NovelToon NovelToon
I Love You OM

I Love You OM

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ade Diah

"I love you, om!!
maaf Tari pergi tanpa pamit, karena ternyata selama ini perasaan Tari, bukanlah rasa sayang seorang ponakan pada pamannya, melainkan rasa sayang seorang wanita pada lawan jenisnya, maaf sekali lagi, Tari pergi tanpa pamit, dan semoga kita bertemu setelah Om menikah."

Itu adalah isi surat dari Mentari Putri untuk pamannya yang bernama Andre tian.

Putri pergi tanpa pamit, karena sungguh jika dia harus pamit secara langsung, rasanya tidak mungkin, Tari tidak akan kuat, sungguh.

Sementara itu yang membaca surat langsung meremas surat tersebut dengan sangat kuat, sampai urat ditangannya terlihat mengeras,-

Dan semoga karya saya kali ini, bisa dinikmati banyak pembaca Aamiin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ade Diah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cara makan lagi

Mentari dan kedua temannya sudah kembali kemeja makan dimana Bayu dan Tian menunggu kedatangan Mentari dengan rasa cemas.

"Tari kamu baik-baik saja kan?" tanya Bayu yang menatap Mentari dengan rasa cemasnya, apa lagi ini pertama kalinya bagi Bayu, melihat sikap Mentari yang seperti itu.

"Iya, kamu gak kenapa-kenapa kan?" tanya tian, yang juga menanyakan hal yang sama dengan Bayu.

"Apa sih kalian ini, lebay banget, aku baik-baik saja, apa kalian tidak lihat jika aku terlihat sehat" ucap Mentari yang hanya menatap Bayu, tidak dengan Tian karena tidak mau melihat bibir Tian lagi, yang tadi sepat membuat pikirannya kacau.

"Oh iya, apa kita langsung pulang sekarang?" tanya Mentari yang kini mengalihkan pembicaraan.

"Ya" jawab Tian yang paling bersemangat ingin pulang, selain ingin cepat beristirahat dia juga ingin segera mengerjakan pekerjaannya, yang tertunda akibat ajakan Bayu juga Mentari.

"Ya sudah ayo!!!" ucap Mentari tanpa memperdulikan kedua temannya yang masih menyantap makanan Mereka. Ya kedua teman Mentari yang memang masih merasa lapar saat kembali dari toilet, langsung melanjutkan makan mereka, tak perduli dengan tanggapan Tian juga Bayu, karena mereka sudah bertekad akan jadi diri sendiri tidak perlu jaim, karena jaim tidak akan membuat perut mereka kenyang.

Apa lagi tadi saat menyusul Mentari, mereka baru memasukan makanan Mereka sedikit, maklum memang cara makan mereka sedikit lama, bukan jaim tapi lebih pada kebiasaan sejak mereka bisa makan sendiri, memang seperti itu.

"Tari... kami belum selesai makan" ucap Andini tidak setuju.

"perut kami baru terisi sedikit" ucap Aira mendukung Andini.

Mentari yang mendengar ucapan kedua temannya, langsung menatap piring kedua temannya secara bergantian dan benar saja sisa makanan Mereka masih banyak.

"Ya ampun, kenapa kalian makan sangat lambat, lihat punyaku saja sudah habis, padahal aku sedang tak berselera."

"Tak berselera??" ulang Andini juga Aira bersamaan, karena tidak percaya jika Mentari tidak berselera makan, padahal tadi mereka melihat Mentari memakan makanannya dengan lahap tanpa hambatan.

"Iya, jika aku berselera mungkin sudah dari tadi makananku habis, tunggu memangnya kemarin-kemarin kalian tidak pernah melihat cara makanku?" tanya Mentari yang penasaran kemana kedua temannya selama ini, kenapa baru membahas cara makannya sekarang, padahal sebelumnya mereka sering makan dikantin bersama.

Andini dan Aira menggelengkan kepalanya, pertanda jika ucapan Mentari benar, jika sebelumnya mereka tidak pernah memperhatikan cara makan Mentari, karena saat makan dikantin mereka selalu sibuk menatap seorang yang mereka kagumi, yang kebetulan selalu makan diwaktu yang sama dengan mereka, dan kebetulan juga selalu duduk didekat meja mereka.

"Ya ampun," ucap Mentari sambil menggelengkan kepalanya, "Ya sudah cepat habiskan!! aku beri waktu lima belas menit" ucap Mentari lagi.

Mentari terus menatap kedua temannya yang sedang berusaha memakan makanan Mereka dengan cepat, namun bagi mereka itu sangat sulit dan pada akhirnya mereka menyerah dan mengikuti keinginan Mentari untuk segera pergi tanpa menghabiskan makanan Mereka.

Mentari yang kasihan pada kedua temannya yang dia perkirakan masih lapar, langsung meminta berhenti disebuah toko oleh-oleh.

"Bang, berhenti didepan toko itu, aku mau beli oleh-oleh disana," ucap Mentari sambil menunjuk sebuah toko oleh-oleh yang tidak jauh dari mobil yang mereka tumpangi.

Sesuai arahan, Bayu berhenti didepan toko yang ditunjuk Mentari dan begitu mobil berhenti Mentari langsung mengajak kedua temannya untuk ikut berburu oleh-oleh, dan dia berkata pada kedua temannya untuk membeli apa yang mereka inginkan dan Mentari juga mengingatkan untuk membeli oleh-oleh untuk sodara kedua temannya.

Tentu saja kedua teman Mentari sangat senang dan dengan semangat yang membara kedua teman Mentari langsung menyerbu apa saja yang ingin mereka beli.

Dan setelah mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan mereka menghampiri Mentari. Mentari terkesiap melihat apa saja yang kedua temannya beli, sungguh diluar dugaan Mentari.

1
Ade Diah
Dapat kontrak itu gampang, tapi untuk dapat menghasilkan pembaca lebih dari seribu perhari rasanya hanya ada dalam mimpi.
Yulleanz Yuniie
ngapain masih mikirin indah sih , seharus nya kalo cinta sama mentari putus in indah saja ,,
jadi cowok munafik banget, sudah jelas tau kalo mentari mencintai nya dan dia pun mencintai nya kenapa gak mutusin indah saja
Robby'adja
ditunggu kelanjutannya...semoga jodoh klo ga, autor harus jodoh2kan mereka
Ade Diah: Siap!!!
Makasih dah komen.
total 1 replies
Ade Diah
Beginilah..... nasib penulis abal-abal, sepi vote, sepi like, sepi hadiah dan komentar.
Sabar terus mau selebar apa tubuhku ini kalau harus sabar terus hik hik hik/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Satria Sikki Daeng Nurung
semangatt Thor 💪💪🥰🥰
Ade Diah: /Pray//Pray//Pray//Pray/
total 1 replies
Ade Diah
Pasrah, bukannya semakin banyak malah semakin menurun, namun karya sudah dibuat jadi berusaha terus menulis sampai kata tak sanggup keluar dari mulut.
Dewinggi
best
Ade Diah: Terimakasih
total 1 replies
Ade Diah
Man teman like, dan komentarnya dong.
plissssssss./Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
ku mohon.....
Robby'adja
lanjut...
Ade Diah: semoga terus suka dengan cerita Mentari dan Tian.
Ade Diah: semoga terus suka dengan cerita Mentari dan Tian.
total 3 replies
Ade Diah
Kata editornya sih bagus tapi sampai sekarang belum ada yang kasih bintang.

Jadi plis kasih bintangnya dong biar penulis amatir ini semangat nulisnya /Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
Ade Diah
Katanya editor sih bagus tapi belum ada yang kasih bintang.
Ade Diah
Hai teman-teman, ini novel ku yang kesekian, semoga banyak yang suka, dan terimakasih yang udah baca, semoga bisa terus mendampingi Mentari dan Tian sampai tamat. semoga.
satu lagi jang lupa tinggalkan jejak dengan cara vote, dan like. makasih dan sehat selalu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!