Anak Jenius Yang Terbuang

Setelah selesai mandi Bili dan Tasya turun menuju meja makan dibawah Bian sudah menunggu kedua orang tua nya. selesai makan mereka berkumpul diruang tamu untuk saling mengobrol.

"ayah benarkah tadi kerumah kakek buyut kenapa Bian dan ibu tidak diajak Bian kan kangen ingin bertemu kakek buyut"

"Ayah tadi pergi kerumah kakek terburu-buru jadi tidak sempat mengajak Bian kapan-kapan saja kakek akan membawa Bian dan ibu juga dedek kerumah buyut"

"Asyik Bian akan main ketempat kakek Buyut"

"Oh yah tadi pagi kakek Surya marah kenapa sama ayah apa ayah punya salah sama kakek Surya"Bian berpura-pura tidak mengetahui masalah orang tuanya agar orang tuanya tidak mencurigai Bian yang melihat keramaian seperti itu diam saja seperti tidak perduli padahal bagi mereka Bian adalah orang yang selalu ingin melindungi orang tuanya, melihat orang tuanya dimarahi orang lain Bian diam saja tidak mencari tahu maka akan menimbulkan kecurigaan orang tuanya.

"Kakek Surya marah karena perusahaan kakek Surya bangkrut dia kira Ayah yang telah membuat usahanya bangkrut, Ayah tidak habis pikir kepada kakek Surya masih saja tidak kapok dengan perusahaan yang hancur masih saja membuat ulah pada kakek buyut mu"

"Memang apa yang dilakukan kakek Surya ayah? "

"Kakek Surya mengatakan ke kakek kalo ayah jadi orang serakah dan kejam pada saudara karna ingin mengusai perusahaanya dan jika tidak dituruti akan menghancurkan perusahaan yang mereka miliki. kakek mendengar aduan itu menjadi marah tapi ayah sudah menjelaskan kamu tenang saja semua sudah baik-baik saja cuma kita harus waspada takutnya kakek Surya akan berbuat masalah lagi"

"Oh kalo begitu Bian akan berhati-hati Ayah"

"Betul kamu Bian kita sekeluarga harus lebih berhati-hati karena tanpa kita sadari musuh kita bertambah banyak"

Tasya mendengarkan perbincangan serius antara anak nya dan suaminya juga mendengarkan dan mulai membatasi untuk keluar jika tidak penting karena tidak mau membuat suami dan anak nya menjadi gelisah.

Selesai mengobrol Bian langsung menelpon orang suruhannya untuk mengasingkan Surya dan keluarganya dari negara ini sejauh mungkin atau buang kehutan yang masih banyak binatang buasnya biar bisa lebih menghargai hidup.

"Om jack tolong kamu bawa kakek Surya dan keluarganya jauh dari negara ini dan awasi mereka selama diluar sana"

"Baik tuan muda"Bian langsung memutuskan sambungan telepon ke Jack dan langsung pergi beristirahat.

Sedangkan ditempat Surya sedang menunggu uang transferan dari Bili.Surya menadakan makan bersama keluarganya yang terdiri dari anak cucunya, mereka bersenang-senang karna akan mendapatkan uang.

"Ayah apa kamu yakin Bili akan memberikan uang setelah apa yang dilakukan ayah kepada Bili"anak pertama Surya merasa tidak yakin dengan berita yang ayah nya bawa karena tidak mungkin orang yang salah diberi uang oleh korban itu terasa aneh.

"Ayah sangat yakin karena Om Abraham sangat baik pada ayah dan selalu percaya kepada setiap omongan ayah karena sudah sejak dulu ayah membohongi om Abraham dan dia selalu percaya karena dia orang tu yqng bodoh."

"Benar anak ku kamu tidak usah kawatir, mamah juga yakin pasti kakek Abraham akan mepercayai ayah mu ketimbang cucunya. "

"Wah senang sekali mamah dan papah akan kembali menjadi orang sukses, kita harus lebih membuat keluarga Bili menjadi sengsara mah karna saya membenci Tasya dia tidak pantas menjadi orang kaya"kata menantu pertama Surya yang entah kenapa sangat membenci Tasya.

"Saya juga tidak suka sama Bian kakek karna Bian anak nya cuek kalo disekolah tidak suka bergaul dia sombong kakek buat mereka menjadi pembantu kita kakek"salah satu cucu Surya yang satu sekolah dengan Bian membenci Bian karena bawaan Bian yang kalem dan penyendiri membuat dia marah.

"Kalian semua tenang saja kalo uang itu sudah masuk kerekening kakek, kakek akan buat mereka menjadi seperti yang kalian semua inginkan."

"Ha...... Ha..... "

mereka bersuka cita seolah -olah semua akan betul-betul sesuai rencana mereka. saat mereka bersenang-senang datang lah pasukan bersenjata memakai penutup muka mengacungkan senjata kepada mereka"

"Kalian semua diam ditempat dan jangan bergerak siapa pun yang bergerak akan saya tembak"kata pemimpin pasukan semua keluarga Surya diam mematung karna ketakutan bahkan ada yang mengompol dicelana.

semau keluarga diikat termasuk para pembantu agar tidak ada yang lari melapor dan mereka membawa seluruh keluarga ke sebuah mobil hitam sedangkan para pembantu ditinggal begitu saja.

seluruh keluarga Surya diturunkan dari mobil dengan mata tertutup dinawa kekapal untuk dibuang kehutan itulah hukuman karna selalu mencoba berbuat jahat kepada keluarga Bian

sesampaonya dihutan salah satu dari mereka dilepas ikatannya dan keluarga yang lain hanya dilepas kain penutup mata. mereka ditinggal dihutan begitu saja.

"Celo sayang ayo lepaskan ikatan kami biar kita bisa saling menjaga"kata tuan Surya.

"Ayah mu dulu Celo yang kamu lepaskan kalo yang lain nanti setelah ayah"

"mamah saja dulu sayang mamah yang selalu menemani Celo dirumah kan"

"Om dulu Celo nanti om akan belikan maina untuk Celo"Celo bingung memilih siapa diantara mereka karna mereka semau adalah keluarga dan penting bagi Celo. Celo hanya berdiri dengan bingung menghadapi pilihan.

"Celo buruan lepaskan kami terserah mau melepaskan siapa dulu yang penting semua nanti yang sudah terlepas harus membantu yang lain" kata tuan Surya untuk menengahi perdebatan agar secepatnya melepas ikatan. takut binatang buas tiba-tiba datang memakan mereka.

Akhirnya Celo melepas ikatan kakek Surya dulu setelah itu Ayah nya dan yang sudah terlepas membantu membuka ikatan yang lain. setelah ikatan terlepas semua mereka saling pandang.

"Pah kenapa hidup kita jadi begini pah, kita tiba-tiba saja dibuang dihutan memang keluarga kita punya salah sama orang lain yang berkuasa kalo mama pikir keluarga Bili tidak mungkin pelakunya. iya kan pah"

"Papah juga tidak yakin ini perbuatan siapa yang dengan kejam nya membuang seluruh keluarga kita kehutan belantara tanpa apa-apa, tapi kita harus tetap bertahan hidup sampai kita keluar dari hutan ini"

"Betul pah, mah kita pasti bisa keluar dari tempat ini"kata anak kedua tuan Surya.

"Mas saya engga mau berlama-lama disini mas saya takut"ibu Celo memeluk Celo untuk mengurangi rasa takut nya.

"Sudah kamu diam saja jangan berisik memang siapa yang mau berlama-lama tinggal dihutan saya juga tidak mau"balas ayah Celo yang juga menjadi emosi mendengar rengekan istrinya.

"Kok kamu jadi membentak saya mas, kamu sudah engga sayang dan cinta sama aku iya, ya mas"ibu Celo pun menangis keras dan membuat yang lain menjadi marah.

"Diam kamu, kamu ingin binatang buas mendekat karna suara tangisan mu"kata tuan Surya. ibu Celo pun akhirnya terdiam karena takut dengan amarah ayah mertuanya dan juga takut binatang akan datang menyerang mereka.

Setelah perdebatan panjang mereka berjalan dan mencari tempat yang dirasa aman oleh mereka. sedangkan ditempat lain orang yang menyuruh membuang mereka sedang tidur nyenyak.