Grace Jacorey, seorang editor di salah satu perusahaan media di California. Karena kecerobohannya bersama temannya membawanya ke dalam sebuah masalah. Ia dipertemukan dengan salah satu keturunan Walton, seorang pria tampan dan kaya raya. Sejak pertemuan itu, Grace merasakan jantungnya berdebar saat berada di dekat pria itu. Mungkinkah ia jatuh hati pada Pria itu? Akankah pria itu memiliki perasaan yang sama dengan Grace?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30: Skenario Kendrick
Kendrick menghentikan mobilnya di depan gedung apartemen Grace. Wajahnya terlihat sumringah. Grace menghubunginya jika cookies untuknya sudah siap. Kendrick baru bisa menjemputnya sekarang karena seharian ini dia disibukkan dengan pekerjaan yang menumpuk.
Tak lama kemudian Kendrick tiba di depan unit Grace dan menekan bel di pintu.
Pintu terbuka menampilkan sosok Grace berdiri di depannya. Sepertinya ia baru selesai mandi, terlihat dari rambutnya yang masih basah dan aroma sabun mandi yang menguar.
"Masuklah.. Mr. Cookies," ujar Grace mempersilahkan Kendrick masuk ke dalam unitnya. Kendrick terkekeh karena panggilan Grace.
"Aku hanya membuat dua toples saja," ucap Grace. Kendrick mengangguk. Dua toples yang Grace maksud adalah dua toples besar.
"Ini bahkan banyak sekali, cukup sampai 4 hari," kata Kendrick duduk di sofa lalu mengambil satu toples, ia tak sabar untuk mencicipinya.
"Kakek menghubungiku untuk mengajakmu makan malam dua hari lagi di kediaman mereka," kata Kendrick memasukkan cookies ke dalam mulutnya.
"Ken.. kamu belum mengatakannya?. Ya Tuhan.. kenapa kamu menunda-nundanya," ujar Grace menghembuskan kasar nafasnya.
"Aku tidak bisa. Kamu ajak saja kekasihmu Ken. Akan lebih baik kamu segera mengenalkannya pada keluargamu," ujar Grace tegas menolaknya.
"Aku tidak punya kekasih," ujar Kendrick santai menikmati cookies miliknya. Grace mengerutkan keningnya. Apa pria itu sedang berbohong padanya. Jelas-jelas ia melihatnya kemarin mencium seorang wanita di mobilnya.
"Jangan berbohong Ken. Kemarin kamu bahkan mengatakan jika kekasihmu sedang pergi ke luar kota saat mengajakku untuk membeli hadiah untuk kakek dan nenekmu," kata Grace menatap Kendrick seolah mencari kebohongan dari mata pria itu.
"Aku berbohong soal itu," ujarnya terkekeh.
"Ken aku sedang tidak bercanda..." Grace menatap kesal pria di depannya.
"Aku serius Grace," kata Kendrick.
"Bagaimana dengan wanita kemarin? Di basement hotel saat aku dan Jena memotret mu yang sedang berciuman," ujar Grace masih tidak mempercayai ucapan Kendrick.
"Dia mantanku, kami tidak sengaja bertemu di hotel waktu itu," ujar Kendrick.
"Dan kamu mau tahu sesuatu?" Kendrick menyeringai.
"Apa?" balas Grace.
"Aku sudah menyadari kalau kamu dan temanmu itu mengikuti ku dan itu membuatku tidak nyaman," ujar Kendrick.
"Aku minta maaf soal itu Ken," kata Grace menyadari kesalahannya.
"Aku sengaja hanya mondar-mandir saja untuk membuat kalian kesal dan pergi. Sebenarnya aku bisa saja menegur kalian tapi karena ada kamu sepertinya menyenangkan mengerjai mu," kata Kendrick tertawa. Grace membulatkan matanya, ternyata feeling nya benar jika Kendrick menyadari keberadaan mereka.
"Jadi waktu itu kamu mengenaliku?"
"Tentu saja, aku menandai wajahmu saat pertemuan pertama kita. Wanita ceroboh yang mengotori baju mahal ku dengan kopi yang tak seberapa itu." kata Kendrick sedikit sombong.
"Aku tak sengaja bertemu dengan mantanku. Kebetulan supirnya belum datang, aku memanfaatkan momen itu untuk mengantarnya. Dan sengaja menciumnya agar kalian mengambil fotoku lalu membuat berita tentang foto itu. Setelah itu aku akan menuntut kalian karena sudah mengganggu privasiku," ujar Kendrick tertawa.
"Sialnya lagi, mantanku itu sepertinya baper dan mengira aku menyukainya lagi," Kendrick semakin tertawa. Kalau saja ada yang melihatnya, mereka pasti terkejut. Sudah lama pria itu tidak tertawa lepas seperti saat ini.
"Sial," Grace melempar bantal sofa hingga mengenai bahu pria itu karena tidak sempat menghindar.
"Jadi kamu menjebak kami," kata Grace. Ternyata semua itu skenarionya. Kendrick tertawa kuat hingga membuatnya tersedak.
"Rasakan itu.." kata Grace.