perjalanan seorang pria taat agama dan sholeh yang selalu saja ada ujian yang menerpa dirinya,segala ujian hidup ia lalui dengan keikhlasan dan penuh kesabaran sampai tiba di mana kebahagiaan datang kepadanya, dengan air mata kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda sri ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16.pekerjaan baru
Tidak terasa hari-hari pun berganti dengan cepat, Farhan yang tinggal di kontrakan yang ia sewa selama ini mulai merasa betah di kampung tersebut, apalagi para warga yang sudah mengenal Farhan sebagai marbot di masjid mereka sangat senang, apalagi sejak adanya Farhan di kampung mereka anak-anak kecil ataupun remaja yang biasanya tidak pernah mengaji dan salat di masjid tersebut kini mulai rajin karena Farhan yang menjadi guru ngaji mereka, karena farhan adalah sosok laki-laki yang lemah lembut sayang terhadap anak dan sopan terhadap orang yang lebih tua di atasnya. makanya selalu dihargai oleh warga sekitar dan selalu memberikan uang secara sukarela buat Farhan karena telah berhasil membuat masjid di kampung tersebut menjadi ramai kembali,tidak seperti dulu yang kosong karena tidak ada yang mengajari ngaji kecuali pak Somat itu pun kalau ada waktu luang.
Dan saat ini pun farhan berada di masjid untuk mengumandangkan adzan ashar, dan bertemu dengan pak Somat yang baru datang.
” Assalamualaikum nak Farhan.” tegur pak Somat, saat tidak sengaja melihat arahan yang baru saja selesai mengambil wudhu untuk mengumandangkan adzan ashar di masjid tersebut.
” Waalaikumsalam pak Somat."sambil menyalami tangan pria baru bayar tersebut dengan sopan.
” Mau masuk ke dalam kan nak, Ya udah yuk sekalian aja bapak juga mau masuk kok tapi kamu kan yang adzan soal suara bapak lagi nggak enak."
” Iya pak nggak papa karena sudah biasa saya, apalagi saya sudah dipercayai oleh warga sendiri untuk menjaga serta meramaikan masjid ini."jawab Farhan sembari tersenyum ramah.
Setelah itu Farhan pun maju ke depan mimbar buat mengumandangkan adzan,karna waktu juga sudah pas.
Allahu Akbar.
Allahu Akbar.
Allahu Akbar.
Dan selama Farhan mengumpan rekan adzan para warga yang berada di situ pada berdatangan untuk salat pasar di masjid tersebut apalagi suara merdu yang khas milik Farhan menjadi daya tarik tersendiri buat orang yang baru ataupun orang lama.
.
Para warga dan orang-orang yang mampir buat sholat yang telah membubarkan diri setelah melaksanakan salat asar.
Kini tinggal Farhan pak Somat dan beberapa tetangga yang masih di masjid.
“Pak Somat Saya pulang duluan ya Ada urusan soalnya." ujar tetangga.
” Saya juga pak mau pamit pulang tadi istri saya minta diantar ke dokter mau lihat saudara saya."
” Begitu juga saya pak, ada tamu soalnya tadi baru saja."
” Iya bapak-bapak silakan."
Pamit para tetangga yang tadinya masih berbicara dengan pak Somat dan Farhan gini pun mulai berpulangan Karena ada urusan pribadi masing-masing. dan tinggallah pak Somat dan Farhan di depan masjid tersebut.
Tiba-tiba saja saat Farhan tengah berbicara dengan pak Somat handphone Farhan yang berada di saku celana berdering menandakan panggilan masuk.
” Bentar ya pak saya mau angkat ponsel dulu ada panggilan masuk." izin Farhan pada pak Somat.
” Iya silakan nak Farhan." kata pak Somat.
Lalu setelah itu Farhan pun mengangkat teleponnya di belakang pak Somat.
” Halo assalamualaikum."
”Waalaikumsalam, Apa benar ini dengan nama Muhammad Farhan Fahrezi .” ucap orang di sebrang sana.
” benar saya dengan Muhammad Farhan fahrezi, kalau boleh tahu ini dengan siapa ya.”tanya Farhan dengan penasaran.
” Jadi begini kami dari perusahaan company Wijaya, surat lamaran yang Anda masukkan sudah kami terima, dan anda dinyatakan lolos untuk masuk ke seleksi selanjutnya, besok kami minta kepada anda untuk datang buat interview, di jam 09.00 pagi apakah bisa."
” Alhamdulillah ya Allah, insya Allah saya bisa pak kalau gitu terima kasih sebelumnya sudah memberitahukan saya, dan sudah mau menerima saya untuk bekerja di perusahaan itu." lontar Farhan dengan hati yang senang karena surat lamaran nya keterima di perusahaan besar tersebut, walaupun jadi office boy tidak masalah bagi Farhan yang terpenting halal.
Bukannya Farhan tidak puas dengan apa yang ia dapat dari masjid yang saat ini ia urus, namun namanya manusia ada saja kebutuhannya yang tidak terduga-duga jadi mau tak mau Farhan harus mencari pekerjaan sampingan. apalagi Farhan tinggal di kota besar yang sangat membutuhkan pekerjaan yang pasti untuk kehidupannya ke depannya butuh makan juga, apalagi Iya hanya hidup sendiri,siapa lagi yang akan mengasi ia makan kalo ia tidak bekerja.
”Baik kalau gitu Kami tunggu kedatangan anda besok, assalamualaikum dan selamat sore.”
” Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."
” Alhamdulillah ya Allah terima kasih atas panggilan pekerjaan ini hamba tahu tanpa dirimu hamba pasti tidak akan diterima, apalagi hamba tidak punya ijazah cuman asal masuk aja yang penting keterima." senang farhan atas berita yang baru saja ia terima.
Lalu setelah itu Farhan pun langsung kembali di mana pak Somat sedang duduk di tangga masjid tersebut. dengan senyum yang merekah di bibir Farhan membuat pak Somat mengerutkan kening yang melihat wajah bahagia Farhan.
” Ada apa ini kayaknya ada yang sedang bahagia.”
” Iya pak Alhamdulillah tadi yang barusan menelpon saya ternyata panggilan dari perusahaan tempat saya melamar kerja, dan besok saya disuruh datang buat interview doain saya ya pak semoga keterima di perusahaan.” kata Farhan dengan wajah bahagia.
” Alhamdulilla, Masya Allah semoga kamu keterima ya, insya Allah bapak doakan kamu diterima dengan baik atas usaha yang kamu lakukan."sambil menepuk pundak Farhan seraya tersenyum, ikut bahagia dengan berita yang baru saja Farhan sampaikan.
” Amin makasih ya pak, insya Allah walaupun saya kerja saya tidak akan melupakan mengajar ngaji anak-anak di kampung sini pak, cuman ya palingan salat dzuhur sama salat asar palingan saya tidak bisa di sini karena bekerja tapi insya Allah saya usahakan pas magrib saya sudah berada di sini lagi,dan ketika hari Minggu saya tetap bersih-bersih Masjid ini.bagaimanapun warga sini dan bapak sudah mempercayai saya buat menjadi merebut di sini marbot.
”Iya nggak apa-apa kalau itu kamu nggak usah khawatir bapak masih bisa kok untuk mengumandangkan adzan di dua waktu itu walaupun kamu lagi nggak ada, yang terpenting sekarang kamu mempersiapkan diri saja untuk besok interview,pokoknya apapun hasilnya serahkan semua pada Allah subhanahu wa ta'ala ya.
”Iya pak terima kasih ya, udah yuk pak kalau gitu kita pulang dulu nanti salat magrib baru kita ke sini lagi.
” Mari nak."
Setelah itu pun Farhan serta pak Somat pergi meninggalkan masjid tersebut dan pulang ke rumah masing-masing dan akan kembali ketika adzan maghrib.
sesampainya Farhan di kontrakannya langsung melepaskan sarung yang ia gunakan untuk salat,lalu melipatnya dan meletakkannya di atas meja begitupun dengan baju koko yang digunakan oleh Farhan.
Dan kini Farhan pun menggunakan celana panjang serta kaos oblong lalu mengambil sapu untuk membersihkan kontrakannya yang tidak terlalu besar itu.
Setelah selesai membersihkan seluruh sudut kontrakannya Farhan pun menanak nasi serta memasak lauk untuk makan nanti malam,dengan keadaan yang seperti ini mau tak mau Farhan pun harus terbiasa untuk apa-apa mengerjakan sendiri seperti mencuci baju memasak dan menyapu lantai.
....
