NovelToon NovelToon
Dewa Petir Kehancuran

Dewa Petir Kehancuran

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:256.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: Jago

Di sebuah keluarga kultivator hidup anak bernama Lei Nan, meskipun dirinya dulu di agung-agungkan sebagai seorang jenius, namun terjadi kecelakaan yang membuat lenganya lumpuh, karena hal itu dirinya menjadi bahan cemohan di keluarganya, tapi hal itu berubah ketika dirinya tidak sengaja tersambar petir yang langsung mengubah hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jago, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lei Nan dan Lei Wei

Setelah pertandingan antara Yi Hua dan pria besar itu selesai suasana kembali tenang dan pertandingan di lanjutkan seperti biasanya dan akhirnya pertandingan sudah memasuki yang terakhir.

"Baiklah Tuan muda Lei Nan dan Tuan muda Lei Wei silahkan memasuki arena." ucap pembawa acara.

Seluruh penonton besrsorak saat kedua peserta itu memasuki arena karena mereka tahu kekuatan dua peserta itu sebelumnya.

"Hahaha, Lei Nan lebih baik kau menyerah saja aku tidak ingin jika tidak sengaja membunuhmu."cemoh Lei Wei dengan wajah sombongnya.

"Lei Wei, sudah cukup kata-katamu lebih baik kau membuktikan dengan tinjumu."ucap Lei Nan dengan tenang.

Lei Wei yang mendengarnya geram dan akhirnya berusaha tenang, akhirnya mereka bersiap-siap dengan kuda-kuda mereka.

Perlahan aliran petir mengelilingi tubuh mereka dan segera setelah aba-aba di berikan.

"Mulai!"ucap pembawa acara.

Boom!

Tinju mereka saling bertabrakan menciptakan kilatan petir disana sini yang membuat orang-ornag kagum dengan apa yang terjadi.

Pertarungan antara Lei Nan dan Lei Wei segera memanas. Kedua sosok itu berdiri tegak di tengah arena, dikelilingi oleh kilatan petir yang menderu-deru di sekeliling mereka. Setiap gerakan yang mereka buat menghasilkan percikan listrik yang menerangi arena, membuat penonton terpukau oleh kekuatan yang ditampilkan.

Lei Wei mengayunkan tinjunya dengan penuh tenaga, menciptakan suara ledakan saat tinjunya bertemu dengan pertahanan Lei Nan. Namun, Lei Nan dengan tenang menangkis serangan itu, matanya tetap fokus pada lawannya.

"Jangan terlalu percaya diri, Lei Wei," kata Lei Nan dengan suara tenang. "Kekuatanmu belum cukup untuk mengalahkanku."

Lei Wei menggeram, merasa terhina oleh kata-kata Lei Nan. Ia melancarkan serangan bertubi-tubi, mencoba mematahkan pertahanan Lei Nan dengan serangan kilat yang cepat dan kuat. Setiap serangan yang dilepaskan Lei Wei mengandung kekuatan besar, cukup untuk membuat tanah di sekitar mereka bergetar.

"Sialan bagaimana dia tiba-tiba sekuat ini."batin Lei Wei kesal.

Namun, Lei Nan tetap tenang. Ia mengelak dan menangkis dengan keanggunan yang luar biasa, seolah setiap gerakannya telah direncanakan dengan sempurna. Kilatan petir yang mengelilingi mereka semakin intens, menciptakan pemandangan yang menakjubkan di tengah arena.

Penonton terpaku, mata mereka tidak lepas dari pertarungan sengit ini. Mereka tidak berani berkedip, takut melewatkan momen penting dari pertarungan yang luar biasa ini.

Tiba-tiba, Lei Nan melihat celah. Dengan kecepatan yang mengagumkan, ia melompat ke udara, menghindari serangan Lei Wei yang kuat. Dari ketinggian, ia melancarkan serangan balasan, menurunkan tinjunya dengan kekuatan penuh ke arah Lei Wei.

Lei Wei, yang tidak siap menghadapi serangan dari udara, mencoba mengelak, namun terlambat. Tinjunya Lei Nan mengenai dadanya dengan keras, membuat Lei Wei terhuyung ke belakang.

Penonton bersorak, kagum dengan kecepatan dan ketepatan serangan Lei Nan. Namun, Lei Wei tidak menyerah begitu saja. Meski terluka, ia berdiri kembali, matanya dipenuhi dengan kemarahan.

"Kau kuat, Lei Nan, tapi kau mengunakan teknik iblis." kata Lei Wei dengan suara serak. "Tapi aku belum selesai, aku akan membuatmu tidak bisa berkultivasi lagi agar teknik iblis itu menghilang."

Lei Wei mengumpulkan seluruh kekuatannya, menghasilkan aliran listrik yang semakin intens di sekeliling tubuhnya. Dengan teriakan keras, ia melancarkan serangan terakhirnya, perlahan bola listrik berwarna merah keluar dari tanganya.

Benar jurus ini merupakan jurus yang sebelumnya digunakan Lei Wei untuk mematahkan tangan Lei Kang. Lei Nan yang melihatnya masih tenang.

Lei Nan dan Lei Wei berdiri saling berhadapan, udara di sekitar mereka dipenuhi dengan percikan listrik yang menari-nari. Penonton menahan napas, menyaksikan dengan penuh perhatian pertarungan yang kini mencapai klimaksnya.

Lei Wei menggenggam bola listrik berwarna merah di tangannya, kekuatannya terasa menggetarkan tanah di bawah mereka. Mata Lei Wei menyala penuh determinasi, siap untuk melancarkan serangan yang mematikan.

"Kau akan menyesal telah menantangku, Lei Nan," ucap Lei Wei dengan suara yang penuh ancaman.

Lei Nan, dengan ketenanganya, tidak menunjukkan tanda-tanda ketakutan. Tato-tato di tangannya bersinar lebih terang, menciptakan bola listrik yang hampir sama seperti milik Lei Wei. Namun, kilauan bola listrik itu sebagian besar tersembunyi di balik jubahnya, membuat para penonton tidak menyadari persiapan Lei Nan.

"Silakan coba, Lei Wei. Mari kita lihat siapa yang akan keluar sebagai pemenang," balas Lei Nan dengan tenang.

Dengan teriakan keras, Lei Wei melancarkan serangan, melemparkan bola listrik merah itu ke arah Lei Nan. Kilatan merah melesat cepat, menerangi arena dengan cahaya yang menyilaukan. Penonton berseru, sebagian dari mereka bersorak sementara yang lain terdiam dalam ketegangan.

Lei Nan menunggu hingga detik terakhir sebelum bergerak. Dengan kecepatan yang mengagumkan, ia melompat ke udara, menghindari serangan Lei Wei. Di saat yang sama, ia melemparkan bola listriknya sendiri, yang bersinar dengan warna biru terang, ke arah Lei Wei.

Dua bola listrik itu bertemu di tengah udara, menciptakan ledakan yang mengguncang arena. Kilatan cahaya yang dihasilkan begitu terang hingga membuat sebagian penonton menutup mata mereka. Suara ledakan itu menggema di seluruh arena, menciptakan suasana yang penuh dengan kekaguman dan ketegangan.

Boom!

"Akh......"terdengar suara teriakan yang memilukan.

Perlahan asap tebal itu mulai menghilang dan di sana bisa terlihat pemandangan yang memilukan kondisi Lei Wei sangat mengerikan lengan kananya kehilangan empat jarinya karena serangan barusan atau lebih tepatnya hangus menjadi abu.

Seluruh penonton terdiam, bahkan perwakilan Sekte Sembilan Guntur terkejut dengan apa yang barusan terjadi seluruh orang tidak mengetahui berapa kuat sosok Lei Nan sekarang.

Namun mereka lupa jika Lei Nan merupakan mantan jenius nomor satu di kota bulan perak ini.

"Tidak jariku..., kau-kau iblis"ucap Lei Wei emosi.

Harus di ketahui keluarga Lei mengandalkan teknik tangan kosong jadi kehilangan jari merupakan pukulan berat bagi Lei Wei.

Ayah Lei Wei dengan geram mengepalkan tanganya ini juga merupakan penghinaan bagi dirinya.

Lei Nan dengan dingin memandang Lei Wei di matanya tidak ada sedikitpun rasa kasian pada sosok Lei Wei.

Degan perlahan dia menuju luar arena meningalkan pandangan mengerikan di arena itu, penonton merasa takut dengan sosok Lei Nan sekarang. Namun sebelum itu dirinya berhenti dan berbicara kepada Lei Wei.

"Lei Wei, aku tahu jika dirimu yang mengirimkan pembunuh itu, namun aku harus berterima kasih padamu jika bukan karena kau mungkin aku tidak akan berada di sini."ucap Lei Nan.

Seluruh orang terkejut dan segera memandang sosok Lei Wei, Lei Wei sendiri wajahnya berkeringat dingin.

"Apa maksudmu? Kau hanya ingin menghindar karena mengunakan teknik iblis."ucap Lei Wei marah.

Lei Nan hanya diam dan melanjutkan jalanya, di sisi lain Shu Ming yang melihanya hanya bisa menangis.

"Apakah aku salah meningalkanya, bahkan aku juga berencana membunuhnya."batin Shu Ming.

Di sisi lain Lei Hu tersenyum melihat sepak terjang anaknya itu, dirinya sangat ingin mengucapkan selamat pada Lei Nan namun itu mungkin belum saatnya.

Penonton bersorak, kagum dengan keterampilan dan ketenangan yang ditunjukkan oleh Lei Nan. Pertarungan ini akan dikenang sebagai salah satu yang terbaik dalam turnamen Kota Bulan Perak.

"Pertandingan ini dimenangkan oleh Tuan Muda Lei Nan!" seru pembawa acara, suaranya menggema di seluruh arena.

Yi Hua yang melihat sosok Lei Nan merasakan jantungnya yang berdetak lebih cepat dan segera wajahnya memerah karena malu.

"Apa yang kau pikirkan.."batin Yi Hua kesal pada dirinya sendiri.

Di bawah arena segera seluruh peserta membukakan jalan untuk Lei Nan banyak diantara mereka yang takut saat memandang mata Lei Nan.

1
algore
joz
algore
jos
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Iyeeeees
Derajat
Naga laut
Di AZ
Luar biasa
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu
Derajat
Alur yang bagus... dan ceritanya cukup Seru 🙏
algore
joz
algore
jos
bogel
gasss
bogel
toppp
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu
Yogi Yogi
semua ilustrasi ini seolah olah semua wajah mirip perempuan. bentuk dagunya lancip.
bogel
josss
bogel
gasss
Ernest T
semangat thorr up up up 👍
algore
joz
algore
jos
AHMAD BAIHAKI
Luar biasa
Uswatun Hasanah
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!