NovelToon NovelToon
SUAMIKU DOKTER DINGIN

SUAMIKU DOKTER DINGIN

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:14.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

Karena permintaan kakeknya , Ellena dan Luis terpaksa menikah dan hidup bersama tanpa cinta dalam pernikahan mereka. Akankah Ellena mampu bertahan dalam pernikahan itu, atau justru memilih untuk pergi? Hanya waktu yang mampu menjawabnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perpisahan Sementara

Pagi itu, Luis sedang berdiri di kamar mereka, sibuk memilih pakaian yang akan dibawa untuk perjalanannya ke desa yang terkena bencana. Sebagai dokter, ia merasa terpanggil untuk membantu mereka yang membutuhkan, apalagi setelah mendengar betapa parahnya kondisi di sana. Ellena, yang baru saja selesai mandi, masuk ke kamar dengan wajah cemas.

"Lu, kau yakin tidak butuh bantuan lagi? Aku bisa membantumu mengemas barang-barang," tawar Ellena dengan nada cemas.

Luis mengangkat wajahnya, menatap Ellena sejenak sebelum kembali ke kopernya. "Aku bisa mengurusnya sendiri. Kau tidak perlu repot-repot," jawabnya singkat, dengan nada khas dinginnya.

Ellena menghela napas, dia tidak terkejut dengan responsnya. Ia tahu betul sifat suaminya yang mandiri dan tidak suka bergantung pada orang lain, bahkan untuk hal-hal kecil seperti ini. Meskipun begitu, ia merasa perlu untuk tetap membantu, setidaknya dengan cara yang bisa ia lakukan.

"Aku sudah menyiapkan pakaian hangat di koper, karena di sana pasti dingin," lanjut Ellena, mencoba menambahkan sesuatu yang berguna. "Dan juga beberapa peralatan mandi. Apakah ada yang terlupa?"

Luis menutup koper sementara dan berpikir sejenak. "Tidak ada yang terlupa, aku sudah memeriksanya," ujarnya sambil menatap koper yang hampir penuh. "Tapi kalau kau merasa ada yang kurang, kau bisa menambahkannya."

Ellena tersenyum tipis, meskipun hatinya merasa sedikit sedih melihat Luis yang begitu sibuk dengan persiapannya. "Aku hanya ingin memastikan semuanya berjalan lancar," katanya pelan. "Ini perjalanan yang penting bagimu, dan aku hanya ingin kau siap untuk itu."

Luis berhenti sejenak, menatap Ellena dengan ekspresi yang sulit diartikan. "Aku menghargai perhatianmu, Ellena," katanya, nada suaranya sedikit melunak. "Tapi aku sudah terbiasa dengan situasi seperti ini. Kau tidak perlu khawatir."

Ellena merasa hatinya sedikit lega mendengar nada lembut itu, meskipun hanya sebentar. Ia berjalan mendekati Luis, mengambil beberapa pakaian dari lemari dan memasukannya ke dalam koper.

"Bagaimana dengan obat-obatan? Apakah kau sudah membawanya?" tanyanya memastikan.

Luis mengangguk. "Ya, aku sudah menyiapkan semua yang diperlukan. Ini bukan pertama kalinya aku pergi sebagai relawan, jadi aku tahu apa yang harus dibawa," jawabnya sambil menutup koper dan menguncinya.

Ellena mengangguk mengerti. Ia tahu bahwa suaminya adalah orang yang sangat kompeten dan selalu siap dalam segala hal. Namun, perasaan cemas tetap saja menghantui pikirannya. Ia tidak bisa menahan diri untuk merasa khawatir setiap kali Luis pergi untuk tugas seperti ini. Apalagi kali ini mereka akan berpisah dalam waktu yang cukup lama.

Saat Luis mengangkat kopernya dan menaruhnya di dekat pintu, Ellena berjalan mendekat, tanpa aba-aba dia langsung memeluknya dari belakang. Membuat Luis terdiam dan terkejut, "Luis, aku tahu kau sangat berkomitmen dengan pekerjaanmu dan aku bangga akan hal itu," bisiknya. "Tapi aku tidak bisa menahan rasa cemas ini. Kau harus berjanji untuk menjaga dirimu baik-baik."

Luis berbalik, menatap mata Ellena yang dipenuhi kekhawatiran. Dia menyentuh pipinya dengan lembut. "Aku akan baik-baik saja, Ellena. Ini bukan pertama kalinya aku melakukan ini," katanya dengan suara rendah. "Kau juga harus menjaga dirimu sendiri di sini."

Ellena tersenyum tipis, matanya tampak berkaca-kaca. "Aku akan mencoba. Hanya saja, rumah ini akan terasa sangat sepi tanpa kehadiranmu," ucapnya, suaranya sedikit gemetar.

Luis merespons dengan menepuk bahunya pelan, jarinya menghapus air mata Ellena. "Aku tidak akan lama di sana. Setelah semuanya beres, aku akan segera kembali," katanya. "Dan ingat, selama aku tidak ada kau harus menjaga dirimu dengan baik," tambahnya sambil menatap mata hazel Ellena yang tampak redup.

Mereka saling berpelukan sejenak, menikmati keheningan yang mendalam. Luis kemudian melepaskan diri dan mengambil kopernya. "Aku harus pergi sekarang. Ada banyak yang harus dilakukan," katanya.

Ellena mengangguk, berusaha tersenyum meskipun hatinya merasa berat. "Jaga dirimu, Luis," ucapnya sambil mengekorinya hingga pintu depan.

***

Setelah kepergian Luis, Ellena merasa kesepian. Rumah yang biasanya terasa penuh kehangatan dan kehidupan kini terasa kosong dan sunyi. Ia berjalan-jalan di sekitar rumah, mencoba menemukan sesuatu untuk mengalihkan pikirannya. Tapi bayangan Luis selalu hadir, mengingatkan betapa ia merindukan kehadiran suaminya.

Ellena akhirnya memutuskan untuk memasak, mencoba resep baru yang ia temukan di internet. Namun, pikirannya tidak bisa lepas dari kekhawatiran tentang Luis. Ia teringat saat-saat ketika mereka pertama kali bertemu, bagaimana Luis selalu tampak tenang dan terkendali, meskipun situasi sekeliling mereka mungkin kacau. Ia mengagumi ketenangan dan dedikasi Luis, tetapi saat ini, ia merasa kesepian dan khawatir.

Sambil memasak, Ellena mendengar suara ponsel berbunyi. Ia cepat-cepat mengeringkan tangannya dan meraih ponsel itu. Nama Luis muncul di layar, dan hatinya langsung berbunga-bunga. "Luis!" sapanya dengan semangat.

"Ellena, aku cuma ingin memberitahumu bahwa kami telah tiba dengan selamat," suara Luis terdengar di seberang sana, tenang dan stabil seperti biasanya.

Ellena tersenyum lega. "Bagaimana kondisi di sana? Apakah semuanya baik-baik saja?"

"Kondisinya cukup parah, tapi kami akan melakukan yang terbaik. Kami sudah mulai bekerja, dan banyak yang harus dilakukan," jawab Luis.

Ellena merasa bangga sekaligus cemas. "Kau harus menjaga dirimu baik-baik. Jangan terlalu memaksakan diri," ucapnya dengan nada penuh perhatian.

"Aku tau," jawab Luis, lalu menambahkan, "Dan kau juga jangan khawatirkan aku terlalu banyak. Ingatlah untuk makan dengan baik dan tidur yang cukup."

Ellena mengangguk meskipun tahu Luis tidak bisa melihatnya. "Itu pasti, Lu. Aku... pasti akan merindukanmu," ucapnya dengan suara yang lebih lembut.

"Aku juga," jawab Luis, suaranya terdengar lebih hangat dari biasanya. "Aku harus kembali bekerja sekarang. Akan kutelepon lagi nanti."

Setelah panggilan berakhir, Ellena meletakkan ponselnya dengan hati yang sedikit lebih ringan. Meski masih merindukan kehadiran Luis, mendengar suaranya memberi sedikit ketenangan. Ia melanjutkan memasak, berharap bisa menghabiskan waktu dengan lebih produktif.

***

Hari-hari berlalu dengan lambat bagi Ellena. Ia mencoba tetap sibuk dengan berbagai kegiatan, tetapi perasaan kesepian dan kekhawatiran tidak pernah benar-benar hilang. Setiap kali ponselnya berbunyi, ia berharap itu adalah Luis, mengabarkan bahwa ia akan segera pulang. Namun, setiap kali panggilan atau pesan datang, itu selalu dari teman atau keluarganya yang menanyakan kabarnya.

Ellena sering mengunjungi taman dekat rumah mereka, mencoba menenangkan pikirannya dengan berjalan-jalan di antara pohon-pohon yang rimbun. Namun, bahkan di tengah-tengah keindahan alam, pikirannya selalu kembali kepada Luis. Ia bertanya-tanya apakah suaminya makan dengan baik, apakah ia tidur dengan cukup, dan apakah ia bisa menangani semua tekanan dan tantangan yang dihadapi.

"Luis, aku merindukanmu..."

***

Bersambung

1
Ryani
ceritanya bagus. tapi terlalu banyak pengulangan kalimat.
Puspa Trimulyani
ikut bahagia bacanya....jadi senyum senyum sendiri... sepertinya aku yg jadi ellena.... hehehe...maaf kak author...aku baper😍🙏🙏
Puspa Trimulyani
terima kasih kak sudah banyak up...❤️❤️❤️❤️❤️🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Puspa Trimulyani: ditunggu karya berikutnya ya kak 🙏🤗
Ellnara: Ini akan segara aku ending kan kak, emang rencananya singkat no novel
total 2 replies
Puspa Trimulyani
aku sukaaaaaaa......tegas....Luis is the best...😍😍😍😍😍
Puspa Trimulyani
kursus memasak saja ellena......
agar bisa menyenangkan suamimu...❤️❤️
Bunda HB
Aku yg gemes sama elle,gk bisa msk sll ingin msk.tpi sll buat masalah.mending bli online.suami aja mngerti,knpa sll ngeyel dibilangi suami.klo gk ada org udh kebakar semua rmh.
Bunda HB: Aamiin ya allah pya suami ngertian kak thor.klo ibu mertua ku klo bukan aku yg masak dia gk selera mkn.jre masakan gk enk..😃😃
smpe saya bawa mertua ku ikut saya.sbb udah tua,biarlah mengabiskan wkt tua dgn saya,wlo sya mantu tpi sya gk membeda2kan itu nasehat dri alm ibu ku.tabur tue perbuat lah yg baik.gk usah jahat sama mertua.aku sukses doa dri org tua/mertua.😁😁👍👍👌💪💪
Ellnara: Alhamdulillah, sekarang bund udah jago bund. untungnya suamiku sabar orangnya, malah dia yang sering masak sedangkan aku cuma bisa lihat sambil diajarin sama dia 🤣🤣
total 4 replies
Puspa Trimulyani
terima kasih kak author...cayo..💪💪💪💪
Puspa Trimulyani
pada saat seperti ini... harus nya Adelia melihatnya...agar tidak berharap lagi untuk menjadi kekasih Luis
Puspa Trimulyani
jangan sampai Adelia jadi pelakor
Puspa Trimulyani
ah.. senangnya..💃💃💃💃💃 akhirnya elena dan Luis saling jatuh cinta 🤭❤️
Puspa Trimulyani
semoga bukan halusinasi nya Luis 😅
Puspa Trimulyani
kejar Luis...elena...dia suamimu....ga ada salahnya kamu mengejarnya 🤭❤️❤️❤️
sella surya amanda
lanjut kak
sahabat pena
hadeuh terlalu serakah menyukai 2 lelaki. klo sdh mencintai roni lepas kan luis
Puspa Trimulyani
maaf kak kalau dugaan ku salah..🤭
Ellnara: Insyaallah, gak salah kok kak e
total 1 replies
Puspa Trimulyani
sepertinya Luis memiliki profesi ganda yg bertolak belakang...sebagai dokter dan sebagai mafia..... sekarang ketahuan kenapa dia banyak tato nya...ternyata dibalik profesi mulia nya ada profesi yang lain yg menyeramkan..🙊🙊
Puspa Trimulyani: aku juga kak,suka type yg begitu ❤️❤️❤️
Ellnara: Sepertinya begitu kak, tapi bagus kan lebih menantang 🤣🤣 Soalnya aku sebagai penulis sangat suka sama pemeran utama yang ganas dan kejam tapi penyayang dan cukup dengan satu wanita
total 2 replies
Puspa Trimulyani
cemburu..... mudah mudahan cepat bucin
Ellnara: Aminnn, teriak paling keras 🤣🤣
total 1 replies
Puspa Trimulyani
si Adelia itu ya.... nyebelin banget 😡sdh pacaran sama Roni masih saja mengejar Luis,si Roni juga seperti ga ada harga dirinya...diduakan di depan matanya...oke oke saja
Ellnara: Namanya juga bucin kak, sedikit koreksi ya. namanya Rion bukan Roni 🤣🤣🤣
total 1 replies
Puspa Trimulyani
apakah itu Luis???
Ellnara: Kemungkinan iya
total 1 replies
Puspa Trimulyani
syukurlah kalau Adelia sdh punya pacar....jadi tidak akan menggangu rumah tangga Luis
Ellnara: Iya dong, author juga gak mau Luis sama yang lain 🤣🤣🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!