NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Berondong

Terjebak Cinta Berondong

Status: tamat
Genre:Tamat / Berondong / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:34.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Savira tidak sengaja bertemu dengan seorang pemuda. Dia menolongnya sampai membiarkan dia tinggal di rumahnya. Namun, seiring waktu berjalan, dia merasakan hal berbeda dengan pemuda ini. Hingga benih-benih cinta mulai tumbuh diantara keduanya.

Namun, mengetahui jika pemuda yang dia tolong ternyata bukanlah orang biasa. Dia adalah seorang pewaris utama dari Perusahaan besar tempatnya bekerja.

Bagaimana setelah ini? Savira hanya merasa dibohongi oleh pemuda itu. Apa dia akan memaafkannya? Atau mungkin segala rintangan akan membuat dia menyerah begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berita Tentang Cucu Pak Ketua

Shandy yang sedang duduk diam sendirian di taman Kampus. Tiba-tiba Gilang datang dengan tergesa-gesa menghampirinya.

"Ada apa?"

Gilang sedikit membungkuk dengan nafas terengah-engah. "Lo kemana aja si? Gue cariin dari tadi. Kita ketahuan"

"Maksud lo?!"

Shandy langsung berdiri dengan terkejut atas ucapan Gilang barusan. "Bagaimana bisa kita ketahuan? Bukannya lo udah hapus rekaman cctv"

"Iya gue udah hapus. Tapi kemarin 'kan ada beberapa karyawan yang bertemu kita, dan ada yang bilang kalau kita datang ke Perusahaan. Barusan Papi gue telepon dan tanya kenapa gue sama lo datang kesana. Sekarang Kakek sedang menunggu kita untuk menemuinya"

Shandy langsung mengacak rambutnya frustasi, padahal dia sudah merasa aman dengan yang dia lakukan kemarin. Sekarang dia hanya perlu mencari alasan untuk menjelaskan pada Kakek agar percaya padanya.

"Gue gak bakal datang temui Kakek"

Gilang langsung menoleh dan menatap Shandy dengan tajam. "Lo jangan gila. Kalo lo gak datang, terus siapa yang bakal jelasin semuanya? Gue juga gak punya alasan"

Shandy langsung menepuk bahu Gilang, mengerti jika sepupunya pasti bisa menangani hal ini. "Lo bisa bilang kalo kita datang kesana cuma iseng aja. Bilang aja kalo gue yang ajak lo. Tapi gue gak bisa datang temui Kakek, karena banyak tugas Kampus. Kalo misalkan Kakek masih belum percaya, alihkan saja pembicaraannya dengan bilang kalo gue bakal datang di acara pertemuan dua keluarga itu"

Gilang hanya bisa menghela nafas pelan dengan bahu yang seketika lemas. "Terserah lo deh, udah pasti gue yang harus hadapi Kakek sekarang"

"Sorry, tapi gue bener-bener butuh bantuan lo saat ini"

Dan setelah Gilang pergi, Shandy kembali duduk di bangku taman dengan buku yang sedang dia baca.

"Masih belum waktunya untuk membongkar semuanya. Gue belum punya cukup bukti"

*

Savira yang sedang makan siang di Kantin Perusahaan, sedikit mendengar bisik-bisik dari karyawan lainnya. Dia menatap teman kerjanya yang duduk di depannya.

"Lagi pada ngomongin apa si?"

"Kamu gak tahu Vir? Kemarin pas hari minggu, tiba-tiba dua cucu dari Pak Ketua, tiba-tiba datang kesini. Entah apa yang akan mereka lakukan. Karena setahu aku salah satu dari mereka sudah jelas akan meneruskan Perusahaan Ayahnya. Dan satunya lagi sudah memilih mengurus cabang di Luar Kota. Dan yang satunya ini yang sudah pasti menjadi Pewaris utama ARS Coporation. Sekarang jadi perbincangan deh. Aku jadi penasaran dengan wajah sang pewaris itu. Pasti ganteng seperti Presdir ya"

Savira hanya tersenyum saja mendengar penjelasan dari teman kerjanya ini. Dia tidak terlalu peduli dengan urusan para Bos di Perusahaan ini. Yang jelas dia hanya perlu bekerja saja, karena dia hanya seorang karyawan biasa yang tempat bekerjanya saja berada di Lantai paling bawah. Pastinya sangat jarang sekali berpapasan dengan Bos besar mereka.

"Sudahlah, jangan menggosipkan keluarga Bos. Kita ini hanya perlu bekerja dengan rajin saja"

"Iya, benar kamu. Lagian mau mereka setampan apapun, tetap tidak mungkin mau dengan karyawan biasa seperti kita"

Savira terkekeh pelan mendengarnya. "Nah itu, jadi kita fokus bekerja saja"

Hari terlewati dengan cukup lelah, Savira sudah keluar dari ruang kerjanya dan berjalan menuju lift. Banyak karyawan lain yang berbondong-bondong di depan lift karyawan ini.

Ting..

Lift sebelah tiba-tiba terbuka, itu adalah lift yang digunakan para petinggi Perusahaan saja. Seorang pemuda keluar dari dalam sana, masih dengan setelan Kampusnya.

"Wah, itu adalah cucu Pak ketua yang kemarin datang kesini"

Mendengar orang-orang pada berbisik tentang cucu Pak Ketua, membuat Savira juga ikut penasaran. Dia menoleh dan melihat pria muda yang tampan dan tinggi tegap sedang berjalan keluar dari lift. Savira menyipitkan matanya, merasa tidak asing dengan wajah pemuda itu.

Loh, bukannya dia yang datang ke rumah dan menemui Shandy ya?

Savira merasa tidak salah melihat, jelas wajah itu yang menemui Shandy saat itu. Meski setelannya berbeda sekarang, tapi jelas Savira masih mengingatnya.

"Eh, kenapa dia malah datang ke lantai ini?"

"Mungkin ada urusan sebentar, lagian cucu Bos itu bebas mau ke lantai mana aja di Perusahaan Kakeknya"

Savira mengerjap pelan saat tubuhnya mulai terdorong oleh karyawan lain yang ingin masuk ke dalam lift yang sudah terbuka. Savira pun segera masuk ke dalam kotak besi itu, dengan mata yang masih tertuju pada pemuda itu. Berakhir ketika pintu lift tertutup.

Sementara itu, Gilang pergi ke toilet. Sengaja pergi ke Lantai ini dulu untuk menelepon Shandy. Karena jika langsung ke ruangan Kakeknya, maka dia akan sulit untuk menghubungi Shandy.

"Hallo Shan, gue udah sampe di Perusahaan nih"

"Yaudah, lo langsung temui Kakek aja. Bilang apa yang tadi gue jelasin sama lo"

"Bukan itu masalahnya gila! Gue barusan ketemu sama Paman Ahsan di Lobby. Dia keliatan buru-buru banget dengan bawa sebuah berkas di tangannya. Pas gue tanya, dia kelihatan gugup banget"

"Tunggu, dia barusan keluar. Ini gue lagi di depan Perusahaan untuk jemput Savira. Kalo gitu gue ikutin dia ya"

Sambungan telepon langsung terputus begitu saja. Gilang hanya menghela nafas pelan sambil menatap layar ponselnya yang mati.

"Oke, gue harus temui Kakek sekarang"

Akhirnya Gilang pergi menuju ruangan Kakek.

*

Savira baru saja keluar dari pintu Lobby, dan dia melihat Shandy sudah menunggunya di depan gerbang Perusahaan. Tapi saat Savira sudah melangkah untuk menghampirinya, pria itu malah pergi dengan melajukan motornya cepat.

"Loh kok pergi? Dia mau kemana?"

Savira jadi kebingungan sendiri, dia ingin mengejar Shandy, tapi tidak mungkin. Apalagi pria itu yang membawa motor dengan kecepatan tinggi.

"Sebenarnya dia mau kemana si? Buru-buru banget"

Akhirnya Savira pulang dengan menggunakan angkutan umum saja. Mencoba menghubungi Shandy juga tetap tidak bisa. Teleponnya tidak di angkat.

"Membuat khawatir saja, dia mau kemana si. Bawa motor ugal-ugalan gitu lagi"

Tanpa sadar Savira mengakui jika dirinya mengkhawatirkan Shandy saat ini. Perlahan perasaan nyaman itu berubah menjadi perasaan khawatir. Savira takut terjadi sesuatu yang buruk pada pria itu.

"Telepon suaminya ya Mbak, biasa kalo laki-laki itu suka lama kalo angkat telepon"

Savira langsung mendelik saat mendengar seorang Ibu-ibu yang berkata seperti itu padanya. Dia langsung tersenyum masam. Ingin membantah tapi takut menyinggung perasaannya, apalagi Ibu-ibu itu sedang hamil. Jadi dia hanya diam saja tanpa berkata apapun.

Suami darimana? Pacar aja gak punya.

Savira kembali menatap ponselnya, mengirimkan pesan pada Shandy yang jelas juga tidak pria itu baca. Mungkin karena Shandy memang masih sibuk dengan urusannya sendiri.

Bersambung

1
Nur Adam
smgt untuk krya mu thoor
Nita.P: ayo mampir di TOXIC MARIAGE (Mencintai Dalam Luka) karya terbaru author
total 1 replies
sunshine wings
😍😍😍😍😍
Masfaah Emah
siap aku mampir Thor 😘💪
Pujiyati Astuti
akhir yang bahagia antara Sandy dan Savira,,,,,,,

ditunggu kak karya selanjutnya tetap semangat 💪💪💪
Masfaah Emah: engga terasa udah end lagi 🫢 makasih Thor atas karya nya 👍 smoga sukses di cerita yang baru 😘💪
total 1 replies
🌟~Emp🌾
uh, sedih banget thor 😥
🌟~Emp🌾
keren cerita nya
Nita.P: tunggu cerita aku selanjutnya ya
total 1 replies
Masfaah Emah
siap Thor d tunggu up nya cumungut💪
Masfaah Emah
Alhamdulillah terungkap sudah kebenaran nya, Untung wanita itu jujur klau tidak hancur lah rumah tangga Sandy
Pujiyati Astuti
akhirnya kebenaran terungkap juga,,,,


lanjut kak tetap semangat upnya 💪💪💪
Nanik Arifin
sepertinya dia wanita baik", boleh lah buat kamu Lang... klo dia mau... 😂😂😂
Nita.P: suka sepikiran deh sama author haha
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
Masfaah Emah
Serapi apa pun bangkai d bungkus lama-kelamaan akan tercium jga baunya
Pujiyati Astuti
sebentar lagi kebenaran akan terungkap semoga wanita yang ada difoto mau jujur sama Sandy kalau dia disuruh sama paman Ahsan
Masfaah Emah
smoga aja photo itu hanya jebakan saja dan Sandy ga ngelakuin apapun 🤲
Nur Adam
lnjut
Pujiyati Astuti
apa yang sebenarnya terjadi sampai Sandy sempat lupa, semoga aja wanita yang ada disalam foto bisa menjelaskan yang sebenarnya terjadi biar Savira Ngak kepikiran lagi
mbok Darmi
semangat up kak cerita nya bagus
Nur Adam
lnjut
Masfaah Emah
d sini aja Mba, karena saya suka karya nya Mba,👍 Luna mungkin sakit hati karena ga jdi nikah nya sma Sandy, hingga dia punya niatan jahat tuk merusak rumtang nya Sandy ma Savira
Masfaah Emah
mungkin waktu Sandy lgi pingsan n d manfaatin oleh wanita itu untuk memeras sandy, kan Sandy ga merasa melakukan nya, smoga masalah nya cepat selesai 🤲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!