NovelToon NovelToon
Mantan Kekasihku, Pemilik Putraku

Mantan Kekasihku, Pemilik Putraku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Lari Saat Hamil / Berbaikan
Popularitas:31k
Nilai: 5
Nama Author: Nagita Putri

"Bisakah kita segera menikah? Aku hamil." ucap Shea Marlove dengan kegugupan ia berusaha mengatakan hal itu.
Tak ada suara selain hembusan nafas, sampai akhirnya pria itu berani berucap.
"Jangan lahirkan bayinya, lagipula kita masih muda. Aku cukup mencintaimu tanpa perlu hadirnya bayi dalam kehidupan kita. Besok aku temani ke rumah sakit, lalu buang saja bayinya." balas pria dengan nama Aslan Maverick itu.
Seketika itu juga tangan Shea terkepal, bahkan jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelum ia gugup mengatakan soal kehamilannya.
"Bajingan kau Aslan! Ini bayi kita, calon Anak kita!" tegas Shea.
"Ya, tapi aku hanya cukup kau dalam hidupku bukan bayi!" ucapnya. Shea melangkah mundur, ia menjauh dari Aslan.
Mungkin jika ia tak bertemu dengan Aslan maka ia akan baik-baik saja, sayangnya takdir hidupnya cukup jahat. ......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nagita Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 15

Sarapan telah selesai.

Jane tampak menarik tangan Shea membiarkan Matthew bersama dengan Sean terlihat duduk sambil mengobrol ringan.

“Ada apa Jane?” Tanya Shea heran.

Lebih dulu Jane menatap lekat mata Shea lalu ia berucap.

“Jadi sungguhan pagi ini kau akan datang ke Los Angeles?” Tanya Jane.

“Hm, aku akan pergi bersama Matthew.” Ucap Shea mengangguk.

“Artinya kau akan menginjakkan kakimu kembali ke Los Angeles, dan kemungkinan besar Aslan…”

“Jane, urusan aku dan dia sudah lama selesai.” Ucap Shea.

“Itu memang menurutmu, tapi bagaimana dengan Aslan? Apa selama ini dia merelakanmu? Aku takut Shea, bagaimana kalau dia jadi terobsesi denganmu? Aku mencemaskanmu.” Ucap Jane membuat Shea tersenyum.

“Hei Jane, tujuan aku ke Los Angeles hanya untuk ke panti asuhan saja. Aku tak ada niatan bertemu dengannya. Bagiku namanya sudah lama hilang dalam pikiranku. Kini aku sudah memiliki Sean dan Matthew dihidupku.” Ucap Shea.

Raut wajah Shea menunjukan kalau dirinya hanya berusaha kuat.

Jane terdiam sejenak sebelum akhirnya ia berucap.

“Berjanjilah untuk tidak pernah ragu akan keputusanmu Shea. Kalau kau memang membenci pria itu maka jangan berikan sedikitpun celah agar Aslan masuk dalam hidupmu lagi, pertahankan rumah tanggamu dan Matthew dan jadilah orang tua yang utuh buat Sean.” Ucap Jane.

“Hmm.” Balas Shea.

Shea mengusap bahu Jane.

“Jangan cemaskan soalku. Aku titip Sean, mungkin hanya satu minggu saja dan…”

“Shea, ada yang ingin aku katakan padamu. Ini mengenai Aslan.” Ucap Jane.

Shea membuang tatapannya.

“Aku tak mau dengar, dia bukan lagi urusanku.” Ucap Shea.

Shea memilih hendak pergi, tiba-tiba Jane meneruskan ucapannya.

“Aslan akan bertunangan dengan wanita yang bernama Flora Kinsley, harusnya tak masalah kalau kau mendengar kabar ini bukan?” Tanya Jane.

Tangan Shea terkepal, kepalanya mengangguk.

“Ya, tak masalah. Lagipula itu hidupnya dan itu pilihannya, apapun yang akan dia jalani maka itu bukan urusanku.” Ucap Shea.

Jane mengangguk.

“Aku harap ucapanmu benar, jangan pernah kembali pada pria brengsek itu Shea.” Ucap Jane.

Shea mengangguk pelan.

***

Sean menatap wajah Shea dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

Anak laki-laki itu melangkah lalu berucap usai menggenggam tangan Shea.

“Mommy kan bersama Daddy, jadi jangan buat aku cemas. Aku akan jaga diri disini dan disana aku harap Mommy juga bisa jaga diri.” Ucap Sean.

Shea tersenyum mendengar ucapan Putra kecilnya itu.

“Hmm, Mommy mengerti. Ingat jika kau merindukan Mommy maka teleponlah Mommy.” Ucap Shea.

“Ya, selama aku tak menelpon artinya aku merasa baik-baik saja. Jangan menelponku lebih dulu Mom, aku akan sibuk membaca buku. Jaga kesehatan.” Ucap Sean.

Shea usap lembut pipi Sean penuh sayang.

Matthew gemas melihat Anak dan Ibu yang sedang saling bertukar ucapan itu.

“Lalu bagaimana dengan Daddy? Apa Daddy tak perlu menjaga diri?” Tanya Matthew.

Sean jadi menoleh pada Matthew.

“Dad, Daddy sudah sangat dewasa sedangkan Mommy seringkali ceroboh. Aku harus memperingati Mommy, Dad. Aku titip Mommy ya, jaga dia untukku.” Ucap Sean membuat Shea terharu.

“Karena aku tak ingin memiliki Mommy lain ada dihidupku, sekalipun dia cukup ceroboh tapi aku hanya ingin dia jadi Mommy ku untuk selamanya.” Ucap Sean.

Shea hampir menangis, ia segera kecup kening Sean.

“Ingat untuk makan teratur, jadilah Anak baik bersama Aunty Jane.” Ucap Shea mengakhiri percakapan itu.

“Iya Mom.” Balas Sean.

Setelah banyak bicara, tampak Shea dan Matthew pergi dengan mobil menuju ke bandara.

Di perjalanan, Shea sempat tertidur.

Sampai akhirnya tujuan mereka mendarat, Matthew mengecup punggung tangan Shea yang ia genggam.

“Love.” Panggil Matthew.

Shea bergerak pelan, ia membuka matanya lalu menoleh pada Matthew.

“Kita sudah sampai, ayo Love.” Ucap Matthew.

Shea menganggukan kepalanya, tangannya mulai menaut lengan Matthew yang memang Matthew berikan akses buat Shea terus disampingnya.

“Pertemuannya diundur Love, kita mau cari penginapan atau makan lebih dulu?” Tanya Matthew.

“Terserah kau saja Matt, aku akan mengikut saja.” Ucap Shea.

Matthew tersenyum menatap wajah Shea, sejenak langkahnya berhenti. Helaian rambut Shea ia selipkan ke sisi telinga Shea.

“Tetaplah percaya padaku Love, karena aku benar-benar telah jatuh cinta padamu.” Ucap Matthew.

Shea memang tak paham apa maksud Matthew mengatakan itu, jadi Shea hanya mengangguk membuat Matthew dengan singkat mengecup bibir Shea sangat lembut.

“Ayo kita cari penginapan lebih dulu.” Ajak Matthew.

“Hmm, baiklah.” Balas Shea.

***

Sebuah ponsel Aron berikan pada Aslan.

“Ini adalah potret Nyonya Shea yang datang dari kota Houston.” Ucap Aron.

Aron segera mencari tahu darimana keberangkatan Shea di bandara tersebut.

“Jadi selama ini kau di Houston ya.” Ucap Aslan.

Aslan terus menggeser isi foto dimana ada Shea bersama seorang pria, sampai foto tersebut menampilkan Matthew mengecup bibir Shea.

Mendadak rasa sakit itu muncul, selain fakta Shea sudah menikah ia juga melihat kalau hubungan Shea dan Suaminya tampak sangat harmonis.

“Siapa nama pria ini?” Tanya Aslan.

“Matthew Cassius, Tuan.” Ucap Aron.

Tangan Aslan terkepal, ponsel itu ia genggam dengan kuat melihat foto Shea yang mengukir senyum di samping seorang pria.

“Sialan!” Ucap Aslan.

Padahal dulu senyum itu hanya untuk Aslan.

Aslan tak bisa membohongi dirinya, ia terluka melihat Shea sudah memiliki suami namun bagaimanapun ia mau Shea tetap jadi miliknya.

‘Pada akhirnya hanya aku yang boleh jadi suamimu Shea. Aku yang berhak menjadi suamimu, bukan pria lain.’ Aslan membantin.

“Maaf Tuan, apa ada yang perlu saya lakukan?” Tanya Aron.

“Beritahu aku kapan Shea akan datang ke panti itu dan awasi kemana Shea pergi. Aku tak ingin kali ini ia lepas dariku.” Ucap Aslan.

“Baik Tuan.” Ucap Aron.

Aslan meletakkan ponsel itu meja, tangannya masih terkepal hingga kukunya memutih.

***

Sore itu.

Pertemuan Matthew dengan rekannya diundur hingga sore.

“Kau yakin tak mau ikut bersamaku saja Love?” Tanya Matthew.

“Sepertinya tak usah, aku akan menunggumu saja Matt. Aku tak akan kemana pun karena aku akan tetap disini, apa kau mau aku masakan sesuatu buat makan malam kita?” Tanya Shea.

Matthew mengangguk, ia menarik Shea lalu memeluknya dengan erat.

“Hmm, terserah kau saja. Namun jika kau merasa lelah maka pesan online saja.” Ucap Matthew.

Shea membalas pelukan Matthew.

“Tak apa, aku sempat melihat kalau dibawah apartemen ini ada supermarket. Aku akan beli bahan disana.” Ucap Shea.

Matthew mengangguk, rasanya berat baginya meninggalkan Shea seorang diri.

“Jika terjadi sesuatu maka telpon aku Love, aku cemas kalau ada apa-apa denganmu. Okey?” Ucap Matthew.

“Iya.” Balas Shea.

Matthew melepaskan pelukan itu, saat keduanya saling menatap terlihat Matthew memberikan ciuman di bibir Shea.

“Aku pergi dulu.” Ucap Matthew.

“Ya, Hati-hati Matt.” Ucap Shea.

Matthew mengangguk lalu pergi.

****

Sekitar 1 jam berlalu, Shea menyelesaikan mandinya. Ia bahkan sudah berbelanja dan akan memasak. Rambut Shea masih basah, jadi ia gunakan handuk penutup rambut itu sedangkan tubuhnya hanya memakai kemeja milik Matthew dengan hotpants sebagai bawahannya.

Shea melangkah menuju ke dapur, sampai disana ia mulai memotong sayuran. Tak lama Shea merasakan ada langkah kaki di belakangnya, senyum Shea terbit.

Mungkin Matthew pulang cepat setelah pertemuan itu, walau rasanya terlalu singkat untuk pulang cepat.

Grep!

Pelukan itu terasa posesif bahkan kepalanya bersembunyi di ceruk leher Shea, selain itu Shea dapat merasakan nafas yang begitu menggebu.

“Matt, apa ada masalah? Kenapa pulangnya cepat? Dan…” Shea terdiam, ia jelas mengenal aroma parfum milik Matthew, sedangkan ini bukan.

Shea menggenggam pisau yang ia gunakan memotong sayur.

“Apa kabar Shea? Sudah lama sekali ya kita tak bertemu, aku benar-benar merindukanmu.” Ucapnya.

Shea mengenali suara itu, tubuh Shea menegang saat pelukan itu makin erat.

“Aku bukan Matt, tapi Aslan mu. Kekasih yang sangat kau cintai.” Ucapnya lagi.

Jantung Shea berdebar sedangkan tubuhnya lemas, bagaimana bisa Aslan masuk?

“Menjauh dariku!” Ucap Shea dengan nada suara yang tak pernah Aslan dengar.

Aslan lebih dulu menjauhkan pisau dari tangan Shea, tubuh Shea segera ia balik.

Tatapan mereka bertemu, terlihat jelas Aslan sangat merindukan Shea.

“Aku bukan lagi kekasihmu! Pergi dariku!” Ucap Shea mendorong tubuh Aslan, pria yang sangat ia benci.

Aslan mengukung Shea membuat tubuh Shea tak bisa bergerak.

“Menjauh dariku brengsek!” Ucap Shea dengan tegas, ia menatap mata Aslan dengan benci.

“Kenapa kau bicara kasar hm? Memangnya kau tak merindukanku Shea? Hampir lima tahun kita…”

Plak!

“Aku membencimu!” Ucap Shea.

Wajah Aslan yang sudah dipenuhi luka kini malah mendapatkan tamparan dari Shea.

“Pergi dariku karena aku tidak membutuhkanmu, aku sudah memiliki segalanya. Kau hanya bagian masa lalu terburukku, aku bahkan sangat menyesal pernah…”

Detik itu juga Aslan mencium bibir Shea dengan kasar, tak akan Aslan biarkan Shea berontak atau melepaskan ciuman itu lebih dulu.

Bersambung…

1
Bandar Jayalampung
aku jd bingung . klo Mathew anaknya athur artinya shie sodara kandung sama matew ya 🙏
Bandar Jayalampung
smga shea slmt
Bandar Jayalampung
hRusnya kalian sadar she hanya untuk aslan
Lee Mba Young
lanjutt
Epijaya
pasti mommy Aslan yg memintak penjahat td utk mencelakankan Shea dgn memfitnah Aslan.
muna aprilia
lanjut
LISA
Aq mampir Kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!