengus dan melihat lurus ke depan.
"Bukankah aku adalah wanita yang sangat menyedihkan. Aku tidak bisa melakukan apa-apa dan menentukan kebahagiaan untuk diriku sendiri. Aku memang sangat gila yang sudah tahu jika orang yang akan aku nikahi sedang berselingkuh dan aku melihat mereka berdua tidur bersama lalu aku dengan mudahnya membiarkan laki-laki itu memasukkan cincin ke jariku," Kathryn tertawa sembari melihat jarinya dan melihat cincin yang masih terpasang itu yang justru membuat dirinya begitu sangat bodoh
Marvel tidak memberikan jawaban apa-apa atas curahan hati wanita itu. Bagi Marvel pasti ada tadi yang terjadi sesuatu di kediaman Darius sehingga keluar dari rumah itu Kathryn yang tiba-tiba ingin minum dan mengatakan ingin menenangkan diri.
Bersambung
Aku berharap sih stlh Alexander bertemu Marvel,dia akan merestui hubungan mereka dan menyuruh Marvel terus menjaga Kathryn,,,,
Apakah karna skrng kamu sdh punya pegangan hati yng hrs diperjuangkan????
Oohh! Gita ku sayang, tunggu lah Abang Gavin jdi Duda hot dlu hbs itu akan ku kejar cintamu 😅😅🤣🤣
Andai itu iya dan Akexander tau bakal terjadi keributan bsr ini siiih,,,,