Era kekacauan telah tiba. Ramalan penyihir ratusan tahun telah terwujud.
Sang Penjahat telah tiba untuk menuntut ketidakadilan.
Menantang dunia dan surga.
Saatnya kalian semua membuka mata dengan kemunculanku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Galih Pratama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jenius Sesungguhnya.
Menyadari tatapan tajam yang mengarah kepadanya, Luo Yan segera berbalik. Matanya menangkap sosok Yuan Rui yang duduk menyendiri di sudut alun-alun, tampak seperti sosok yang terasing di tengah keramaian.
Tanpa berpikir panjang, Luo Yan melangkah maju, diikuti oleh kelima orang yang mengekor di belakangnya. Mereka tidak mengatakan apapun dan Luo Yan juga tidak terusik dengannya.
Malah Yuan Rui yang terusik di sana dan berpikir, kenapa mereka harus terus bersama?
"Kau belum memulai ujian, kan? Syukurlah, berarti kau masih punya kesempatan," Luo Yan tertawa, nada suaranya penuh percaya diri.
Namun, beberapa saat kemudian, dia melanjutkan dengan nada serius, "Ingat kata-kataku sebelumnya? Aku yang akan menang di ujian kedua."
Dengan gerakan elegan, Luo Yan menarik rambutnya ke belakang, menunjukkan seluruh wajahnya pada Yuan Rui dan membuat dadanya hampir melompat waktu itu.
Luo Yan sadar apa yang dilakukannya sedikit memalukan, demi membuat Yuan Rui terpesona apapun akan dilakukan, sayang orang yang terpesona waktu itu adalah Lien Hua.
"Jika ingin mengalahkan aku, kau tidak bisa menggunakan kemampuanmu setengah-setengah. Nasihatku, kau pasti akan menyesal."
"Apaaa? Aku bahkan belum mulai! Sejak kapan kau bisa menyombongkan diri seolah tahu seberapa kuat aku?" Yuan Rui mengangkat alis, terkejut dan sedikit tersinggung.
Luo Yan membalasnya dengan senyuman sinis yang menyiratkan kepastian. "Sekarang adalah waktu yang tepat. Apakah kau ingin tahu mengapa aku membiarkanmu menang pada ujian sebelumnya?”
Alis mata Yuan Rui berkerut. Di belakangnya, kelima orang itu menahan napas, merasakan ketegangan yang mendebarkan. Mereka sama sekali tidak tahu bahwa pemenang sebenarnya dalam ujian kekuatan itu adalah Luo Yan yang punya rencana tersendiri.
"Bagaimana kalau kita membuat kesepakatan? Jika kau kalah, kau harus mengabulkan satu keinginanku, dan sebaliknya.” Luo Yan menawarkan tantangan dengan berani, rencananya akan dimulai sekarang.
Yuan Rui tertegun mendengar tawaran itu. Dalam benaknya, dia bertanya-tanya, apa yang diinginkan Luo Yan dari dirinya?
Dia hanyalah seorang bocah gembel yang berkeliaran tanpa arah, dengan tidak ada yang bisa dibanggakan di luar kekuatannya.
Bagaimana dengan penampilannya? Tidak ada yang bisa melihat wajahnya dengan rambut panjang bertumpuk seperti itu.
Apakah Luo Yan menginginkan fisiknya? Itu sangat tidak mungkin!
Orang-orang di sekeliling mereka bahkan bisa menilai betapa kumuh penampilannya, dengan pakaian tebal dan compang-camping yang melekat pada tubuhnya.
Yuan Rui meremas lengannya, berusaha menenangkan diri sebelum mengangguk, “Aku menerima tantanganmu!”
Dia tahu, apapun rencana Luo Yan, dia yang bisa memahami seberapa jauh kekuatan rekan satu kelompoknya itu dulu. Meskipun kekuatannya memang terlihat mengesankan sekarang, tapi Yuan Rui percaya bahwa Luo Yan tidak bisa menandingi keunggulan tenaga dalamnya.
Keduanya berdiri berhadapan, dengan sebuah batu raksasa di tengah sebagai fokus pertarungan. Yuan Rui melemaskan tubuhnya, merasakan aliran energi mengitarinya, sebelum dia mulai mengedarkan tenaga dalam.
BAM!
Batu raksasa terbang sejauh dua puluh meter. Melewati setiap batu milik tujuh pendekar legendaris dan berhenti tepat di depan muka para penonton.
Tiba-tiba, sebuah aura luar biasa terpancar dari tubuhnya, seolah air terjun yang mengalir deras. Energi itu terus mengalir tiada henti, menarik perhatian para penonton yang semakin berkumpul, menciptakan suasana heboh di seluruh alun-alun.
"O-M-G! Aku tidak percaya, seorang remaja... Menyimpan jumlah tenaga dalam sebanyak itu!" teriak salah satu penonton, wajahnya terbelalak.
"Bisa dipastikan, Yuan Rui adalah jenius nomor satu di sini!" teriak yang lainnya, penuh kekaguman. "Dia pasti akan memenangkan pertandingan ini sekali lagi."
Tatapan mereka tak pernah berubah, penuh keheranan melihat Yuan Rui, yang telah memamerkan semua tenaganya.
Senyuman lebar merekah di wajah Yuan Rui, isi hatinya penuh kegembiraan, merasa yakin bahwa dia bisa memenangkan pertarungan.
Di alun-alun ini telah lahir seorang pendekar beladiri gerbang Master!
Dengan energi yang membuat kagum siapa pun di sekitarnya, Yuan Rui bergerak dengan lincah, mengesankan bahkan Kaisar Naga Yin, yang hingga kini terdiam, terbangun dari kursinya dengan tatapan tercengang atas penampilan menakjubkan ini. Pencapaian yang seolah tak pernah terjadi dalam sejarah Kekaisaran Yin.
Namun, di balik semua perhatian yang tertuju padanya, tak ada seorang pun yang menyadari senyuman misterius yang menghiasi wajah seorang remaja biasa di sampingnya.
Luo Yan, dengan sikap tenang dan penuh percaya diri, sudah merencanakan langkah selanjutnya dalam pertarungan ini, siap menanti saat yang tepat untuk melangkah maju.